Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Jumat, 04 Juli 2025

Cerita nabi Daud A.S tentang Hari Sabtunya Bani Isra'il

 Cerita nabi Daud A.S  tentang Hari Sabtunya Bani Isra'il

Hari Sabtunya Bani Isra'il Di antara ajaran-2 Nabi Musa a.s. kepada Bani Isra'il ialah bahawa mereka mewajibkan untuk mengkhususkan   satu   hari   pada   tiap   minggu   bagi   melakukan   ibadah   kepada   Allah   mensucikan hati dan fikiran mereka dengan berzikir, bertahmid dan bersyukur atas segala kurnia dan nikmat Tuhan,   bersolat   dan   melakukan   perbuatan-2   yang   baik   serta   amal-2   soleh.   Diharamkan   bagi mereka pada hari yang ditentukan itu untuk berdagang dan melaksanakan hal-hal yang bersifat duniawi. Pada mulanya hari Jumaatlah yang ditunjuk sebagai hari keramat dan hari ibadah itu, akan tetapi mereka     meminta     dari   Nabi   Musa    agar   hari   ibadah   itu 

cerita nabi daud tentang hari sabtu

dijatuhkan    pada   setiap   hari  Sabtu, mengingatkan   bahwa   pada   hari   itu   Allah   selesai   menciptakan   makhluk-Nya.   Usul   perubahan yang mereka ajukan itu diterima oleh Nabi Musa, maka sejak itu, hari Sabtu pada setiap minggu daijadikan      hari   mulia    dan    suci,   di  mana     mereka     tidak    melakukan      perdagangan       dan mengusahakan         urusan-2    duniawi.    Mereka     hanya    tekun    beribadah    dan   ebrbuat    amal-amal kebajikan yang diperintahkan oleh agama. Demikianlah hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun namun adat kebiasaan mensucikan hari Sabtu tetap dipertahankan turun temurun dan generasi demi generasi.

Pada masa Nabi Daud berkuasa di suatu desa bernama "Ailat" satu diantara beberapa desa yang terletak di tepi Laut Merah bermukim sekelompok kaum dari keturunan Bani Isra'il yang sumber percariannya   adalah   dari   penangkapan   ikan,   perdagangan   dan   pertukangan   yang   dilakukannya setiap hari kecuali hari Sabtu. Sebagai   akibat   dari   perintah   mensucikan   hari   Sabtu   di   mana   tiada   seorang   malakukan   urusan dagangan atau penangkapan ikan, maka pasar-pasar dan tempat-2 perniagaan di desa itu menjadi sunyi senyap pada tiap hari dan malam sabtu, sehingga ikan-2 di laut tampak terapung-apung di atas permukaan air, bebas berpesta ria mengelilingi dua buah batu besar berwarna putih terletak ditepi laut dekat desa Ailat.Ikan-ikan itu seolah-olah sudah terbiasa bahwa pada tiap malam dan hari Sabtu terasa aman bermunculan di atas permukaan air tanpa mendapat gangguan dari para nelayan tetapi begitu matahari terbenam pada Sabtu senja menghilanglah ikan-ikan itu kembali ke perut dan dasar laut sesuai dengan naluri yang dimiliki oleh tiap binatang makhluk Allah. Para    nelayan    desa  Ailat   yang   pd   hari-hari   biasa  tidak   pernah   melihat    ikan  begitu   banyak terapung-apung di atas permukaan air, bahkan sukar mendapat menangkap ikan sebanyak yang diharapkan, menganggap adalah kesempatan yang baik dan menguntungkan sekali bila mereka melakukan penangkapan ikan pada tiap malam dan hari Sabtu. Fikiran itu tidak disia-siakan dan tanpa   menghiraukan   perintah   agama   dan   adat   kebiasaan   yang   sudah   berlaku   sejak   Nabi   Musa memerintahkannya, pergilah mereka ramai-ramai ke pantai menangkap ikan di malam dan hari yang    terlarang    itu,  sehingga   berhasillah    mereka    menangkap       ikan  sepuas    hati  mereka     dan sebanyak yang mereka harapkan, Berbeda jauh dengan hasil mereka di hari-hari biasa. Para penganut   yang setia dan para mukmin   yang soleh datang menegur para orang fasiq   yang telah    berani   melanggar     kesucian    hari   Sabtu.   Mereka     diberi   nasihat   dan   peringatan     agar menghentikan        perbuatan     mungkar      mereka     dan   kembali     mentaati    perintah    agama     serta menjauhkan diri dari semua larangannya, supaya menghindari murka Allah yang dapat mencabut kurnia dan nikmat yang telah diberikan kepada mereka. Nasihat dan peringatan para mukmin itu tidak dihiraukan oleh para nelayan yang membangkang itu bahkan mereka makin giat melakukan pelanggaran secara demonstratif karena sayang akan kehilangan keuntungan material yang besar yang mereka perolrh dan penangkapan ikan di hari- hari yang suci. Akhirnya pemuka-pemuka agama terpaksa mengasingkan mereka dari pergaulan dan melarangnya masuk ke dalam kota dengan menggunakan senjata kalau perlu. Berkata para nelayan pembangkang itu memprotes: "sesungguhnya kota   Ailat adalah kota dan tempat     tinggal  kami    bersama    kami   mempunyai       hak  yang    sama   seperti   kamu    untuk   tinggal menetap   di   sini   dan   sesekali   kamu   tidak   berhak   melarang   kami   memasuki   kota   kami   ini   serta melarang kami menggali sumber-2 kekayaan yang terdapat di sini bagi kepentingan hidup kami. Kami tidak akan meninggalkan kota kami ini dan pergi pindah ke tempat lain.

 Dan jika engkau enggan bergaul dengan kami maka sebaiknya kota Ailat ini di bagi menjadi dua bahagian dipisaholeh    sebuah    tembok     pemisah,    sehingga     masing-2    pihak    bebas   berbuat    dan   melaksanakan usahanya tanpa diganggu oleh mana-mana pihak lain." Dengan      adanya    garis  pemisah     antara  para   nelayan    pembangkang       yang   fasiq   dan   pemeluk- pemeluk      agama    yang   taat  bebaslah    mereka    melaksanakan       usaha   penangkapan      ikan   semahu hatinya secara besar-besaran pada tiap-tiap hari tanpa berkecuali. Mereka   membina   saluran-2   air   bagi   mengalirkan   air   laut   ke   dekat   rumah-2   mereka   dengan mengadakan bendungan-2 yang mencegahkan kembalinya ikan-2 le laut bila matahari terbenam pada setiap petang Sabtu pada waktu mana biasanya ikan-2 yang terapung-apung itu meluncur kembali ke dasar laut. Para nelayan yang makin manjadi kaya karena keuntungan besar yang meeka peroleh dari hasil penangkapan       ikan   yang    bebas   menjadi    makin     berani   melakukan     maksiat    dan   pelanggaran perintah-2 agama yang menjurus kepada kerusakkan akhlak dan moral mereka. Sementara para pemuka agama yang melihat para nelayan itu makin berani melanggar perintah Allah    dan   melakukan      kemungkaran      dan   kemaksiatan      di  daerah   mereka    sendiri   masih   rajin mendatangi mereka dari masa ke semasa memperingatkan mereka dan memberi nasihat , kalau-2 masih   dapat   ditarik   ke   jalan   yang   benar   dan   bertaubat   dari   perbuatan   maksiat   mereka.   Akan tetapi   kekayaan   yang   mereka   peroleh   dari   hasil   penangkapan   yang   berganda   menjadikan   mata mereka buta untuk melihta cahaya kebenaran, telinga mereka pekak untuk mendengar nasihat-2 para   pemuka   agama   dan   lubuk   hati   mereka   tersumbat   oleh   nafsu   kemaksiatan   dan   kefasiqan, sehingga menjadikan sebahagian dari pemuka dan penganjur agaam itu berputus asa dan berkata kepada   sebahagian   yang   masih   menaruh   harapan:   "Mengapa   kamu   masih   menasihati   orang- orang     yang   akan   dibinasakan     oleh   Allah   dan   akan   ditimpahi     hati  orang-orang     yang   akan dibinasakan oleh Allah dan akan ditimpahi azab yang sangat keras." Demikianlah   pula   Nabi   Daud   setelah   melihat   bahawa   segala   nasihat   dan   peringatan   kepada kaumnya   hanya   dianggap   sebagai         angin   lalu   atau   seakan   suara   di   padang   pasir   belaka   dan melihat tiada harapan lagi bahwa mereka akan sedar dan insaf kembali maka berdoalah beliau memohon kepada Allah agar menggajar mereka dengan seksaan dan azab yang setimpal. doa   Nabi   Daud   dikabulkan   oleh   Allah   dan   terjadilah   suatu   gempa   bumi   yang   dahsyat   yang membinasakan   orang-orang   yang   telah   membangkang   dan   berlaku   zalim   terhadap   diri   mereka sendiri dengan mengabaikan perintah Allah dan perintah para hamba-Nya yang soleh. Sementara mereka yang mukmin dan soleh mendapat perlindungan Allah dan terhindarlah dari malapetaka yang melanda itu. Beberapa Kurnia Allah Kepada Nabi Daud Allah mengutusnya sebagai nabi dan rasul mengurniainya nikmah, kesempurnaan ilmu, ketelitian amal perbuatan serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.

 

Kepadanya diturunkan kitab "Zabur", kitab suci yang menghimpunkan qasidah-2 da sajak-2 serta lagu-2 yang mengandungi tasbih dan pujian-pujian kepada Allah, kisah umat-2 yang dahulu dan berita nabi-nabi yang akan datang, di antaranya berita tentang datangnya Nabi Muhammad s.a.w. Allah   menundukkan   gunung-2   dan   memerintahkannya   bertasbih   mengikuti   tasbih   Nabi   Daud tiap pagi dan senja. Burung-2 pun turut bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud berulang-ulang. Nabi Daud diberi peringatan tentang maksud suara atau bahasa burung-2. Allah telah memberinya kekuatan melunakkan besi, sehingga ia dapat membuat baju-baju dan lingkaran-2 besi dengan tangannya tanpa pertolongan api. Nabi   Daud   telah   diberikannya   kesempatan   menjadi   raja   memimpin   kerajaan   yang   kuat   yang tidak   dapat   dikalahkan   oleh   musuh,   bahkan   sebaliknya   ia   selalu   memperolehi   kemenangan   di atas semua musuhnya. Nabi   Daud   dikurniakan   suara     yang   merdu   oleh   Allah  yang   enak   didengar   sehingga   kini   ia menjadi   kiasan   bila   seseorang   bersuara   merdu   dikatakan   bahawa   ia   memperolehi   suara   Nabi Daud. Kisah Nabi Daud dan kisah Sabtunya Bani Isra'il terdapat dalam Al-Quran surah "Saba'" ayat 11, surah "An-Nisa'" ayat 163, surah "Al-Isra'" ayat 55, surah "Shaad" ayat 17 sehingga ayat 26 dan surah "Al-'Aaraaf" ayat 163 sehingga ayat 165. Beberapa Pelajaran Dari Kisah Nabi Daud A.S Allah   telah   memberikan   contoh   bahwa   seseorang   yang   bagaimana   pun   besar   dan   perkasanya yang hanya menyandarkan diri kepada kekuatan jasmaninya dapat dikalahkan oleh orang yang lebih lemah dengan hanya sesuatu benda yang tidak bererti sebagaimana Daud yang muda usia dan lemah fizikal mengalahkan Jalout yang perkasa itu dengan bersenjatakan batu sahaja. Seorang yang lemah dan miskin tidak patut berputus asa mencari hasil dan memperoleh kejayaan dalam usaha dan perjuangannya selama ia bersandarkan kepada takwa dan iman kepada Allah yang akan melindunginya. Kemenangan   Daud   atas   Jalout   tidak   menjadikan   dia   berlaku   sombong   dan   takabbur,   bahkan sebaliknya ia bersikap rendah hati dan lemah-lembut terhadap kawan maupun lawan

0 comments:

Posting Komentar