Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki

Sabtu, 03 Agustus 2024

Dzikir Asmaul Husna untuk memperlancar ikhtiar

1.Keutamaan Ar-Rahim اَلرّٰحِيْمُ 


Menarik hati seseorang

jika kita hendak menarik perhatian dan memikat hati seseorang dengan tujuan positif misalnya melobi rekan bisnis, atasan atau pejabat yang mengambil keputusan terhadap proposal yang kita ajukan, maka bacalah asma ini sebanyak-banyaknya setiap selesai shalat 300X,500X atau 700kali lakukanlah hal ini secara terus-menerus dengan penuh sabar, insya Allah rekan bisnis kita, atasan kita atau pejabat yang sedang menerima proposal kita akan menempatkan posisi istimewa sehingga apapun yang kita butuhkan akan di respon baik oleh mereka

Minimal baca Asma ini 100 kali dalam sehari 

2.Keutamaan Al-Mushawir اَلمُصَوِّرُ

 


 Menghadirkan ide-ide kreatif

Jika kita seorang designer atau pelukis dan pada suatu saat pikiran kita buntu untuk mendapatkan ide-ide bagus maka bacalah asma ini secara berulang-ulang dalam kondisi apapun baik saat duduk,berdiri atau berbaring,Insya Allah dengan cara demikian ide-ide menakjubkan dan kreatif akan bermunculan di kepala kita

Memudahkan setiap pekerjaan yang ditangani

Jika kita seorang pekerja berat atau pekerja kasar dan saat-saat tertentu kita merasa kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan kita merasa kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan kita untuk mengatasi hal tersebut maka bacalah asma ini sebanyak 100 kali setiap selesai shalat fardhu dan saat hendak mengerjakan pekerjaan yang berat tersebut bacalah asma ini sebanyak 11 kali,Insya Allah,Allah akan memudahkan setiap pekerjaan yang kita tangani meski pekerjaan tersebut sangat berat kita rasakan  lebih tepat lagi bila pekerjaan yang kita tangani tergolong pekerjaan yang membutuhkan perancangan,seperti melukis,mendesign dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan

 

3.Keutamaan Al Baasith اَلْبَاسِطُ

Rezeki Lancar Hati semakin hidup

Tidak setiap orang dapat meraih kedua keuntungan tersebut rezeki lancar dan hati semakin hidup kadang ada orang yang rezekinya lancar tetapi hatinya mati kadang ada juga orang yang hatinya hidup tetapi rezekinya sempit supaya kita dapat meraih keduanya bacalah asma ini sebanyak 100 kali setiap selesai shalat fardhu lakukalah amalan ini secara rutin dan istiqamah insya Allah Allah akan meluaskan rezeki kita dan menghidupkan hati kita dengan ilmu makrifat

Menjaga kelancaran bisnis kita

Tidak sedikit kita melihat para pebisnis mengalami kebangkrutan bahkan tidak jarang yang sampai mewariskan tumpukan utang,Na'udzu billahi mindzalik Jika kita ingin bisnis kita lancar dan tetap terpelihara dengan baik bacalah asma ini setiap selesai shalat Tahajjud dan shalat dhuha sebanyak 100 kali dan lakukanlah secara istiqamah insya Allah usaha dan bisnis kita akan berjalan dengan lancar tanpa tersendat oleh kendala apapun

Hidup kaya tanpa bergantung pada orang lain

Betapa merananya orang yang hidup atas tanggungan orang lain ia tidak bisa berbuat bebas menggunakan pemberiannya kecuali atas seizinnya jika kita ingin hidup kaya tanpa bergantung pada orang lain bacalah asma ini sebanyak 100 kali setelah shalat subuh dengan tangan terbuka(telapak tangan menghadap keatas) kemudian usapkanlah pada wajah kita lakukanlah amalan ini secara rutin dan istiqamah dengan seizin Allah kita tidak akan bergantung kepada orang lain serta akan memperoleh kekayaan yang penuh berkah

 

4.Keutamaan Keutamaan Al Mu'izz اَلْمُعِزُّ



Memperoleh popularitas

Tidak sulit orang mengejar popularitas demi mendapatkan yang satu ini mereka berani mempertaruhkan apa saja termasuk kehormatan dirinya jika kita igin mendapatkan popularitas dengan cara yang baik bacalah asma ini sebanyak-banyaknya dalam kondisi apapun baik saat duduk,berdiri atau berjalan lebih baik lagi bila asma ini dibaca sebanyak-banyaknya sesudah shalat tahajjud lakukanlah amalan ini secara rutin dan istiqamah Insya Allah kita akan menjadi orang terkenal dan memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakat

5.Keutamaan Al Bashiir اَلْبَصِيرُ



Menjadikan Penglihatan Lebih Jernih

Semakin tua fungsi organ tubuh akan semakin melemah termasuk diantaranya ialah fungsi penglihatan jika kita ingin memiliki penglihatan yang smakin jernih dan terhindar dari rabun bacalah asma ini setiap pagi dan sore sebanyak 100 kali lkukanlah amalan ini secara rutin dan istiqamah insya Allah dengan semakin bertambahnya usia penglihatan kita akan semakin jernih dan tajam

Hati Terang Otak cerdas dan menjadi terhormat

Jum'at merupakan hari istimewa hari menyimpan saat-saat mustajab jika kita ingin memiliki hati terang otak yang cerdas dan pribadi yang berwibawa datanglah lebih awal untuk melakukan shalat jum'at sebelum shalat jum'at dimulai bacalah asma ini sebanyak 100 kali dengan hati yang khusyuk lakukan amalan ini secara istiqamah insya Allah Allah akan menjadikan hati kita bercahaya otak kita cerdas dan kedudukan kita berwibawa di mata orang lain dengan izin-Nya

6. Keutamaan Al Hakam اَلْحكَمُ



Mudah belajar agama

Jika kita mengalami kesulitan untuk belajar agama seperti belajar membaca al-Qur'an menghafal istilah-stilah fiqh dan sebagainya maka bacalah asma ini sebanyak 68 kali sesudah shalat tahajjud lakukanlah amalan ini secara rutin dan istiqamah insya Allah hati kita akan dibukakan oleh Allah sehingga sangat mudah menerima dan memahami ilmu-ilmu agama yang kita pelajari

7.Keutamaan Al Hakiim اَلْحَكِيمُ


Otak cerdas dan cemerlang

setiap orang memimpikan seorang anak yang memiliki otak cerdas dan cemerlang jika kita ingin memiliki anak seperti itu ketika istri sudah positif hamil bacalah asma ini sebanyak-banyaknya dalam kondisi apapun terutama sesudah shalat lima waktu sambil memohon kepada Allah supaya anak kita nanti menjadi anak yang cerdas lakukan amalan ini secara rutin dan istiqamah insya Allah nanti anak kita akan menjadi anak yang berpikiran cerdas dan lancar di dalam menghafal setiap pelajaran

8. Keutamaan Al Muhsiy اَلْمُحْصِي

Dianugerahi kejeniusan dalam menghitung

jika kita ingin dianugerahi kejeniusan dalam bidang hitung menghitung maka bacalah asma ini sebanyak 33 kali setiap selesai shalat fardhu lakukan amalan ini secara rutin dan istiqamah disertai permohonan kepada Allah supaya kita dianugerahi kejeniusan dalam menghitung Insya Allah dengan izin-Nya kita akan dianugerahi kemampuan yang hebat dalam bidang hitung menghitung

9. Keutamaan Al Ghaniyyu اَلْغَنِيُّ

Mewujudkan usaha yang sukses

Jika kita sedang merencanakan sebuah usaha atau kegiatan bisnis dan kita mengharapkan usaha yang kita jalankan dapat berhasil dan sukses maka bacalah asma ini sebanyak 100 kali setiap selesai shalat dhuha lakukan amalan ini secara rutin dan istiqamah disertai permohonan semoga Allah berkenan melancarkan usaha atau bisnis yang sedang kita jalankan insya Allah apapun yang kita usahakan akan cepat berhasildan kekayaan yang kita peroleh berkah

10.Keutamaan Al Badiiu اَلْبَدِيعُ

Menjadi orang kreatif

Jika kita ingin menjadi orang kreatif,inovatif dan dinamis maka bacalah asma ini sebanyak-banyaknya dalam kondisi apapun lakukan amalan ini secara rutin dan istiqamah disertai permohonan semoga Allah berkenan menganugerahi kita kemampuan berpikir kreatif,inovatif dan dinamis insya Allah dengan cara demikian Allah akan munculkan dalam pikiran kita ide-ide dan gagasan-gagasan kreatif yang berbeda dari sebelumnya

Download Dzikir Asmaul Husna untuk kelancaran ikhtiar

dzikir untuk kelancaran ikhtiar


Read More

Jumat, 02 Agustus 2024

sak dulur papat kalimo pancer menurut islam menurut salah satu pendapat bagian ke dua

 1.Malaikat Al-Arham

 Malaikat al-Arham (Arab: ملاك الأرحام) adalah para malaikat yang diserahi tugas untuk meniupkan ruh kedalam janin, mengatur rezeki, kematian, amal, sengsara atau kebahagiaan di dalam rahim. Malaikat Arham memiliki tugas meniupkan debu bumi kepada janin, di mana calon makhluk itu nanti akan tercabut nyawanya oleh Malaikat Maut (Izrail).

Kata Arham adalah bentuk jamak dari kata "rahim" (Arab: الرحم) yang memiliki arti kasih sayang, penyayang atau ampunan di dalam bahasa Indonesia.

sak dulur papat kalimo pancer menurut islam

Tugas Al-Arham

Jika seorang hamba telah sempurna empat bulan di dalam perut ibunya, maka Allah akan mengutus malaikat kepadanya dan memerintahkannya untuk melaksanakan kesemua ketetapan yang telah ditulis oleh Allah di Lauh Mahfuzh.

Pada saat Sakrat al-Maut, Allah akan membukakan tabir yang menyelubungi pandangan seseorang sehingga akan menembus akhirat. Tercantum di dalam Al Qur'an surah Qaaf, yang berbunyi:

Sehingga bagi orang mukmin, ketersingkapan penglihatan ini menambah ringan bebannya menempuh kematian, tetapi orang kafir justru akan semakin membuatnya berat dan sulit untuk melampaui tahapan kematian itu. (Qaaf 50:22)

2.Malaikat  Al-Mu’aqqibat

Al-Mu’aqqibat (Arab:المعقبات) adalah para malaikat yang menjaga setiap makhluk pada waktu bermukim, bepergian, waktu tidur atau ketika terjaga dari kematian sampai datang waktu kematian yang telah ditetapkan. Para malaikat ini termasuk dalam golongan Hafazhah (Para Penjaga)

Kata al-mu’aqqibat adalah bentuk jamak dari kata al-mua’qqibah. Kata tersebut diambil dari kata ‘aqiba yang berarti tumit, dari sini kata tersebut dipahami dalam arti mengikuti seakan-akan yang mengikuti itu meletakkan tumitnya di tempat tumit yang diikutinya. Pola kata yang digunakan di sini mengandung makna penekanan bahasa dan dimaksud adalah para malaikat yang ditugaskan Allah mengikuti setiap makhluk secara sungguh-sungguh.

Dalam Qur'an dan Hadits

Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya, tercantum dalam Al Qur'an Ar-Ra’du 10-11, yang berbunyi:

Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah." (Ar-Raad: 10-11)

Ibnu Abbas menjelaskan, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya.”[1]

Hal yang sama juga dijelaskan ahli tafsir dari kalangan Tabi’in, yang bernama Imam Mujahid. Ia menjelaskan ayat ini, “Pada masing-masing manusia ada seorang malaikat penjaga, mereka menjaga orang tersebut dengan perintah Allah.”[2]

Kemudian surat Al-An'am yang berbunyi:

...dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hambaNya, dan diutusNya kepadamu malaikat-malaikat penjaga…(Al-An’am: 61)

Dikutip pada Jumat (11/10/2019) dari ceramah pendek Ustadz Zulkifli yang diunggah ke channel Youtube Ceramah Pendek, berikut bacaannya:

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah."

Zulkifli mengatakan, setiap orang yang membaca doa tersebut Insya Allah akan dijaga oleh Malaikat Mu'aqqibat. Malaikat ini yang bertugas menjaga manusia yang keluar rumah, bepergian jauh, hingga maut akan menjemput pun dia akan tetap menjaga. "Kemudian malaikat Mu'aqqibat pun melebarkan sayapnya. Mu'aqqibat ini adalah malaikat penjaga, yang nanti akan turun tepat di depannya, tepat di belakangnya bak algojo-algojo, bodyguard-bodyguard," ujar Ustadz Zulkifli dalam unggahan kajian di channel Youtube Ceramah Pendek.

Ia menambahkan, Rasulullah SAW pun ketika akan keluar rumah membaca doa tersebut. Kemudian, seperti yang juga dituliskan dalam Alquran, malaikat Mu'aqqibat datang melindungi dari segala bahaya yang mengancam selama perjalanan. Contoh, ketika seorang hamba berjalan, maka malaikat itu ada di depan dan di belakang. Misal ada orang dihipnotis, sekali tepuk langsung.

"Kalau ada orang baca doa ini, dihipnotis itu enggak akan mempan," pungkas Zulkifli.

3. Malaikat Roqib dan Malaikat Atid (Malaikat Kiraman katibin)

• Diriwayatkan, bahwa setiap manusia senantiasa disertai dua malaikat. Salah satu dari keduanya berada disebelah kanannya, menulis segala kebaikan tanpa persaksian yang lainnya. Dan yang satunya berada disebelah kirinya untuk menulis kejelekan-kejelekan. Ia belum menulisnya kecuali dengan disaksikan sahabatnya yang satu.
Jika manusia itu duduk, salah satu dari keduanya berada disebelah kanannya dan yang lain berada disebelah kirinya. Apabila manusia itu berjalan, salah satu dari dua malaikat itu berada di depan, sedangkan yang lainnya berada di belakangnya. Ketika manusia tidur maka malaikat yang satu berada disamping kepalanya dan yang lain disebelah kedua kakinya.
Adapun dua malaikat itu menulis kebaikan-kebaikan dan kejelekan-kejelekan diantara kedua bahu manusia. Adapun pena yang di gunakan kedua malaikat itu adalah lisannya manusia, tempat tintanya adalah mulutnya, tintanya adalah air ludahnya. Keduanya menulis (mencatat) amal-amal manusia sampai ajalnya tiba.
• Diriwayatkan dari Rasulullah saw, bahwa malaikat yang menjaga bagian kanan percaya terhadap malaikat yang menjaga bagian kiri, yang berfungsi menulis keburukan seorang hamba. Ketika seorang hamba mengerjakan perbuatan mungkar, di saat hendak di tulis keburukannya oleh malaikat di sebelah kiri, maka malaikat di sebelah kanannya berkata :”tahanlah dulu, jangan engkau tulis keburukannya barangkali dia mau bertaubat”.
Akhirnya malaikat yang menjaga bagian kiri tidak segera menulis keburukannya sampai tujuh jam. Jika dalam masa tujuh jam si hamba tidak mau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah swt, maka malaikat yang menjaga bagian kiri baru menulis keburukannya. Jika seorang seandainya hamba itu bertaubat (mohon ampun) kepada Allah swt maka keburukannya tak usah dituliskan. Dan jika tidak bertaubat kepada Allah maka akan dituliskan satu kejelekan.
• para malaikat itu di sebut Kiraman Katibin. Disebut demikian karena mereka sewaktu menulis kebaikan lalu mereka naik kelangit membawa kebaikan itu dan menyerahkannya kepada Allah. Kedua malaikat ini disebutkan dalam Al Qur'an pada surah Qaaf, Al Infithaar, Ar-Ra’du dan Az-Zukhruf.

Singkatnya

2) Empat (4) Malaikat Mu’aqqibat (menjaga secara bergiliran) dan seorang (1) Malaikat Hafazhah (Penjaga)

Ada 5 malaikat yang menyertai setiap manusia dan jin, dua malaikat dimalam hari dan dua malaikat disiang hari, dan seorang malaikat tidak memisahkan dalam satu waktu dari waktu-waktu.
• sebagaimana yang difirmankan Tuhan Allah swt. Artinya:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Allah swt)." (QS. Ar-Ra'd: 11).

Yang dimaksud “mu’aqqibaat” adalah malaikat-malaikat malam dan siang dimana mereka menjaganya dari golongan jin-jin dan manusia-manusia
Kata al-mu’aqqibat adalah bentuk jamak dari kata al-mua’qqibah. Kata tersebut diambil dari kata ‘aqiba yang berarti tumit, dari sini kata tersebut dipahami dalam arti mengikuti seakan-akan yang mengikuti itu meletakkan tumitnya di tempat tumit yang diikutinya. Pola kata yang digunakan di sini mengandung makna penekanan bahasa dan dimaksud adalah para malaikat-malaikat yang ditugaskan Allah mengikuti

setiap makhluk secara sungguh-sungguh.
dikatakan, bahwa “Para malaikat bergiliran untukmu pada malam dan siang hari. Mereka berkumpul dalam shalat subuh dan shalat ashar. Kemudian malaikat malam naik kepada Allah. Allah bertanya, kepada para malaikat sedang Dia lebih mengetahui tentang kamu, "Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kamu tinggalkan?" Para malaikat berkata, "Kami mendatangi mereka sedang mengerjakan shalat dan kami meninggalkan mereka sedang shalat pula."

Seorang (1) Jin Pendamping (Jin Qarin)

• Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
• Setiap manusia yang di lahirkan maka diutuspula baginya seorang Jin Qarin sebagai pendamping sampai manusia itu meninggal maka jin Qarin akan meniggalkannya.
• jika yang lahir anak laki-laki (manusia) maka jin Qarin juga laki-laki, jika yang lahir anak perempuan (manusia) maka jin Qarin juga perempuan.
• Jika seorang (manusia) itu beragama islam maka jin Qarin belum tentu beragama islam, Jika seorang (manusia) itu beragama non muslim atau Ateis maka jin Qarin belom tentu beragama non muslim atau Ateis.
• jika laki-laki & perempuan menikah (manusia), maka jin Qarin dari si laki-laki & wanita tersebut tidak ikut menikah.
• jika suami istri (manusia) mempunyai anak, maka jin Qarin tidak menikah & tidak memiliki anak.
• jin qarin bisa mempengaruhi manusia sehingga merasa malas, ragu terhadap sesuatu, Pelupa, bingung dll, namun godaannya tak sekuat godaan iblis (setan).

Seorang (1) Iblis Pendamping (Setan Qarin).

Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah ra. bahwa Rasulullah Muhammad saw bersabda: "ketika tiba giliran Iblis untuk meminta,
iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku.”
Tuhan Allah swt berfirman yang artinya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak darinya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu sebagai pendampingnya”
Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.”
Tuhan Allah swt berfirman, “Kamu dapat berjalan berjalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.

MENYAPA MALAIKAT DALAM SHALAT

 أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمۡسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيۡلِ وَقُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِۖ إِنَّ قُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُودٗا ٧٨

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sungguh shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat) (QS. Al Isra [17]: 78).

Inilah salah satu ayat yang mengaitkan shalat dan doa para malaikat untuk pelakunya. Saya lalu teringat beberapa doa shalat yang berisi nama-nama malaikat. Antara lain doa dalam rukuk dan sujud, “Maha Suci dan Maha Bersih Tuhanku dan Tuhan semua malaikat dan Malaikat Jibril” (HR. Muslim dari  ’Aisyah r.a). Juga doa pada tasyahud akhir menjelang salam, “Wahai Allah, Tuhannya Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil. Engkaulah Pencipta langit dan bumi; Engkaulah yang Maha mengetahui yang tersembunyi dan yang terbuka; Engkaulah yang akan menghakimi semua yang diperselisihkan di antara hamba-hamba-Mu. Berilah aku petunjuk yang benar dari masalah yang diperselisihkan itu. Sungguh Engkau pembimbing ke jalan yang lurus untuk siapapun yang Engkau kehendaki.” (HR. Muslim 1829). Nah, saya kemudian penasaran, mungkinkah kita berdialog dengan malaikat ketika shalat?.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya jelaskan terlebih dahulu apa dan bagaimana malaikat itu. Al Qur’an tidak menyebutkan bahan penciptaan malaikat. Hanya hadis yang menjelaskan, bahwa ia tercipta dari cahaya. Penciptaan malaikat tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan keterbatasan pengetahuan manusia, sebab malaikat adalah metafisika di luar jangkuan akal. Sekalipun demikian, kita

wajib mengimani keberadaannya, sifat-sifatnya, dan ketundukannya kepada Allah. Ia satu-satunya makhluk yang selalu terkait dengan aktivitas manusia di dunia, di alam kubur, dan di dalam surga atau neraka. Perintah Allah kepada malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s merupakan simbol perintah kepada malaikat untuk melayani manusia di dunia dan akhirat.

 Berapa jumlah malaikat? Nabi SAW pernah bertanya kepada Jibril tentang baitul ma’mur, suatu tempat yang suci di langit tertinggi, lalu dijawab, “Setiap hari, ada 70.000 malaikat mengerjakan shalat di tempat itu, dan mereka tidak kembali.” (HR. Al Bukhari).

 Artinya, ada malaikat lain dalam jumlah yang sama dan mengerjakan ibadah yang sama di tempat itu. Jadi, jumlahnya tak terhitung. Penyebutan malaikat dalam Al Qur’an selalu berbentuk jamak. Itu berarti masing-masing malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan sebagainya hanya bertugas sebagai kordinator untuk malaikat-malaikat lainnya untuk tugas masing-masing. Penyebutan adanya delapan malaikat yang memikul ‘arasy dalam Al Qur’an (Q.S Al Haqqah [69]: 17) bisa diartikan delapan kelompok besar malaikat pemikul ‘arasy. Malaikat digambarkan Al Qur’an sebagai makhluk yang gagah perkasa atau “dzuu quwwatin” (QS. An Najm [53]: 6), atau ’inda dzil ‘arsyi makiin, artinya memiliki kecepatan seperti kilat (QS. Al Ma’arij [70]: 4), dan berparas menawan (QS. Yusuf [12]: 30), tidak seperti setan yang selalu digambarkan buruk rupa. Dalam melayani kebutuhan manusia, malaikat bisa berwajah manusia, sebagaimana yang dialami Nabi Ibrahim a.s ketika kedatangan para tamu, yang ternyata mereka adalah malaikat. Demikian juga ketika malaikat bertamu di rumah Nabi Luth a.s. Nabi SAW juga pernah dua kali menerima wahyu dari malaikat Jibril dengan wajah sahabat karibnya.

Apakah malaikat hanya datang kepada para Nabi? Tidak, mereka juga bisa menemui siapapun selain nabi, termasuk Anda, bahkan memberikan pertolongan atas perintah Allah. Mereka inilah yang datang untuk menolong Maryam ketika melahirkan Isa a.s. Akan tetapi kita harus berhati-hati, sebab setan juga bisa saja datang dengan mengaku sebagai malaikat. Nabi SAW sendiri pernah didatangi setan ketika shalat, lalu setan itu dicekiknya.

Menurut Ibnu Sirin (W 729 M), ulama ahli takwil mimpi dalam kitabnya, Muntakhabul Kalaam fii Tafsiiril Ahlaam, malaikat juga bisa hadir dalam mimpi kita, seperti yang dialami Abdullah bin Zaid r.a. Dalam tidurnya, ia diajari azan oleh orang yang berjubah. Mendengar pelaporan mimpi tersebut, Nabi SAW amat senang, sebab itulah yang ditunggu-tunggu, dan Nabi langsung memerintakan Bilal bin Rabbah untuk mengumandangkan azan hasil pengajaran malaikat melalui mimpi tersebut. Ketika Bilal beradzan, Umar bin Khattab terkejut, karena pada malam yang sama, ia juga diajari malaikat dengan bacaan azan yang sama. Malaikat juga bisa menolong manusia dengan cara yang sangat halus berupa pemberian inspirasi, ilham dan sejenisnya. Inilah yang disebut lamhah malakiyah atau lintasan pengetahuan dari alam malaikat. Di samping bertindak secara langsung untuk kebutuhan manusia, malaikat juga selalu mendoakan kebaikan untuk orang baik, dan hukuman penderitaan (la’nat) untuk orang-orang yang buruk perangai.

Dalam kehidupan kita, ada sunnatullah dan ‘inayatullah. Orang yang jatuh dari lantai 10 dan meninggal, misalnya, itulah sunnatullah, artinya sesuai dengan hukum alam. Tetapi, jika ternyata ia tidak meninggal karena berbagai sebab, maka itulah ‘inayatullah, artinya, ada tangan malaikat yang ikut menyelamatkannya atas perintah Allah. Allah SWT berfirman, “Dan bagi manusia, ada para malaikat yang menjaganya secara bergantian di depan dan dibelakangnya atas perintah Allah” (QS. Ar Ra’d [13]: 11). Inilah yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib r.a, setiap manusia dikawal malaikat penyelamat. Jika ada bahaya datang, dan hari itu bukan jadwal kematiannya, maka Allah memerintahkan malaikat untuk menyelematkannya. Tapi, jika hari telah ditentukan sebagai hari kematiannya, maka malaikat diperintahkan Allah untuk membiarkannya menuju ajalnya.

Dengan gambaran sifat-sifat malaikat di atas, maka kita benar-benar bisa menyapa mereka. Di luar shalat, kita dikawal malaikat, maka tentu lebih banyak malaikat yang menyertai dan mendoakan kita ketika kita sedang shalat. Anda pasti semakin merasakan nikmatnya shalat, jika misalnya ketika bersujud Anda menyapa (dalam hati) para malaikat, “Wahai Allah, Tuhannya semua malaikat, perintahkan mereka untuk mengawal aku agar selamat dari semua bencana, dan perintahkan pula membuka pintu-pintu rizki dan ilmu untukku.” Selamat menyapa malaikat dalam setiap shalat.

Malaikat adalah makhluk yang paling taat kepada Allah. Mereka selalu beribadah dan tak pernah melakukan kemaksiatan. Selain memuji Allah, para malaikat juga sering mendoakan kepada manusia. Banyak sekali dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menunjukkan bahwa malaikat selalu berdoa untuk orang-orang mukmin, baik doa umum maupun doa khusus karena amal shalih yang khusus. Di antara contoh doa Malaikat secara umum adalah dalam firman Allah Ta’ala:

 

هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا

“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikatNya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang) Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orangorang yang beriman.” (Al-Ahzab: 43)

Ibnu Katsir berkata: Adapun shalawat dari malaikat dalam ayat di atas, maknanya adalah doa dan istighfar bagi para manusia. (Tafsir Ibnu Katsir, 3/496)

Sementara doa-doa malaikat yang dipanjatkan secara khusus banyak disebutkan dalam habis Nabi SAW. Doa kebaikan para malaikat diperuntukkan bagi setiap orang yang mengamalkan amal-amal tertentu. Di antaranya.

1.Doa mereka kepada para penuntut ilmu dan yang mengajarkannya.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْـجَنَّةِ وَإِنَّ الْـمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِـمِ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ حَتَّى الْـحِيْتَانُ فِى الْـمَاءِ

“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda, “Sesungguhnya Allah, malaikat-Nya, penduduk bumi dan langit, serta semut yang berada di lubangnya dan ikan paus, mereka semua mendoakan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Timizi)

2. Doa malaikat kepada bagi orang-orang yang menunggu datangnya waktu shalat dan orang yang duduk di masjid setelah shalat.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ أَحَدَكُمْ مَا قَعَدَ يَنْتَظِرُ الصَّلاةَ فَهُوَ فِي صَلاةٍ مَا لَمْ يُحْدِثْ ، تَدْعُو الْمَلائِكَةُ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ

“Seorang hamba masih dihitung dalam shalat selama ia berada di tempat shalatnya untuk menunggu shalat dan malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, rahmatilah dia, hingga ia beranjak atau berhadas.” (HR Muslim)

3. Doa malaikat kepada orang yang menyempurnakan shaf dan menutup celah shaf.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفَ.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berdoa bagi orang-orang yang menyempurnakan shaf. Dan barangsiapa menutup celah dalam shaf Allah akan mengangkat derajatnya satu tingkat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

4. Doa malaikat kepada orang yang menempati shaf pertama dalam shalat

Rasulullah bersabda,“Apakah kamu tidak mau membuat shaf layaknya shaf para malaikat di hadapan RabbNya? Lalu kami (shahabat) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana Malaikat bershaf di hadapan Rabbnya?’ Kemudian Rasulullah menjawab, “Mereka menyempurnakan shaf depan dan merapatkan shaf.” (HR Muslim, 1/322, hadits nomor 430)

5. Doa malaikat kepada orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah.

Rasulullah SAW bersabda,“Tidaklah para hamba memasuki waktu pagi hari, melainkan dua malaikat akan turun. Salah satu malaikat tadi berkata, ‘Ya Allah berikanlah rezeki kepada orang yang berinfaq.’ Dan satunya lagi berkata, ‘Ya Allah berikanlah kenistaan bagi orang yang pelit’.” (HR Al-Bukhari, 3/304, hadits nomor 1442)

6. Doa malaikat kepada orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah n bersabda, “Tidaklah seorang muslim bershalawat kepadaku kecuali malaikat akan mendoakannya sebanyak ia bershalawat atasku. Maka para hamba hendaknya mempersedikit shalawat atau memperbanyaknya.” (Shahihul Jâmi’, 1/174, hadits nomor 5620)

7. Doa malaikat kepada orang yang melaksanakan sahur.

Rasulullah SAW bersabda:

فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya mendoakan orang-orang yang melaksanakan sahur.” (HR. Ahmad)

8. Doa malaikat kepada orang yang berpuasa ketika orang yang tidak berpuasa makan di hadapannya.

Diriwayatkan dari Ummu Ammarah binti Ka’ab dari kalangan Anshar, bahwa Nabi Saw mampir ke tempatnya. Kemudian Ummu Ammarah menyuguhkan kepada Rasul makanan. Lalu Rasulullah bersabda, “Makanlah.” Kemudian ia berkata, “Aku sedang berpuasa.” Lalu Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya malaikat mendoakan orang yang berpuasa ketika di hadapannya ada orang yang makan, sampai dia selesai makan atau kenyang.” (HR. At-Tirmidzi, 2/141, hadits nomor 782)

9. Malaikat mengamini doa orang yang menjenguk orang yang sakit atau meninggal.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah ia berkata, Rasulullah bersabda, “Apabila kamu menjenguk orang yang sakit atau meninggal, ucapkanlah doa yang baik. Karena malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.” (HR Muslim, 2/633, hadits nomor 919

10. Malaikat mengamini setiap orang yang mendoakan saudaranya sesama muslim

Di riwayatkan dari Abu Darda’ a, ia berkata, “Rasulullah bersabda,‘Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya secara diam-diam kecuali malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga’.” (HR. Muslim)

11. Doa keselamatan dari malaikat di kedua sisi sirath.

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri a, ia berkata, “Rasulullah n menjelaskan tentang syafaat, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya manusia diletakkan di jembatan neraka Jahanam yang di atasnya terdapat duri dan pengait yang hendak mengait manusia. Dan di kedua sisinya ada malaikat yang berkata, ‘Ya Allah, selamatkan fulan, selamatkan fulan’.” (HR Ahmad, 3/26. Sanadnya shahih)

Download materi sak dulur papat limo pancer

sak dulur papat limo pancer
sak dulur papat limo pancer


Read More

sak dulur papat kalimo pancer dalam islam menurut salah satu pendapat bagian 1

 Inilah 4 Malaikat yang Menyertai Manusia

Ada banyak malaikat yang menyertai manusia, dari sejak mereka diciptakan di rahim ibunya, hingga di hari kematiannya, bahkan ketika mereka di alam kubur hingga hari kiamat.

Pertama, Mereka menyertai manusia ketika proses penciptaannya di rahim ibunya

Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

sak dulur papat kelimo pancer dalam islam


Allah mengutus seorang malaikat untuk rahim, lalu beliau mengatakan, ‘Ya Allah, ini nutfah.’ ‘Ya Allah, ini segumpal darah.’ ‘Ya Allah, ini segumpal daging.’ Ketika Allah hendak menyelesaikan penciptaannya, beliau bertanya, ‘Ya Allah, lelaki atau perempuan? Apakah dia orang yang celaka atau bahagia? Bagaimana rizkinya? Bagaimana ajalnya?’ akhirnya ditetapkan untuknya semua ketetapan itu di perut ibunya. (HR. Bukhari 6595 dan Muslim 2646)

 

Kedua, Malaikat penjaga fisik manusia

Allah berfirman,

sak dulur papat kalimo pancer


“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. ar-Ra’du: 11)

Dalam ayat di atas, Allah menyebut malaikat ini dengan sebutan Mu’aqibat – yang artinya silih berganti. Karena mereka datang pergi, lalu digantikan malaikat lainnya.

Ketika membahas ayat di atas, al-Hafidz Ibu Katsir menyebutkan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

sak dulur papat kalimo pancer menurut islam

“Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat” (HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim 1464 dan yang lainnya).

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,

sak dulur papat kalimo pancer

Bagi setiap hamba ada malaikat yang silih berganti menjaga di waktu malam dan di waktu siang. Mereka menjaga manusia dari setiap kejahatan dan kecelakaan. Sebagaimana ada malaikat lain yang menjaga amal manusia, yang baik maupun yang buruk, ada yang menjaga siang dan malam.

Kemudian Ibnu Katsir melanjutkan keterangannya tentang malaikat siang dan malam,

tafsir tentang sak dulur papat kalimo pancer


Dua di kanan dan di kiri, mereka mencatat setiap amal. Yang di kanan mencatat amal baik dan di kiri mencatat amal buruk. Sementara dua malaikat lainnya menjaga. Satu di depan dan satu di belakang. Sehingga jumlahnya ada 4 malaikat siang dan 4 malaikat lainnya di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/437).

Selanjutnya Ibnu Katsir membawakan riwayat tafsir dari tabiin,

sak dulur papat kalimo pancer dalam riwayat


Mujahid mengatakan, setiap hamba disertai malaikat yang diutus. Dia menjaga hamba ini ketika tidur dan ketika sadar. Dari setiap gangguan jin dan binatang berbahaya. Setiap kali ada gangguan yang datang keadanya, maka malaikat ini mengingatkan, “Awas, hati-hati.” Kecuali musibah yang telah Allah takdirkan, dan pasti mengenainya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/438).

Ada seseorang yang mengatakan kepada Ali bin Abi Thalib,

“Ada sekelompok orang dari daerah Murad ingin membunuh anda.”

Ali mengatakan,

sak dulur papat kalimo pancer


Setiap orang selalu disertai malaikat yang menjaganya dari marabahaya yang belum ditaqdirkan untuk mengenainya. Ketika taqdir buruk itu datang, maka malaikat itu menyingkir darinya. Sesungguhnya ajal itu tameng yang terlindungi. (al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/54).

Malaikat Mu’aqibat yang disebutkan dalam ayat di ar-Ra’du, juga Allah sebutkan di ayat yang lain,

sak dulur papat kalimo pancer dalam islam menurut salah satu pendapat

kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS. al-An’am: 61)

Ketiga, Malaikat pencatat amal perbuatan manusia

Setiap manusia selalu diiringi malaikat pencatat amal yang baik maupun yang buruk, amal besar maupun kecil.

Allah berfirman,

sak dulur papat kalimo pancer dalam islam menurut salah satu pendapat

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),  mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Infithar: 9-12).

Allah juga berfirman,

manggala maha meru

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (16) (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. (17) Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaf: 16 – 18)

Malaikat yang berada di sebelah kanan, mencatat kebaikan. Sementara malaikat di sebelah kiri, mencatat keburukan.

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

sak dulur papat kalimo pancer

Malaikat di sebelah kiri mengangkat pena catatan amal selama 6 jam ketika ada seorang hamba muslim yang melakukan maksiat. Jika dia menyesal dan beristighfar kepada Allah dari maksiat itu, maka malaikat ini tidak jadi mencatatnya. Jika tidak, maka malaikat ini akan mencatatnya satu kesalahan. (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, 8/158 dan dishahihkan al-Albani)

Dari keterangan di atas, bisa kita simpulkan bahwa malaikat yang menyertai manusia setelah dia dilahirkan ada empat: 2 malaikat penjaga fisik manusia dan 2 malaikat pencatat amal manusia.

Ibnu Katsir menjelaskan,

sak dulur papat

Dua malaikat di sebelah kanan dan kiri, mencatat amal. Yang berada di kanan mencatat kebaikan, dan yang di sebelah kiri mencatat keburukan. Dua malaikat lainnya menjaga fisik manusia. Satu di belakang hamba dan satunya di depan hamba. Sehingga manusia selalu disertai 4 malaikat di siang hari dan 4 malaikat di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/504).


Read More