Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Sabtu, 04 Oktober 2025

Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup

 Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup

Keputusan mahkamah telah dijatuhakan.Nabi Ibrahim harus dihukum dengan membakar hidup-hidup dalam api yang besar sebesar dosa yang telah dilakukan. Persiapan bagi upacara pembakaran yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat sedang diaturkan. Tanah lapang bagi tempat pembakaran disediakan dan diadakan pengumpulan kayu bakar dengan banyaknya dimana tiap penduduk secara gotong-royong harus mengambil bahagian membawa kayu bakar sebanyak yang ia dapat sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan persembahan mrk yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.

mukjizat nabi ibrahim

Berduyun-duyunlah para penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan mrk. Di antara terdapat para wanita yang hamil dan orang yang sakit yang membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperolehi barakah dari tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka atau melindungi yang hamil di kala ia bersalin.

Setelah terkumpul kayu bakar di lanpangan yang disediakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksan sebuah bukit, berduyun-duyunlah orang datang untukmenyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yang dahsyat yang sedang berterbangan di atasnya berjatuhan terbakar oleh panasnya wap yang ditimbulkan oleh api yang menggunung itu. Kemudian dalam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim didtgkan dan dari atas sebuah gedung yang tinggi dilemparkanlah ia kedalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan firman Allah:" Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim."

Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan ke dalam bukit api yang menyala-nyala itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan kurban keganasan orang-orang kafir musuh Allah. Dan memang demikianlah apa yang terjadi tatkala ia berada dalam perut bukit api yang dahsyat itu ia merasa dingin sesuai dengan seruan Allah Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai yang mengikat tangan dan kakinya yang terbakar hangus, sedang tubuh dan pakaian yang terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, hal mana merupakan suatu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, Nabi Ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampaian risalah yang ditugaskan kepadanya kepada hamba-hamba Allah yang tersesat itu.

Para penonton upacara pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit api yang sudah padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan pakaiannya yang tetap berda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit jua pun. Mereka bersurai meninggalkan lapangan dalam keadaan hairan seraya bertanya-tanya pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu berlaku, padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai tuhan-tuhan yang mereka puja dan sembah.Ada sebahagian drp mrk yang dalam hati kecilnya mulai meragui kebenaran agama mrk namun tidak berani melahirkan rasa ragu-ragunya itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para pemimpin mrk merasa kecewa dan malu, karena hukuman yang mrk jatuhkan ke atas diri Nabi Ibrahim dan kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir dengan kegagalan, sehingga mrk merasa malu kepada Nabi Ibrahim dan para pengikutnya.

Mukjizat yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebahagian penduduk terhadap persembahan dan patung-patung mrk dan membuka mata hati banyak drp mrk untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak kurang drp mrk yang ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun khuatir akan mendapat kesukaran dalam penghidupannya akibat kemarahan dan balas dendam para pemuka dan para pembesarnya yang mungkin akan menjadi hilang akal bila merasakan bahwa pengaruhnya telah bealih ke pihak Nabi Ibrahim. 
Read More

Jumat, 03 Oktober 2025

Hizib Autad

Hizib adalah istilah dalam tradisi Islam, khususnya dalam sufisme, yang merujuk pada doa atau wirid tertentu yang memiliki kekuatan spiritual untuk memberikan perlindungan, kekuatan, dan bimbingan kepada yang mengamalkannya. Hizib sering kali terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an, doa-doa Nabi, atau kalimat-kalimat yang mengandung makna spiritual yang mendalam.

Hizib Autad

Hizib Autad

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللّٰهُ اْلكَافِى وَقَصَدْتُ اْلكَا فِى وَوَجَدْتُ اْلكَافِى كَفَانِى اْلكَافِى فَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ. اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَتَوَسَّلُ بِاسْمِكَ اْلاَعْظَمِ اَنْ تَجْعَلَ اْلخَلَائِقَ مَحَبَّةُ وَهَيْبَةً مِنِّى بِفَضْلِ وَلَدِ عَدْنَا نَ وَعَطِّفْ قُلُوْ بُهُمْ بِاَسْرِهَابِاَسْرِهَا بِاَلْبِسْنِى قَبُوْلًا بِالسَّلْمَهَتْ

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Allahul kafii waaqashadtul kaafi wawajadtul kaafi kafaanil kaafi falillaahil hamdu. Allahuma inil atawassalu bismikal a’azhami an taj’alal khalaa-iqa mahabbatan wahaibatan minni bifazhliwaladi ‘adnaana wa’thif qulubahum bi-asrihaa balbisnii qabuulan bisalmahat

Read More

Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala

 Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala

Kegagalan Nabi Ibrahim dalam usahanya menyedarkan ayahnya yang tersesat itu sangat menusuk hatinya karena ia sebagai putera yang baik ingin sekali melihat ayahnya berada dalam jalan yang benar terangkat dari lembah kesesatan dan syirik namun ia sedar bahwa hidayah itu adalah di tangan Allah dan bagaimana pun ia ingin dengan sepenuh hatinya agar ayahnya mendpt hidayah ,bila belum dikehendaki oleh Allah maka sia-sialah keinginan dan usahanya.

Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala

 Penolakan ayahnya terhadap dakwahnya dengan cara yang kasar dan kejam itu tidak sedikit pun mempengaruhi ketetapan hatinya dan melemahkan semangatnya untuk berjalan terus memberi penerangan kepada kaumnya untuk menyapu bersih persembahan-persembahan yang bathil dan kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan dengan tauhid dan iman kepada Allah dan Rasul-Nya

Nabi Ibrahim tidak henti-henti dalam setiap kesempatan mengajak kaumnya berdialog dan bermujadalah tentang kepercayaan yang mrk anut dan ajaran yang ia bawa. Dan ternyata bahwa bila mrk sudah tidak berdaya menilak dan menyanggah alasan-alasan dan dalil-dalil yang dikemukakan oleh Nabi Ibrahim tentang kebenaran ajarannya dan kebathilan kepercayaan mrk maka dalil dan alasan yang usanglah yang mrk kemukakan iaitu bahwa mrk hanya meneruskan apa yang oleh bapa-bapa dan nenek

moyang mrk dilakukan dan sesekali mrk tidak akan melepaskan kepercayaan dan agama yang telah mrk warisi.

Nabi Ibrahim pd akhirnya merasa tidak bermanfaat lagi berdebat dan bermujadalah dengan kaumnya yang berkepala batu dan yang tidak mahu menerima keterangan dan bukti-bukti nyata yang dikemukakan oleh beliau dan selalu berpegang pada satu-satunya alasan bahwa mrk tidak akan menyimpang dari cara persembahan nenek moyang mrk, walaupun oleh Nabi Ibrahim dinyatakan berkali-kali bahwa mrk dan bapa-bapa mrk keliru dan tersesat mengikuti jejak syaitan dan iblis.

Nabi Ibrahim kemudian merancang akan membuktikan kepada kaumnya dengan perbuatan yang nyata yang dapat mrk lihat dengan mata kepala mrk sendiri bahwa berhala-berhala dan patung-patung mrk betul-betul tidak berguna bagi mrk dan bahkan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Adalah sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan Babylon bahwa setiap tahun mrk keluar kota beramai-ramai pd suatu hari raya yang mrk anggap sebagai keramat. Berhari-hari mrk tinggal di luar kota di suatu padang terbuka, berkhemah dengan membawa bekalan makanan dan minuman yang cukup. Mrk bersuka ria dan bersenang-senang sambil meninggalkan kota-kota mrk kosong dan sunyi. Mrk berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai -ramai menghormati hari-hari suci itu. Nabi Ibrahim yang juga turut diajak turut serta berlagak berpura-pura sakit dan diizinkanlah ia tinggal di rumah apalagi mrk merasa khuatir bahwa penyakit Nabi Ibrahim

yang dibuat-buat itu akan menular dan menjalar di kalangan mrk bila ia turut serta. " Inilah dia kesempatan yang ku nantikan," kata hati Nabi Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari penduduknya, sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yang berkicau, suara daun-daun pohon yang gemerisik ditiup angin kencang. Dengan membawa sebuah kapak ditangannya ia pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yang sudah ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan patung-patung yang terlihat diserambi tempat peribadatan itu. Sambil menunjuk kepada semahan bunga-bunga dan makanan yang berada di setiap kaki patung berkata Nabi Ibrahim, mengejek:" Mengapa kamu tidak makan makanan yang lazat yang disaljikan bagi kamu ini? Jawablah aku dan berkata-katalah kamu."

Kemudian disepak, ditamparlah patung-patung itu dan dihancurkannya berpotong-potong dengan kapak yang berada di tangannya. Patung yang besar ditinggalkannya utuh, tidak diganggu yang pada lehernya dikalungkanlah kapak Nabi Ibrahim itu.

Terperanjat dan terkejutlah para penduduk, tatkala pulang dari berpesta ria di luar kota dan melihat keadaan patung-patung, tuhan-tuhan mrk hancur berantakan dan menjadi potongan-potongan terserak-serak di atas lantai. Bertanyalah satu kepada yang lain dengan nada hairan dan takjub: "Gerangan siapakah yang telah berani melakukan perbuatan yang jahat dan keji ini terhadap tuhan-tuhan persembahan mrk ini?" Berkata salah seorang diantara mrk:" Ada kemungkinan bahwa orang yang selalu mengolok-olok dan mengejek persembahan kami yang bernama Ibrahim itulah yang melakukan perbuatan yang berani ini." Seorang yang lain menambah keterangan dengan berkata:" Bahkan dialah yang pasti berbuat, karena ia adalah satu-satunya orang yang tinggal di kota sewaktu kami semua

berada di luar merayakan hari suci dan keramat itu." Selidik punya selidik, akhirnya terdpt kepastian yyang tidak diragukan lagi bahwa Ibrahimlah yang merusakkan dan memusnahkan patung-patung itu. Rakyat kota beramai-ramai membicarakan kejadian yang dianggap suatu kejadian atau penghinaan yang tidak dpt diampuni terhadap kepercayaan dan persembahan mrk. Suara marah, jengkel dan kutukan terdengar dari segala penjuru, yang menuntut agar si pelaku diminta bertanggungjawab dalam suatu pengadilan terbuka, di mana seluruh rakyat penduduk kota dapat turut serta menyaksikannya.

Dan memang itulah yang diharapkan oleh Nabi Ibrahim agar pengadilannya dilakukan secara terbuka di mana semua warga masyarakat dapat turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikian beliau dapat secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan mrk yang bathil dan sesat itu, seraya menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yang ia bawa, kalau diantara yang hadir ada yang masih boleh diharapkan terbuka hatinya

bagi iman dari tauhid yang ia ajarkan dan dakwahkan. Hari pengadilan ditentukan dan datang rakyat dari segala pelosok berduyung-duyung mengujungi padang terbuka yang disediakan bagi sidang pengadilan itu. Ketika Nabi Ibrahim datang menghadap para hakim yang akan mengadili ia disambut oleh para hadirin dengan teriakan kutukan dan cercaan, menandakan sangat gusarnya para penyembah berhala terhadap beliau yang telah berani menghancurkan persembahan mrk. Ditanyalah Nabi Ibrahim oleh para hakim:" Apakah engkau yang melakukan penghancuran dan merusakkan tuhan-tuhan kami?" Dengan tenang dan sikap dingin, Nabi Ibrahim menjawab:" Patung besar yang berkalungkan kapak di lehernya itulah yang melakukannya. Cuba tanya saja kepada patung-patung itu siapakah yang menghancurkannya." Para hakim penanya terdiam sejenak seraya melihat yang satu kepada yang lain dan berbisik-bisik, seakan-akan Ibrahim yang mengandungi ejekan itu. Kemudian berkata si hakim:" Engkaukan tahu bahwa patung-patung itu tidak dapat bercakap dan berkata mengapa

engkau minta kami bertanya kepadanya?" Tibalah masanya yang memang dinantikan oleh Nabi Ibrahim,maka sebagai jawapan atas pertanyaan yang terakhir itu beliau berpidato membentangkan kebathilan persembahan mrk,yang mrk pertahankan mati-matian, semata-mata hanya karena adat itu adalah warisan nenek-moyang. Berkata Nabi Ibrahim kepada para hakim itu:" Jika demikian halnya,mengapa kamu sembah patung-patung itu, yang tidak dapat berkata, tidak dapat melihat dan tidak dapat mendengar, tidak dapat membawa manfaat atau menolak mudharat, bahkan tidak dapat menolong dirinya dari kehancuran dan kebinasaan? Alangkah ****nya kamu dengan kepercayaan dan

persembahan kamu itu! Tidakkah dapat kamu berfikir dengan akal yang sihat bahwa persembahan kamu adalah perbuatan yang keliru yang hanya difahami oleh syaitan. Mengapa kamu tidak menyembah Tuhan yang menciptakan kamu, menciptakan alam sekeliling kamu dan menguasakan kamu di atas bumi dengan segala isi dan kekayaan. Alangkah hina dinanya kamu dengan persembahan kamu itu."

Setelah selesai Nabi Ibrahim menguraikan pidatonya itu, para hakim mencetuskan keputusan bahawa Nabi Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya menghina dan menghancurkan tuhan-tuhan mrk, maka berserulah para hakim kepada rakyat yang hadir menyaksikan pengadilan itu:" Bakarlah ia dan belalah tuhan-tuhanmu , jika kamu benar-benar setia kepadanya."

Read More

Kamis, 02 Oktober 2025

Ruhaniyyun

Ruhaniyyun adalah istilah yang digunakan dalam beberapa tradisi spiritual dan mistik untuk menggambarkan Makhluk yang memiliki sifat spiritual dan dekat dengan Tuhan. Berikut beberapa karakteristik yang mungkin terkait dengan Ruhaniyyun:

ruhaniyyun


  • Sifat spiritual: Ruhaniyyun diyakini memiliki sifat spiritual yang tinggi dan dekat dengan Tuhan. Mereka mungkin memiliki kemampuan untuk memahami dan menghayati aspek-aspek spiritual kehidupan.
  • Kemampuan spiritual: Ruhaniyyun mungkin memiliki kemampuan spiritual yang luar biasa, seperti kemampuan untuk melakukan penyembuhan, membersihkan energi, atau memberikan bimbingan spiritual.
  • Kedekatan dengan Tuhan: Ruhaniyyun diyakini memiliki kedekatan yang kuat dengan Tuhan dan mungkin memiliki peran dalam membantu manusia dalam perjalanan spiritual mereka.
  • Sifat baik: Ruhaniyyun diyakini memiliki sifat baik dan mungkin dapat membantu manusia dalam mencapai tujuan spiritual mereka.
Namun, perlu diingat bahwa kepercayaan tentang Ruhaniyyun dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan budaya. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks dan kepercayaan yang terkait dengan Ruhaniyyun dalam tradisi tertentu.

Ruhaniyyun (bahasa Arab: روحانيون) dalam Islam yang diciptakan dari cahaya, khususnya dari tetesan cahaya yang jatuh dari sayap malaikat Jibril, dan kelompok malaikat ini senantiasa membaca tasbih sampai hari kiamat. Mereka juga dikenal sebagai bangsa ruhani yang selalu bertasbih dan bertahlil dengan suara keras. Karakteristik Ruhaniyyun:

Ciptaan dari Cahaya: Ruhaniyyun adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya (nur).
Ketaatan Penuh: Mereka selalu taat kepada perintah Allah dan tidak memiliki nafsu atau syahwat.
Selalu Beribadah: Tugas utama mereka adalah bertasbih dan bertahlil secara terus-menerus sampai hari kiamat. Peran dan Status:
Ruhani: mereka adalah makhluk spiritual yang senantiasa dalam ketaatan kepada Allah.
Membawa Ilham: Salah satu fungsi mereka adalah membawa ilham kepada orang-orang saleh dan para waliyullah, meskipun tidak secara langsung disebutkan bahwa mereka adalah pembawa ilham dalam semua konteks.
Read More

Jin Marid

Dalam konteks portal waktu, jin mungkin dapat berperan sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk melintasi dimensi waktu atau ruang. Namun, perlu diingat bahwa konsep portal waktu lebih banyak terkait dengan fiksi ilmiah dan spekulasi daripada dengan keyakinan agama atau mitologi tertentu.

Jin Marid


Jin Marid adalah salah satu jenis jin dalam mitologi Arab dan kepercayaan Islam.
Berikut beberapa karakteristik dan fakta tentang Jin Marid ¹ ²:

  • Sifat dan Karakteristik: Jin Marid digambarkan sebagai jin raksasa yang angkuh dan sulit ditaklukkan. Mereka juga dianggap sebagai perwakilan yang paling rasional dan masuk akal di antara jenis jin lainnya.
  • Kemampuan: Jin Marid memiliki kekuatan luar biasa dan sering dikaitkan dengan kemampuan untuk mengabulkan permintaan manusia, tetapi dengan imbalan besar.
  • Peran: Dalam beberapa cerita rakyat Arab, Jin Marid digambarkan sebagai jin yang meminta imbalan besar untuk mengabulkan permintaan manusia.
  • Kedudukan: Jin Marid dianggap sebagai salah satu jenis jin yang kuat dan berpengaruh, tetapi tidak sekuat Ifrit, yang merupakan jin terkuat menurut kepercayaan Arab.

Dalam kepercayaan Islam, Jin Marid juga diyakini sebagai makhluk gaib yang memiliki kehendak bebas dan dapat memilih untuk beriman atau kafir. Mereka diciptakan dari api dan memiliki kemampuan untuk berubah bentuk dan menampakkan diri dalam berbagai cara.jin dalam kepercayaan Islam memiliki kemampuan untuk bergerak cepat dan menembus dimensi tertentu.

    Beberapa karakteristik jin yang mungkin terkait dengan konsep portal waktu adalah:
  1. Kemampuan bergerak cepat: Jin dapat bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, seperti yang ditunjukkan dalam kisah Nabi Sulaiman dan jin yang mampu mengangkut singgasana Ratu Saba dalam waktu singkat
  2. Kemampuan berubah bentuk: Jin dapat berubah menjadi berbagai bentuk, seperti manusia atau hewan, yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan manusia dalam berbagai cara.
  3. Kekuatan supernatural: Jin memiliki kekuatan yang tidak dimiliki manusia, seperti kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan kemahiran tinggi.
Pertemuan dengan Jin Marid dalam konteks kepercayaan atau mitologi biasanya melibatkan ritual, doa, atau amalan tertentu. Namun, perlu diingat bahwa kepercayaan tentang jin dan cara bertemu mereka dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan budaya.


Marid (bahasa Arab: مَارِد) adalah istilah dalam tradisi Islam dan cerita rakyat Arab yang merujuk pada jenis shayṭān (setan) atau jin terkuat, "pemberontak", atau "orang yang sakit" (secara rohani). Makhluk ini adalah jin yang sangat kuat dan sombong, dikenal karena kekuatannya yang besar, termasuk memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan manusia dan terkadang memberikan keinginan. Kata "marid" sendiri juga bisa berarti "sakit" baik secara fisik maupun mental, seperti dalam frasa qolbun marid (hati yang sakit). 
Dalam Mitologi Islam dan Cerita Rakyat
Jin Terkuat: Marid dianggap sebagai jenis jin terkuat dan paling sombong, dengan kekuatan luar biasa. 
Pemberontak: Kata "marid" berarti "pemberontak", yang diterapkan pada makhluk gaib semacam itu yang menentang kehendak Tuhan atau peraturan. 
Kemampuan: Marid memiliki kekuatan fantastis dan sering digambarkan memiliki kehendak bebas, meskipun bisa dipaksa bekerja. Mereka juga bisa memberikan keinginan pada manusia, meskipun biasanya dengan persyaratan tertentu. 

Dalam beberapa tradisi, Jin Marid dianggap sebagai makhluk yang kuat dan angkuh, sehingga pertemuan dengan mereka memerlukan persiapan dan pengetahuan yang tepat. Berikut beberapa cara yang mungkin digunakan untuk bertemu Jin Marid:
- Ritual dan doa: Beberapa orang mungkin menggunakan ritual atau doa tertentu untuk memanggil atau bertemu Jin Marid. Ritual ini dapat melibatkan penggunaan mantra, dupa, atau benda-benda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan spiritual.
- Amalan spiritual: Beberapa orang mungkin melakukan amalan spiritual tertentu, seperti puasa, meditasi, atau zikir, untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan memungkinkan pertemuan dengan Jin Marid.
- Penggunaan benda-benda tertentu: Beberapa orang mungkin menggunakan benda-benda tertentu, seperti cincin atau jimat, yang diyakini memiliki kekuatan spiritual untuk memanggil atau bertemu Jin Marid.

Namun, perlu diingat bahwa pertemuan dengan Jin Marid atau makhluk supernatural lainnya dapat berisiko dan memerlukan pengetahuan dan persiapan yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian dan memahami risiko yang terkait sebelum melakukan ritual atau amalan tertentu.
Read More

Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya

 Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya

Aazar, ayah Nabi Ibrahim tidak terkecuali sebagaimana kaumnya yang lain, bertuhan dan menyembah berhala bah ia adalah pedagang dari patung-patung yang dibuat dan dipahatnya sendiri dan drpnya orang membeli patung-patung yang dijadikan persembahan. Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah menyedarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat kepadanya bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan ****.Beliau merasakan bahawa kebaktian kepada ayahnya mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yang sesat itu dan mengikutinya beriman kepada Allah Yang Maha  Kuasa.

ayah nabi ibrahim

Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yang halus ia dtg kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutuskan oleh Allah sebagai nabi dan rasul dan bahawa ia telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yang tidak dimiliki oleh ayahnya. Ia bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan apakah yang mendorongnya

untuk menyembah berhala seperti lain-lain kaumnya padahal ia mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dpt mendtgkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah kerugian atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran syaitan yang memang menjadi musuh kepada manusia sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. Ia berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yang menciptakan manusia dan semua makhluk yang dihidupkan memberi mrk rezeki dan kenikmatan hidup serta menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusia.

Aazar menjadi merah mukanya dan melotot matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Nabi Ibrahim yang ditanggapinya sebagai dosa dan hal yang kurang patut bahwa puteranya telah berani mengecam dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yang ia bawa. Ia tidak menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalam kata-kata yang kasar dan dalam maki hamun seakan-akan tidak ada hunbungan diantara mereka. IA berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar: " Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau dari kepercayaan dan persembahanku ? Dan

kepercayaan apakah yang engkau berikan kepadaku yang menganjurkan agar aku mengikutinya? Janganlah engkau membangkitkan amarahku dan cuba mendurhakaiku.Jika engkau tidak menghentikan penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau hentikan usahamu mengecam dan memburuk-burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau dari rumahku ini. Aku tidak sudi bercampur denganmu didalam suatu rumah di bawah suatu atap. Pergilah engkau dari mukaku sebelum aku menimpamu dengan batu dan mencelakakan engkau."

Nabi Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata kasarnya dengan sikap tenang, normal selaku anak terhadap ayah seray berkaat: " Oh ayahku! Semoga engkau selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah. Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yang celaka dan malang dengan doaku utkmu." Lalu keluarlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah ayahnya dalam keadaan sedih dan prihati karena tidak berhasil mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kufur.

Read More

Rabu, 01 Oktober 2025

KISAH NABI IBRAHIM A.S Mendapatkan Wahyu

KISAH NABI IBRAHIM A.S Mendapatkan Wahyu

Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan." Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yang menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.Akan tetapi tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuhan Pencipta mrk yang telah mengurniakan mrk dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan duniawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yang mrk pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah. 

kisah kewahyuan nabi ibrahim


Raja mereka Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya merupakan undang-undang yang tidak dpt dilanggar atau di tawar.

Kekuasaan yang besar yang berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yang berlebih-lebihanyang ia nikmati lama-kelamaan menjadikan ia tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. Ia merasakan dirinya patut disembah oleh rakyatnya sebagai tuhan. Ia berfikir jika rakyatnya mahu dan rela menyembah patung-patung yang terbina dari batu yang tidal dpt memberi manfaat dan mendtgkan kebahagiaan bagi mrk, mengapa bukan dialah yang disembah sebagai tuhan.Dia yang dpt berbicara, dapat mendengar, dpt berfikir, dpt memimpin mrk, membawa kemakmuran bagi mrk dan melepaskan dari kesengsaraan dan kesusahan. Dia yang dpt mengubah orang miskin menjadi kaya dan orang yang hina-dina diangkatnya menjadi orang mulia. di samping itu semuanya, ia adalah raja yang berkuasa dan memiliki negara yang besar dan luas.

Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calon Rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada

kaumnya,jauh-jauh telah diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yang telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yang sesat yang menandakan ke****an dan kecetekan fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus dibanteras dan diperangi agar mrk kembali kepada persembahan yang benar ialah persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.

Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajakan brg-brg itu bahkan secara mengejek ia menawarkan patung-patung ayahnya kepada calun pembeli dengan kata-kata:" Siapakah yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? "

Nabi Ibrahim Ingin Melihat Bagaimana Makhluk Yang Sudah Mati Dihidupkan Kembali Oleh AllahNabi Ibrahim yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebalkan iman dan keyakinannya, menenteramkan hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin esekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana

Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.Berserulah ia kepada Allah: " Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati."Allah menjawab seruannya dengan berfirman:Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku? "Nabi Ibrahim menjawab:" Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu."

Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain. Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain.

Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan enpat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah YAng Maha Berkuasa dpt menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dpt menghalangi atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yang dikenhendaki " Fayakun".

Read More

Selasa, 30 September 2025

Kitab Sihir Yang Memang Wujud

Sementara itu, dalam ajaran Islam, sihir dianggap sebagai perbuatan yang dilarang dan dapat menyebabkan seseorang menjadi kafir. Sihir juga dihubungkan dengan perantara setan dan dapat membahayakan orang lain ².

Buku ilmu sihir sering disebut pada zaman moden sebagai "Grimoires", istilah yang awalnya hanya mengacu pada semua jenis buku yang ditulis dalam bahasa Latin, berasal dari kata "grammaire" bahasa Perancis Kuno, yang bererti "tata bahasa".



Ia kemudiannya dikaitkan dengan teks magik yang muncul dalam banyak budaya di seluruh dunia dan mencakup beragam topik misteri
Seseorang dikatakan mampu mendapatkan kekuatan ghaib, mentera, petunjuk untuk membuat barang sakti, azimat atau artifak yang berisi sesuatu yang mistik
Berikut adalah beberapa kitab atau buku tentang ilmu sihir yang pernah wujud di dunia.


1. Kitab Galdrabok

Manuskrip ini menjadi kitab kuno yang ia dikenalpasti mula dicatat dan dikumpulkan sekitar tahun 1550-1650 Masihi
Kitab ini kononnya berisikan 47 buah jenis mantera sihir yang dikumpulkan dari empat orang penyihir legenda Iceland
Beberapa pakar yang mengkaji buku ini menyimpulkan bahawa isi Kitab Galdrabok terdiri dari pelbagai mantera sihir seperti mantera yang memberikan kesan positif dalam penyembuhan tubuh badan manusia, namun di sebalik itu, mantera di dalam buku ini juga terisi dengan mantera yang dicipta untuk tujuan jahat seperti membunuh
Hanya tiga buah mantera sahaja yang dikenalpasti digunakan oleh ahli sihir sebagai resipi untuk membuat ‘potion’ atau untuk tujuan perubatan
Lapan buah mantera dalam buku ini pula digunakan untuk mendapatkan kekuatan yang mampu mengalahkan manusia atau musuhnya sehingga ianya dikategorikan sebagai mantera yang mematikan
Buku ini diterbitkan kepada umum buat pertama kali pada tahun 1921 oleh Adolf Natanael Lindqvist yang diterjemahkan ke dalam bahasa Sweden
Edisi pertama terjemahan bahasa Inggeris pula diterjemahkan oleh Stephen Flower pada tahun 1989
Pada tahun 1995, Stephen Flower mengeluarkan buku ini ke dalam edisi kedua dengan beberapa pembetulan tatabahasa disertai dengan nota
Setiap mantera yang ada di dalam kitab ini berisikan pelbagai bait-bait ayat sihir bangsa yang menetap di Iceland sejak zaman dahulu
2. The Black Pullet (La Poule Noire)

Kitab the Black Pullet ini menjadi kitab ilmu sihir yang cukup terkenal di kalangan bangsa Eropah kuno, khususnya di belahan negara Perancis
Dikisahkan, buku ini mula ditulis oleh salah seorang tentera dari pasukan Napoleon Bonaparte yang ketika itu sedang menakluki Mesir
Tentera ini tercedera dalam sebuah pertempuran lalu beliau diselamatkan oleh seorang lelaki misteri (berkemungkinan ahli sihir)
Lelaki misteri itu kemudiannya mengajar beliau cara-cara untuk menghasilkan azimat atau tangkal dari bahan seperti sutera dan besi serta seni ilmu hitam Kabbalah melalui sebuah manuskrip sihir Mesir kuno yang diambil dari perpustakaan Alexandria ketika era Ptolemy I
Ilmu sihir lelaki misteri tersebut dicatatkan kembali oleh tentera ini dan dikumpulkan di dalam buku yang dikenali sebagai La Poule Noire
Mengikut pelbagai sumber, buku ini mengandungi 22 cara untuk menghasilkan azimat ke dalam bentuk cincin ataupun tangkal yang masing-masing memberi keistimewaan kepada pemakainya
3. Kitab Picatrix (Ghayat al-Hakim)

Picatrix yang kebanyakannya menerangkan tentang ilmu astrologi, sebenarnya terkenal sebagai sebuah buku yang menjelaskan teori pembentukan alam semesta atau dikenali sebagai teori kosmologi
Kitab aslinya dalam bahasa Arab bertajuk Ghayat al-Hakim ini ditulis pada pertengahan abad ke-11
Jika nama ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris ianya berbunyi, ‘The Aim of the Sage’ atau ‘The Goal of the Wise’
Buku ini awalnya diterjemahkan ke dalam bahasa Sepanyol sebelum diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada tahun 1256 Masihi oleh seseorang untuk dihadiahkan kepada Raja Alfonso the Wise dengan menyandang nama sebagai buku ‘Picatrix’
Buku ini mengumpulkan koleksi pelbagai manuskrip kuno ilmu sihir yang digunakan secara meluas pada abad ke sembilan dan kesepuluh sebelum Masihi
Pacitrix dibahagikan kepada empat buah bahagian utama iaitu Book I, Book II, Book III dan Book IV, yang mana setiap bahagiannya mempunyai pelbagai cabang ilmu sihir melalui 55 buah sihir astrologi, 22 buah kebaikan azimat, cara membuat ‘potion’ cinta, mencari harta karun, menyuburkan hasil tanaman dan lain-lain lagi
Namun, beberapa orang percaya buku Picatrix adalah sebuah kitab ilmu sihir yang mengajar pembacanya untuk mendapatkan kekuatan sihir dengan mengetahui melalui penyelarasan kitaran bulan, waktu dan tata atur tertentu dari beberapa planet yang terdapat di dalam sistem suria
Salah satu ajaran ataupun ilmu sihir yang didapati di dalam buku ini melalui terjemahan John Michael Greer adalah,“Ambil empat gram darah anjing hitam, dua gram darah babi beserta otaknya dan satu gram otak keldai. Campurkan kesemua bahan tersebut sehingga hancur. Jadikan ia sebagai minuman dan berikan minuman ini kepada mangsa. Mangsa yang meminum minuman ini akan membenci kamu seumur hidup.”

4. Kitab Abramelin

Kitab Abramelin atau lebih dikenali dengan nama ‘The Book of Abramelin’ juga diyakini sebagai kitab yang mengajarkan tentang ilmu sihir
Kitab ini diawali dengan sebuah kisah yang menceritakan seorang ahli sihir Mesir bernama Abra-Melin atau lebih dikenali sebagai Abramelin
Namanya menyamai dengan nama ahli sihir mitos ‘Merlin’
Abramelin digambarkan sebagai sosok yang zuhud, tidak terpengaruh kepada harta duniawi. Hanya hidup beribadah kepada Tuhannya
Sekitar tahun 1362 M – 1458 M
Abramelin merupakan seorang ahli sihir semi-mitos yang terkenal mengajarkan ilmu sihir Kabbalah ke atas masyarakat Mesir dan segala mantera sihirnya ini dimuatkan ke dalam bukunya yang bertajuk ‘The Book of Abramelin’
Abramelin dikenal pasti tinggal di padang pasir luar wilayah Arachi (sebuah kota kuno Tamadun Mesir yang berhampiran dengan sungai Nil)
Abramelin mempunyai seorang anak murid bernama Abraham the Worm dan beliau memberikan dua buah manuskrip sihir iaitu ‘Divine Science’ dan ‘True Magic’ kepada anak muridnya ini setelah Abraham mengikat janji setia untuk mengubah hidupnya kepada seorang yang warak dan menyembah ajaran Tuhan Abramelin ‘The Way and Law of the Lord’
Dua buah manuskrip ini hanya diberikan kepada orang yang dipercayainya sahaja
Pengamal sihir ajaran Abramelin harus melakukan sebuah ritual misteri seperti bertemu dengan malaikat penjaga untuk mendapatkan ilmu sihir secara langsung dan kuat
Buku ini dipercayai terisi dengan ajaran-ajaran untuk mengawal kekuatan iblis dan membuatnya menuruti semua perintah ahli sihir, menemui harta karun, terbang di langit, menjadi halimunan dan kemampuan-kemampuan lainnya yang tidak terjangkau akal manusia
Buku ini akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris oleh Samuel Liddell MacGregor Mathers di bawah tajuk ‘The Book of Abramelin the Mage’ pada tahun 1898 yang dibahagikan kepada tiga buah fasa iaitu Book I mengandungi 12 tajuk, Book II pula mengandungi 20 tajuk dan terakhir Book III mengandungi 30 tajuk kesemuanya

5. Kitab Luratus Honori (Liber Juratus)

Kitab yang ditulis oleh ahli sihir bernama Liber Juratus Honorii ini diyakini sebagai buku petunjuk ilmu sihir yang paling dahsyat pada abad pertengahan
Ini kerana segala isi di dalam buku ini menjelaskan cara-cara untuk mendapatkan ilmu sihir yang mengerikan
Menurut sumber, isi kitab yang juga dikenali dengan nama ‘The Sworm Book of Honorius’ ini mengajarkan cara menyeru iblis, malaikat atau roh untuk berdamping dengan ahli sihir bagi mendapatkan kemampuan tertentu seperti meramal masa hadapan seperti tukang tilik (fortune teller)
Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dan Latin dengan pelbagai versi seperti:The Sworn Book of Honorius: Liber Iuratus Honorii oleh Joseph H. Peterson.The Sworn Book of Honourius the Magician oleh Daniel Driscoll.Liber Iuratus Honorii: A Critical Edition of the Latin Version of the Sworn Book of Honorius oleh Gosta Hedegård.

Read More

KISAH NABI IBRAHIM A.S

 KISAH NABI IBRAHIM A.S

Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan." Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yang menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.


Akan tetapi tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuhan Pencipta mrk yang telah mengurniakan mrk dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan duniawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yang mrk pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah. Raja mereka Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya merupakan undang-undang yang tidak dpt dilanggar atau di tawar.

Kekuasaan yang besar yang berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yang berlebih-lebihanyang ia nikmati lama-kelamaan menjadikan ia tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. Ia merasakan dirinya patut disembah oleh rakyatnya sebagai tuhan. Ia berfikir jika rakyatnya mahu dan rela menyembah patung-patung yang terbina dari batu yang tidal dpt memberi manfaat dan mendtgkan kebahagiaan bagi mrk, mengapa bukan dialah yang disembah sebagai tuhan.Dia yang dpt berbicara, dapat mendengar, dpt berfikir, dpt memimpin mrk, membawa kemakmuran bagi mrk dan melepaskan dari kesengsaraan dan kesusahan. Dia yang dpt mengubah orang miskin menjadi kaya dan orang yang hina-dina diangkatnya menjadi orang mulia. di samping itu semuanya, ia adalah raja yang berkuasa dan memiliki negara yang besar dan luas.

Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calon Rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada

kaumnya,jauh-jauh telah diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yang telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yang sesat yang menandakan ke****an dan kecetekan fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus dibanteras dan diperangi agar mrk kembali kepada persembahan yang benar ialah persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.

Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajakan brg-brg itu bahkan secara mengejek ia menawarkan patung-patung ayahnya kepada calun pembeli dengan kata-kata:" Siapakah yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? "

Nabi Ibrahim Ingin Melihat Bagaimana Makhluk Yang Sudah Mati Dihidupkan Kembali Oleh AllahNabi Ibrahim yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebalkan iman dan keyakinannya, menenteramkan hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin esekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana

Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.Berserulah ia kepada Allah: " Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati."Allah menjawab seruannya dengan berfirman:Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku? "Nabi Ibrahim menjawab:" Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu."

Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain. Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain.

Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan enpat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah YAng Maha Berkuasa dpt menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dpt menghalangi atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yang dikenhendaki " Fayakun".

Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya

Aazar, ayah Nabi Ibrahim tidak terkecuali sebagaimana kaumnya yang lain, bertuhan dan menyembah berhala bah ia adalah pedagang dari patung-patung yang dibuat dan dipahatnya sendiri dan drpnya orang membeli patung-patung yang dijadikan persembahan. Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah menyedarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat kepadanya bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan ****.Beliau merasakan bahawa kebaktian kepada ayahnya mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yang sesat itu dan mengikutinya beriman kepada Allah Yang Maha  Kuasa.

Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yang halus ia dtg kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutuskan oleh Allah sebagai nabi dan rasul dan bahawa ia telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yang tidak dimiliki oleh ayahnya. Ia bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan apakah yang mendorongnya

untuk menyembah berhala seperti lain-lain kaumnya padahal ia mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dpt mendtgkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah kerugian atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran syaitan yang memang menjadi musuh kepada manusia sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. Ia berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yang menciptakan manusia dan semua makhluk yang dihidupkan memberi mrk rezeki dan kenikmatan hidup serta menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusia.

Aazar menjadi merah mukanya dan melotot matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Nabi Ibrahim yang ditanggapinya sebagai dosa dan hal yang kurang patut

bahwa puteranya telah berani mengecam dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yang ia bawa. Ia tidak menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalam kata-kata yang kasar dan dalam maki hamun seakan-akan tidak ada hunbungan diantara mereka. IA berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar: " Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau dari kepercayaan dan persembahanku ? Dan

kepercayaan apakah yang engkau berikan kepadaku yang menganjurkan agar aku mengikutinya? Janganlah engkau membangkitkan amarahku dan cuba mendurhakaiku.Jika engkau tidak menghentikan penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau hentikan usahamu mengecam dan memburuk-burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau dari rumahku ini. Aku tidak sudi bercampur denganmu didalam suatu rumah di bawah suatu atap. Pergilah engkau dari mukaku sebelum aku menimpamu dengan batu dan mencelakakan engkau."

Nabi Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata kasarnya dengan sikap tenang, normal selaku anak terhadap ayah seray berkaat: " Oh ayahku! Semoga engkau selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah. Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yang celaka dan malang dengan doaku utkmu." Lalu keluarlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah ayahnya dalam keadaan sedih dan prihati karena tidak berhasil mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kufur.

Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala

Kegagalan Nabi Ibrahim dalam usahanya menyedarkan ayahnya yang tersesat itu sangat menusuk hatinya karena ia sebagai putera yang baik ingin sekali melihat ayahnya berada dalam jalan yang benar terangkat dari lembah kesesatan dan syirik namun ia sedar bahwa hidayah itu adalah di tangan Allah dan bagaimana pun ia ingin dengan sepenuh hatinya agar ayahnya mendpt hidayah ,bila belum dikehendaki oleh Allah maka sia-sialah keinginan dan usahanya. Penolakan ayahnya terhadap dakwahnya dengan cara yang kasar dan kejam itu tidak sedikit pun mempengaruhi ketetapan hatinya dan melemahkan semangatnya untuk berjalan terus memberi penerangan kepada kaumnya untuk menyapu bersih persembahan-persembahan yang bathil dan kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan dengan tauhid dan iman kepada Allah dan Rasul-Nya

Nabi Ibrahim tidak henti-henti dalam setiap kesempatan mengajak kaumnya berdialog dan bermujadalah tentang kepercayaan yang mrk anut dan ajaran yang ia bawa. Dan ternyata bahwa bila mrk sudah tidak berdaya menilak dan menyanggah alasan-alasan dan dalil-dalil yang dikemukakan oleh Nabi Ibrahim tentang kebenaran ajarannya dan kebathilan kepercayaan mrk maka dalil dan alasan yang usanglah yang mrk kemukakan iaitu bahwa mrk hanya meneruskan apa yang oleh bapa-bapa dan nenek

moyang mrk dilakukan dan sesekali mrk tidak akan melepaskan kepercayaan dan agama yang telah mrk warisi.

Nabi Ibrahim pd akhirnya merasa tidak bermanfaat lagi berdebat dan bermujadalah dengan kaumnya yang berkepala batu dan yang tidak mahu menerima keterangan dan bukti-bukti nyata yang dikemukakan oleh beliau dan selalu berpegang pada satu-satunya alasan bahwa mrk tidak akan menyimpang dari cara persembahan nenek moyang mrk, walaupun oleh Nabi Ibrahim dinyatakan berkali-kali bahwa mrk dan bapa-bapa mrk keliru dan tersesat mengikuti jejak syaitan dan iblis.

Nabi Ibrahim kemudian merancang akan membuktikan kepada kaumnya dengan perbuatan yang nyata yang dapat mrk lihat dengan mata kepala mrk sendiri bahwa berhala-berhala dan patung-patung mrk betul-betul tidak berguna bagi mrk dan bahkan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Adalah sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan Babylon bahwa setiap tahun mrk keluar kota beramai-ramai pd suatu hari raya yang mrk anggap sebagai keramat. Berhari-hari mrk tinggal di luar kota di suatu padang terbuka, berkhemah dengan membawa bekalan makanan dan minuman yang cukup. Mrk bersuka ria dan bersenang-senang sambil meninggalkan kota-kota mrk kosong dan sunyi. Mrk berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai -ramai menghormati hari-hari suci itu. Nabi Ibrahim yang juga turut diajak turut serta berlagak berpura-pura sakit dan diizinkanlah ia tinggal di rumah apalagi mrk merasa khuatir bahwa penyakit Nabi Ibrahim

yang dibuat-buat itu akan menular dan menjalar di kalangan mrk bila ia turut serta. " Inilah dia kesempatan yang ku nantikan," kata hati Nabi Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari penduduknya, sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yang berkicau, suara daun-daun pohon yang gemerisik ditiup angin kencang. Dengan membawa sebuah kapak ditangannya ia pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yang sudah ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan patung-patung yang terlihat diserambi tempat peribadatan itu. Sambil menunjuk kepada semahan bunga-bunga dan makanan yang berada di setiap kaki patung berkata Nabi Ibrahim, mengejek:" Mengapa kamu tidak makan makanan yang lazat yang disaljikan bagi kamu ini? Jawablah aku dan berkata-katalah kamu."

Kemudian disepak, ditamparlah patung-patung itu dan dihancurkannya berpotong-potong dengan kapak yang berada di tangannya. Patung yang besar ditinggalkannya utuh, tidak diganggu yang pada lehernya dikalungkanlah kapak Nabi Ibrahim itu.

Terperanjat dan terkejutlah para penduduk, tatkala pulang dari berpesta ria di luar kota dan melihat keadaan patung-patung, tuhan-tuhan mrk hancur berantakan dan menjadi potongan-potongan terserak-serak di atas lantai. Bertanyalah satu kepada yang lain dengan nada hairan dan takjub: "Gerangan siapakah yang telah berani melakukan perbuatan yang jahat dan keji ini terhadap tuhan-tuhan persembahan mrk ini?" Berkata salah seorang diantara mrk:" Ada kemungkinan bahwa orang yang selalu mengolok-olok dan mengejek persembahan kami yang bernama Ibrahim itulah yang melakukan perbuatan yang berani ini." Seorang yang lain menambah keterangan dengan berkata:" Bahkan dialah yang pasti berbuat, karena ia adalah satu-satunya orang yang tinggal di kota sewaktu kami semua

berada di luar merayakan hari suci dan keramat itu." Selidik punya selidik, akhirnya terdpt kepastian yyang tidak diragukan lagi bahwa Ibrahimlah yang merusakkan dan memusnahkan patung-patung itu. Rakyat kota beramai-ramai membicarakan kejadian yang dianggap suatu kejadian atau penghinaan yang tidak dpt diampuni terhadap kepercayaan dan persembahan mrk. Suara marah, jengkel dan kutukan terdengar dari segala penjuru, yang menuntut agar si pelaku diminta bertanggungjawab dalam suatu pengadilan terbuka, di mana seluruh rakyat penduduk kota dapat turut serta menyaksikannya.

Dan memang itulah yang diharapkan oleh Nabi Ibrahim agar pengadilannya dilakukan secara terbuka di mana semua warga masyarakat dapat turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikian beliau dapat secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan mrk yang bathil dan sesat itu, seraya menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yang ia bawa, kalau diantara yang hadir ada yang masih boleh diharapkan terbuka hatinya

bagi iman dari tauhid yang ia ajarkan dan dakwahkan. Hari pengadilan ditentukan dan datang rakyat dari segala pelosok berduyung-duyung mengujungi padang terbuka yang disediakan bagi sidang pengadilan itu. Ketika Nabi Ibrahim datang menghadap para hakim yang akan mengadili ia disambut oleh para hadirin dengan teriakan kutukan dan cercaan, menandakan sangat gusarnya para penyembah berhala terhadap beliau yang telah berani menghancurkan persembahan mrk. Ditanyalah Nabi Ibrahim oleh para hakim:" Apakah engkau yang melakukan penghancuran dan merusakkan tuhan-tuhan kami?" Dengan tenang dan sikap dingin, Nabi Ibrahim menjawab:" Patung besar yang berkalungkan kapak di lehernya itulah yang melakukannya. Cuba tanya saja kepada patung-patung itu siapakah yang menghancurkannya." Para hakim penanya terdiam sejenak seraya melihat yang satu kepada yang lain dan berbisik-bisik, seakan-akan Ibrahim yang mengandungi ejekan itu. Kemudian berkata si hakim:" Engkaukan tahu bahwa patung-patung itu tidak dapat bercakap dan berkata mengapa

engkau minta kami bertanya kepadanya?" Tibalah masanya yang memang dinantikan oleh Nabi Ibrahim,maka sebagai jawapan atas pertanyaan yang terakhir itu beliau berpidato membentangkan kebathilan persembahan mrk,yang mrk pertahankan mati-matian, semata-mata hanya karena adat itu adalah warisan nenek-moyang. Berkata Nabi Ibrahim kepada para hakim itu:" Jika demikian halnya,mengapa kamu sembah patung-patung itu, yang tidak dapat berkata, tidak dapat melihat dan tidak dapat mendengar, tidak dapat membawa manfaat atau menolak mudharat, bahkan tidak dapat menolong dirinya dari kehancuran dan kebinasaan? Alangkah ****nya kamu dengan kepercayaan dan

persembahan kamu itu! Tidakkah dapat kamu berfikir dengan akal yang sihat bahwa persembahan kamu adalah perbuatan yang keliru yang hanya difahami oleh syaitan. Mengapa kamu tidak menyembah Tuhan yang menciptakan kamu, menciptakan alam sekeliling kamu dan menguasakan kamu di atas bumi dengan segala isi dan kekayaan. Alangkah hina dinanya kamu dengan persembahan kamu itu."

Setelah selesai Nabi Ibrahim menguraikan pidatonya itu, para hakim mencetuskan keputusan bahawa Nabi Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya menghina dan menghancurkan tuhan-tuhan mrk, maka berserulah para hakim kepada rakyat yang hadir menyaksikan pengadilan itu:" Bakarlah ia dan belalah tuhan-tuhanmu , jika kamu benar-benar setia kepadanya."

Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup

Keputusan mahkamah telah dijatuhakan.Nabi Ibrahim harus dihukum dengan membakar hidup-hidup dalam api yang besar sebesar dosa yang telah dilakukan. Persiapan bagi upacara pembakaran yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat sedang diaturkan. Tanah lapang bagi tempat pembakaran disediakan dan diadakan pengumpulan kayu bakar dengan banyaknya dimana tiap penduduk secara gotong-royong harus mengambil bahagian membawa kayu bakar sebanyak yang ia dapat sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan persembahan mrk yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.

Berduyun-duyunlah para penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan mrk. Di antara terdapat para wanita yang hamil dan orang yang sakit yang membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperolehi barakah dari tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka atau melindungi yang hamil di kala ia bersalin.

Setelah terkumpul kayu bakar di lanpangan yang disediakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksan sebuah bukit, berduyun-duyunlah orang datang untukmenyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yang dahsyat yang sedang berterbangan di atasnya berjatuhan terbakar oleh panasnya wap yang ditimbulkan oleh api yang menggunung itu. Kemudian dalam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim didtgkan dan dari atas sebuah gedung yang tinggi dilemparkanlah ia kedalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan firman Allah:" Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim."

Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan ke dalam bukit api yang menyala-nyala itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan kurban keganasan orang-orang kafir musuh Allah. Dan memang demikianlah apa yang terjadi tatkala ia berada dalam perut bukit api yang dahsyat itu ia merasa dingin sesuai dengan seruan Allah Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai yang mengikat tangan dan kakinya yang terbakar hangus, sedang tubuh dan pakaian yang terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, hal mana merupakan suatu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, Nabi Ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampaian risalah yang ditugaskan kepadanya kepada hamba-hamba Allah yang tersesat itu.

Para penonton upacara pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit api yang sudah padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan pakaiannya yang tetap berda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit jua pun. Mereka bersurai meninggalkan lapangan dalam keadaan hairan seraya bertanya-tanya pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu berlaku, padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai tuhan-tuhan yang mereka puja dan sembah.Ada sebahagian drp mrk yang dalam hati kecilnya mulai meragui kebenaran agama mrk namun tidak berani melahirkan rasa ragu-ragunya itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para pemimpin mrk merasa kecewa dan malu, karena hukuman yang mrk jatuhkan ke atas diri Nabi Ibrahim dan kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir dengan kegagalan, sehingga mrk merasa malu kepada Nabi Ibrahim dan para pengikutnya.

Mukjizat yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebahagian penduduk terhadap persembahan dan patung-patung mrk dan membuka mata hati banyak drp mrk untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak kurang drp mrk yang ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun khuatir akan mendapat kesukaran dalam penghidupannya akibat kemarahan dan balas dendam para pemuka dan para pembesarnya yang mungkin akan menjadi hilang akal bila merasakan bahwa pengaruhnya telah bealih ke pihak Nabi Ibrahim.

Read More

Senin, 29 September 2025

uzlah nabi ibrahim

 Allah SWT berfirman mengisahkan Nabi Ibrahim As saat beruzlah meninggalkan kaum-kaumnya, sebagai berikut:

واعتزلكم وما تدعون من دون الله وادعو ربي عسى الا اكون بدعاء ربي شقيا

“Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku.” (QS: Maryam: 48)

uzlah nabi ibrahim

Menurut para ulama, ada sepuluh manfaat ‘Uzlah, sebagai berikut:

Pertamaselamat dari bahaya lisan

Sebab orang yang menyendiri tidak akan menemukan orang yang mengajaknya bicara. Karena, kesalhan terbanyak dari Bani Adam terdapat dalam lisannya dan orang yang paling banyak dosanya pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak menghabiskan waktunya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.

KeduaMenjaga pandangan dan selamat dari bahaya pengliatan

Muhammad bin Sirrin mengatakan, “Hati-hatilah dengan pandangan yang berlebihan. Sebab, ia menyebabkan syahwat yang berlebihan pula.

Ketigamenjaga hati dan memeliharanya dari sifat riya’, sifat cari muka dan sebagainya. Sebagian ahli hikmah mengatakan, “Orang yang paling banyak bergaul dengan orang lain, akan banyak memuji-muji mereka. Sedangkan seorang yang banyak memuji orang lain, akan banyak memperlihatkan diri di hadapan mereka. Orang yang banyak memperlihatkan diri di hadapan orang lain, kana terjerumus ke dalam kondisi yang buruk. Akibatnya, dia akan celaka seperti mereka.

Keempat, jauh dari kesenangan dunia dan merasa cukup atas pemberian yang ada.

Hal itu hanya akan tercapai dengan kecintaan Allah dan kecintaan manusia kepadanya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah dunia, niscaya engkau akan dicintai Allah. Jauhilah apa yang ada di hadapan manusia, niscaya engkau akan dicintai oleh mereka.”

Kelimaselamat dari pertemanan orang-orang jahat dan pergaulan orang-orang yang banyak dosa.

Bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya adalah sebuah kerusakan yang besar dan bahaya yang nyata. Sebab, teman itu adalah gambaran diri sendiri, Rasulullah SAW bersabda, “Agama seseorang tak jauh dari agama temannya. Sehingga melihat seseorang, lihatlah agama orang yang menemaninya.”

Keenammemiliki banyak kesempatan untuk beribadah, berzikir, dan bertekad untuk takwa dan berbuat baik.

Biasanya saat menyendiri, seorang memiliki banyak waktu untuk beribadah kepada Tuhannya, memfokuskan seluruh anggota tubuhnya, hati, dan akalnya untuk beribadah. Karena, tidak ada orang yang menggangu dirinya untuk melakukan semua itu.

Ketujuhmenemukan manisnya ketaatan dan nikmatnya munajat kepada Allah.

Hal itu karena kosongnya hati dari segala hiruk pikuk kehidupan yang dapat menyibukkan diri dari menghadap Tuhannya.

KedelapanMerasakan ketenangan badan dan ketenangan hati.

Kesembilan memelihara diri dan agama dari segala bentuk keburukan dan permusuhan yang disebabkan terlalu banyak bergaul.

Kesepuluhmemudahkan diri untuk melakukan ibadah tafakur dan mengambil pelajaran. Nabi Isa As telah bersabda, “Berbahagialah orang yang tutur katanya adalah zikir, diamnya adalah tafakur dan penglihatannya adalah mengambil pelajaran.”

Waallahu a’lam

Read More