Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki

Jumat, 05 Juli 2024

Doa awal tahun dan akhir tahun dan amalan bulan Muharram

 Doa awal tahun dan akhir tahun hijriah dan amalan bulan Muharram

Bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”. Sebenarnya kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal. Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah yang oleh Umar bin Khattab, yang ketika itu beliau sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah.

Tahun baru hijriyah diperingati dengan maksud agar umat Islam mampu mengambil i’tibar (pelajaran) dari peristiwa tersebut, baik i’tibar secara tekstual maupun secara kontekstual (maknawi). Secara tekstual, peristiwa sejarah hijrah mengandung makna bahwa umat Islam bisa melakukan perjalanan fisik dari satu daerah ke daerah lain. Hijrah fisik menjadi pilihan manakala di tempat lama umat Islam kesulitan mengembangkan inovasi, kreasi dan membangun peradabannya.

doa awal tahun dan akhir tahun amalan bulan muharram

Memang kita bisa merasakan bedanya peristiwa penyambutan tahun baru Masehi dan tahun baru Islam (Hijriah). Tahun baru Islam disambut biasa-biasa saja, jauh dari suasana meriah, tidak seperti tahun baru Masehi yang disambut meriah termasuk oleh masyarakat muslim sendiri. Sebagai titik awal perkembangan Islam, seharusnya umat Islam menyambut tahun baru Islam ini dengan semarak, penuh kesadaran sambil introspeksi, merenungkan apa yang telah dilakukan dalam kurun waktu setahun yang telah berlalu.

doa akhir tahun
Doa akhir tahun

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. (Ya Allah) Apa yang aku lakukan di tahun kemarin yang Engkau tidak ridhoi, yang aku telah lupa sedangkan Engkau tidak pernah lupa, yang Engkau bersifat lembut kepadaku meskipun Engkau mampu untuk menghukumku, Engkau mengajakku untuk bertaubat setelah kekurang-ajaranku kepada-Mu, (Ya Allah) Aku memohon ampun kepada-Mu atasnya dan Ampunilah aku. (Ya Allah) Apa yang aku lakukan yang Engkau ridhoi, yang Engkau janjikan bagiku pahala atasnya serta pengampunan, Terimalah itu dariku. Janganlah Engkau memutus pengharapanku dari-Mu. Wahai Yang Mahamulia, Wahai Yang Maha pengasih di antara pengasih. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.

Doa Awal Tahun

doa awal tahun

Artinya: Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pennyayang. Segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Ya Allah) semoga engkau limpahkan shalawat kepada junjungan kami Muhammad sengan shalawat yang memenuhi khizanah Allah dengan cahaya. Dan yang menjadi jalan keluar, kebahagiaan dan kesenangan bagi kami dan orang yang beriman. Limpahkan pula kepada kelurga serta sahabatnya serta keselamatan dengan keselamatan yang banyak. (Ya Allah) Engkau yang Maha Abadi, Kekal dan Maha Awal. Di atas anugrah-Mu yang agung serta kedermawan-Mu yang mulia yang menjadi sandaran. Ini adalah tahun yang baru tengah datang. Aku memohon kepada-Mu di dalamnya dari setan dan para pembantunya. Aku juga memohon pertolongan untuk menghadapi nafsu yang selalu memerintahkan keburukan. Aku memohon agar disibukan dengan apa yang dapat mendekatkan diriku kepada-Mu. Wahai Pemilik Pengagungan dan Penghormatan. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Amalan Hari Tasua dan Asyura

A.  Puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang bisa dikerjakan pada tanggal 9 Muharram . Ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua:

1. Untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.

2. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

3. Untuk membedakan dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

niat puasa tasua

"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"

Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah ta’ala.

      B.Sedangkan Puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa. Tiga di antara keutamaan Puasa Asyura adalah sebagai berikut.

1. Puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram. Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.

2. Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau. Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura.

3. Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.

Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut:

niat puasa asyura

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa

saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala.

Doa Pada Malam Asyura’

amalan hari asyura

Membaca doa di bawah ini sebanyak tiga kali :

memelihara pengamalnya dalam setahun tersebut dari hal-hal yang ia benci.

doa hari asyura

Do’a Panjang umur

doa panjang umur

Ya Allah kami memohon kepadamu umur yang panjang yang selalu digunakan untuk taat kepadamu dan akhirilah umur kami dengan perbuatan yang baik

Doa Hari Asyura (10 Muharram)

doa hari asyura
doa hari asyura

Allaaamumma yaa mufarrija kulli karbin, wa yaa mukhrija zhi-nuuni yauma 'asyuuraa', wa yaa jaami'a syamsil Ya'quuba yauma 'asyuuraa', wa yaa gafiira zhambi Daawuuda yauma 'asyuuraa', wa yaa kaasyifa dzhurri Ayyuuba yauma 'asyuuraa', wa yaa saami'a da'wati Muusaa wa Haaruuna yauma 'asyuuraa', wa yaa khaaliqa ruuhi Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama yauma 'asyuuraa'. Yaa rahmaanad -dun-yaa wal-aakhirah, wa atil 'umrii fii taa'atika wa mahabbatika wa ridhaka ya arhamar-raahimiin, wa ahyinii hayaatan tayyibataw wa tawaffanii ‘alal-islaami wal-iimaani yaa arhamar-raahimiin. Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihii wa sallam, wal-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin.

Artinya: "Ya Allah, wahai Yang memberikan jalan keluar dari segala kesusahan, wahai Yang mengeluarkan  Zun Nun pada hari Asyura, wahai Yang menghimpun semua keturunan Ya’qub pada hari Asyura, wahai Yang mengampuni dosa Daud pada hari Asyura, wahai Yang melengkapkan penyakit Ayyub pada hari Asyura, wahai Yang mendengar seruan Musa dan Harun pada hari Asyura, wahai Yang menciptakan ruh Muhammad saw pada hari Asyura. Wahai Yang Maha Pemurah di dunia dan di akhirat, panjangkanlah usiaku dalam taat kepada-Mu, mencintai-Mu dan mendapat ridha-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Hidupkanlah pula aku dalam kehidupan yang baik dan wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan iman. Wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada

junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

1.Memberi Nafkah Yang Lebih Istimewa

Salah satu tradisi yang dilakukan oleh ulama salaf pada hari asyura’ yaitu memberi nafkah yang lebih kepada orang yang wajib diberi nafkah. Maksudnya bagi kepala keluarga alangkah baiknnya pada hari asyura’ ini, memberi rejeki yang lebih banyak kepada keluarganya

2. Bersedekah

Sebenarnya untuk tradisi bersedekah ini tidak harus pada hari asyura’. Karena sedekah bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Semakin banyak bersedekah semakin banyak pula kebaikan yang akan kita terima. Sedekah juga diyakini bisa menolak dari bahaya (bala’) yang menimpa diri orang yang mengamalkanya. Pada hari asyura’ ini ada keistimewaan dan kelebihan bagi orang yang mau bersedekah. Diriwayatkan dari Abu Musa al-Madiny dari Ibnu Umar berkata:

bulan muharram

“Barang siapa berpuasa pada hari asyura’ seakan akan seperti puasa satu tahun. Dan barangsiapa bershodaqoh pada hari asyura’ maka seperti shodaqoh satu tahun”. 

Tambahan (Ilmu Tassawuf)

Disebutkan dalam satu riwayat bahwa Imam Ghazali menceritakan : saya berada di Makkah pada awal hari tahun baru Hijriyah, saya melakukan thawaf Baitil Haram. Kemudian tergores dalam hati saya supaya bisa melihat Nabi Khidir as pada hari tersebut, kemudian Allah mengilhami saya untuk berdoa, maka saya berdoa supaya Allah menghimpunkan saya dengan Nabi Khidir pada hari tersebut. Belum selesai saya berdoa tampaklah bagiku Nabi Khidir di tempat Thawaf, sayapun berthawaf bersama beliau dan mengerjakan apa yang beliau kerjakan, dan mengikuti bacaannya sehingga selesai thawaf, kemudian saya duduk sambil melihat rumah yang mulia (ka`bah) kemudian beliau berpaling kepada saya dan berkata “hai Muhammad, apa yang membuatmu meminta kepada Allah untuk menghimpunkan saya dengan dirimu pada hari ini di tanah haram yang mulia ini”? Saya menjawab “Ya Sayyidi, hari ini adalah tahun baru, saya mencintai mengikuti engkau dalam menghadapi tahun baru dengan ibadat dan tadharu’mu”. Nabi Khidir menjawab “ya”. Kemudian beliau berkata “rukuklah dengan rukuk yang sempurna”. Maka saya segera berdiri dan shalat sebagaiman beliau perintahkan, ketika selesai dari shalat beliau berkata “berdoalah dengan doa ma’tsur ini yang menghimpunkan bagi kebaikan dan barakah”. Doa tersebut adalah :

doa agar bisa bertemu nabi khidir

doa bertemu nabi khidir

Salah satu doa yang berfaedah memelihara diri dari syaithan dalam setahun adalah doa bawah ini, dibaca setiap hari dari hari pertama Muharram hingga sepuluh Muharram sebanyak tiga kali

Doa Panjang Umur Sehat Selalu dan Murah Rejeki

doa murah rezeki dan sehat selalu
doa panjang umur sehat selalu dan murah rezeki

Allaahumma thowwil umuurona, wa shohhih ajsaadana, wa nawwir quluubana, wa sabbit iimaananaa wa ahsin a'maalanaa, wa wassi' arzaqonaa, wa ilal khoiri qorribnaa wa 'anisy-syarri ab'idnaa, waqdhikhawaa-ijana fiddiini waddunyaa wal aakhirati innaka 'alaa kulli syai-in qodiir.

Artinya :"Ya Allah, panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Shalat Taubat

Jika bisa dilakukan sesering mungkin di bulan muharram

dzikir shalat taubat
dzikir shalat taubat



raja isthghfar



Sayyidul istighfar


"Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa Anta Khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mashtatha’tu. Auddzuubika min syarri ma shona’tu. Abuu-u laka bini’matika alayya wa abuu-u bi dzanbi. Faghfirliiy fa innahu laa yaghfiru dzunuuba illa Anta.Astaghfirulloohal ‘azhiim, (100 kali)

Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhan Kami, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakan aku, aku adalah hamba-Mu.  Aku memegang janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang ada dalam ciptaan-Mu. Aku mengakui atas nikmat-Mu yang dianugerahkan kepadaku. Dan aku mengakui dosaku. Maka  dosa selain Engkau.” Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

dzikir shalat taubat

Alloohumma maghfirotuka ausa’u mindzunuubii wa rohmatuka arjaa ‘indii min ‘amalii.

Ya Allah, ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku, dan rahmat-Mu lebih berharga daripada amal-amalku.

لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. (10 kali)

Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian, Yang Maha Menghidupkan dan Yang Maha Mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.(10 kali)

لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ

Laa ilaaha illallooh (100 kali)

Tidak ada Tuhan kecuali Allah


لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ إِنْ شَآءَ اللهُ تَعَلٰى بِرَحْمَتِهِ وَكَرَمِهِ مِنَ اْلآمِنِيْنَ

Laa ilaaha illalloohu Muhammadur rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallam, kalimatu haqqin ‘alaihaa nahyaa wa’alaihaa namuutu wabihaa nub’atsu insyaa Alloohu ta’aalaa birohmatihii wakaromihii minal aaminiin.

Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Muhammad SAW adalah utusan Allah, yang dengan kalimat itu kami berpegang teguh dalam hidup, dan ketika kami mati. Dengan kalimat itu kami dihidupkan kembali, insya Allah dengan curahan rahmat dan kemuliaan-Nya, kami mendapat keamanan.

doa penutup


Alloohumma innii astaghfiruka min kulli dzambin tubtu ilaika minhu tsumma ‘udtu fiih, wa astaghfiruka minkulli maa wa’adtuka bihii minnafsii tsumma lam uufi laka bih, wa astaghfiruka minkulli ‘amalin arodtu bihii wajhakal kariimi fakhoolathohuu ghoiruk, wa astaghfiruka min kulli ni’matin an’amta bihaa ‘alayya fasta’antu bihaa ‘alaa ma’shiyatik, wa astaghfiruka yaa ‘aalimal ghoibi wasysyahaadati minkulli dzambin ataituhuu fii dhiyaain nahaari wasawaadillaili fii mala-in wakhola-in wasirrin wa’alaa niyatin yaa haliim.

Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu dari semua dosa yang telah aku pintakan tobatnya kepada-Mu tapi aku mengulangi kembali melakukannya; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari semua janji yang telah kuikrarkan kepada-Mu tetapi tidak kutepati; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari semua amal yang semula kuperuntukkan bagi-Mu Yang Mulia tetapi lalu dicampuri oleh selain-Mu; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari semua nikmat yang telah Engkau curahkan kepadaku lalu aku pergunakan untuk berdurhaka kepada-Mu; dan aku memohon ampun kepada-Mu ya Allah Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata dari semua dosa yang telah kuperbuat disiang hari ataupun di kegelapan malam, ditempat ramai atau di tempat sunyi, secara tersembunyi atau terang-terangan, wahai Dzat Yang Maha Penyantun.

وَصَلَّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Washallallahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi washahbihii wasallim, wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin.

Setelah selesai membaca doa di atas, kita disunnahkan membaca doa sesuai hajat masing-masing


Download Amalan bulan Muharram

Amalan bulan Muharram






Read More

Selasa, 02 Juli 2024

Pengantar Tassawuf 1 (Uzlah)

 

Uzlah

Uzlah adalah tradisi suci para nabi dan orang-orang shaleh. Uzlah adalah aktifitas untuk menyingkir, bergeser, meninggalkan, menghindar, menyendiri atau menjauhkan dari keramaian (noise). Disebut juga suluk atau khalwat. Aktifitas ini tercatat jelas. Baik dalam Quran maupun dalam narasi sejarah.

bukti transaksi pring petuk

Semua Nabi dan Orang Suci Ber-‘Uzlah

Semua nabi melakukan uzlah. Terkadang diceritakan dengan bahasa yang terang (muhkamat). Seperti pada kasus 40 hari pertapaan Musa di gunung Sinai (QS. Al-Araf: 142-143). Ataupun dengan kalimat-kalimat “simbolik” (mutasyabihat). Seperti pada kasus Ibrahim as yang “menjauhkan diri” dari masyarakat, atas segala fenomena kemusyrikan mereka (QS. Maryam: 48). Atau kisah Yunus as yang masuk ke “perut ikan” (QS. Yunus 139-148). Ataupun cerita Yusuf as yang dibuang ke “sumur” (QS. Yusuf: 7-10). Ataupun kisah tujuh Ashabul Kahfi yang mengisolasi diri dalam gua (QS. Al-Kahfi: 9-26). Begitu juga dengan riwayat Maryam yang menyepi jauh dari keluarganya dan tertutup tirai (QS. Maryam: 16-25).

Semua kisah ini membawa sejumlah pesan. Apakah tentang tata cara taubat, tafakur, tazakkur, perlindungan, pengasingan diri sekaligus kebangkitan. Muhammad SAW misalnya, dikisahkan, begitu galau dengan kondisi jahiliah masyarakatnya. Lalu ia pergi mengisolasi diri. Dari sana, ia mendapat petunjuk Tuhan tentang cara memimpin transformasi. Turun dari sana, ia membawa Kalimah “Iqrak” (QS. Al-‘Alaq: 1-5). Sebuah spirit untuk membawa bangsanya ke alam yang penuh pengetahuan (makrifah).

Ibrahim as menolak menyembah, apa yang disembah masyarakatnya. Ia “menjauhkan diri” dari mereka (QS. Maryam: 48). Dalam proses perjalanan jiwa, ia berhasil menjangkau wajah Allah. Menjadi makhluk yang hanif. Inni wajjahtu wajhiya lil-ladzi fatarassamawati wal-ardh hanifan.. (QS. Al-An’am: 79). Mujahadah spiritual ini telah mengangkat derajatnya menjadi “bapak monoteis”. Demikian juga dengan anak-anaknya, seperti Ishaq dan Yakub (QS. Maryam: 49). Ibrahim as bahkan diperintahkan Tuhan untuk pergi dan mengasingkan diri dari keluarga, justru saat anaknya (Ismail as) masih sangat kecil. Berbagai ujian ini juga membuat ia diangkat Allah untuk menjadi “imam” bagi sekalian manusia (QS. Al-Baqarah: 124).

Musa as, juga begitu. Banyak sekali masalah yang ia hadapi bersama pengikutnya. Lalu ia pergi beruzlah ke Sinai. Disana ia diangkat Tuhan sebagai sosok “terpilih”. “Wahai Musa, aku memilih engkau melebihi manusia lain untuk membawa risalah dan berbicara secara langsung dengan ku..” (QS. Al-Araf: 144). Disana ia mendapat pencerahan dan pulang dengan membawa Lauh yang berisi petunjuk Tuhan untuk mengatur segala hal (QS. Al-Araf: 145).

Yunus as juga sama. Secara simbolik dikisahkan bagaimana gelombang kekacauan menimpa masyarakatnya (QS. Yunus: 98). Kapal kehidupan oleng, terhempas badai. Harus ada yang diqurbankan. Hanya ia yang diterima Tuhan, untuk menyelamatkan mereka semua. Berhari-hari ia beristighfar, memohon ampun kepada Tuhan dalam pengasingan di “perut ikan”. La ilaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadh-dhalimin. “Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim” (QS Al-Anbiya’: 87). Setelah itu, dakwahnya berlanjut lagi. Kali ini, lebih dari seratus ribu orang menjadi pengikutnya (As-Shaffat: 147).

Yusuf as, dimasukkan ke “dasar sumur” oleh saudara-saudaranya (QS. Yusuf: 10 & 15). Disana ia memasrahkan diri kepada Allah. Tapi, dari kedalaman pengasingan itulah ia bangkit, diselamatkan dan diangkat Tuhan menjadi orang besar di kerajaan Mesir. Dari berbagai proses itu ia memperoleh ilmu dan hikmah. Menjadi ahli takwil dan sebagainya. Bahkan ia menjadi penyelamat semua orang yang pernah membencinya (QS. Yusuf: 19-22).

Para “Penghuni Gua” (Ashhabul Kahfi) juga begitu. Mereka mengisolasi diri ke keheningan gua. Itu dilakukan untuk mencari rahmat, petunjuk dan keselamatan dari mara bahaya dan kekacauan dunia (QS. Al-Kahfi: 10). Di sana, telinga mereka “ditutup” (QS. Al-Kahfi: 11), sehingga tidak punya kemampuan untuk memperoleh informasi luar. Mereka “tertidur” dalam zikir. Tertidur, tapi masih bergerak kekiri dan kanan, seperti terjaga (QS. Al-Kahfi: 18). Spiritualitas mereka benar-benar fana. Terputus kontak sama sekali dengan dunia. Bahkan sampai tidak tau sudah berapa lama mereka disana. Ketika keluar, kondisi sudah membaik. Tuhanlah yang bekerja untuk memperbaiki keadaan, selama mereka dalam pengasingan.

Tidak hanya kaum laki-laki saja yang melakoni ritus spiritual retreat ini. Perempuan juga. Bahkan Maryam menjadi simbol utama feminisme terkait “kelahiran” Ruh Suci. Ia melakukan pengasingan diri dari keluarganya (QS. Maryam: 16). Disana, ia menutup diri dengan hijab, tirai, kelambu ataupun tabir (QS. Maryam: 17). Dari hasil pengasingan ini, ia kemudian “hamil” dan semakin jauh mengasingkan diri (QS. Maryam: 22). Sampai kemudian melahirkan sosok “Ruhullah”. Mujahadah untuk melahirkan spirit yang suci memang “sakit” sekali (QS. Maryam: 23). Kisah ini punya pesan simbolik. Bahwa hanya melalui khalwat, tanpa sentuhan biologis, seseorang bisa melahirkan wujud Ruh Suci. Inti khalwat adalah penyucian diri. Usaha untuk melahirkan kembali “Hakikat Diri”, Qaulal Haq atau Logos Ilahi (QS. Maryam: 34).

Karena itulah lebaran setelah ramadhan disebut “idul fitri”. Seseorang akan “suci” (terlahir kembali dalam wujud fitrah). Itu hanya terjadi jika bulan puasa dijadikan sebagai media khalwat. Makanya, Nabi SAW jarang terlihat di masjid saat Ramadhan. Bahkan diriwayatkan, Beliau sampai tidak bersedia melanjutkan tarawih secara berjamaah. Selama bulan suci, Beliau lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersuluk di kamarnya. Suluk adalah ibadah “privacy”. Dilakukan sendiri-sendiri. Ataupun berdua-dua (QS. Saba: 46). Makna berdua, bisa berjamaah. Tapi interaksinya sangat terbatas. Berdua itupun, biasanya hanya ada hubungan si salik dengan Allah (ataupun Mursyid).

Katakanlah, "Aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu agar kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian agar kamu pikirkan (tentang Muhammad). Kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras." Katakanlah (Muhammad), "Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu.Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."

Jadi, semua nabi menjalani sayr wa suluk. Karena itu, tidak heran jika Nabi Muhammad SAW melakoni tradisi spiritual serupa. Bahkan sejak muda, ia rutin berkhalwat di Gua Hirak. Sampai kemudian menerima wahyu untuk memimpin pergerakan sosial dan politik masyarakatnya. Nabi juga menyebutkan keutamaan mereka yang “mengasingkan diri”. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri:

Seorang laki-laki datang bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling utama?” Beliau menjawab, “Orang yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.” Dia bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seorang mukmin yang berada (‘uzlah) di salah satu lembah pegunungan, dia bertakwa kepada Allah dan meninggalkan manusia (agar selamat) dari keburukan dirinya” (HR. An-Nasa’i).

Al-Fathir

Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu Kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Alquran) dan melak­sana­kan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,

agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri

dalam shalat dalam membaca Al-Qur’an dan berinfaq usahakan sesering mungkin memohon ampun dan bersyukur kepada Allah

uzlah adalah


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM.

Niat dan Metode yang Benar

Karena itu, mustahil bisa beragama secara sempurna, tanpa mengikuti langkah-langkah metodologis tentang uzlah yang telah berulang-ulang dicontohkan para nabi dan shalihin. Uzlah adalah sunnah, jalan, metode atau tariqah untuk menyempurnakan kecerdasan spiritual kita. Untuk dekat dengan Allah, untuk bisa mendengar apa maunya Allah, seseorang mesti melakukan spiritual incubation.

Semua itu ada metodologinya. Ada teknik untuk mengasah alam ruhani, sehingga proses “wisata spiritual” mencapai hasil maksimal. Ada jibril, khizir atau guru spiritual yang diutus Tuhan pada setiap masa untuk membimbing praktik-praktik riyadhah untuk bisa sampai ke ‘Arasy Ilahi (QS. At-Taubah: 127-128). Praktik-praktik khas ini bisa membuat seseorang terkoneksi dengan Allah. Bisa membuat jiwanya tenang. Bisa memperoleh “ilmu kehadiran”.

Dan apabila diturunkan suatu surah, satu sama lain di antara mereka saling berpandangan (sambil berkata), "Adakah seseorang (dari kaum muslimin) yang melihat kamu?" Setelah itu mereka pun pergi. Allah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak memahami.Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.

Praktik ini, jika dilakukan dengan bimbingan dan niat yang benar, bisa mengakumulasi energi spiritual. Sehingga bisa menyelamatkan diri, menaikkan derajat, serta membawa syafaat bagi keluarga dan masyarakat. Seringkali praktik “rahbaniyah” (kerahiban/ketaqwaan) ini diselewengkan. Tidak dipelihara dan dijalankan sebagaimana mestinya. Kalau dalam tradisi Nasrani, ada yang sampai tidak mau kawin lagi. Gara-gara ingin menyendiri dan melayani Tuhan. Padahal, proses sexual intercourse hanya dilarang saat bersuluk saja. Suluk secara harfiah berarti menempuh. Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan untuk menuju Allah.

Dalam Islam juga begitu. Uzlah terkadang dipahami untuk tujuan mencari keramat dan macam-macam. Mengarah ke perdukunan. Menurut Quran, ini sudah “mengada-ngada” (berlebihan). Motivasi seperti ini harus diluruskan. Inti dari praktik-praktik spiritualitas dalam Islam adalah “Ilahi Anta maqshudi, wa ridhaka mathlubi, wa ‘athini mahabbatak”. Tujuannya hanya untuk mencari “ridha Allah”:

Kemudian, Kami meneruskan jejak mereka dengan (mengutus) rasul-rasul Kami dan Kami meneruskan (pula dengan mengutus) Isa putra Maryam serta Kami memberikan Injil kepadanya. Kami menjadikan kesantunan dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya. Mereka mengada-adakan rahbaniah (berlebih-lebihan dalam aktifitas kerahiban/pengasingan diri). Padahal, Kami tidak mewajibkannya kepada mereka. Akan tetapi, (yang kami wajibkan hanyalah untuk tujuan) mencari keridaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Maka, kepada orang-orang yang beriman di antara mereka Kami berikan pahalanya dan di antara mereka banyak yang fasik (QS. Al-Hadid: 27).

Kesimpulan

Dari uraian di atas, kita harus paham; bahwa khalwat, uzlah, atau suluk bukan hal asing dalam Islam. praktik umum dalam tradisi esoteris kenabian. Semua nabi mempraktikkannya. Justru aneh jika agama seperti Islam meninggalkan praktik-praktik “meditasi” yang sangat penting ini. Semua agama samawi mewarisi tradisi serupa. Karena itu, suluk merupakan kewajiban bagi siapapun yang ingin mencapai maqam kedewasaan spiritual. Uzlah merupakan metode paling efektif untuk meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ). Apalagi jika mendapat bimbingan langsung dari seorang supervisor ahli, waliyammursyida (QS. Al-Kahfi: 17)


Uzlah

Uzlah adalah tradisi suci para nabi dan orang-orang shaleh. Uzlah adalah aktifitas untuk menyingkir, bergeser, meninggalkan, menghindar, menyendiri atau menjauhkan dari keramaian (noise). Disebut juga suluk atau khalwat. Aktifitas ini tercatat jelas. Baik dalam Quran maupun dalam narasi sejarah.

Semua Nabi dan Orang Suci Ber-‘Uzlah

Semua nabi melakukan uzlah. Terkadang diceritakan dengan bahasa yang terang (muhkamat). Seperti pada kasus 40 hari pertapaan Musa di gunung Sinai (QS. Al-Araf: 142-143). Ataupun dengan kalimat-kalimat “simbolik” (mutasyabihat). Seperti pada kasus Ibrahim as yang “menjauhkan diri” dari masyarakat, atas segala fenomena kemusyrikan mereka (QS. Maryam: 48). Atau kisah Yunus as yang masuk ke “perut ikan” (QS. Yunus 139-148). Ataupun cerita Yusuf as yang dibuang ke “sumur” (QS. Yusuf: 7-10). Ataupun kisah tujuh Ashabul Kahfi yang mengisolasi diri dalam gua (QS. Al-Kahfi: 9-26). Begitu juga dengan riwayat Maryam yang menyepi jauh dari keluarganya dan tertutup tirai (QS. Maryam: 16-25).

Semua kisah ini membawa sejumlah pesan. Apakah tentang tata cara taubat, tafakur, tazakkur, perlindungan, pengasingan diri sekaligus kebangkitan. Muhammad SAW misalnya, dikisahkan, begitu galau dengan kondisi jahiliah masyarakatnya. Lalu ia pergi mengisolasi diri. Dari sana, ia mendapat petunjuk Tuhan tentang cara memimpin transformasi. Turun dari sana, ia membawa Kalimah “Iqrak” (QS. Al-‘Alaq: 1-5). Sebuah spirit untuk membawa bangsanya ke alam yang penuh pengetahuan (makrifah).

Ibrahim as menolak menyembah, apa yang disembah masyarakatnya. Ia “menjauhkan diri” dari mereka (QS. Maryam: 48). Dalam proses perjalanan jiwa, ia berhasil menjangkau wajah Allah. Menjadi makhluk yang hanif. Inni wajjahtu wajhiya lil-ladzi fatarassamawati wal-ardh hanifan.. (QS. Al-An’am: 79). Mujahadah spiritual ini telah mengangkat derajatnya menjadi “bapak monoteis”. Demikian juga dengan anak-anaknya, seperti Ishaq dan Yakub (QS. Maryam: 49). Ibrahim as bahkan diperintahkan Tuhan untuk pergi dan mengasingkan diri dari keluarga, justru saat anaknya (Ismail as) masih sangat kecil. Berbagai ujian ini juga membuat ia diangkat Allah untuk menjadi “imam” bagi sekalian manusia (QS. Al-Baqarah: 124).

Musa as, juga begitu. Banyak sekali masalah yang ia hadapi bersama pengikutnya. Lalu ia pergi beruzlah ke Sinai. Disana ia diangkat Tuhan sebagai sosok “terpilih”. “Wahai Musa, aku memilih engkau melebihi manusia lain untuk membawa risalah dan berbicara secara langsung dengan ku..” (QS. Al-Araf: 144). Disana ia mendapat pencerahan dan pulang dengan membawa Lauh yang berisi petunjuk Tuhan untuk mengatur segala hal (QS. Al-Araf: 145).

Yunus as juga sama. Secara simbolik dikisahkan bagaimana gelombang kekacauan menimpa masyarakatnya (QS. Yunus: 98). Kapal kehidupan oleng, terhempas badai. Harus ada yang diqurbankan. Hanya ia yang diterima Tuhan, untuk menyelamatkan mereka semua. Berhari-hari ia beristighfar, memohon ampun kepada Tuhan dalam pengasingan di “perut ikan”. La ilaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadh-dhalimin. “Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim” (QS Al-Anbiya’: 87). Setelah itu, dakwahnya berlanjut lagi. Kali ini, lebih dari seratus ribu orang menjadi pengikutnya (As-Shaffat: 147).

Yusuf as, dimasukkan ke “dasar sumur” oleh saudara-saudaranya (QS. Yusuf: 10 & 15). Disana ia memasrahkan diri kepada Allah. Tapi, dari kedalaman pengasingan itulah ia bangkit, diselamatkan dan diangkat Tuhan menjadi orang besar di kerajaan Mesir. Dari berbagai proses itu ia memperoleh ilmu dan hikmah. Menjadi ahli takwil dan sebagainya. Bahkan ia menjadi penyelamat semua orang yang pernah membencinya (QS. Yusuf: 19-22).

Para “Penghuni Gua” (Ashhabul Kahfi) juga begitu. Mereka mengisolasi diri ke keheningan gua. Itu dilakukan untuk mencari rahmat, petunjuk dan keselamatan dari mara bahaya dan kekacauan dunia (QS. Al-Kahfi: 10). Di sana, telinga mereka “ditutup” (QS. Al-Kahfi: 11), sehingga tidak punya kemampuan untuk memperoleh informasi luar. Mereka “tertidur” dalam zikir. Tertidur, tapi masih bergerak kekiri dan kanan, seperti terjaga (QS. Al-Kahfi: 18). Spiritualitas mereka benar-benar fana. Terputus kontak sama sekali dengan dunia. Bahkan sampai tidak tau sudah berapa lama mereka disana. Ketika keluar, kondisi sudah membaik. Tuhanlah yang bekerja untuk memperbaiki keadaan, selama mereka dalam pengasingan.

Tidak hanya kaum laki-laki saja yang melakoni ritus spiritual retreat ini. Perempuan juga. Bahkan Maryam menjadi simbol utama feminisme terkait “kelahiran” Ruh Suci. Ia melakukan pengasingan diri dari keluarganya (QS. Maryam: 16). Disana, ia menutup diri dengan hijab, tirai, kelambu ataupun tabir (QS. Maryam: 17). Dari hasil pengasingan ini, ia kemudian “hamil” dan semakin jauh mengasingkan diri (QS. Maryam: 22). Sampai kemudian melahirkan sosok “Ruhullah”. Mujahadah untuk melahirkan spirit yang suci memang “sakit” sekali (QS. Maryam: 23). Kisah ini punya pesan simbolik. Bahwa hanya melalui khalwat, tanpa sentuhan biologis, seseorang bisa melahirkan wujud Ruh Suci. Inti khalwat adalah penyucian diri. Usaha untuk melahirkan kembali “Hakikat Diri”, Qaulal Haq atau Logos Ilahi (QS. Maryam: 34).

Karena itulah lebaran setelah ramadhan disebut “idul fitri”. Seseorang akan “suci” (terlahir kembali dalam wujud fitrah). Itu hanya terjadi jika bulan puasa dijadikan sebagai media khalwat. Makanya, Nabi SAW jarang terlihat di masjid saat Ramadhan. Bahkan diriwayatkan, Beliau sampai tidak bersedia melanjutkan tarawih secara berjamaah. Selama bulan suci, Beliau lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersuluk di kamarnya. Suluk adalah ibadah “privacy”. Dilakukan sendiri-sendiri. Ataupun berdua-dua (QS. Saba: 46). Makna berdua, bisa berjamaah. Tapi interaksinya sangat terbatas. Berdua itupun, biasanya hanya ada hubungan si salik dengan Allah (ataupun Mursyid).

Katakanlah, "Aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu agar kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian agar kamu pikirkan (tentang Muhammad). Kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras." Katakanlah (Muhammad), "Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu.Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."

Jadi, semua nabi menjalani sayr wa suluk. Karena itu, tidak heran jika Nabi Muhammad SAW melakoni tradisi spiritual serupa. Bahkan sejak muda, ia rutin berkhalwat di Gua Hirak. Sampai kemudian menerima wahyu untuk memimpin pergerakan sosial dan politik masyarakatnya. Nabi juga menyebutkan keutamaan mereka yang “mengasingkan diri”. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri:

Seorang laki-laki datang bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling utama?” Beliau menjawab, “Orang yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.” Dia bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seorang mukmin yang berada (‘uzlah) di salah satu lembah pegunungan, dia bertakwa kepada Allah dan meninggalkan manusia (agar selamat) dari keburukan dirinya” (HR. An-Nasa’i).

 

Dalil-Dalil Yang Menganjurkan Uzlah Demi Menjauhi Fitnah

Banyak dalil-dalil yang menganjurkan untuk uzlah (mengasingkan diri) demi menyelamatkan diri dari fitnah atau diri menghindari masyarakat yang banyak terjadi maksiat, kebid’ahan dan pelanggaran agama. Diantaranya sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

خَيْرُ الناسِ في الفِتَنِ رجلٌ آخِذٌ بِعِنانِ فَرَسِه أوْ قال بِرَسَنِ فَرَسِه خلفَ أَعْدَاءِ اللهِ يُخِيفُهُمْ و يُخِيفُونَهُ ، أوْ رجلٌ مُعْتَزِلٌ في بادِيَتِه ، يُؤَدِّي حقَّ اللهِ تَعالَى الذي عليهِ

Sebaik-baik manusia ketika berhadapan dengan fitnah adalah orang yang memegang tali kekang kudanya menghadapi musuh-musuh Allah. Ia menakuti-nakuti mereka, dan merekapun menakut-nakutinya. Atau seseorang yang mengasingkan diri ke lereng-lereng gunung, demi menunaikan apa yang menjadi hak Allah” (HR. Al Hakim 4/446, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/311).

Sebagaimana juga dalam hadits,

قال رجلٌ : أيُّ الناسِ أفضلُ ؟ يا رسولَ اللهِ ! قال ( مؤمنٌ يجاهد بنفسِه ومالِه في سبيلِ اللهِ ) قال : ثم من ؟ قال ( ثم رجلٌ مُعتزلٌ في شِعبٍ من الشِّعابِ . يعبد ربَّه ويدَعُ الناسَ من شرِّه

“Seseorang bertanya kepada Nabi: ‘siapakan manusia yang paling utama wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab: ‘Orang yang berjihad dengan jiwanya dan hartanya di jalan Allah’. Lelaki tadi bertanya lagi: ‘lalu siapa?’. Nabi menjawab: ‘Lalu orang yang mengasingkan diri di lembah-lembah demi untuk menyembah Rabb-nya dan menjauhkan diri dari kebobrokan masyarakat'” (HR. Al Bukhari 7087, Muslim 143).

Bahkan andai satu-satu jalan supaya selamat dari fitnah adalah dengan mengasingkan diri ke lembah-lembah dan puncak-puncak gunung, maka itu lebih baik daripada agama kita terancam hancur. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

يُوشِكَ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ الرَّجُلِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنْ الْفِتَنِ

Hampir-hampir harta seseorang yang paling baik adalah kambing yang ia pelihara di puncak gunung dan lembah, karena ia lari mengasingkan diri demi menyelamatkan agamanya dari fitnah” (HR. Al Bukhari 3300).

Tidak baik juga jika kita terlalu lama untuk pergi Uzlah karena bergaul ditengah masyarakat sangat dianjurkan dalam Agama Islam hanya saja kita harus menggunakan akal kita untuk melihat kondisi tersebut

Tidak baik juga jika kita terlalu lama untuk pergi Uzlah karena bergaul ditengah masyarakat sangat dianjurkan dalam Agama Islam hanya saja kita harus menggunakan akal kita untuk melihat kondisi tersebut

Dalil-Dalil Yang Menganjurkan Untuk Bergaul Di Tengah Masyarakat 

Sebagian dalil yang lain menganjurkan kita untuk bergaul di tengah masyarakat walaupun bobrok keadaannya, dalam rangka berdakwah dan amar ma’ruf nahi munkar di dalamnya. Diantaranya firman Allah Ta’ala:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS. Al Maidah: 2).

juga firman Allah Ta’ala:

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al Ashr: 1-3)

Diantaranya juga sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

المؤمنُ الذي يخالطُ الناسَ ويَصبرُ على أذاهم خيرٌ منَ الذي لا يُخالطُ الناسَ ولا يصبرُ على أذاهمْ

Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik dari pada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka” (HR. At Tirmidzi 2507, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad 388, Ahmad 5/365, syaikh Musthafa Al ‘Adawi mengatakan hadits ini shahih dalam Mafatihul Fiqh 44).

Juga sabda beliau Shallallahu’alaihi Wasallam:

فواللهِ لَأن يُهدى بك رجلٌ واحدٌ خيرٌ لك من حُمْرِ النَّعَمِ

Demi Allah, sungguh engkau menjadi sebab hidayah bagi satu orang saja, itu lebih baik bagimu daripada unta merah” (HR. Al Bukhari 2942)ز

Juga sabda beliau Shallallahu’alaihi Wasallam:

اتَّقِ اللهَ حيثُما كنتَ ، وأَتبِعِ السَّيِّئَةَ الحسنةَ تمحُها ، و خالِقِ الناسَ بخُلُقٍ حَسنٍ

bertaqwalah engkau kepada Allah dimanapun berada, dan perbuatan buruk itu hendaknya diikuti dengan perbuatan baik yang bisa menghapus dosanya, dan pergaulilah orang-orang dengan akhlaq yang baik” (HR. At Tirmidzi 1906, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami, 97).

dan masih banyak lagi dalil-dalil yang lain.

Memahami dan Menggabungkan Dalil-Dalil

Jika kita melihat penjelasan para ulama, ternyata dalil-dalil di atas tidaklah saling bertabrakan. Juga dengan memahami pernyataan para ulama, kita bisa mengamalkan dan menggabungkan dalil-dalil yang ada dalam masalah ini. Sehingga kita pun bisa bersikap dengan benar dan proporsional, tidak mutlak memutuskan untuk mengasingkan diri dan juga tidak mutlak memutuskan untuk bergaul di masyarakat yang buruk keadaannya.

Al Khathabi dalam kitab Al ‘Uzlah menyatakan bahwa dalil-dalil yang menganjurkan untuk berkumpul di dalam masyarakat di bawa ke makna bahwa hal itu dalam hal-hal yang berkaitan dengan ketaatan terhadap ulil amri dan ketaatan dalam menjalankan perintah agama. Dan sebaliknya, jika berkaitan dengan adanya pengingkaran terhadap ulil amri dan pengingkaran terhadap perintah-perintah agama maka uzlah. Adapun mengenai memutuskan untuk ijtima’ (berkumpul) atau iftiraq (memisahkan diri) secara lahiriah, maka orang yang merasa dapat menjaga kecukupan penghidupannya dan menjaga agamannya, maka lebih utama baginya untuk tetap bergaul di tengah masyarakat. Dengan syarat, ia harus tetap dapat menjaga shalat jama’ah, senantiasa menebarkan salam, menjawab salam, memenuhi hak-hak sesama muslim seperti menjenguk orang yang sakit, melayat orang yang meninggal, dan lainnya (walaupun tinggal di masyarakat yang bobrok, pent). Dan yang dituntut dalam keadaannya ini adalah meninggalkan fudhulus shahbah (terlalu berlebihan dalam bergaul atau bermasyarakat). Karena hal itu dapat menyibukkan diri, membuang banyak waktu, sehingga lalai dari hal-hal yang lebih penting. Hal itu juga dapat menjadikan kegiatan kumpul-kumpul dimasyarakat sebagai kegaitan yang sampai taraf kebutuhan baginya untuk dilakukan pagi dan malam. Yang benar hendaknya seseorang itu mencukupkan diri bergaul di masyarkat (yang buruk) sebatas yang dibutuhkan saja, yaitu yang memberikan kelonggaran badan dan hati. Wallahu’alam. (lihat Fathul Baari, 11/333, dinukil dari Mafatihul Fiqh, 45).

Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani menyatakan: “para salaf berbeda pendapat mengenai hukum asal uzlah. Jumhur ulama berpendapat bahwa bergaul di tengah masyarakat (yang bobrok) itu lebih utama karena dengan hal itu didapatkan banyak keuntungan diniyyah, semisal tersebarnya syiar-syiar Islam, memperkokoh kekuatan kaum Muslimin, tercapainya banyak kebaikan-kebaikan seperti saling menolong, saling membantu, saling mengunjungi, dan lainnya. Dan sebagian ulama berpendapat, uzlah itu lebih utama karena lebih terjamin keselamatan dari keburukan, namun dengan syarat ia memahami benar keadaan yang sedang terjadi” (Fathul Baari, 13/42, dinukil dari Mafatihul Fiqh, 46).

An Nawawi menjelaskan: “yang lebih rajih adalah merinci masalah bergaul di masyarakat yang buruk, bagi orang yang menyangka dengan kuat bahwa ia tidak akan ikut terjerumus dalam maksiat. Bagi orang yang ragu ia akan ikut bermaksiat atau tidak, maka yang lebih utama baginya adalah uzlah. Sebagian ulama mengatakan, keputusannya tergantung keadaan. Jika keadaannya saling bertentangan juga, keputusannya juga masih perlu melihat waktu. Bagi orang yang memang diwajibkan baginya untuk bergaul di masyarakat karena ia sangat mampu mengingkari kemungkaran, maka hukumnya wajib ‘ain atau wajib kifayah baginya. Tergantu keadaan dan kemungkinan yang ada. Adapun orang yang menyangka dengan kuat bahwa ia masih bisa selamat di masyarakat tersebut dengan tetap melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar, atau orang yang merasa dirinya masih aman namun ia merasa tidak bisa menjadi orang yang shalih, (maka boleh tetap bergaul di masyarakat). Ini selama tidak ada fitnah yang tersebar luas. Adapun jika ada fitnah maka lebih dianjurkan untuk uzlah. Karena di dalam masyarakat tersebut terjadi pelanggaran syariat yang meluas (dilakukan mayoritas orang). Dan dalam keadaan ini terkadang hukuman dari Allah diturunkan bagi ashabul fitan (pelaku keburukan dimasyarakat) namun hukuman tersebar hingga orang yang tidak termasuk ashabul fitan pun terkena. sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al Anfal: 25) (dinukil dari Mafatihul Fiqh, 46).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ditanya: “apakah bagi orang yang berusaha menjalani agama dengan benar itu lebih baik uzlah atau bergaul di tengah masyarakat?”. Beliau menjawab: “masalah ini walaupun para ulama khilaf, baik khilaf kulliy maupun khilaf haliy, namun yang benar adalah bergaul di tengah masyarakat terkadang wajib dan terkadang mustahab (dianjurkan). Dan seseorang terkadang diperintahkan untuk tetap bergaul di tengah masyarakat dan terkadang diperintahkan untuk menyendiri. Mengkompromikannya yaitu dengan melihat apakah dengan bergaul itu dapat terwujud saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, jika demikian maka diperintahkan untuk bergaul. Namun jika dalam bergaul di tengah masyarakat terdapat unsur saling tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran, maka ketika itu terlarang. Dan berkumpul bersama orang-orang dalam berbagai jenis ibadah seperti shalat 5 waktu, shalat jum’at, shalat Id, shalat Kusuf, shalat istisqa, dan yang lainnya adalah perkara yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Demikian juga berkumpul bersama masyarakat dalam ibadah haji, dalam memerangi orang kafir, dalam memerangi kaum khawarij, (adalah hal yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya). Walau penguasa ketika itu fajir. Walaupun diantara masyarakat itu ada banyak orang fajir. Demikian juga (diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya) berkumpul bersama orang-orang dalam hal-hal yang dapat menambah keimanan, karena ia mendapat manfaat dari kumpulan itu maupun ia yang memberi manfaat, atau semisal itu.

Dan semestinya seseorang memiliki waktu menyendiri, yang ia gunakan untuk berdoa, berdzikir, shalat, ber-tafakkurmuhasabah, memperbaiki hatinya, dan hal-hal lain yang khusus untuknya tanpa ada orang lain. Ini semua butuh bersendirian. Baik di rumahnya, – sebagaimana kata Thawus: ‘sebaik-baik tempat bagi seseorang untuk menyimpan dirinya adalah rumahnya, ia dapat menahan pandangannya dan lisannya disana’ – , maupun di luar rumah.

Maka memutuskan untuk bergaul di tengah masyarakat secara mutlak, ini adalah kesalahan. Dan memutuskan untuk menyendiri secara mutlak, ini juga kesalahan. Namun untuk menakar kadar mana yang lebih utama bagi seseorang apakah yang ini ataukah yang itu, dan mana yang lebih baik baginya dalam setiap keadaan, ini sangat membutuhkan penelaahan keadaan masing-masing sebagaimana telah kami jelaskan” (Majmu’ Al Fatawa, 10/425, dinukil dari Mafatihul Fiqh 47 – 48).

Referensi utama: Mafatihul Fiqhi Fid Diin, Syaikh Musthafa Al ‘Adawi, hal. 43-48, cetakan Maktabah Al Makkah

Download materi Uzlah

Uzlah



Read More

Senin, 01 Juli 2024

Khasiat Asmaul Husna

 

Khasiat Asmaul Husna

Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah pencipta langit dan bumi dan segala isinya ini telah memiliki anekaragaman nama yang berjumlah 99 nama itu disebut  “Al-Asmaul Husna” (Nama-nama yang Indah)

sebenarnya Nama-nama Allah SWT itu bukan hanya sekedar Nama saja melainkan bila Nama itu disebut dengan mendahulukan huruf “Yaa” sebagai isyarat memanggil untuk sebuah permohonan maka timbulah pengaruh dan manfaat yang besar sekali

ada 99 nama dan hendaknya doa itu tidak sekedar menghafal lafal-lafalnya saja tetapi hendaklah diresapi dan dihayati makna-makna yang terkandung dalam Asmaul husna, hendaklah diucapkan penuh tawakkal dan khusu’ serta dengan merendahkan diri di hadapan Allah maka insya Allah apa yang kita inginkan atau yang kita hajatkan akan terkabul

adapun urutan-urutan nama itu Ialah :

السَّلاَمُ

AS-SALAM

Yang Memberi Kedamaian

 

الْقُدُّوسُ

AL-QUDDUS

Maha Keramat/ Suci

 

الْمَلِكُ

AL-MALIK

Raja yang Kekal

 

االرحيم

AR RAHIM

Maha Penyayang

 

الرَّحْمَنُ

AR-RAHMAN

Maha Pengasih

 

المتكبر

AL-MUTAKABBIR

Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran

 

الْجَبَّارُ

AL-JABBAR

Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

 

الْعَزِيزُ

AL-AZIZ

Maha Perkasa

 

الْمُهَيْمِنُ

AL-MUHAIMIN

Maha Pemelihara

 

الْمُؤْمِنُ

AL-MU’MIN

Maha Memberi Keamanan

 

القهار

AL-QAHHAR

Maha Memaksa

 

الْغَفَّارُ

AL-GHAFFAR

Maha Pengampun

 

الْمُصَوِّرُ

AL MUSHAWWIR

Maha Membentuk Rupa

 

الْبَارِئُ

AL BARI

Maha Melepaskan

 

الْخَالِقُ

AL KHALIQ

Maha Pencipta

 

 

الْقَابِضُ

AL QAABIDH

Yang Maha Menyempitkan – Makhluk Nya

اَلْعَلِيْمُ

AL-ALIM

Maha Mengetahui – Memiliki Ilmu

 

الْفَتَّاحُ

AL-FATTAH

Maha Pembuka Rahmat

 

الرَّزَّاقُ

AR-RAZZAQ

Maha Pemberi Rezeki

 

الْوَهَّابُ

AL-WAHHAB

Maha Pemberi Karunia

 

المُذِلُّ

AL MUDZIL

Maha Menghinakan (Makhluk-Nya)

 

الْمُعِزُّ

AL-MU’IZZ

Maha Memuliakan (Makhluk-Nya)

 

الرَّافِعُ

AR-RAFI

Maha Meninggikan Makhluk-Nya

 

الْخَافِضُ

AL-KHAFID

Maha Merendahkan Makhluk-Nya

 

الْبَاسِطُ

AL BASITH

Maha Melapangkan Makhluk Nya

 

 

اللَّطِيفُ

AL-LATIF

Maha Lembut

 

الْعَدْلُ

AL-ADL

Maha Adil / Sang Maha Adil

 

الْحَكَمُ

AL-HAKAM

Maha Menetapkan / Sang Hakim Yang Adil

 

الْبَصِيرُ

AL-BASHIR

Maha Melihat

 

السَّمِيعُ

AS SAMI

Maha Mendengar

 

الشَّكُورُ

ASH-SHAKUR

Maha Pembalas Budi (Menghargai)

 

ٱلْغَفُورُ

AL-GHAFUR

Maha Pengampun

الْعَظِيمُ

AL AZHIIM

Maha Agung

 

الْحَلِيمُ

AL-HALIM

Maha Penyantun

 

الْخَبِيرُ

AL-KHABIR

Maha Mengenal

 

الْحسِيبُ

AL-HASIB

Maha Adil / Sang Maha Adil

المُقيِت

AL-MUQIT

Maha Pemberi Kecukupan

 

الْحَفِيظُ

AL-HAFIZ

Maha Memelihara

 

الْكَبِيرُ

AL-KABIR

Maha Besar

 

الْعَلِيُّ

AL-ALIY

Maha Tinggi

 

الْمُجِيبُ

AL-MUJIIB

Maha Mengabulkan

الرَّقِيبُ

AR- RAQIB

Maha

Mengawasi

 

الكريم

AL-KARIM

Maha Mulia

 

الْجَلِيلُ

AL-JALIIL

Maha Mulia

 

الْمَجِيدُ

AL-MAJID

Maha Mulia

الْوَدُودُ

AL-WADUD

Maha Mengasihi

الْحَكِيمُ

AL-HAKIM

Maha Bijaksana

 

الْوَاسِعُ

AL-WAASI

Maha Luas

 

الوكيل

AL-WAKIL

Maha Memelihara/Terpercaya Memelihara

 

الْحَقُّ

AL-HAQQ

Maha Benar

الشَّهِيدُ

ASH-SYAHIID

Maha Menyaksikan

 

الْبَاعِثُ

AL-BAA’ITS

Maha Membangkitkan

الْحَمِيدُ

AL-HAMID

Maha Terpuji

 

الْوَلِيُّ

AL-WALIYY

Maha Melindungi

المتين

AL-MATIN

Maha Kokoh

الْقَوِيُّ

AL-QAWIYYU

Maha Kuat

الْمُحْيِي

AL-MUHYI

Maha Menghidupkan

الْمُعِيدُ

AL-MU’ID

Maha Mengembalikan Kehidupan

 

الْمُبْدِئُ

AL-MUBDI

Maha Memulai

الْمُحْصِي

AL-MUHSI

Maha Mengkalkulasi

الْوَاجِدُ

AL-WAAJID

Maha Penemu

الْقَيُّومُ

AL-QAYYUM

Maha Mandiri

 

الْحَيُّ

AL-HAYYU

Maha Hidup

اَلْمُمِيتُ

AL-MUMIT

Maha Mematikan

الصَّمَدُ

AS-SAMAD

Maha Dibutuhkan / Tempat Meminta

اَلاَحَدُ

AL-AHAD

Maha Esa

الْواحِدُ

AL-WAHID

Maha Tunggal

الْمَاجِدُ

AL-MAJIDU

Yang Maha Memiliki Kemuliaan

 

الْمُؤَخِّرُ

AL-MUAKHIR

Maha Mengakhirkan

الْمُقَدِّمُ

AL-MUQADDIM Maha Mendahulukan

الْمُقْتَدِرُ

AL-MUQTADIR

Maha Berkuasa

 

الْقَادِرُ

AL-QADIR

Maha Menentukan / Maha Menyeimbangkan

 

الْبَاطِنُ

AL-BATIN

Maha Ghaib

الظَّاهِرُ

AZ-ZAHIR

Maha Nyata

الآخِرُ

AL-AKHIR

Maha Akhir

الأوَّلُ

AL-AWWAL

Maha Awal

 

التَّوَابُ

AT-TAWWAB

Maha Penerima Tobat

الْبَرُّ

AL-BARR

Maha Penderma (Baik)

الْمُتَعَالِي

AL-MUTA’ALI

Maha Tinggi

الْوَالِي

AL WALIY

Maha Memerintah

مَالِكُ الْمُلْكِ

MALIKUL-MULK

Maha Penguasa Kerajaan Semesta

 

الرَّؤُوفُ

AR-RA’UF

Maha Pengasuh

العَفُوُّ

AL-AFUW

Maha Pemaaf

الْمُنْتَقِمُ

AL-MUNTAQIM

Maha Pemberi Balasan

 

الْغَنِيُّ

AL-GHANIY

Maha Kaya

الْجَامِعُ

AL-JAMI ‘

Maha Mengumpulkan

 

الْمُقْسِطُ

AL-MUQSITH

Maha Pemberi Keadilan

ذُوالْجَلاَلِ وَالإكْرَامِ

DZUL JALALI WAL IKRAM

Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

 

النَّافِعُ

AN-NAAFI

Maha Memberi Manfaat

الضَّارَّ

AD-DARR

Maha Penimpa Kemudharatan

اَلْمَانِعُ

AL-MAANI

Maha Mencegah

الْمُغْنِي

AL-MUGHNI

Maha Pemberi Kekayaan

اَلْبَاقِي

AL-BAQI

Yang Maha Kekal

الْبَدِيعُ

AL-BADI

Yang Indah Tidak Mempunyai Banding

الْهَادِي

AL-HADI

Maha Pemberi Petunjuk

النُّورُ

AN-NUR

Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)

 

 

الصَّبُورُ

AS SHABUUR

Yang Maha Sabar

الرَّشِيدُ

AR-RASYID

Yang Maha Pandai

الْوَارِثُ

AL-WARITS

Yang Maha Pewaris

 

ASMAAUL HUSNA adalah Nama-nama Allah yang terbaik dan agung. Nama-nama yang sesuai dengan sifat-sifat Allah. Jumlahnya ada 99 (sembilan puluh sembilan) nama Asmaaul husna sangat besar sekali pengaruh dan manfaatnya bagi setiap orang yang mengamalkannya

Firman Allah SWT :

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Wa lillāhil-asmā`ul-usnā fad'hu bihā wa żarullażīna yul-idna fī asmā`ih, sayujzauna mā kān ya'maln

Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.(surat Al-A’raf ayat 180)

Hr.Imam Bukhari

اِنَّ لِلّٰهِ تِسْعًا وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا مِا ئَةً اِلَّاوَاحِدًامَنْ اَحْصَا هَا دَخَلَ اْلجَنَّةَ

Artinya : “sesungguhnya Allah mempunyai 99  nama, yaitu seratus kurang satu Barang siapa menghafalnya (menyebut di luar kepala) niscaya ia akan  di masukkan kedalam surga”

Asmaaul husna itu apabila kita baca, kita sebut-sebut dan kita ucapkan untuk berdo’a memohon kepada Allah maka kita akan memperoleh pahala , memperoleh ketenangan, memperoleh ketentraman, kebahagiaan, dan kemulyaan, memperoleh maghfirah, memperoleh kesuksesan, memperoleh pertolongan, terhindar dari musuh, aman dan selamat, hati menjadi terang, disenangi oleh banyak orang dan masih banyak lagi khasiat-khasiat dan fadlilah-fadlilah dari Asmaul husna

Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk berdo’a dengan “Asmaul husna” yaitu dengan menyebut nama-nama Allah yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah, yang jumlahnya ada Sembilan puluh sembilan

 Apabila hendak mengamalkan Asmaul-Husna, hendaklah disertai dengan keyakinan, kesabaran, tawakkal kepada Allah tanpa ketiga Syarat tersebut sia-sialah amalan kita atau amalan-amalan yang lainnya

Khasiat Asmaul Husna


   Juga jangan sekali-kali menggunakan amalan-amalan ini untuk kemaksiatan atau merugikan orang lain, hendaklah semata-mata demi kebaikan

   Dan penting sekali, sebelum mengamalkan apa saja yang  tercantum dalam artikel ini hendaklah membaca “Surat Al-Fatihah” dihadiahkan kepada

a.      Nabi Muhammad SAW

b.      Para Sahabat Beliau

c.       Waliyullah Syceh Abdul Qadir Al Jailani

d.      Dan di khususkan kepada Asyech Ahmad Ad Dairabiy

Juga untuk mengamalkan “Asmaaul Husna” maka sebelum membaca asmaa yang dipilih yang sesuai dengan keperluan, hendaklah terlebih dahulu membaca kalimat  di bawah ini

لَااِلٰهَ اِلَّااللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلملْكُ وَلَهُ اْحمْدُ بِيَدِ هِ اْلخَيْرُ وَهُوَعَلٰا كُلّ شَئٍ قَدِيْرٌ. لَااِلٰهَ اِلَّاهُوَ لَهُ اْلاَسْمَاءُ اْلحُسْنَى

“LAA ILAAHA ILLALAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU MULKU WA LAHULHAMDU BI YADIHIL KHAIR, WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIIR LAA ILAAHA ILLAA HUWA LAHUL ASMAAUL HUSNAA”

“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Maha Esa Dia tidak ada sama sekali sekutu bagiNya, bagiNya seluruh kerajaan dan bagiNya segala puji di tangan Nya segala kebaikan dan Dia terhadap sesuatu sangart berkuasa. Tidak ada Tuhan melainkan Dia, bagiNya pula nama-nama yang baik”

Sesudah membaca kalimat tersebut diatas, lalu barulah menyebut Asmaaul husnaa sesuai yang di hajatkan dengan aturan yang sudah ada. Kemudian sesudah selesai membaca Asmaaul husnaa diteruskan dengan membaca kalimat seperti dibawah ini

سُبْحَانَ مَنْ لَهُ اْلاَ سْمَآ ءُاْلحُسْنٰى وَالصِفَا تُ اْلعُلْيَا سُبْحَا نَهُ وَتَعَالٰى عَمَّا يَقُوْلُ الظَّا لِمُوْنَ عُلُوًّا كَبِيْرًا

“SUBHAANA MAN LAHUL ASMAAUL HUSNAA WASHIFAATUL ‘ULYAA SUBHAAANAHU WA TA’ ALA’AMMAA YAQUULUDLDLAALIMUUNA ‘ULUWWAN KABIIRAA”

“Maha Suci Tuhan Yang bagiNya Mempunyai Nama-nama Yang Bagus, dan Sifat-sifat yang Luhur Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang orang-orang dlalim mengatakan dengan Ketinggian yang setinggi-tinggiNya”

   Sesudah membaca kalimat seperti diatas, lalu kita berdo’a kepada Allah akan segala yang kita hajatkan dengan penuh pengharapan, tawakkal dan tawadlu’ insya Allah Tuhan akan mengabulkan permintaan kita.

Amiiin.

1

اَللّٰهُ   Allah = Tuhan

Artinya :

Lafal ini disebut “Lafal jalalah “ atau Ismudz Dzat yaitu yang memiliki pengertian dari seluruh nam-nama Allah yaitu Tuhan yang wajib kita sembah, yang tak ada lain kecuali Dia. Dialah yang wajib kita puji Dialah yang menciptakan langit dan bumi serta yang ada di dalamnya Dialah yang benar-benar Maha Kuasa di atas segala-galanya

 

Khasiatnya :

Lafal “Allah “ jika dibaca dengan mengucapkan “Ya Allah” sebanyak 500 kali pada setiap malam terutama pada waktu larut malam sehabis menjalankan shalat dua rakaat  (shalat hajat atau tahajud) maka insya Allah apa yang kita inginkan atau kita hajatkan akan terkabul

 

2

اَلرَّحْمٰنُ  Ar Rahman = Yang Maha Pengasih

Artinya :

Dialah yang Maha Pengasih kepada seluruh makhluknya dengan member rahmat kepada seluruh umat, baik yang beriman maupun yang tidak beriman, semua dikasihi dengan tak terkecuali, semua diberi rizqi, kesehatan, kenikmatan, kemulyaan, yang kesemuanya bersifat sementara demi kelangsungan hidup di dunia

 

Khasiatnya :

Jika mau berdzikir membaca “Yaa Rahman “sebanyak 500 kali setiap selesai shalat wajib lima waktu, maka insya Allah hati kita akan menjadi terang, dan hilanglah sifat pelupa kita serta sifat gugup dan sebagainya dengan ijin Allah

 

3

اَلرّٰحِيْمُ  Ar Rahiim = Yang Maha Penyayang

Artinya :

Dialah yang maha Penyayang kepada hambanya yang beriman. Dialah yang memberi rahmat yang tak ternilai dengan harta benda dan kenikmatan di dunia. Rahmat inilah khusus diberikan kepada umatnya yang beriman kelak di akhirat

 

Khasiatnya :

Jika kita membaca lafal “Yaa Rahiim” sebanyak 100 kali setiap hari, maka insya Allah kita akan mempunyai daya tarik yang luar biasa,sehingga orang yang melihat kita akan timbul rasa kasih sayang

 

4

اَلْمَلِكُ Al Malik = Yang Maha Merajai

Artinya :

Yang menguasai dan merajai segala-galanya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “”Yaa Malik” sebanyak 121 kali di setiap pagi atau setelah tergelincirnya matahari maka insya Allah segala sesuatu yang kita kerjakan atau yang kita usahakan akan mendatangkan berkah dan kekayaan yang di ridhoi Allah

Dengan demikian kita telah menyerahkan segala daya dan upaya kepada Allah yang merajai segalanya

 

5

اَلْقُدُّوْسُ Al Quddus= Yang Maha Suci

Artinya :

Dialah Yang Maha Suci, Yang bersih dari sifat kurang

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca lafal “” Yaa Qudduus” sebanyak 100 kali setiap hari setelah matahari tergelincir , maka insya Allah hati kita akan terjaga dari semua penyakit hati seperti sombong, iri hati, dengki, dendam, rakus dan sebagainya.

 

6

اَلسَّلَامُ  As Salaam= Yang Maha Memberi Keselamatan

Artinya :

Dia-lah yang memegang keselamatan seluruh alam, dan hanya Dia-lah Yang Maha Selamat dari segala cacat dan kekurangan

 

Khasiatnya :

Apabila kita terbiasa membaca “Yaa Salaam” sebanyak 136 kali setiap hari, maka insya Allah jasmani dan rokhani kita akan terjaga dari segala penyakit sehingga badan kita akan menjadi segar bugar dan sejahtera

 

7

اَلْمُؤْمِنُ Al Mu’min = Yang Maha Memberi Keamanan

Artinya :

Dialah Yang mengamankan seluruh makhluk dan Dia jugalah Yang mempercayai Rasul-rasulNya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Mu’min” sebanyak 136 kali setiap hari, maka insya Allah keluarga kita dan segala kekayaan kita akan terpelihara dan aman dari segala macam gangguan yang merusakkan 

 

8

اَلْمُهَيْمِنُ Al Muhaimin = Yang Maha Memelihara

Artinya :

Dia-lah yang memelihara dan mengamati seluruh makhlukNya dengan secermat-cermatnya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Muhaimin” sebanyak 145 kali setelah shalat isya maka insya Allah pikiran kita dan hati kita akan menjadi terang, bersih dari segala keruwetan sehingga mudah menghafal pelajaran yang kita dapatkan.

 

9

اَلْعَزِيْزُ Al ‘Aziiz = Yang Maha Mengalahkan

Artinya :

Dia-lah Yang Maha Gagah Perkasa, yang dapat mengalahkan siapapun termasuk memusnahkan alam semesta ini

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa ‘Aziiz” sebanyak 40 kali setiap habis Shalat subuh selama 40 hari, maka insya Allah kita akan menjadi orang yang mulia, disegani karena penuh kewibawaan

10

اَلْجَبَّارُ Al Jabbar = Yang Maha Kuat

Artinya :

Dia-lah yang pemaksa, yang sanggup memaksa makhluknya untuk menuruti perintahNya

 

Khasiat :

Apabila kita membaca “Yaa Jabbar” sebanyak 226 kali tiap-tiap pagi dan sore hari, maka insya Allah semua musuh-musuh kita akan tunduk dan patuh kepada kita

11

اَلْمُتَكَبّيرُ Al Mutakabbir = Yang Maha Mempunyai Kebesaran

Artinya :

Dialah yang berhak mempunyai Kebesaran, Keagungan dan Kesombongan

 

Khasiatnya:

-Apabila kita membaca “Yaa Mutakabbiru” sebanyak 262 kali setiap hari, maka insya Allah dengan keuletan kita dan keluwesan bertindak, kita akan dapat menundukan musuh-musuh kita, bahkan mereka akan menjadi pembantu kita yang setia.

-Demikian pula apabila lafal “Yaa Mutakabbir” kita baca sewaktu kita akan bersetubuh dengan istri, jika akan menjadi anak, niscaya anak itu menjadi anak yang shalih

12

اَلْخَالِقُ Al Khalik = Yang Menciptakan

Artinya :

Dialah  yang menciptakan segalanya, Dialah Yang Maha Menciptakan segala sesuatu tanpa bantuan dan pertolongan siapapun

 

Khasiatnya :

-Jika kita kehilangan barang, dan agar barang tersebut dapat ditemukan dan kembali kepada kita, maka lakukanlah shalat sunnah 2 rakaat lalu bacalah lafal “Yaa Khalik” sebanyak 5000 kali, maka insya Allah dengan pertolongan Tuhan barang yang hilang itu akan dapat kembali

-Jika kekasih, anak atau istri kita meninggalkan rumah tanpa pamitan, agar mereka itu kembali kepada kita, bacalah “Yaa Khalik” sebanyak 5000 kali, insya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa akan menggerakan hati mereka dan mereka akan kembali kepada kita

13

اَلْبَارِئُ Al Baarii = Yang Maha Melepaskan

Artinya :

Dialah Yang Merencanakan segala sesuatu sebelum terjadi, Dialah yang melaksanakan segala kejadian yang telah direncanakan

 

Khasiatnya :

Jika kita dalam kesukaran atau sakit, bacalah “Yaa Baarii” sebanyak 100 kali, dalam 7 hari berturut-turut, maka insya Allah kita akan terlepas dari kesukaran dan sembuh dari penyakit

14

اَلْمُصَوّرُ Al Mushawwir = Yang Menciptakan rupa makhluk

Artinya :

Dialah yang menciptakan segala bentuk rupa makhlukNya, ada yang gagah, ada yang cantik dan lain-lain

 

Khasiatnya :

-Apabila pasangan suami istri yang sudah lama tidak di karuniai anak, cobalah sang istri melakukan puasa selama 7 hari sabtu. Disaat akan berbuka puasa, bacalah lafal “Yaa Mushawwir” sebanyak 21 kali pada segelas air dingin dan kemudian diminum dan dalam berpuasa selama 7 hari, hendaklah dalam berbuka puasa tidak terlalu kenyang.demikian pula bagi sang suami hendaklah turut berpuasa selama 3 hari berturut-turut dan sebelum berbuka puasa bacalah “Yaa Mushawwir” pada segelas air dingin kemudian diminum, maka insya Allah dengan KekuasaaNya dan IzinNya sang istri akan hamil dengan sempurna. Demikian juga apabila hendak tidur dan menggauli istri hendaklah sebelum membuka pakaian membaca “Yaa Mushawwir” sebanyak 10 kali, insya Allah anak yang di karuniakan akan menjadi anak yang shalih

15

اَلْغَفَّارُ Al Ghaffar = Yang Maha Pengampun

Artinya :

Dialah yang Memberi ampun kepada hambaNya yang mau bertaubat dan bersungguh-sungguh, walaupun dosanya telah bertumpuk-tumpuk banyaknya

 

Khasiatnya :

Apabila lita membaca “Yaa Ghaffar” sebanyak 100 kali sambil beri’tikaf (berdiam dalam masjid dalam keadaan suci) sambil menunggu datangnya shalat Jum’at, insya Allah Tuhan mengampuni dosa kita

16

اَلْقَهَّارُ Al Qahhar = Yang Maha Memaksa

Artinya :

Dialah Yang Maha Memaksa kepada makhlukNya untuk menurut kehendakNya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Qahhar” sebanyak 306 kali setiap hari atau sekuat kemampuan kita, maka insya Allah hati kita akan di jaga dari ketamaan dan kemewahan dunia lagi pula orang-orang yang selalu memusuhi kita akan sadar dan tunduk kepada kita

17

اَلْوَهَّابُ Al Wahhab = Yang Maha Memberi

Artinya :

Dialah Yang Maha memberi kepada Makhluknya

 

Khasiatnya :

Baca lafal “Yaa Wahhaab” sebanyak 40 kali, insya Allah akan dapat kita buktikan hasilnya sangat hebat dan memuaskan berkat pertolongan Allah

18

اَلرَّزَّاقُ Ar Razzaq = Yang Maha Pemberi Rizqi

Artinya :

Dialah pemberi rizqi kepada makhlukNya untuk kebutuhan hidupnya. Dialah yang menentukan sedikit banyaknya rizqi yang dibagikan kepada makhlukNya

 

Khasiatnya :

-Untuk memudahkan rizqi yang halal dan membawa berkah bagi kita, maka hendaklah memperbanyak membaca “Yaa Razzaaq” sebanyak mungkin, menurut  kemampuan kita setiap habis  shalat, terutama setelah shalat  subuh di saat kita akan berangkat bekerja, insya Allah rizqi dengan  mudah  dating  kepada kita dengan tidak terduga-duga, hendaklah pula di sertai dengan ikhtiar lahir.

 -Juga apabila kita ingin mempunyai kecerdasan berfikir dan hati kita menjadi terang, maka bacalah “Yaa Razzaq” pada waktu kita akan makan pagi dan sore hari, insya Allah hati kita akan menjadi terang dan fikiran kita menjadi cerdas

19

اَلْفَتَّاحُ Al Fattaah = Yang Maha Pembuka Pintu Rahmat

Artinya :

Dialah Dzat Yang Maha Pembuka dan mencurahkan rahmatNya kepada semua makhlukNya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Fattaah” sebanyak 71 kali sehabis shalat shubuh, insya Allah hati kita akan dibuka oleh Allah, sehingga mudah menerima nasehat agama

20

اَلْعَلِيْمُ Al ‘Aaliim = Yang Maha Mengetahui

Artinya :

Dialah Dzat Yang Maha Mengetahui segalanya semua kejadian dan peristiwa di alam semesta ini Allah mengetahui, meskipun hanya peristiwa jatuhnya selembar daun atau berjalanya semut sekalipun, semuanya Allah mengetahui

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa ‘Aalim” atau “Yaa ‘Aalimul” Ghaibi wasy Syahadah” tiap habis shalat lima waktu sebanyak 100 kali, insya Allah Tuhan akan memberikan kema’rifatan hati kita dengan sempurna

                

21

 اَلْقَابِضُ Al Qabidluu = Yang Maha Menyempitkan Rizqi

Artinya :

Dialah yang menggenggam di dalam menyempitkan hidup dan mengurangi rizzqi  seseorang

 

Khasiatnya :

Jika kita berada dalam ancaman orang yang akan menganiaya kita dengan cara halus maupun kasar, maka bacalah lafal “Yaa Qaabidhu” sebanyak 1000 kali, insya Allah berkat pertolongan Allah bkita akan terhindar dari ancaman mereka

22

اَلْبَاسِطُ Al  Baasithu  = Yang Melapangkan Rizqi

Artinya :

Dialah yang melapangkan rizqi bagi makhlukNya itulah sebabnya banyak orang bodoh yang kaya raya sebaliknya orang cerdik pandai hidupnya melarat

 

Khasiatnya :

-Jika kita membaca “Yaa Baashitu” setiap selesai mengerjakan shalat sunnat dluha sebanyak 10 kali sepanjang waktu, insya Allah Tuhan berkenan melapangkan rizqi kita dan bertambah ilmu kita

-Jika kit abaca “Yaa Baashitu” sebanyak 300 kali dengan mengangkat kedua tangan kita, lalu kita usapkan pada muka kita, insya Allah Tuhan membukakan pintu kekayaan kepada kita

 

23

 اَلْخَافِضُ Al Khaafidlu = Yang Merendahkan derajat

 

 

Artinya :

Dialah Dzat yang meninggikan derajat orang yang dikendakiNya

 

Khasiatnya :

Jika kita membaca “Yaa Khaafidlu” sebanyak 500 kali setiap hari dengan hati yang khusuk dan tawadlu’ kepada Allah insya Allah Tuhan akan mengabulkan hajat kita dan kita aman dari musuh kita, bahkan sebaliknya orang yang memusuhi kita akan turun derajat dan martabatnya dan mereka tak akan berdaya lagi

 

 

24

اَلرَّافِعُ Ar Raafi’u = Yang Maha Meninggika derajat

 

Artinya :

Dialah Dzat yang meninggikan derajat orang yang dikehendakiNya

 

Khasiatnya:

Jika kita membaca “Yaa Raafiu” sebanyak 70 kali setiap hari, insya Allah Tuhan akan memelihara harta kita dari pencuri. Oleh sebab itu lafal ini perlu sekali dibaca

-Kepala rumah tangga, agar gudang padinya selamat dari pencuri

-Para petani, agar gudang padinya selamat dari serangan tikus yang dapat berjalan dengan dua kaki, berkepala hitam dan dapat berbicara

-Saudagar agar tokonya aman dari pencuri

 

25

 اَلْمُعِزُّ Al Mu’izz = Yang Memuliakan

 

 

Artinya :

Dialah Dzat yang member kemuliaan dan kekuatan serta kemenangan kepada hambaNya

 

Khasiatnya :

Untuk memperoleh kewibawaan yang besar, terutama bagi para pemimpin perusahaan/kantor, hendaklah memperbanyak membaca lafal “Yaa Mu’zzu” 140 kali setiap hari. Insya Allah dengan cara ini Allah akan member kewibawaan yang  besar kepadanya

 

 

26

 اَ لْمُذِلُّ Al Mudzill = Yang Menghinakan

 

 

Artinya :

Dialah Dzat yang merendahkan serta menghinakan kepada hambaNya

 

Khasiatnya :

-Apabila kita baca : “Yaa Mudzillu” sebanyak 1000 kali setiap hari sampai satu minggu lamanya, Insya Allah kita akan terlepas dari ketakutan

-Apabila kita memberikan hutang kepada orang, dimana kita mengalami kesulitan untuk mengaihnya, maka baca lafal “”Yaa Mudzillu” sebanyak-banyaknya sampai orang yang mempunyai hutang melunasinya

 

 

27

 اَلسَّمِيعُ As Samii’ = Yang Maha Mendengar

 

 

Artinya :

Dialah Dzat Yang Maha Mendengar, segala suara yang lembut, yang keras, dan semua yang rahasia semua didengar oleh Allah

 

Khasiatnya :

Asma Allah ini sangat baik sekali, dengan khasiatnya doa kita akan mustajab, jika pendengaran kita kirang terang , insya Allah akan menjadi terang

Apabila kita baca lafal “Yaa Samii’u sebanyak 500 kali setiap hari kamis setelah mengerjakan shalat dluha dua raka’at, maka segala hajat kita akan di kabulkan oleh Allah serta segala persoalan kita akan mendapat penyelesaian

 

28

اَلْبَصِيرُ Al Bashiir = Yang Maha Melihat

 

Artinya :

Dialah Dzat yang maha melihat segala yang ada,baik besar kecil, hakus, maupunjauh dekat

 

Khasiatnya :

-Jika kita diancam orang dhalim, baik dengan cara halus maupun dengan cara kekerasannya, diancamkan pada kita maupun keluarga kita maka bacalah lafal “Yaa Bashiiru” sebanyak 100 kali setiap kita akan mengerjakan atau sebelum shalat subuh. Insya Allah kita akan terhindar dari perbuatan jahat mereka

-Asma Allah ini, juga mempunyai khasiat yang lain lagi Yaitu jika penglihatan kita kurang terang maka baca lafal : “Yaa Bashiiru” sebanyak 100 kali setiap malam pada air bersih, kemudian kedip-kedipkanlah mata kita akan menjadi terang kembali dengan izin Allah

 

29

 اَلْحَكَمُ Al Hakam = Yang Menetapkan Hukum

Artinya :

Dialah Dzat yang menetapkan segala hukum kepada hamba-hambaNya

 

Khasiatnya :

Jika kita terasa kurang terang/faham akan ilmu agama padahal kita senantiasa mengaji, maka jangan putus asa laksanakanlah bangun di tengah malam, kemudian kita bersuci dari hadas besar dan kecil, serta kenakan pakaian  dan tempat yang suci dari najislalu kita berkonsentrasi dengan memohon kepada Allah serta baca lafal “Yaa Hakam” sebanyak 68 kali insya Allah hati kita akan dibukakan oleh Allah serta memperoleh karunia-Nya dan kita dapat mengetahui rahasia hikmah dalam ilmu agama

 

31

 اَللَّطِيْفُ Al Lathif = Yang Maha Penyantun

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang maha mengasihi semua hambaNya dan mengetahui segala perkara sampai sekecil-kecilnya

 

Khasiatnya :

Bagi pedagang penting sekali untuk mengamalkannya jika dagangannya ingin cepat laku, maju dan berkembang dan dapat menarik pembeli serta para langganan. Namun jangan sampai lengah apabila sudah berhasil memperoleh kemajuan dan keuntungan yang melimpah-limpah laksanakanlah perintah agama tunaikanlah zakat dan infakkanlah semestinya di jalan Allah

30

 اَلْعَدْلُ Al ‘Adlu = Yang Maha Adil

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang berlaku adil di dalam hukumNya dan ketetapannya.

 

Khasiatnya :

Jika kita selalu membaca lafal : “Yaa Adlu” sebanyak 104 kali setiap selesai dari shalat fardu lima waktu Insya Allah kita mempunyai kepribadian yang adil terhadap siapa saja dan tidak berlaku curang atau pun berat sebelah

32

 اَلْخَبِيرُ Al Khabiir = Yang Maha Waspada

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang mengetahui perkara batin yang tersembunyi serta mengetahui segala perkara dan kejadian

 

Khasiatnya :

Jika kita merindukan seseorang keluarga, family, teman atau sahabat, karena sudah lama tak bertemu dan tidak ada kabar beritanya nah untuk itu ada jalan keluar yaitu dengan membaca “Yaa Khabiiru” sebanyak 812 kali setiap hari selama satu minggu lalu setiap kita akan tidur kita baca ayat Al-Quran sebagai berikut :

 

اَ لَا يَعْلمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَالَّلطِيْفُ اْلخَبِيْرُ

“ALAA YA’LAMU MAN KHALAQA WAHUWAL LATHIFUL KHABIIR”

 

Kemudian tidur,maka pada waktu itu datang malaikat rohani pada kita maka kita akan bermimpi berjumpa dengan seorang yang kita rindukan itu dalam keadaan ihwalnya sendiri

33

 اَلْحَلِيمُ Al  Haliim = Yang Maha Penyabar

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang Maha Penyantun dan Penyabar termasuk terhadap orang yang paling di murkai tapi telah kembali bertaubat

 

Khasiatnya :

-Jika kita ingin rumah supaya aman dan juga ladang, sawah, kita dalam keadaan aman, maka tulislah lafal “Yaa Haliimu” sebanyak 40 kali pada kertas lalu hapuslah tulisan itu dengan air mawar atau air biasa kemudian air tersebut kita siramkan ke rumah, sawah ataupun lading kita insya Allah rumah, sawah ataupun lading kita akan aman dari segala macam bentuk kejahatan

-Jika seorang pejabat umpamanya jadi bupati, camat lurah dan sebagainya dimana kadang-kadang mengalami pergeseran jabatan/ kedudukan tersebut maka tak usah bingung-bingung yaitu minta pertolongan kepada Allah dengan berdzikir dan membaca lafal “Yaa Haliimu” sebanyak 88 kali, setiap selesai mengerjakan shalat lima waktu insya Allah anda tetap dalam posisi tersebut 

34

 اَلْعَظِيمُ Al ‘Adhiim = Yang Maha Agung

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang Maha Agung , Agung di dalam segalanya Dzat-Nya dan SifatNya tidak ada yang melebihi keagunganNya

 

Khasiatnya :

-Jika di sekitar kita ada tempat kelihatannya angker sekali Karena disitu terdapat hanta-hantu yang menggoda kita apabila kita lewat, maka kalau kita melewati tempat angker itu kita tak usah gentar baca lafal “Yaa Adhiimu” sebanyak 12 kali dan tiupkan pada diri kita insya Allah tidak ada gangguan hantu di tempat angker seperti rumah kosong atau kuburan dan insya Allah selamanya tidak ada gangguan

-Jika keluarga kita ada yang sakit dan ingin agar lekas sembuh disamping diberikan pengobatan biasa maka bacalah “Yaa Adhiimu” sebanyak 1200 kali setiap hari insya Allah akan segera sembuh

35

 اَلْغَفُوْرُ Al Ghafuur = Yang Maha Pengampun

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang maha pengampun. Yang member ampu kepada hambanya yang mau bertaubat, walaupun mereka mempunyai dosa besar yang bertumpuk-tumpuk

 

Khasiatnya :

Jika kita menginginkan agar do’a kita di kabulkan oleh Allah maka marilah kita bertaubat dan mohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah kita perbuat dan kita mengamalkan membaca lafal “Yaa ghafuur” sebanyak 7000 kali setiap malam. Insya Allah do’a dan permohonan kita dikabulkan serta kita dikeluarkan dari segala kesulitan

36

 اَلشَّكُورُ As Syakuur = Yang Berterima Kasih

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang sangat berterimakasih. Dia Pasti membalas tiap pujian atau ibadat kita yang ditujukan kepadaNya

 

Khasiatnya :

Jika badan kita terasa sesak nafas atau tubuh kita lemas atau mata kita kurang terang penglihatannya coba tulis lafal “Yaa Syakur” dengan tulisan arab sebanyak 40 kali pada kertas putih lalu direndam di air kemudian untuk mandi insya Allah akan berhasil

37

 اَلْعَلِيُّ Al  Aliy = Yang Maha Tinggi

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Tinggi MartabatNya

 

Khasiatnya :

Jika kita menginginkan anak-anak kita cerdas cobalah tulis dengan huruf arab “Yaa Aliyyu” sebanyak 100 kali pada kertas putih lalu direndam dalam air dingin kemudian diminumkan kepada anak kecil yang otaknya tumpul tiap-tiap pagi Insya Allah akan di kabulkan oleh Allah anak kita yang otaknya tumpul akan memiliki pikiran yang cerdas

38

 اَلْكَبِيرُ Al Kabir = Yang Maha Besar

Artinya :

DiaLah Dzat Yang Maha Besar

 

Khasiatnya :

-Jika kita berhutang agar hutangnya dapat segera terbayar maka membaca lafal “Yaa kabiiru” sebanyak 232 kali setiap selesai mengerjakan shalat lima waktu, dan memohon kepada Allah luaskan rezeki dan semoga dapat terbayar

-Jika anda seorang pejabat, tiba-tiba anda digeser atau di cabut dari posisi anda lakukan saja puasa 7 hari berturut-turut dan amalkan membaca “Yaa Kabiru” sebanyak 100 kali dengan hati yang khusu’ niscaya anda akan dikembalikan pada posisi semula dengan pertolongan Allah

39

 اَلْحَفِيظُ Al  Hafiidh = Yang Maha Memelihara

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang melindungi dan memelihara melindungi makhlukNya dari kerusakan dan bahaya

 

Khasiatnya :

Jika engkau dalam bahaya atau berada di dalam hutan yang terdapat sangat banyak binatang buas maka bacalah Asma Allah “Yaa Hafiidh” sebanyak 99 kali. Insya Allah engkau akan selamat dari binatang buas berkat penjagaan Allah.

40

اَلْمُقِيْتُ Al Muqiit = Yang Memberi Makan

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang menyediakan makanan dan minuman kepada hambaNya tanpa kecuali

 

Khasiatnya :

Jika kita sedang berpuasa lalu perut kita terasa letih dan dahaga sekali mka tulislah “Yaa Muqiitu” sebanyak 550 kali di atas tanah kemudian tanah yang kita tulisi kita siram air dan kita ciu,. Insya Allah kita merasa kuat menahan letih dan dahaga

41

اَلْحَسِيْبُ Al  Hasiib = Yang Maha Menghitung

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang mencukupi dan memperhitungkan segala hal yang telah diciptakan-Nya dengan seteliti mungkin

 

Khasiatnya :

Jika kita ingin kuar dalam kedudukan kita sehingga tidak seorangpun yang dapat mengalahkan kedudukan kita dan siapa saja yang bermaksud mengalahkan kita baik dia sebagai saudara, keluarga ataupun kawan kita sendiri, mengalahkan kita sekalipun usahanya bermacam-macam akan sia-sia adapun senjata kita adalah baca lafal “Yaa Haasiibu” sebanyak 777 kali setiap pagi sebelum matahari terbit dan kit abaca 777 kali setiap sore sesudah shalat maghrib selama tujuh hari di mulai hari kamis insya Allah kita aman dari gangguan mereka

42

 اَلْجَلِيْلُ Al Jaliil = Yang Mempunyai Kebesaran

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Agung dan Mulia

 

Khasiatnya :

Barang siapa mengamalkan dan membaca lafal “Yaa Jaliilu” sebanyak 73 kali secara rutin dan terus-menerus baik pagi atau sore dan malam hari, insya Allah ia akan memperoleh perubahan yang hebat dalam hidupnya

43

اَلْكَرِيْمُ Al Kariim = Yang Maha Mulia

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Pemurah, yang member rezeki pada semua makhlukNya

 

Khasiatnya :

Jika anda menginginkan kemuliaan, baik kemuliaan dunia maupun akherat, amalkan saja berzikir kepada Allah dengan membaca “Yaa kariimu” sebanyak 280 kali sewaktu anda akan tidur insya Allah akan berhasil

44

اَلرَّقِيْبُ Ar Raqiib = Yang Maha Mengawasi

Artinya :

Dialah Dzat yang mengamati segala hal, sehingga tiada suatu kejadian yang terlepas dari pengamatannya

 

Khasiatnya :

-Jika kita akan pergi jauh kemana saja, di mana berharap isteri kita selamat dari gangguan orang supaya isteri kita tidak nyeleweng, cobalah kita letakkan tangan kita pada leher isteri dengan membaca “Yaa Raqiibu” 7 kali insya Allah isteri kita selamat dari gangguan orang dan hal yang tidak diinginkan

-Jika kita kehilangan barang, agar barang kita yang hilang itu dapat kembali atau diganti oleh Allah dengan membaca “Yaa Raqqibu” sebanyak 312 kali insya Allah, Allah berkenan memberikan pertolongan kepada kita

-Jika isteri kita hamil, kalau kita merasa takut dan kuatir akan mengalami keguguran maka baca “Yaa Raqiibu” sebanyak 7 kali sambil tangan kita di letakan di perut isteri kita insya Allah Tuhan member keselamatan kandungan Isteri kita

-Jika kita mau berdzikir dengan membaca “Yaa Raqiibu” sebanyak 50 kali dengan niat minta hak milik kita yang jauh-jauh agar senantiasa dalam penjagaan Allah insya Allah Tuhan akan menolong kita

45

اَلْمُجِيبُ Al Mujiib = Yang Maha Mengabulkan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Menerima do’a hamba-hambaNya

 

Khasiatnya :

Jika kita amalkan membaca “Yaa Mujiibu” sebanyak 50 kali dikala matahari sudah terbit dengan demikian insya Allah do’a kita mustajab

46

اَلْوَاسِعُ Al Waasi = Yang Maha Luas

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Luas Kekayaan-kekayaanNYa

 

Khasiatnya :

Jika kita mau membaca lafal “Yaa Waasiu” sebanyak 127 kali pada waktu siang dan malam pagi atau sore insya Allah kita memperoleh kesuksesan yang besar yaitu jika kita dalam kesempitan maka Allah akan member jalan keluar dari kesempitan dan apabila mendapat hinaan maka akan mendapat kemuliaan

47

 اَلْحَكِيمُ Al Hakiim = Yang Maha Bijaksana

Artinya :

Dial-Lah Dzat Yang Maha Bijaksana segala sesuatu dia ciptakan tidak sia-sia tetapi segala ada tujuannya hanya Allah yang Tahu

 

Khasiatnya :

Jika anda ingin faham dalam belajar menuntut ilmu atau sedang kuliah coba saja anda berdzikir membaca “Yaa Hakiimu” sebanyak 300 kali setiap hari pada waktu pagi atau sore hari, insya Allah anda akan sukses dan terhindar dari mara bahaya

48

 اَلْوَدُوْدُ Al Waduud = Yang Maha Mengasihi

Artinya :

Dialah Dzat yang amat mencintai para wali-waliNya yaitu orang-orang yang menjadikan Allah sebagai tujuan hidupnya

 

Khasiatnya :

-Jika anda sebagai seorang pedagang makanan membuka warung makan atau restoran di mana anda bermaksud agar warung makan anda mendapat perhatian para langganan dan menarik para pembeli maka mohonlah kepada Allah dengan membaca “Yaa Waduudu” sebanyak 1000 kali sebelum makanan itu dihidangkan kepada para pembeli atau pelanggan dan sebelum membuka restoran atau warung makan anda insya Allah akan berhasil

-Jika anda seorang ahli qasidah menginginkan agar dapat memberikan daya tarik kepada pendengar maka bacalah “Yaa Waduudu” sebanyak 1000 kali setiap malam insya Allah berkat pertolonganNya menjadi banyaklah penggemar anda dan anda menjadi tenar

49

 اَلْمَجِيدُ Al Majiid = Yang Maha Mulia

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Mulia dan Luhur

 

Khasiatnya :

Jika kita mau membiasakan membaca “ Yaa Majiidu” sebanyak 99 kali setiap selesai shalat subuh lalu kedua tapak tangan kita, kita tiup lantas kita sapukan ke muka kita, insya Allah keluarga kita tetap sayang pada kita selain itu dapat menyembuhkan penyakit belang dengan cara melakukan puasa Ayaa mul biidh yaitu pada tanggal 13,14 dan 15 tanggal bulan arab di kala ia akan berbuka puasa, hendaklah membaca “Yaa Majiidu” sebanyak 100 kali insya Allah akan sembuh

50

اَلْبَاعِثُ Al Baa’its = Yang Maha Membangkitkan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Membangkitkan semua manusia yang mati untuk hidup kembali di akhirat kelak

 

Khasiatnya :

Jika inginmendapat penerangan hati dan memperoleh ilmu dan hikmahnya, cara mengamalkannya sebagai berikut sewaktu kita akan tidur kita berdzikir kepada Allah dengan membaca “Yaa Baa’itsu” sebanyak 1000 kali sambil meletakan tangan pada dada insya Allah Tuhan memberikan terang hati dan ilmu

51

 اَلشَّهِيدُ As Syahiid = Yang Maha Menyaksikan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Menyaksikan sehingga tidak ada satu barangpun yang ghaib bagiNya

 

Khasiatnya :

Jika anak isteri kita durhaka kepada kita atau membangkang maka coba saja ambilah rambut dahinya lalu kita bacakan lafal “Yaa Syahiidu” sebanyak 100 kali semalam atau dua malam insya Allah hati mereka menjadi baik berikat pertolongan Allah

52

 اَلْحَقُّ Al Haq = Yang Maha Benar

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Benar dan Selalu Bertindak Benar

 

Khasiatnya :

Jika kita atau keluarga kita mau mengamalkan membaca lafal “Yaa Haqqu” sebanyak kemampuan kita setiap malam insya Allah kita atau keluarga kita menjadi orang yang senantiasa taat kepad Allah

53

  اَلْوَكِيْلُ Al Wakiil = Yang Maha Mengurusi

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Melaksanakan Segala Urusan makhlukNya

 

Khasiatnya :

-Jika kebetulan turun hujan lebat yang disertai angin ribut yang membahayakan dan menakutkan maka coba saja membaca lafal “Yaa Wakiilu” semaksimal mungkin, insya Allah hujan dan angin ribut itu akan reda kembali

-Jika kita mau mengamalkan membaca lafal “Yaa Wakiilu” sebanyak 1000 kali maka insya Allah Tuhan kita berkenan membukakan pintu rezeki dan kebaikan

54

                                        اَلْقَوِيُّ Al  Qawiy = Yang Maha Kuat

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Kuat tidak pernah merasa lemah

 

Khasiatnya :

-JIka ada orang yang menganiaya kita, pakai saja senjata yaitu membaca “Yaa Qawiyyu” Ya Maatiinu sebanyak 1000 kali setiap malam sampai perbuatan aniaya itu menjadi reda atau punah

-Jika kita merasa lemah, baik lemah fisik ataupun mental maka baca saja lafal “Yaa Qawiyyu” Ya Maatiin sebanyak 1000 kali setiap malam, insya Allah kekuatan kita akan kembali

 

55

 اَلْمَتِيْنُ Al Matiin = Yang Maha Kokoh

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Semputna KekuatanNya

 

Khasiatnya:

-Jika kita baca setiap selesai shalat lima waktu “Yaa Matiinu” sebanyak 500 kali atau sekaligus 7000 kali insya Allah kita akan memperoleh khasiatnya yang sangat hebat

-Jika kita menginginkan agar kita menjadi seorang yang berjiwa kokoh dan kuat, berfikiran cerdas, berjiwa yang tenang dan lapang dada maka amalkanlah “Yaa Matiinu ini”

56

 اَلْوَلِيُّ Al Waliy = Yang Maha Melindungi

Artinya :

DiaLah Dzat yang Penolong dan Pengendali seluruh urusan dari makhluk-makhlukNya

 

Khasiatnya :

Jika anda sebagai seorang pejabat, atau berpangkat tinggi agar siapa saja sukar untuk menjatuhkan atau menggeser jabatan anda maka bacalah “Yaa Waliyyu” sebanyak 1111 kali setiap selesai shalat selama satu bulan insya Allah siapa saja tidak dapat menjatuhkan jabatan tersebut

57

 اَلْحَمِيْدُ Al Hamiid = Yang Maha Terpuji

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang berhak dipuji selain dia tidaklah patut menerima pujian

 

Khasiatnya :

Siapa saja yang mau mengamalkan membaca “Yaa Hamiidu”setiap hari maka tidak ada yang bisa mempengaruhi jiwanya orang yang bermental baik dan terpuji

58

  اَلْمُحْصِي Al Muhsiy = Yang Maha Menghitung

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang Memperhitungkan setiap amal perbuatan manusia untuk mendapat balasan yang setimpal dari amal perbuatannya itu

 

Khasiatnya :

Ketahuilah bahwa didalam ajaran tasawuf ada istilah yang disebut ‘Muroqobah’ yaitu mendekatkan diri kepada Allah maka barang siapa saja yang menginginkan bermuqorobah kepada Allah amalkan saja berdzikir dengan lafal “Yaa Muhsiy” sebanyak 148 kali setiap hari insya Allah berkat pertolongannya akan berhasil

59

 اَلْمُبْدِئُ  Al Mubdiu = Yang Maha Memulai

Artinya :

Dia-Lah Yang Memulai segala sesuatu dan Pencipta dari segala yang asalnya tidak ada

 

Khasiatnya :

-Jika anda sebagai seorang pedagang (bisnis) yang senantiasa sibuk dengan para pelanggan baik di dalam kota maupun di luar kota maka amalkanlah berdzikir membaca “Yaa Mubdiu”sebanyak 470 kali setiap hari insya Allah rencana kerja anda akan sukses dengan baik berkat pertolongan Allah

-Siapa saja yang menjadi direktur atau mempunyai jabatan lainnya dania mau mengamalkan membaca “Yaa Mubdiu” sebanyak 470 kali insya Allah akan melihat hasilnya

60

  اَلْمُعِيدُ Al Mu’id = Yang Maha Mengembalikan

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang Mengulangi kejadian apa-apa yang rusak dan lenyap seperti kebangkitan manusia kembali setelah mati maka Dia-Lah yang mengulangi kehidupan itu

 

Khasiatnya :

Jika anak kita hilang atau salah satu keluraga kita ada yang minggat dan hal-hal semacam itu sehingga keluarga kita merasa susah mencarinya mereka merasa takut dan khawatir sehingga kadang-kadang pergi ke dukun sebaiknya kita memohon kepada Allah akan pertolongannya yaitu baca saja lafal “Yaa Mu’iidu” sebanyak 124 kali setiap selesai shalat lima waktu atau sebanyak 1240 kali di waktu malam, insya Allah orang yang pergi tadi anak atau keluarga kita yang minggat itu serta pribadi orang yang hilang akan kembali adapun caranya sebelum membaca “Yaa Mu’iidu”1240 kali lebih dulu supaya berkonsentrasi kepada Allah dengan duduk menghadap kiblat lalu

a.      Hadiah fatihah kepada nabi Muhammad SAW 1 kali

b.      Hadiah fatihah kepada 4 Khalifah Abu bakar, Umar, Usman, Ali ra  1 kali

c.       Hadiah fatihah 1 kali untuk nabi Hidir, Balya’ ibnu Mulkan

d.      Hadiah fatihah kepada Syeckh Ahmad bin Ali al Bunny 1 kali

e.      Membaca surat Al-Ikhlas 1 kali

f.        Membaca surat Al-Falaq 1 kali

g.      Membaca surat An-Naas 1 kali

61

 اَلْمُحْيِي  Al Muhyiy = Yang Maha Menghidupkan

Artinya :

DiaLah Dzat yang memberi kehidupan bagi kehidupan makhlukNya

 

Khasiatnya :

Barang siapa dapat membiasakan berdzikir dengan membaca “Yaa Muhyiy” maka Allah berkenan menghidupkan hatinya lahir dan batin berjiwa dinamis dan mulia martabatnya baik di dunia maupun di akhirat

62

 اَلْمُمِيْتُ Al Mumiit = Yang Maha Mematikan

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang Mematikan semua hambanya

 

Khasiatnya :

-Jika anda ingin menang dari musuh atau lawan anda, maka perbanyaklah berdzikir membaca “Yaa Mumiitu…….”insya Allah anda akan menang dari musuh dan lawan anda dan mereka menjadi kalah

-Bila anda seorang pedagang atau pengusaha atau anda seorang politikus, maka agar anda jangan sampai di jatuhkan oleh lawan anda atau saingan anda maka perbanyaklah berdzikir dengan membaca “Yaa Mumiitu” setiap hari

-Bila anda merasa dirugikan atau merasa dianiaya maka agar jangan terjadi hal demikian mohonlah pertolongan kepada Allah dengan membaca “Yaa Mumiitu” sebanyak 450 kali sehabis shalat lima waktu atau setiap malam anda membaca “Yaa Mumiitu” sebanyak 4500 kali insya Allah lawan anda sendirilah yang akan jatuh namun semua itu jangan sampai anda salah gunakan untuk sengaja menjatuhkan orang lain  

63

 اَلْحَيُّ Al Hayyu = Yang Maha Hidup

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang hidup yang tidak berakhir yaitu kekal abadi

 

Khasiatnya :

Perbanyaklah berdzikir dengan membaca “Yaa Hayyu” sebanyak mungkin maka Allah akan berkenan memberikan penerangan hati dengan cahaya tauhid dan iman sehingga akan terhindar dari sifat sombong, munafiq, syirik, iri, dengki dan sebagainya

64

 اَلْقَيُّوْمُ  Al Qayyuumu = Yang Berdiri Sendiri

Artinya :

Dialah Dzat yang mengurus segala perkara urusan makhlukNya

 

Khasiatnya :

-Apabila berada ditengah-tengah kota yang terdapat banyak bandit-bandit militant, maka anda tak perlu takut atau khawatir bacalah lafal “Yaa Qayyuumu” sebanyak 1560 kali sebelum tidur insya Allah anda dalam penjagaan Allah dan selalu dalam pertolonganNya

-Menurut Imam Ghazali, orang yang ingin memperoleh harta yang banyak dan memperoleh berkah ingin dicintai oleh setiap orang, ingin berwibawa, ingin dihormati orang banyak maka bacalah “Yaa Qayyuumu” sebanyak 1000 kali setiap malam atau siang hari dan lakukanlah secara terus menerus secara rutin insya Allah apa yang anda kehendaki akan tercapai

65

 اَلْوَاجِدُ Al Waajid = Yang Maha Menemukan

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang mendapatkan apa saja yang Ia inginkan

 

Khasiatnya :

Agar kita memiliki kepribadian yang kokoh, tidak mudah terpengaruh orang lain, teguh pendirian, maka perbanyaklah membaca “Yaa Waajidu”

66

                                         اَلْمَاجِدُ Al Maajidu = Yang Mempunyai Kemuliaan

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang bersifat Agung dan Tinggi

 

Khasiatnya :

Apabila anda seorang pelajar atau mahasiswa yang akan menempuh ujian dan ingin lulus dan sukses, maka bacalah “Yaa Maajidu” sebanyak 400 kali setiap hari ,insya Allah berkat pertolonganNya anda akan memperoleh karunia terang hati, tajam ingatan dan memiliki otak yang cerdas serta tidak mudah lupa

67

  اَلْواحِدُ  Al Waahidu = Yang Maha Esa

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Esa, Yang Maha Tunggal tiada lainNya

 

Khasiatnya :

-Perbanyaklah membaca “Yaa Waahidu” sebanyak 190 kali sehabis shalat fardlu selama satu bulan dan selama itu pula menjalankan puasa senin dan kamis insya Allah Tuhan akan mengkarunia anak bagi orang yang ingin mempunyai anak

-Apabila kita memperbanyak dzikir dengan membaca “Yaa Waahidu” insya Allah kita akan menjadi orang yang qana’ah hidup sederhana, tidak rakus dan serakah terhadap harta benda

68

  اَلصَّمَدُ As  Shamad = Yang Menjadi Tempat Meminta

Artinya :

Dia-Lah Dzat tempat memohon dan mengadu bagi MakhlukNya

 

Khasiatnya :

Untuk menghilangkan rasa lapar dalam keadaan susah, maka mintalah kepada Allah dengan membaca “Yaa Shamaadu” sebanyak mungkin insya Allah Tuhan akan member kesegaran dan rasa kenyang

69

  اَلْقَادِرُ  Al Qaadir = Yang Maha Kuasa

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Kuasa, yang sanggup melaksanakan apa saja tanpa tergantung pada waktu dan keadaan

 

Khasiatnya :

Apabila kita menginginkan sesuatu namun selalu gagal maka bacalah “Yaa Qaadiru” sebanyak 350 kali setiap hari insya Allah segala yang kita inginkan akan terpenuhi

70

  اَلْمُقْتَدِرُ Al Muqtadir = Yang Sangat Berkuasa

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Memegang Kekuasaan dari tiap orang yang berkuasa

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Muqtadiru” sebanyak 554 kali setiap hari insya Allah segala yang kita inginkan akan terpenuhi namun jangan lupa harus disertai usaha lahir yang sungguh-sungguh

71

  اَلْمُقَدِمُ  Al Muqaddim = Yang Maha Mendahului

Artinya :

Dia-Lah Dzat mendahulukan sesuatu atas lainnya

 

Khasiatnya :

Menurut Imam Ahmad bin Ali Al-Bunny barang siapa yang berdzikir membaca “Yaa Muqaddimu” sebanyak 184 kali setiap hari, insya Allah segala usahanya mendapatkan kemajuan

72

 اَلْمُؤَخِرُ  Al Muakhir = Yang Maha Mengakhiri

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Mengakhiri sesuatu atas lainnya

 

Khasiatnya :

Apabila kita senantiasa membaca “Yaa Muakhkhiru” sebanyak 1000 kali setiap hari, insya Allah Tuhan berkenan membukakan pintu ijhabah untuk di terima permohonannya dan Allah berkenan menurunkan rahmat dan ridloNya serta menerima taubatnya dan ia di jadikan orang yang kuat beribadat dan taat kepada Allah

73

  اَلأوَّلُ  Al Awwalu  = Yang Maha Awal

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Tiada Berawal, Dia-Lah Permulaan dari segala yang wujud

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Awwalu” sebanyak 370 kali setiap hari, insya Allah segala hajat kita akan terkabul

74

 اَلْآخِرُ  Al Aakhir = Yang Maha Akhir

Artinya :

Dia-Lah tiada akhir, tak akan berakhir Dzat dan WujudNya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Aakhiru” sebanyak 200 kali setiap hari selama sebulan penuh maka insya Allah Tuhankan membukakan pintu rezeki yang halal baginya

75

 اَلظَّاهِرُ  Al Dhahir = Yang Dhahir KekuasaanNya

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang amat nyata, nyata tanda-tandanya membuat alam beserta isinya tanpa meniru

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Dhaahiru” sebanyak 1106 kali sehabis shalat fardlu selama sebulan penuh dan ditempat yang sepi (khalwat) insya Allah Tuhan akan membuka hijab pada kita dari segala rahasia yang pelik dan sukar serta diberi kefahaman ilmu

76

  اَلْبَاطِنُ Al Baathin = Yang Maha Tidak Nampak DzatNya

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Ghaib, yang ridak mungkin diketahui unsurNYa

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Baathinu” sebanyak 300 kali sehabis shalat fardlu selama satu bulan penuh insya Allah Tuhan akan membukakan rahasia yang ada di alam ini dan kita dapat melihat apa yang tak dapat dilihat orang lain dengan syarat kita tidak boleh makan daging dan telur selama satu bulan penuh

77

  اَلْوَالِي  Al Waaly = Yang Maha Menguasai

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang menguasai segala urusan makhlukNya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Waalyu” sebanyak 10000 kali siang hari dan 10000 kali malam hari insya Allah Tuhan akan membukakan pintu gerbang ma’rifat dalam hatinya

78

 اَلْمُتَعَالِي  Al Muta’aaly = Yang Maha Tinggi

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Tinggi dari segala yang tinggi

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Muta’aaly” sebanyak mungkin maka jika ia menghadap kepada raja atau penguasa pemerintahan dengan keperluan, insya Allah berhasil

79

 اَلْبَرُّ  Al Barru = Yang Maha Baik

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Berbuat Baik dengan segala kebaikan

 

Khasiatnya :

Apabila anda mau membaca “Yaa Barru” semaksimal mungkin insya Allah, Allah akan menjamin kehidupan anda dan maksud anda terkabul

80

 اَلتَّوَابُ  At Tawaabu = Yang Maha Menerima Taubat

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang MEnerima Taubat dari hambaNya dan Memberi nikmat kepada orang berdosa yang telah bertaubat

 

Khasiatnya :

Apabila kita memperbanyak membaca “Yaa Tawwaabu” semaksimal mungkin, insya Allah Tuhan berkenan memudahkan baginya jalan kembali yang benar diridloi Allah

81

  اَلْمُنْتَقِمُ  Al Muntaqimu = Yang Maha Memberi Siksaan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Berhak Membalas Segala dosa dan siksa

 

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Muntaqim” sebanyak 690 kali sehabis shalat lima waktu atau sebanyak 6900 kali di waktu malam maka jika kita bacakan kepada orang yang dhalim insya Allah ia akan punah kekuatannya

82

 اَلعَفُوُّ  Al Afuwwu = Yang Maha Pemaaf

Artinya :

Dialah Dzat yang banyak member maaf kesalahan-kesalahan manusia

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Afuwwu” setiap  siang atau malam hari maka insya Allah Tuhan berkenan member maaf kesalahannya dan terhindar dari permusuhan serta di senangi orang

83

  اَلرَّؤُوفُ  Ar Rauuf = Yang Maha Belas Kasihan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Memberi Rahmat dan Kasih sayang

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Rauufu” setiap siang dan malam hari maka siapa saja yang melihat mukanya akan menaruh simpatik

-JIka jadi pemimpin disenangi bawahannya

-Jika bergaul disenangi orang

-Jika berdagang di sukai para langganan

-Jika jadi kepala disenangi anak buahnya dan Allah memberikan sifat supel serta social lagi dermawan

84

 مَالِكُ الْمُلْكِ  Maalikul Mulki = Yang Maha Memiliki Kerajaan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang MEmiliki Semua Kekuasaan dan Berkuasa Melakukan Apa saja Yang Dia miliki

 

Khasiatnya :

Apabila anda seorang direktur agar sukar digeser jabatan anda maka bacalah “Yaa Maalikal Mulki” sebanyak 212 kali setiap hari ba’da shalat lima waktu atau sebanyak 2120 kali setiap malam selama satu bulan insya Allah tak ada seorangpun yang bisa menggeser posisi anda

85

 ذُوالْجَلاَلِ وَالإكْرَامِ  Dzul Jalaali Wal Ikraam = Yang Maha   Mempunyai Ke Agungan dan Kemuliaan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Memiliki segala Kemuliaan dan Kesempurnaan

 

Khasiatnya :

Apabila kita memperbanyak 1065 kali setiap hari selama satu bulan insya Allah berkenan mengabulkan hajat dan maksudnya

86

 اَلْمُقْسِطُ  Al Muqsitu = Yang Maha Adil

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Sangat Adil dalam member Hukuman

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Muqsitu” setiap hari, insya Allah Tuhan berkenan mengabulkan atau memberikan karunia kepada kita menjadi orang yang adil

87

  اَلْجَامِعُ  Al Jaami’ = Yang Maha Mengumpulkan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang menghimpun segala hakikat yang bermacam-macam

 

Khasiatnya :

Apabila anak anda atau bujang anda pergi tanpa pamit maka bacalah “Yaa Jaami’u” semaksimal mungkin insya Allah ia akan pulang kembali berkat pertolongan Allah

88

 اَلْغَنِيُّ  Al Ghaniyyu = Yang Maha Kaya

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Kaya

 

Khasiatnya :

Apabila kita ingin kaya harta dan jiwa, di samping berusaha juga membaca “Yaa Ghaniyyu” sebanyak 1007 kali setiap hari dengan kesabaran dalam mengamalkan sampai berhasil

89

 اَلْمُغْنِي  Al Mughnii = Yang Maha Memberikan Kekayaan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Memberi Kekayaan kepada hambaNya

 

Khasiatnya :

Apabila kita mau membaca “Yaa Mughnii” semaksimal mungkin sampai 40 hari lamanya, insya Allah Tuhan berkenan memudahkan urusannya, dengan cara dibaca setiap pagi dan setelah membaca “Yaa Mughniyyu” supaya membaca surat Adh Dhuha lalu membaca do’anya :

ALLAHUMMA BISIRRI’ ALAL YUSRIL LADZII YASARTAHUU’ALAA KATSIIRIM MIN ‘IBAADIKA WAAGHITSNII BIFADLLIKA ‘AMMAN SIWAAKA WAWAZIBUN ‘ALAIHI“ insya Allah anda akan berhasil

90

 اَلْمَانِعُ  Al Maani’ = Yang Maha Mempertahankan

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang menolak dan mencegah apa yang harus dicegah

 

Khasiatnya :

Apabila ada orang yang mengancam atau mengintimidasi kita maka baca saja “Yaa Maani’u” sebanyak 161 kali setiap hari sebelumshalat shubuh, insya Allah kita selamat dari upaya mereka

91

 اَلضَّارُ  Adh Dhaarr = Yang Maha Membuat Bahaya

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Merusak Segala Yang Dia Kehendaki

 

Khasiatnya :

Apabila kita menderita sakit, maka sebagai resepnya membaca “Yaa Dhaarru” sebanyak 1001 kali setiap hari secara rutin insya Allah penyakit itu akan sembuh

92

 اَلنَّافِعُ  An Naafi’ = Yang Maha Memberi Manfaat

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Memberi Manfaat Kepada hamba-hambaNya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Naafi’u” insya Allah bila kita duka cita segera hilang dan jika sakit segera sembuh

93

 اَلنُّورُ  An Nuuru = Yang Maha Menjadikan Cahaya

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Bercahaya dan Menciptakan Cahaya

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Nuuru” sebanyak 256 kali setiap hari maka insya Allah kita memperoleh karuniaNya terang hati dan jiwa untuk marifat kepada Allah dan Tuhan berkenan membukakan mata hati kita hingga memperoleh Bashirah hati nurani

94

 اَلْهَادِي  Al Haadiy = Yang Maha Memberi Petunjuk

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Memberi Petunjuk bagi hamba-hambaNya yang dia kehendaki

 

 

Khasiatnya :

-Apabila kita memperbanyak membaca “Yaa Haadii” semaksimal mungkin setiap malam insya Allah kita keluar dari segala kesukaran

-Apabila kita berada dalam kegelapan pikiran maka kit abaca “Yaa Haadii, Ihdinii insya Allah seketika itu kita akan memperoleh petunjuk dan kita dapat kembali kepada jalan yang kita lalui

95

 اَلْبَدِيعُ  Al Badii’ = Yang Maha Menciptakan

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Menciptakan apa yang sebelumnya belum pernah ada

 

Khasiatnya :

Apabila kita sedang merencanakan sesuatu agar rencana itu dapat terealisir dengan baik dan sempurna maka kita baca “Yaa Badii’u” sebanyak 500 kali seusai shalat lima waktu atau sekaligus kit abaca setiap malam 2500 kali insya Allah rencana tersebut dapat sukses dengan sempurna

96

 اَلْبَاقِي  Al Baaqi = Yang Maha Kekal

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Kekal adanya, Tiada berakhir

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Baaqi” sebanyak kemampuan kita setiap pagi dan sore hari atau siang dan malam, insya Allah jika mempunyai kedudukan tidak mudah jatuh dan sebagai pengusaha tidak mudah bangkrut

97

 اَلْوَارِثُ  Al Waarits = Yang Maha Kekal Abadi

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Tetap ada setelah musnahnya segala sesuatu

 

Khasiatnya :

Apabila kita membaca “Yaa Waaritsu” sebanyak 707 kali setiap malam insya Allah usaha kita baik perdagangan pergaulan dan sebangsanya akan berhasil dan sukses

98

 اَلرَّشِيْدُ  Ar Rasyiid = Yang Maha Pandai

Artinya :

Dia-Lah Dzat Yang Maha Pandai, Yang Benar segala susunan dan aturan-aturan yang telah ditetapkannya

 

Khasiatnya :

Apabila kita ingin menjadi orang yang pandai, cerdik di samping kita belajar menuntut ilmu pengetahuan pada bidang kita masing-masing, maka marilah kita juga memohon kepada Allah dengan membaca “Yaa Rasyiidu” kepadaNyalah kita mohon taufik dan hidayah Nya

99

 اَلصَّبُورُ  Ash Shabuur = Yang Maha Penyabar

Artinya :

Dia-Lah Dzat yang Maha Sabar, Tidak Tergesa-gesa menurunkan siksa kepada hamba-hambaNya

 

Khasiatnya :

Agar kita di beri kesabaran oleh Allah di dalam segala hal maka hendaklah membaca “Yaa Shabuuru” sebanyak mungkin insya Allah kita mendapatkan ampunan taufik dan hidayah, serta keridloan-Nya dengan sifat sabar dan penuh pengharapan kepada Allah maka segala usaha dan upaya akan mencapai kesuksesan    Amiin….

 

Selanjutnya perlu diingat,bahwa anjuran berdo’a kepada Allah SWT dengan menyebut nama-namaNya adalah merupakan anugerah yang amat besar bagi kita umat islam karenanya marilah kita menyempatkan waktu barang sebentar, baik diwaktu siang maupun malam untuk berdo’a dengan menyebut nama-nama Allah SWT kita mendapat dua keuntungan

Pertama membacanya sudah termasuk segi ibadah

Kedua berdo’a dengannya pula terhitung ibadah

Belum lagi bila do’a itu telah dukabulkan oleh-Nya baik cepat maupun lambat maka hal tersebut sudah merupakan suatu keuntungan sendiri yang tak ternilai harganya

Sumber kitab : Mujarabat Syekh Ahmad Dairobi

 

Mushola Al-Islah 

Jl leces no.7 sonosari Kec.Pakisaji (kab.Malang)

Dowmload Khasiat Asmaul Husna

Khasiat Asmaul Husna




Read More