Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Kamis, 19 Juni 2025

Kisah Nabi Musa A.S membunuh fatun

 Kisah Nabi Musa A.S membunuh fatun

Allah    mengurniakannya       hikmah     dan   pengetahuan sebagai     persiapan    tugas   kenabian     dan   risalah   yang   diwahyukan       kepadanya. Di   samping kesempurnaan dan kekuatan rohani, ia dikurniai oleh Allah kesempurnaan tubuh dan kekuatan jasmani. Musa mengetahui dan sedar bahwa ia hanya seorang anak pungut di istana dan tidak setitik darah Fir'aun pun mengalir di dalam tubuhnya dan bahwa ia adalah keturunan Bani Isra'il tg ditindas dan diperlakukan sewenang-wenangnya oleh kaum Fir'aun. Karenanya ia berjanji kepada dirinya akan   menjadi   pembela   kepada   kamunya   yang   tertindas   dan   menjadi   pelindung   bagi   golongan yang lemah yang menjadi sasaran kezaliman dan keganasan para penguasa. Demikianlah maka terdorong oleh rasa setia kawannya kepada orang-orang yang madhlum dan teraniaya, terjadilah suatu peristiwa yang menyebabkan ia terpaksa meninggalkan istana dan keluar dari Mesir.

kisah nabi musa membunuh seseorang

Peristiwa itu terjadi ketika Musa sedang berjalan-jalan di sebuah lorong di waktu tengahari di mana keadaan kota sunyi sepi ketika penduduknya sedang tidur siang, Ia melihat kedua berkelahi seorang dari golongan Bani Isra'il bernama Samiri dan seorang lagi dari kaum Fir'aun bernama Fa'tun.   Musa   yang   mendengar   teriakan   Samiri   mengharapkan   akan   pertolongannya   terhadap musuhnya   yang   lebih   kuat   dan   lenih   besar   itu,   segera   melontarkan   pukulan   dan   tumbukannya kepada Fatun yang seketika itu jatuh rebah an menghembuskan nafasnya yang terakhir. Musa terkejut melihat Fatun, orang Fir'aun itu mati karena tumbukannya yang tidak disengajakan dn   tidak   akan   mengharapkan   membunuhnya.   Ia   merasa   berdoa   dan   beristighfar   kepada   Allah memohon ampun diatas perbuatannya yang tidak sengaja, telah melayang nyawa salah seorang drp hamba-hamba-Nya. Peristiwa   matinya   Fatun   menjadi   perbualan   ramai   dan   menarik   para   penguasa   kerajaan   yang menduga bahwa pasti orang-orang Isra'illah yang melakukan perbunuhan itu. Mereka menuntut agar pelakunya diberi hukuman yang berat , bila ia tertangkap. Anggota   dan   pasukan   keamanan   negara   di   hantarkan   ke   seluruh   pelusuk   kota   mencari   jejak orang yang telah membunuh Fatun, yang sebenarnya hanya diketahui oleh Samiri dan Musa shj. akan tetapi, walaupun tidak orang ketiga   yang menyaksikan peristiwa itu, Musa merasa cemas dan takut dan berada dalam keadaan bersedia menghadapi akibat perbuatannya itu bila sampai tercium oleh pihak penguasa. Alangkah      malangnya     nasib   Musa    yang   sudah   cukup   berhati-hati   menghindari     kemungkinan terbongkarnya   rahasia   pembunuhan   yang   ia   lakukan   tatkala   ia   terjebat   lagi   tanpa  disengajakan dalam suatu perbuatan yang menyebabkan namanya disebut-sebut sebagai pembunuh yang dicari. Musa bertemu lagi dengan Samiri yang telah ditolongnya melawan Fatun, juga dalam keadaan berkelahi     untuk   kali   keduanya     dengan    salah   seorang    dari   kaum    Fir'aun.   Melihat    Musa berteriaklah Samiri meminta pertolongannya. Musa menghampiri mereka yang sedang berkelahi seraya berkata menegur Samiri: " Sesungguhnya engkau adalah seorang yang telah sesat." Samiri menyangkal bahwa Musa akan membunuhnya ketika ia mendekatinya, lalu berteriaklah Samiri   berkata:   "Apakah   engkau   hendak   membunuhku   sebagaimana   engkau   telah   membunuh seorang kelmarin? Rupanya engkau hendak menjadi seorang   yang sewenang-wenang di negeri ini dan bukan orang yang mengadilkan kedamaian". Kata-kata      Samiri     itu    segera    tertangkap     orang-orang       Fir'aun,    yang     dengan     cepat memberitahukannya         kepada    para   penguasa     yang   memang      sedang   mencari    jejaknya.    Maka berundinglah para pembesar dan penguasa Mesir, yang akhirnya memutuskan untuk menangkap Musa dan membunuhnya sebagai balasan terhadap matinya seorang dari kalangan kaum Fir'aun. Selagi   orang-orang   Fir'aun   mengatur   rancangan   penangkapan   Musa,   seorang   lelaki   slah   satu daripada sahabatnya datang dari hujung kota memberitahukan kepadanya dan menasihatkan agar segera     meninggalkan       Mesir,     karena    para    penguasa     Mesir     telah   memutuskan untuk membunuhnya apabila   ia   ditangkap.lalu   keluarlah   Musa   terburu-buru     meninggalkan   Mesir, ssebelum anggota polis sempat menutup serta menyekat pintu-pintu gerbangnya. Tentang isi cerita ini, terdapat dalam al-Quran yang dapat di baca di dalam surah "Al-Qashshas" ayat 14 - 21 sebagaimana berikut :~ "14.~   Dan   setelah   Musa   cukup   umur   dan   sempurna   akalnya,   Kami   berikannya   hikmah   dan pengetahuan.   Dan   demikianlah      Kami    memberi      balasan    kepada    orang-orang     yang    berbuat baik.

0 comments:

Posting Komentar