Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Sabtu, 24 Mei 2025

sejarah nabi adam as

 Nabi Adam A.S

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh - tumbuhannya,      menciptakan    langit  dengan  mataharinya,    bulan  dan  bintang-bintangnya     yang bergemerlapan   menciptakan   malaikat-malaikatnya   ialah   sejenis   makhluk   halus   yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain    yang    akan   menghuni      dan   mengisi    bumi     memeliharanya      menikmati     tumbuh- tumbuhannya,mengelola   kekayaan   yang   terpendam   di   dalamnya   dan   berkembang   biak   turun- temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya. Kekhawatiran Para Malaikat. Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain   itu,  mereka   khuatir   kalau-kalau    kehendak    Allah   menciptakan   makhluk     yang   lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.

sejarah nabi adam


Berkata mereka kepada Allah s.w.t.: "Wahai Tuhan     kami!   Buat   apa  Tuhan    menciptakan     makhluk     lain  selain  kami,padahal    kami   selalu bertasbih,     bertahmid,     melakukan      ibadah    dan    mengagungkan        nama-Mu      tanpa    henti- hentinya,sedang   makhluk   yang   Tuhan   akan   ciptakan   dan   turunkan   ke   bumi   itu,nescaya   akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang    terlihat  diatasnya  dan   terpendam    di  dalamnya,sehingga      akan   terjadilah  kerusakan    dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu." Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu: "Aku   mengetahui   apa   yang   kamu   tidak   ketahui   dan   Aku   sendirilah   yang   mengetahui   hikmat penguasaan      Bani   Adam    atas  bumi-Ku.

Bila  Aku   telah  menciptakannya      dan   meniupkan     roh kepada   nya,bersujudlah   kamu   di   hadapan   makhluk   baru   itu   sebagai   penghormatan   dan   bukan sebagai    sujud   ibadah,karena     Allah   s.w.t.  melarang    hamba-Nya      beribadah    kepada    sesama makhluk-Nya." Kemudian   diciptakanlah       Adam    oleh   Allah   s.w.t.dari  segumpal   tanah   liat,kering  dan   lumpur hitam    yang   berbentuk.Setelah    disempurnakan      bentuknya    ditiupkanlah    roh  ciptaan   Tuhan   ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna Iblis Membangkang. Iblis membangkang dan  enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat   yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat     menguasai    bumi   dengan    segala  apa   yang   hidup   dan  tumbuh    di  atasnya   serta  yang terpendam     di  dalamnya.Iblis    merasa    dirinya  lebih   mulia,lebih   utama   dan   lebih  agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan   asal   usulnya   menjadikan   ia   sombong   dan   merasa   rendah   untuk   bersujud   menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah. Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?" Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur." Karena    kesombongan,kecongkakan  dan    pembangkangannya   melakukan     sujud    yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat   yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka. Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya     diberi  kesempatan     untuk   hidup   kekal  hingga    hari  kebangkitan    kembali    di  hari kiamat.

Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima   kasih   dan   bersyukur   atas   pemberian   jaminan   itu,bahkan   sebaliknya   ia   mengancam akan    menyesatkan     Adam,sebagai      sebab   terusirnya   dia  dari  syurga    dan  dikeluarkannya     dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka   meninggalkan   jalan   yang   lurus   dan   bersamanya   menempuh   jalan   yang   sesat,mengajak mereka   melakukan   maksiat   dan   hal-hal      yang   terlarang,menggoda   mereka   supaya   melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh. Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu: "Pergilah     engkau    bersama    pengikut-pengikutmu        yang   semuanya     akan    menjadi    isi  neraka Jahanam   dan   bahan   bakar   neraka.Engkau   tidak   akan   berdaya   menyesatkan   hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak   akan   tergoyah    oleh   rayuanmu     walaupun     engkau    menggunakan      segala   kepandaianmu menghasut dan memfitnah." Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda. Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda- benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam." Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada   di   depan   mereka.Mereka   mengakui   ketidak-sanggupan   mereka   dengan   berkata:"Maha Agung   Engkau!   Sesungguhnya   kami   tidak   memiliki   pengetahuan   tentang   sesuatu   kecuali   apa yang   Tuhan   ajakan   kepada   kami.Sesungguhnya   Engkaulah   Yang   Maha   Mengetahui   dan   Maha Bijaksana." Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan   padamu   bahawa   Aku   mengetahui   rahasia   langit   dan   bumi   dan   mengetahui   apa   yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan." Adam Menghuni Syurga. Adam      diberi    tempat    oleh   Allah    di   syurga    dan    baginya    diciptakanlah     Hawa     untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan     fitrahnya   untuk    mengembangkan        keturunan.    Menurut     cerita  para   ulamat   Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam   yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur   sehingga   ketika   ia   terjaga,ia   melihat   Hawa   sudah   berada   di   sampingnya.ia   ditanya   oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya      malaikat    lagi."Hawa",jawab       Adam."Untuk       apa   Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi. Adam   menjawab:"Untuk   mendampingiku,memberi   kebahagian   bagiku   dan   mengisi   keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah." Allah    berpesan    kepada    Adam:"Tinggallah       engkau    bersama    isterimu    di  syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan   yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau   merasa    lapar,dahaga    ataupun   letih  selama   kamu    berada   di  dalamnya.Akan     tetapi  Aku ingatkan    janganlah    makan    buah   dari  pohon   ini  yang   akan  menyebabkan      kamu    celaka   dan termasuk     orang-orang    yang   zalim.Ketahuilah     bahawa    Iblis  itu  adalah  musuhmu     dan  musuh isterimu,ia   akan   berusaha   membujuk   kamu   dan   menyeret   kamu   keluar   dari   syurga   sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini." Iblis Mulai Beraksi. Sesuai     dengan    ancaman      yang   diucapkan     ketika   diusir   oleh   allah  dari   Syurga    akibat pembangkangannya         dan   terdorong   pula  oleh   rasa  iri  hati  dan  dengki  terhadap   Adam    yang menjadi   sebab   sampai   ia   terkutuk   dan   terlaknat   selama-lamanya   tersingkir   dari   singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia. Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan   oleh   Iblis   untuk   mendapatkan   kepercayaan   Adam   dan   Hawa   bahawa   ia   betul-betul jujur    dalam    nasihat    dan   petunjuknya      kepada    mereka.Ia     membisikan      kepada    mereka bahwa.larangan   Tuhan   kepada   mereka   memakan   buah-buah   yang   ditunjuk   itu   adalah   karena dengan     memakan       buah   itu  mereka   akan   menjelma     menjadi    malaikat    dan   akan    hidup kekal.Diulang-ulangilah       bujukannya     dengan   menunjukkan      akan   harumnya     bau   pohon   yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan. Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata." Adam      dan  Hawa    mendengar     firman   Allah   itu  sedarlah  ia  bahawa    mereka   telah  terlanggar perintah   Allah   dan   bahawa   mereka   telah   melakukan   suatu   kesalahan   dan   dosa   besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami    akan   tergolong    orang-orang     yang   rugi   bila   Engkau   tidak   mengampuni      dan   mengasihi kami." Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi. Allah   telah   menerima   taubat   Adam   dan   Hawa   serta   mengampuni   perbuatan   pelanggaran   yang mereka   telah   lakukan   hal   mana   telah   melegakan   dada   mereka   dan   menghilangkan   rasa   sedih akibat   kelalaian   peringatan   Tuhan   tentang   Iblis   sehingga   terjerumus   menjadi   mangsa   bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu. Adam      dan    Hawa     merasa    tenteram     kembali    setelah   menerima      pengampunan        Allah    dan selanjutnya     akan    menjaga     jangan   sampai    tertipu   lagi  oleh   Iblis  dan   akan    berusaha    agar pelanggaran      yang   telah  dilakukan   dan   menimbulkan   murka   dan   teguran   Tuhan          itu   menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang   terlaknat itu.Harapan   untuk   tinggal   terus   di   syurga   yang   telah   pudar   karena   perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan   dan   kebahagiaan   hidup   mereka   di   syurga   tidak   akan   terganggu   oleh   sesuatu   dan bahawa      redha   Allah   serta  rahmatnya      akan   tetap  melimpah      di  atas  mereka    untuk    selama- lamanya.Akan   tetapi   Allah   telah   menentukan   dalam   takdir-Nya   apa   yang   tidak   terlintas   dalam hati   dan   tidak   terfikirkan   oleh   mereka.   Allah   s.w.t.yang   telah menentukan   dalam   takdir-nya bahawa   bumi   yang   penuh   dengan   kekayaan   untuk   dikelolanya,akan   dikuasai   kepada   manusia keturunan   Adam   memerintahkan   Adam   dan   Hawa   turun   ke   bumi   sebagai   benih   pertama   dari hamba-hambanya          yang   bernama     manusia     itu.Berfirmanlah     Allah   kepada    mereka:"Turunlah kamu   ke   bumi   sebagian   daripada   kamu   menjadi   musuh   bagi   sebagian   yang   lain   kamu   dapat tinggal tetap dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan." Turunlah   Adam   dan   Hawa   ke   bumi   menghadapi   cara   hidup   baru   yang jauh   berlainan   dengan hidup    di  syurga   yang    pernah   dialami   dan   yang   tidak   akan   berulang    kembali.Mereka      harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia   yang   beraneka   ragam   sifat   dan   tabiatnya   berbeda-beda   warna   kulit   dan   kecerdasan otaknya.Umat    manusia     yang   akan    berkelompok-kelompok          menjadi    suku-suku     dan   bangsa- bangsa     di   mana    yang  satu   menjadi    musuh     yang    lain  saling   bunuh-membunuh          aniaya- menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan    rasul-rasul-Nya     memimpin      hamba-hamba-Nya         ke   jalan  yang    lurus  penuh    damai    kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Kisah Adam dalam Al-Quran. Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25 Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam   apa   yang   diciptakannya kadangkala   tidak   atau   belum   dapat   dicapai   oelh   otak   manusia bahkan oleh makhluk-Nya   yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh   para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah- Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa   Allah menciptakan   jenis   makhluk   lain   daripada   mereka   yang   sudah   patuh   rajin   beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya. Bahawasanya   manusia   walaupun   ia   telah   dikurniakan   kecergasan   berfikir   dan   kekuatan   fizikal dan   mental   ia   tetap   mempunyai   beberapa   kelemahan   pada   dirinya   seperti   sifat   lalai,   lupa   dan khilaf.   Hal   mana   telah   terjadi   pada   diri   Nabi   Adam   yang   walaupun   ia   telah   menjadi   manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat   manusia   yang   lemah   itu.Ia   telah   lupa   dan   melalaikan   peringatan   Allah   kepadanya tentang     pohon     terlarang    dan   tentang     Iblis  yang    menjadi     musuhnya       dan   musuh      seluruh keturunannya,   sehingga   terperangkap   ke   dalam   tipu   daya   dan   terjadilah   pelanggaran   pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah. Bahawasanya   seseorang   yang   telah   terlanjur   melakukan   maksiat   dan   berbuat   dosa   tidaklah   ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat   tidak   akan   melakukannya   kembali.Rahmat   allah   dan   maghfirah-Nya   dpt   mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan. Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun   dari   singgahsananya   dilucutkan   kedudukannya   sebagai   seorang   malaikat   dan   diusir   oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari   Kiamat     karena    kesombongannya         dan   kebanggaaannya        dengan    asal-usulnya    sehingga     ia menganggap         dan    memandang         rendah     kepada     Nabi    Adam      dan    menolak       untuk    sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t. Nabi Idris A.S Tidak   banyak   keterangan   yang   didapat   tentang   kisah   Nabi   Idris   di   dalam   Al-Quran   maupun dalam   kitab-kitab   Tafsir   dan   kitab-kitab  sejarah   nabi-nabi.   Di   dalam   Al-Quran   hanya   terdapat dua ayat tentang Nabi Idris yaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57: "Dan   ceritakanlah   (   hai   Muhammad   kepada   mereka   ,   kisah   )   Idris   yang   terdapat   di   dalam   Al- Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. 57 - Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." { Maryam : 56 - 57 }


Read More

Jumat, 23 Mei 2025

bangsa-bangsa di alam jin

Ada berbagai macam penyebutan jin dalam bahasa Arab:

  1. Untuk jin murni, maka disebut jinni
  2. Untuk  yang tinggal bersama manusia disebut ‘aamir, bentuk pluralnya adalah ‘ammaar
  3. Jin yang mengganggu anak kecil disebut arwah
  4. Yang jahat dan sering mengganggu adalah syaithon (setan)
  5. Yang lebih jahat lagi adalah maarid
  6. Yang paling jahat dan begitu garang adalah ifriit, bentuk pluralnya adalah ‘afaarit.

Disebutkan dalam hadits riwayat Ath Thobroni dan Al Hakim dengan sanad shahih, jin itu ada tiga kelompok:


  1. Jin yang terbang di udara
  2. Jin yang berbentuk ular dan anjing
  3. Jin yang lepas dan berjalan

1. Jin: Makhluk Berakal dari Api

Jin merupakan makhluk yang diciptakan dari api, dan disebut telah ada sebelum manusia. Dalam banyak tafsir, jin disebut menghuni bumi dan memiliki kemampuan berakal seperti manusia: mereka bisa memilih antara kebaikan dan kejahatan.

Namun, sebelum manusia diciptakan, bangsa jin melakukan banyak kerusakan di muka bumi: perang antar sesama, penyembahan berhala, dan tindakan zalim lainnya. Hal inilah yang membuat para malaikat bertanya kepada Allah ketika diberitahu bahwa manusia akan diciptakan sebagai khalifah di bumi.

2. Al-Hin dan Al-Bin: Makhluk Purba Sebelum Jin

Beberapa ulama dan ahli tafsir menyebutkan nama makhluk yang lebih awal lagi dari jin, yaitu al-Hin dan al-Bin. Mereka merupakan makhluk-makhluk misterius yang konon hidup jauh sebelum jin dan manusia.

Dalam literatur Islam klasik, mereka disebut hidup ribuan tahun sebelum Adam, dan bumi menjadi tempat peperangan serta kekacauan di tangan mereka. Akibatnya, para malaikat ditugaskan untuk memerangi dan mengusir mereka dari bumi.

Setelah itu, jin menggantikan posisi mereka sebagai penghuni bumi, sebelum akhirnya jin pun melakukan hal serupa—yakni kerusakan yang membuat Allah mengutus pasukan malaikat untuk memerangi mereka.

3. Jann ibn Jann: Raja Jin yang Pertama

Salah satu tokoh yang disebut-sebut dalam kisah prasejarah bumi adalah Jann ibn Jann, raja pertama bangsa jin. Ia digambarkan sebagai penguasa bumi sebelum manusia.

Menurut sejumlah riwayat, Jann ibn Jann menguasai bumi selama ribuan tahun dan mendirikan kerajaan yang besar. Namun, ketika ia dan kaumnya mulai bertindak zalim dan menyimpang dari aturan Allah, pasukan malaikat yang dipimpin oleh Iblis—yang saat itu masih taat dan mulia—ditugaskan untuk menumpas mereka.

4. Bangsa Nisnas dan Banu Jan

Beberapa kisah juga menyebut tentang Nisnas, makhluk mirip manusia yang memiliki satu tangan, satu kaki, dan satu mata. Mereka digambarkan hidup di zaman purba dan merupakan bagian dari makhluk yang tidak diberi akal sempurna.

Selain itu ada juga yang menyebut Banu Jan, sebuah bangsa jin yang membangun peradaban di bumi jauh sebelum Adam. Mereka dikenal sangat cerdas dan memiliki kemampuan luar biasa, namun pada akhirnya menjadi zalim dan dihancurkan.

5. Makhluk dari Cahaya dan Asap

Beberapa riwayat menyebut bahwa selain jin, Allah juga menciptakan makhluk dari cahaya sebelum malaikat. Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Begitu pula ada riwayat yang menyebutkan makhluk dari “asap” (dukhān), sebagai fase awal ciptaan sebelum jin dan manusia. Namun riwayat-riwayat ini sangat sedikit dan biasanya masuk dalam kategori kisah israiliyat (riwayat dari tradisi Yahudi atau Kristen kuno) yang belum tentu dapat dijadikan sandaran utama.

6. Pandangan Ilmiah dan Temuan Arkeologi

Dari sisi sains, ditemukan fosil-fosil manusia purba seperti Homo habilis, Homo erectus, hingga Neanderthal yang hidup ratusan ribu tahun sebelum manusia modern (Homo sapiens). Para ilmuwan menyimpulkan bahwa manusia berevolusi secara bertahap.

Namun dalam pandangan Islam tradisional, Nabi Adam bukan bagian dari evolusi biologis, melainkan manusia pertama yang diciptakan secara langsung oleh Allah dengan kesempurnaan akal dan ruh. Maka perbedaan antara “manusia biologis” dalam sains dan “manusia ruhani” dalam agama merupakan dua pendekatan yang sering dibahas oleh para ulama kontemporer.

Misteri yang Tidak Sepenuhnya Terungkap

Misteri mengenai siapa yang menghuni bumi sebelum Nabi Adam adalah bagian dari perkara ghaib yang tidak semuanya dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an maupun hadis sahih. Beberapa riwayat menjelaskan bahwa bumi dihuni oleh jin, al-Hin, al-Bin, bahkan makhluk misterius seperti Nisnas dan Banu Jan. Semuanya menunjuk pada satu hal: bahwa manusia bukanlah makhluk pertama yang menginjakkan kaki di bumi.

Namun Nabi Adam tetap menjadi makhluk pertama yang diciptakan sebagai khalifah dan diberi amanah memimpin serta memakmurkan bumi. Ini adalah titik penting dalam sejarah spiritual umat manusia yang membedakannya dari makhluk lainnya



bangsa-bangsa di alam jin


sebutan jin

beberapa jenis jin
beberapa jenis jin

jin

pengetahuan tentang jin

nulis aksara jawa


aksara jawa
nulis aksara jawa

Read More

sifat-sifat Nabi dan Rassul

Nabi    dan   Rasul   adalah   manusia-manusia       pilihan  yang   bertugas   memberi     petunjuk    kepada manusia tentang keesaan Allah SWT dan membina mereka agar melaksanakan ajaran-Nya. Ciri-ciri mereka dikemukakan dalam Al-Qur’an,

"... ialah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah. Mereka takut kepada-Nya dan

mereka   tiada   takut   kepada   seorang   (pun)   selain   kepada   Allah.   Dan   cukuplah   Allah   sebagai

pembuat perhitungan." (Q.S. Al Ahzab : 39).

sifat rassul


Perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah : seorang Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk

dirinya   sendiri,   sedangkan   Rasul   menerima   wahyu   dari   Allah   SWT   guna   disampaikan   kepada

segenap umatnya. Para Nabi dan Rasul mempunyai 4 sifat wajib dan 4 sifat mustahil, serta satu

sifat jaiz, yaitu :

1.Shiddiq (benar), Mustahil ia Kizib (dusta).

2.Amanah (dapat dipercaya), mustahil Khianat (curang).

3.Tabliqh (Menyampaikan wahyu kepada umatnya), Mustahil Kitman (menyembunyikan Wahyu).

4.Fathonah (Pandai/cerdas), Mustahil Jahlun (Bodoh).

Bersifat jaiz yaitu Aradhul Basyariyah (sifat-sifat sebagaimana manusia).

Di dunia ini telah banyak Nabi dan Rasul telah diturunkan, tetapi yang wajib diketahui oleh umat

Islam adalah sebanyak 25 Nabi dan Rasul, yaitu :

1. Nabi Adam as

2.Nabi Idris as

3.Nabi Nuh as

4.Nabi Huud as

5.Nabi Shaleh as

6.Nabi Ibrahim as

7.Nabi Ismail as

8.Nabi Luth as

9.Nabi Ishaq as

10.Nabi Yaqub as

11.Nabi Yusuf as

12.Nabi Syuaib as

13.Nabi Ayyub as

14.Nabi Dzulkifli as

15.Nabi Musa as

16.Nabi Harun as

17.Nabi Daud as

18.Nabi Sulaiman as

19.Nabi Ilyas as

20.Nabi Ilyasa as

21.Nabi Yunus as

22.Nabi Zakaria as

23.Nabi Yahya as

24.Nabi Isa as

25.Nabi Muhammad saw

Read More

Kamis, 22 Mei 2025

sebutan jin bagian 3

 sebutan jin bagian 3


moco aksara jowo

sinau aksara jawa

bangsa jin

5. Makhluk dari Cahaya dan Asap

Beberapa riwayat menyebut bahwa selain jin, Allah juga menciptakan makhluk dari cahaya sebelum malaikat. Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Begitu pula ada riwayat yang menyebutkan makhluk dari “asap” (dukhān), sebagai fase awal ciptaan sebelum jin dan manusia. Namun riwayat-riwayat ini sangat sedikit dan biasanya masuk dalam kategori kisah israiliyat (riwayat dari tradisi Yahudi atau Kristen kuno) yang belum tentu dapat dijadikan sandaran utama.

6. Pandangan Ilmiah dan Temuan Arkeologi

Dari sisi sains, ditemukan fosil-fosil manusia purba seperti Homo habilis, Homo erectus, hingga Neanderthal yang hidup ratusan ribu tahun sebelum manusia modern (Homo sapiens). Para ilmuwan menyimpulkan bahwa manusia berevolusi secara bertahap.

Namun dalam pandangan Islam tradisional, Nabi Adam bukan bagian dari evolusi biologis, melainkan manusia pertama yang diciptakan secara langsung oleh Allah dengan kesempurnaan akal dan ruh. Maka perbedaan antara “manusia biologis” dalam sains dan “manusia ruhani” dalam agama merupakan dua pendekatan yang sering dibahas oleh para ulama kontemporer.

Misteri yang Tidak Sepenuhnya Terungkap

Misteri mengenai siapa yang menghuni bumi sebelum Nabi Adam adalah bagian dari perkara ghaib yang tidak semuanya dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an maupun hadis sahih. Beberapa riwayat menjelaskan bahwa bumi dihuni oleh jin, al-Hin, al-Bin, bahkan makhluk misterius seperti Nisnas dan Banu Jan. Semuanya menunjuk pada satu hal: bahwa manusia bukanlah makhluk pertama yang menginjakkan kaki di bumi.

Namun Nabi Adam tetap menjadi makhluk pertama yang diciptakan sebagai khalifah dan diberi amanah memimpin serta memakmurkan bumi. Ini adalah titik penting dalam sejarah spiritual umat manusia yang membedakannya dari makhluk lainnya


Read More

berbagai sebutan jin bagian 2

 berbagai sebutan jin bagian 2

sebutan jin


latihan aksara jawa

latihan membaca aksara jawa


2. Al-Hin dan Al-Bin: Makhluk Purba Sebelum Jin

Beberapa ulama dan ahli tafsir menyebutkan nama makhluk yang lebih awal lagi dari jin, yaitu al-Hin dan al-Bin. Mereka merupakan makhluk-makhluk misterius yang konon hidup jauh sebelum jin dan manusia.

Dalam literatur Islam klasik, mereka disebut hidup ribuan tahun sebelum Adam, dan bumi menjadi tempat peperangan serta kekacauan di tangan mereka. Akibatnya, para malaikat ditugaskan untuk memerangi dan mengusir mereka dari bumi.

Setelah itu, jin menggantikan posisi mereka sebagai penghuni bumi, sebelum akhirnya jin pun melakukan hal serupa—yakni kerusakan yang membuat Allah mengutus pasukan malaikat untuk memerangi mereka.

3. Jann ibn Jann: Raja Jin yang Pertama

Salah satu tokoh yang disebut-sebut dalam kisah prasejarah bumi adalah Jann ibn Jann, raja pertama bangsa jin. Ia digambarkan sebagai penguasa bumi sebelum manusia.

Menurut sejumlah riwayat, Jann ibn Jann menguasai bumi selama ribuan tahun dan mendirikan kerajaan yang besar. Namun, ketika ia dan kaumnya mulai bertindak zalim dan menyimpang dari aturan Allah, pasukan malaikat yang dipimpin oleh Iblis—yang saat itu masih taat dan mulia—ditugaskan untuk menumpas mereka.

4. Bangsa Nisnas dan Banu Jan

Beberapa kisah juga menyebut tentang Nisnas, makhluk mirip manusia yang memiliki satu tangan, satu kaki, dan satu mata. Mereka digambarkan hidup di zaman purba dan merupakan bagian dari makhluk yang tidak diberi akal sempurna.

Selain itu ada juga yang menyebut Banu Jan, sebuah bangsa jin yang membangun peradaban di bumi jauh sebelum Adam. Mereka dikenal sangat cerdas dan memiliki kemampuan luar biasa, namun pada akhirnya menjadi zalim dan dihancurkan.



Read More

berbagai sebutan jin bagian 1

Berbagai Sebutan untuk Jin

Mei 22, 2025

berbagai sebutan jin,sebutan jin





Ada berbagai macam penyebutan jin dalam bahasa Arab:

Untuk jin murni, maka disebut jinni

Untuk  yang tinggal bersama manusia disebut ‘aamir, bentuk pluralnya adalah ‘ammaar

Jin yang mengganggu anak kecil disebut arwah

Yang jahat dan sering mengganggu adalah syaithon (setan)

Yang lebih jahat lagi adalah maarid

Yang paling jahat dan begitu garang adalah ifriit, bentuk pluralnya adalah ‘afaarit.

Disebutkan dalam hadits riwayat Ath Thobroni dan Al Hakim dengan sanad shahih, jin itu ada tiga kelompok:

Jin yang terbang di udara

Jin yang berbentuk ular dan anjing

Jin yang lepas dan berjalan

1. Jin: Makhluk Berakal dari Api

Jin merupakan makhluk yang diciptakan dari api, dan disebut telah ada sebelum manusia. Dalam banyak tafsir, jin disebut menghuni bumi dan memiliki kemampuan berakal seperti manusia: mereka bisa memilih antara kebaikan dan kejahatan.

Namun, sebelum manusia diciptakan, bangsa jin melakukan banyak kerusakan di muka bumi: perang antar sesama, penyembahan berhala, dan tindakan zalim lainnya. Hal inilah yang membuat para malaikat bertanya kepada Allah ketika diberitahu bahwa manusia akan diciptakan sebagai khalifah di bumi.

Read More

Kisah kerajaan Jin di dunia

 MAKHLUK PENGHUNI BUMI SEBELUM NABI ADAM (AS)

Teka-Teki Makhluk Penghuni Bumi Yang DiCiptakan Sebelum Nabi Adam (as) Akhirnya Terungkap

Ibnu Abbas (ra) mengatakan:

“Setelah Allah menyempurnakan penciptaan langit dan bumi dengan segala sifatnya, gunung-gunung telah ditancapkan, angin telah dilepaskan, di bumi telah ada binatang-binatang liar dan bermacam-macam burung, maka buah-buahan mengering dan berjatuhan ke bumi dan di bumi tumbuh rerumputan yang satu sama lain saling tumpang tindih. Pada saat itu, bumi mengadukan persoalan tersebut kepada Tuhannya. Atas pengaduan itu, Allah menciptakan umat yang beraneka ragam dan berlainan jenis, yang diberi nama Jin.

kerajaan jin

Mereka memiliki jiwa dan aktivitas. Lalu mereka bertebaran seperti debu halus karena jumlah mereka yang sangat banyak. Tanah datar, pegunungan, dan berbagai pelosok dunia telah dipenuhi oleh mereka. Mereka menempati permukaan bumi dalam jangka waktu yang dikehendaki oleh Allah. Di antara mereka ada yang putih, hitam, merah, kuning, bercak-bercak, totol-totol, tuli, buta, menawan, jelek, kuat, lemah, perempuan, dan laki-laki. Satu sama lain kawin dan melahirkan keturunan. Mereka disebut Jin karena mereka samar, tidak kelihatan.

Setelah mereka menyesaki bumi dan dunia kian menyempit karena mereka terus bertambah, bertambah pula bencana karena mereka, maka Allah mengirimkan angin topan kepada mereka. Angin tersebut membinasakan mereka. Hanya sedikit dari mereka yang tersisa. Mereka adalah yang pertama kali membuat rumah, membelah batu, memburu burung, dan binatang liar.

Semua itu terus-menerus mereka lakukan dalam waktu yang lama. Kemudian satu sama lain di antara mereka saling berlaku aniaya; akibatnya, mereka saling berperang. Akan tetapi, perangnya bukan menggunakan senjata. Sebagian di antara mereka melenyapkan sebagian yang lain dengan memblokade rumah-rumah sehingga mereka yang terkepung binasa karena lapar dan haus.

Setelah tindakan perusakan yang dilakukan mereka kian memuncak, maka Allah mengirimkan umat yang berasal dari laut kepada mereka yang jasad-jasadnya lebih besar daripada mereka dan bentuknya lebih menakjubkan, yang disebut dengan Bin. Umat tersebut menyerbu mereka sehingga kaum Jin binasa, tidak satu pun yang tersisa.


Jin tinggal di bumi kurang lebih 500 tahun. Setelah itu, bumi dikuasai oleh Bin. Mereka menikah satu sama lain, melahirkan keturunan dan berkembang biak semakin banyak sehingga bumi kian penuh. Sebagian di antara mereka suka membenam ke bumi lapis ketujuh (menyusul: Penduduk Bumi Lapis Tujuh) dan menetap di sana untuk beberapa hari. Bagi mereka tidak ada tempat yang terhalang. Mereka adalah yang pertama kali menggali sumur, membuat sungai, dan mengalirkan air dari sumber-sumbernya dan dari laut. Mereka adalah yang pertama kali membuat mesin/roda, membangun jembatan di atas air, menangkapi ikan di lautan, dan memburu binatang-binatang liar di wilayah yang tidak berpenduduk.

Oleh karena itu, semua binatang, baik di daratan maupun di lautan, mengadukan urusan tersebut kepada Allah. Dan kerusakan yang disebabkan oleh mereka kian bertambah. Maka, Allah menciptakan Jan.”


Ibnu Abbas (ra) mengatakan:

“Allah menciptakan Jan dari nyala api…” Beliau juga mengatakan bahwa Jan adalah golongan Jin laki-laki. Mereka memiliki jenis yang beraneka ragam. Di antara mereka ada yang disebut dengan Nahabir; ada juga yang disebut Nahamir. Umat ini layaknya seperti manusia, suka makan, minum, dan berketurunan. Di antara mereka ada yang Mu’min dan ada juga yang Kafir. Dan nenek moyang mereka adalah Iblis yang dikutuk oleh Allah.


Diriwayatkan bahwa Allah menjadikan malaikat sebagai penghuni langit dan menjadikan Jan sebagai penghuni bumi. Setelah binatang liar dan burung mengadukan perbuatan Jin dan Bin, Allah menciptakan Jan, sebagaimana telah diceritakan. Setelah Allah menciptakan Jan, maka Dia menempatkan mereka di bumi. Setelah tinggal di bumi, mereka berperang dengan Bin. Jan terlalu kuat bagi Bin hingga mereka mampu menghancurkan Bin sampai tidak ada satu pun yang tersisa. Tinggallah Jan di bumi. Mereka menikah satu sama lain dan melahirkan keturunan sampai bumi ini penuh.


Selanjutnya, di antara mereka timbul kedengkian dan aniaya. Di antara mereka banyak terjadi pertumpahan darah. Sebagian dari mereka mengganggu sebagian lainnya. Atas kejadian ini, bumi mengadu kepada Tuhannya. Maka, ketika itu, kepada mereka Allah mengutus bala tentara malaikat. Dalam rombongan tersebut ada Iblis yang dahulunya bernama ‘Azazil. Dahulunya dia merupakan ketua malaikat. Dia bersama rombongannya mengusir Jan dari bumi. Akibatnya mereka mengungsi ke gunung-gunung dan tinggal di sana dan Iblis merampas bumi dari mereka.


Pada awalnya, si Iblis ini menyembah kepada Allah, baik di bumi maupun di langit. Akan tetapi, kemudian dia ujub dengan dirinya dan dia terasuki ketakaburan (merasa besar). Dalam keadaan demikian, Allah melihat apa yang ada di dalam hatinya, maka Zat Yang Maha Agung berfirman:


    Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”  (QS. Al-Baqarah: 30).


Kalimat "man yufsidu fiiha" pada penggalan kalimat di atas lebih tepat jika bukan diartikan sebagai "orang" tetapi akan lebih tepat jika dimaknai sebagai "makhluk".


Sehingga dari penggalan kisah yang diceritakan Ibnu Abbas (ra) tadi, terungkap sudah pernyataan para malaikat: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu (makhluk) yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah…”, maksudnya seperti makhluk-makhluk yang diceritakan terdahulu, yaitu Jin dan Bin. Sebab, mereka telah melakukan kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah.


Lalu siapakah sosok "manusia purba" yang fosil-fosilnya ditemukan dan diketahui berumur ratusan juta tahun lalu? (Sumber: Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas, “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” (diterjemahkan oleh Abdul Halim), Bandung: Pustaka Hidayah, Cet. I, Oktober 2002, hal. 13-72)


Catatan:

Manusia tidak diciptakan di bumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi. Sebagai pengganti tentunya ada yang diganti, alias Adam bukan makhluk pertama di bumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu abu Jan dan banul Jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.


Bentuk basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul Jan, anak turun Jin, juga banul Ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.


Kalau Dari Segi Archeology :


Berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka seperti manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang lebih primitif. Otak mereka lebih kecil. Oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok ini dinamakan Neanderthal.


Kemudian datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens. Menurut Wikipedia, Homo Sapiens mulai ada sekitar 200 ribu tahun lalu. Sedangkan Neanderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia lenyap. Ada juga teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum Homo Sapiens muncul. Tapi yang pasti, Homo Sapiens bukanlah evolusi dari Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada sebelum kita (manusia Homo Sapiens) ada.


Mungkin tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori berdasarkan sumber fosil. Namun yang paling penting mungkin sebagai orang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh. Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum Jin. Ada juga yang mengatakan bahwa ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua di antaranya dari kaum Jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai “man yufsidu fiihaa wa yasfikud dimaa’: golongan yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam QS. Al-Baqarah: 30. Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.


MASA LAMPAU


DAHULU kala, ketika jaman Bani Adam belum ada, sedangkan bumi yang baru dihuni oleh Penghuni Pertama yang diciptakan dari cahaya-Nya. Tuhan telah membuat makhluk baru yang berada di sisi-Nya, yang bernama Abu Jan atau bapak seluruh jin. Abu Jan adalah awal mula dari Banul Jan atau anak Jin baik yang lalu hingga sampai akhir zaman. Banul Jan adalah Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi keempat  dari bangsa Jin.

Tuhan bertitah kepada Abu Jan ini:

“Dengan apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jan.”

“Dengan kasih sayang Engkau terhadap hamba ya Tuhan, maka diri Hamba pun akan berkasih sayang dengan keturunan hamba,” Kata Abu Jan.

“Apa yang kamu minta dari-Ku, wahai Abu Jan. Apakah kamu tahu bahwasanya kamu baru saja Aku ciptakan dari sejenis api. Tubuhmu dari inti api dan ruhmu dari cahaya karena setiap roh yang bernyawa aku ciptakan dari cahaya dari sisi-Ku.”

”Terima kasih oh Tuhanku yang selalu hamba Agungkan. Hamba meminta tubuh hamba tidak bisa dilihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang Engkau kehendaki saja yang bisa melihat hamba dan keturunan hamba,” Kata Abu Jan.

“Akan kukabulkan permintaanmu, selain itu apa lagi wahai Abu Jan?”

“Apakah hamba akan hidup di surga yang hamba tempati saat ini wahai Tuhanku.”

“Kamu bisa menempati surga ini, begitu juga untuk dirimu saja bisa terbang sesuka hatimu dan tinggal sesuka hatimu sampai aku perintahkan dirimu turun ke bumi. Dan ketika itu keturunanmu tidak akan sanggup mendatangi tempat ‘Surga Pengangkatan Makhluk’ hanya dirimu saat ini yang kuat. Setelah kamu menyentuh tanah di bumi, maka kamu menjadi makhluk bumi dan kamupun akan membuat keturunan dan mati di bumi. Namun, hanya kamu seorang yang bisa terbang di langit dunia ketika tinggal di bumi.” 

Langit dunia adalah Tata Surya seluruh pelosok jagad raya ini. Singgasana Tuhan berada di luar Tata Surya yang berada di tempat kosong, tidak ada benda apapun. Itulah disebut sebagai Arsy-Nya Tuhan, karena tempatnya sangat tinggi tidak ada makhluk yang bisa ke sana kecuali yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri. Karena Tuhan Maha Berkehendak, bahkan Iblispun tidak akan sanggup.

“Bolehkah hamba meminta sesuatu ya Tuhanku.”


“Apa itu permintaanmu wahai Abu Jan?”

“Jika hamba Engkau angkat sebagai pemimpin seluruh makhluk di bumi pada masa hamba, maka hamba meminta salah satu keturunan hamba nantinya yang bernama Iblis agar Tuhan berkenan dia tinggal di ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Wahai Tuhanku, jadikanlah dirinya menggantikan hamba dan berikanlah kecerdasannya seperti yang hamba punya saat ini.”

“Baiklah jika nanti Iblis lahir di bumi, maka akan Aku angkat dia di sisi-Ku dan akan aku beri hikmah dari ilmu-Ku sehingga diapun pandai. Kekuatannya seperti Penghuni Pertama dan kecerdasannya melebihi makhluk-Ku yang nanti Aku ciptakan.”

Maka Abu Jan turun dengan kekasihnya, menghasilkan keturunan yang sangat banyak. Sambil beribadah kepada Tuhan, beliau juga menjadi guru bagi anak keturunannya sampai beliau wafat. Setelah keturunan bertambah banyak, generasi inilah yaitu generasi Banul Jan yang kuat-kuat dan cerdas-cerdas. Ilmunya sangat hebat, karena zaman dari Abu Jan sampai Banul Jan yang kuat belum ada pembinasaan dari Tuhan. Jadi ilmu mereka bertambah terus sesuai bertambahnya umur mereka. Ketika generasinya Iblis lahir di bumi, para Banul Jan berkoloni menjadi beberapa bagian. Maka terciptalah delapan kerajaan di bumi dan satu kerajaan di surga, total kerajaan itu adalah delapan kerajaan yang sangat besar dan megah di bumi. Sedangkan Iblis belum mempunyai kerajaan, walaupun dia disebut seorang raja karena dia mendiami ‘Surga Pengangkatan Makhluk’.

Zaman dahulu kala ketika jaman pertengahan Banul Jan, bumi masih kering dan tandus. Zaman ini sendiri ketika bumi belum terbentuk seperti sekarang, seperti air laut yang melimpah dan oksigen yang banyak. Air tawarpun masih sedikit, namun air di laut melimpah tapi tidak semelimpah seperti sekarang yang sangat-sangat melimpah. Bahkan saat ini lautnya lebih luas dibandingkan dengan tanahnya sendiri.

Dahulu oksigen sangat tipis karena Banul Jan adalah makhluk yang menghirup oksigen sangat sedikit. Walau bagaimanapun jika api ingin menyala tetap saja membutuhkan udara walaupun itu sangat sedikit sekalipun. Begitulah kehidupan Banul Jan yang membutuhkan sedikit oksigen untuk bernafas. Berbeda dengan manusia yang boros sekali dengan udara dan air.


Setelah kerajaan terbentuk menjadi delapan kerajaan, yaitu kerajaan kakak-kakaknya Iblis. Karena Iblis sendiri diangkat ke surga seperti permintaan Bapaknya iblis. Kerajaan ini dibagi menjadi delapan wilayah di muka bumi yaitu kerajaan bagian selatan, kerajaan bagian utara, kerajaan bagian timur, kerajaan bagian barat, kerajaan bagian bawah atau dasar bumi karena mereka bisa menembus ke tanah bahkan bermandikan dengan magmapun tidak apa-apa karena tubuhnya lebih panas dibandingkan dengan magma bumi. Kerajaan bagian atas atau langit bumi yaitu yang tinggal di sekitar atmosfer bagian atas bumi. Kerajaan bagian darat atau di atas tanah dan kerajaan di air seperti di laut, danau dan aliran sungai. Dan yang kesembilan kerajaan Iblis yaitu berada di sisi Tuhan tepatnya ‘Surga Pengangkatan Makhluk’, Kerajaan Iblis di luar alam semesta dunia.


Namun sungguh ironi, kerajaan Banul Jan di muka bumi sungguh disayangkan. Mereka sangat suka perang dan saling membantai dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga suka membantai makhluk lain di bumi. Kerajaan satu dengan kerajaan yang lainnya saling menyerang, mereka berkeinginan menguasai kerajaan yang lain. Beribu-ribu tahun kerajaan ini melakukan peperangan dan penindasan dengan kerajaan lain. Ketika terjadi peperangan dari delapan kerajaan ini, Iblis yang keturunannya paling dimuliakan dari mereka lahir ke dunia dan seketika itu juga Iblis diangkat ke surga-Nya Tuhan. Iblis hidup di surga dengan para Penghuni Pertama, karena Penghuni Pertama telah diciptakan dari cahaya. Penghuni Pertama juga menempati dari bumi sampai langit paling atas. Kehidupan mereka mengabdi kepada Tuhannya, salah satunya adalah mengangkat Arsy-Nya agar menggantung. Inilah yang akan ditiru oleh Iblis dengan istana yang menggantung di atas permukaan bumi yang salah satunya berada di Segitiga Bermuda.

Iblis sangat cerdas dan pandai, dia mempunyai kehebatan yang luar biasa tiada tandingannya tentunya selain Tuhan sendiri. Bahkan Penghuni Pertama pun merasa takjub dengan kehebatan yang dimiliki Iblis. Suatu ketika mereka, dua golongan yaitu Iblis dengan Golongan Pertama mengadakan paling lama ibadahnya kepada Tuhan. Misalnya Jika Golongan Pertama kuat puasa satu hari tanpa makan, maka Iblis kuat dalam tujuh hari tanpa makan. Bayangkan ibadah Iblis kepada Tuhannya sungguh alim luar biasa. Karena alimnya dia, maka ilmu-ilmu kegaiban maupun ilmu materi di kuasai Iblis sangat cepat.

Iblis bersumpah di dalam darahnya dan jiwanya, bahwasanya dia akan bersumpah menjadi penghulu bagi seluruh makhluk di alam semesta ini. Dia terus berusaha mencari ilmu-ilmu baru dan mencoba ilmu itu sampai mana keberhasilan dalam mencapai ilmu tersebut. Ilmu Iblis yang paling disukai dari sekian  ilmunya adalah ilmu untuk mengetahui masa depan dari alam semesta ini. Bahkan diapun tahu dengan ilmu ini jika nantinya bakalan ada penghulu baru menggantikan bangsanya. Diam-diam dia mempelajari dan mengumpulkan informasi siapa dia sebenarnya dan kehebatan apa yang dimilikinya maupun kelemahan dia itu apa saja. Memang Iblis adalah makhluk yang pandai bahkan dia bisa memprediksi apa yang akan terjadi di bumi bagi kerajaan kakak-kakaknya di bawah sana.

Kerajaan-kerajaan Banul Jan kebanyakan hancur bahkan akan menjadi neraka bagi bangsa Jin yang tidak tahu apa-apa. Mereka adalah bangsa yang bergolong lemah dan menjadi budak dari bangsa Jin yang lebih kuat. Kehancuran mereka adalah peperangan dan penindasan yang tidak akan pernah berakhir. Kezaliman mereka di luar batas, bahkan mereka tidak mengakui jika ada Tuhan yang menciptakan mereka. Sungguh durhaka mereka kepada Tuhannya yang telah mengasihi mereka selama ini yaitu tidak adanya kebinasaan bagi mereka. Tuhan telah marah, bumi bergoyang hebat disebabkan akan hancurnya bumi itu oleh siksaan para Banul Jan yang telah mengotori bumi dari kedurhakaan. Maka Tuhan mengutus Penghuni Pertama untuk menghukum mereka dan membantai mereka.


Delapan kerajaan ini telah diserang dan diporak-porandakan oleh Penghuni Pertama. Seluruh pengikut Delapan Kerajaan ini melarikan diri bahkan ada yang melawan Penghuni Pertama. Namun, bukan tandingannya untuk melawan Penghuni Pertama, mereka telah dikalahkan. Banyak yang mati di antara mereka. Tubuh mereka yang mati dibuang ke tengah laut bahkan ada yang dibuang ke pulau-pulau kecil. Sedangkan Banul Jan yang pintar yang telah melarikan diri bersembunyi di pulau-pulau yang kecil beriklim tropis. Seperti untuk saat ini bersembunyi di wilayah Indonesia karena negaranya berpulau. Untunglah yang bersembunyi ini selamat walaupun tidak mempunyai kerajaan lagi, karena kerajaan mereka hancur luluh. Sedangkan Bangsa Jin yang lemah, mereka di beri kebebasan untuk hidup. Mereka hidup damai dan tenang dengan terlepasnya bangsa Banul Jan yang lebih kuat dan sombong. Walaupun mereka dibantai, akan tetapi dari sebagian golongan yang masih kuat dan sombong bersembunyi dari incaran para Penghuni Pertama. Mereka selalu berpatroli mengitari bumi untuk mengetahui keberadaan para Banul Jan yang durhaka untuk melawan kepada Tuhan. Banul Jan yang pintar pandai sekali berkamuflase sesuai dengan kepandaian mereka yang mengubah bentuk apapun itu. Kebanyakan mereka berubah bentuk menyerupai hewan di masa itu dan juga menyerupai tumbuh-tumbuhan yang rimbun.


Pada waktu Banul Jan yang durhaka dihukum oleh Tuhan Semesta Alam, Iblis ketika itu melihat mereka dari singgasananya yaitu di luar alam semesta. Dia melihat bangsanya yang telah dibantai. Iblis tampak sedih karena walau bagaimanapun, mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah kakak-kakak Iblis yang sangat pintar dan kuat. Maka sejak saat itu, Iblis bersumpah jika nanti ada bangsa lain yang lebih rendah kemampuan dari dirinya, maka dia tidak akan mengakui sebagai Penghulunya. Karena saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri sebagai Penghulu atau Pemimpin bagi seluruh makhluk Tuhan.

DINASTI kerajaan para Banul Jan telah hancur dan musnah. Mereka terpecahbelah menjadi beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin yang kuat. Mereka menjadi kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya pun menjadi sempit seperti kelompok suku. Banul Jan yang pintar dan pandai telah musnah, karena kepintaran dan kepandaian bagi mereka ditentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya paling panjang maka dialah yang paling kuat. Karena bagi mereka, setiap detiknya mengasah kemampuan menjadi yang terkuat.

Selama ribuan tahun itu, para Banul Jan yang terkuat telah musnah. Mereka telah tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil kemampuannya dan juga kemampuan kegaibannya tidak seberapa. Mereka adalah generasi yang lemah, karena mereka masih muda dan umurnya tidak panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jan yang lama. Jika para penghuni Delapan Kerajaan dahulu umurnya beribu-ribu tahun. Sekarang hanya ribuan tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja. Sedangkan umur empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh sampai empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka.

Untuk menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi baru tidak seperti generasi lama. Namun generasi lama yang bisa menyelamatkan diri dari kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Sehingga mereka bisa hidup dan selamat, umurnya juga sangat panjang dibandingkan dengan generasi baru dari keturunan Bangsa Jin sekarang. Banul Jan yang selamat ini masa lalunya tidak mempunyai kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena mereka membawahi jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh.

Bangsa Jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak terutama ilmu kegaiban. Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi menandingi kekuatannya pada zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang masih utuh. Apalagi dia menguasai kerajaan di surga bersama dengan Penghuni Pertama. Iblis saat ini adalah golongan Banul Jan yang paling kuat dari penguasa jin setelah kehancuran delapan kerajaan yang berada di muka bumi. Delapan pemimpin kerajaan beserta para menteri dan penduduknya musnah, sebagian kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada zamannya.


Iblis mengetahui kejadian ini karena dia pandai meramal dan berhitung apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, walaupun dia bisa berhitung untuk masa depan nantinya seperti apa. Ramalan Iblis itu jauh dari kesempurnaan karena sifatnya bisa benar dan bisa juga salah, namun ramalan Iblis hebat karena dialah Raja dari segala Raja Jin. Ketika dia sedang meramal untuk masa depan itu, dia masih berada di singgasananya dekat dengan Tuhan dan Penghuni Pertama. Setelah puas dengan ramalan-ramalan yang dia punyai dan yang dia ketahui nantinya seperti apa, maka Iblis turun ke bumi untuk melihat Delapan Kerajaan Banul Jan di bumi yang telah hancur.


Dia telah menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada di bumi. Mulai saat itu yang dinantikannya yaitu ketika kakinya menginjakkan ke bumi, maka Iblis telah meninggalkan tahta kerajaan dan menanggalkan Mahkota Raja di Surga Pengangkatan Makhluk-Nya. Dia merasa bangga di muka bumi karena ada makhluk yang sama dengan dia yang nantinya dapat dijadikan pasukan serta anak buah dari golongannya. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tuhan dan Penghuni Pertama, Iblis membuat kerajaan baru di muka bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air, kerajaaannya sangat besar dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun begitu Tuhan tahu juga karena Tuhan Maha Tahu.


Karena kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka seluruh Jin di muka bumi baik itu Jin masa lampau yang umurnya sangat tua dan mempunyai kehebatan yang tidak patut lagi dipertanyakan. Sampai Jin yang muda-muda yang lemah dan pengalaman hidupnya masih sedikit walaupun itu umurnya ratusan tahun. Seluruh bangsa Jin tunduk dan takluk di hadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu setia kepadanya. Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis kesohor sebagai keturunan Banul Jan satu-satunya yang berada di luar alam semesta. Seluruh bangsa Jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat Iblis sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan seluruh Jin menjadi kerajaan Jin yang baru di muka bumi.

Karena kerajaan di surga kosong, maka Tuhan Semesta Alam menciptakan makhluk baru lagi untuk menggantikan Iblis sebagai Raja Baru. Makhluk baru ini juga menggantikan kepemimpinan bangsa Jin di muka bumi yang nantinya akan membawahi seluruh makhluk bumi. Karena Iblis tidak terima dengan keputusan Tuhan, maka Iblis beserta para pengikutnya yang setia mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta Alam. Seketika itu bangsa Jin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan yang pertama menjadi pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun kerajaan yang sangat besar. Sedangkan golongan yang kedua melepaskan diri dari pengaruh Iblis, mereka menjadi golongan Jin yang lemah yang telah mempunyai kerajaan yang kecil-kecil dan bersuku-suku. Mereka sering dijajah dengan pengikut Iblis yang lebih kuat. Peperangan di antara dua golongan saling berkecamuk karena berbeda keyakinan dan idiologi dari bangsa Jin sampai akhir zaman.

PENDAPAT LAIN (Lemah):

AL-BASYAR ADALAH MANUSIA SEBELUM ADAM?


Ada sebuah thread yang berjudul Teori evolusi manusia vs doktrin agama. Ketika saya buka, di dalamnya ternyata adalah sebuah diskusi hangat dengan dialog-dialog cerdas yang terjadi di antara para anggota forum. Terutama dialog antara sang penulis thread, arihaz99 dan bang duto. Sayangnya diskusi ini tidak menghasilkan titik temu dan ditutup tanpa penyelesaian.

Sebagian orang mungkin menganggap arihaz99 telah lancang membandingkan doktrin agama dengan teori ilmiah. Apakah Arihaz99 salah?


Allah menciptakan manusia dengan akal pikiran yang lebih baik dibandingkan makhluk lain. Untuk apa? Supaya manusia lebih mengandalkan akalnya daripada kekuatannya. Tidak seperti hewan yang lebih mengandalkan kekuatan. Allah menginginkan manusia untuk lebih banyak berfikir untuk kebaikan peradaban manusia itu sendiri. Islam dan Al-Qur’an memang tidak perlu lagi dipertanyakan kebenarannya. Tetapi tetap perlu dikaji, dipelajari dan dipahami!


Al-Qur’an itu adalah buku petunjuk bagi umat manusia agar berjalan sesuai ajaran Islam hingga selamat dunia akhirat. Ibaratnya jika anda membeli ponsel keluaran terbaru, anda juga akan mendapatkan buku petunjuk penggunaannya. Pemakaian ponsel harus sesuai dengan buku petunjuk tersebut agar tidak cepat rusak. Tetapi kadangkala salah satu fitur yang ada pada ponsel tersebut tidak berjalan sesuai yang kita inginkan, padahal kita merasa sudah menjalankan semua langkah sesuai buku petunjuknya. Apakah itu berarti buku petunjuknya salah?


Kita tidak akan menyalahkan buku petunjuk tersebut. Yang kita lakukan adalah menyalahkan diri sendiri karena mungkin kurang memahami petunjuk-petunjuk yang ada. Selanjutnya kita akan menghubungi orang lain yang lebih mengerti tentang penggunaan ponsel tersebut, apakah itu vendor ponsel baru anda atau teman-teman anda.


Itulah yang terjadi pada Arihaz99. Dia merasakan adanya kejanggalan tetapi dia tidak menyalahkan agama. Kalau dia menyalahkan agama, forum yang dia buka tidak akan berbentuk diskusi. Dia menginginkan pencerahan. Sesuatu yang dapat menghilangkan perasaan janggal dari pikirannya.


Manusia purba memang pernah hidup ratusan juta tahun yang lalu. Tetapi manusia purba ini bukanlah Nabi Adam, karena Nabi Adam diturunkan ke bumi tidak sampai 8000 tahun yang lalu (sekitar tahun 5872 SM). Manusia purba ini memang disebut Al-Basyar sementara Nabi Adam dan keturunannya disebut Al-Insan atau Bani Adam.


Al-Basyar ini awalnya diciptakan oleh Allah sama dengan makhluk lainnya. Yaitu hanya dengan mengucap: “Qun Fayaquun”, atau “Jadilah….”. Tidak seperti Nabi Adam yang dibentuk satu demi satu dengan ‘Tangan’-Nya, lalu ditiupkan Ruh-Nya hingga Adam pun hidup.


Seperti halnya hewan, Al-Basyar tidak memiliki ruh. Jadi jika dia mati, tidak ada ruh yang tertinggal untuk diadili di akhirat. Tetapi Al-Basyar memang memiliki otak yang sekelas Al-Insan. Hanya saja Allah tidak membekali Al-Basyar dengan ilmu pengetahuan seperti halnya Nabi Adam. Al-Basyar mencari tahu sendiri bagaimana caranya membuat api, membuat senjata, membuat tempat perlindungan, berburu dan menyembah azimat. Tetapi pada akhirnya adalah, mereka hidup dari perang yang satu ke perang yang lainnya. Mereka tidak mengerti cara berdiplomasi, karena memang tidak ada buku panduan yang mengajarkan mereka cara berdiplomasi. Sehingga akhirnya Allah mentakdirkan mereka untuk punah puluhan ribu tahun sebelum diciptakannya Nabi Adam (saya tidak tahu bagaimana mereka punah, apakah karena perang, zaman es atau ditelan T-Rex).

Lalu seperti kita tahu, Allah mengatakan niat-Nya untuk menciptakan manusia Al-Insan sebagai khalifah di bumi. Para malaikat mempertanyakan niat tersebut, mengingat keberadaan Al-Basyar di dunia hanyalah menumpahkan darah. Tetapi Allah sudah mempersiapkan segalanya. Nabi Adam dan Siti Hawa turun ke bumi berbekal ilmu pengetahuan dan berbagai aturan dari Allah. Adam menurunkan ilmu berkebun kepada Qabil dan ilmu beternak kepada Habil. Adam mengajarkan anak-anaknya untuk bersyukur kepada Allah dengan membagi hasil jerih payah mereka kepada makhluk lain. Dan Adam menikahkan anak-anaknya sesuai perintah Allah. Bagaimana cara Allah membekali Nabi Adam dengan ilmu pengetahuan, bisa anda baca pada Surat Al-Baqarah ayat 30 – 33. Tapi kalau tidak mau repot mencari, anda bisa membaca ayat-ayat tersebut di postingan saya yang lain, yang berjudul ‘Apakah Alien itu ada?‘. Saya harap tulisan ini bisa menjawab pertanyaan Arihaz99 pada thread tersebut di atas.

Untuk anda yang ingin tahu lebih banyak tentang Al-Basyar, ada baiknya anda membaca buku Dr. Abdul Shabur Syahin yang berjudul: Adam bukan manusia Pertama?

Pendapat lain Tentang Kerajaan Jin

20 kerajaan jin, karena awal penciptaan ada 20 makhluk yang di ciptakan. benar mereka semua makhluk yang hebat. mereka semua bisa menembus ruang & waktu sampai antar planet serta galaksi. saking hebatnya makhluk tersebut akhirnya mengaggap dirinya TUHAN, akibtanya TUHAN murka dan membinasakannya dengan mengirim malaikat azazil. tapi yang musnah hanya rakyat saja sedangkan raja-raja yang 20 tetap bertahan, yang 12 lari ke galaksi atau planet lain sedangkan yang 7 tetap di bumi dan sampai beberapa juta kali mejalani kelahiran kembali, yang kemungkinan sudah lupa dengan asal muasal mereka. jika ada yang menulis atau menerangkan ini kemungkinan mereka makhluk dari 7 raja tersebut yg tetap dibumu. jadi umur bumi ini dari pertama di huni sudah berumur milyaran dari awal makhluk pertama mendiami bumi sampai terakhir nabi adam. jadi alam yang menjadi satu sama bumi ada 14 alam. yang ke 14 yaitu alam yang kita diami sekarang. dari ke 7 raja tersbut yang tetap di bumi 2 diantaranya saya sudah tahu siapa beliau tersbut, informasi ini saya dapat dari salah satu satu rajanya yang sekarang hidup menjadi manusia biasa tidak terkenal & merupakan teman, sahabat, guru saya, yang dulu menemukan/mengajarkan/ menciptakan ajaran serta mengajarkan kejawen, budha & hindu. jadi agama budha & hindu bukan dari india melainkan dari tanah jawa ini. saya kasih gambar beliau dulu pernah hidup pada zaman kerajaan yang membuat borobudur yang bergelar PENDETA JANABADRA.

Read More