Pencarian terhadap data tentang adanya awal pemerintahan di Madura sulit ditemukan.dalam cerita tutur tentang Madura seringkali menghubungkan awal masa lalunya dengan medang kamulan ibu kota kerajaan kalingga atau mataram kuno di mana yang berkuasa adalah seorang raja yang bernama Shang Hyang Tunggal,
Dalam legenda Madura diceritakan bahwa raden segoro putra
bendoro Gung dianggap sebagai penghuni pertama di pulau Madura dan diceritakan
pula bahwa raden segoro adalah cucu dari raja giliwengsi dalam prasasti canggal
yang bertarikh 732 M di katakana bahwa kerajaan medang kamulan atau mataram
kuno di perintah oleh raja dari dinasti Sanjaya
Pada waktu itu pulau Madura merupakan terpecah belah dan
yang Nampak hanyalah gunung geger di daerah bangkalan dan gunung payudan di
daerah sumenep
Data otentik hanya ada dalam prasasti mula manurung yang
bertarikh 1255 M tentang adanya pemerintahan di Madura namun karena hilangnya
beberapa lempengan prasasti tersebut maka tidak diketahui kepala pemerintahannya
Menurut sultan Abdur Rahman adipati yang memerintah pada
tahun 1811-1854 M mengatakan bahwa sebelum kerajaan majapahit berdiri di Madura
timur (sumenep) sudah ada pusat pemerintahan di daerah purwareja atau madaraga
daerah madaraga sekarang termasuk kecamatan ambunten kabupaten sumenep
sedangkan kepala pemerintahannya pada waktu itu bernama pangeran rato karena
pusat pemerintahan tersebut berada di mandaraga ia terkenal dengan pangeran
mandaraga atau R.Pitutut (1331-1339)
Keterangan sultan Abdu Rahman tersebut terdapat dalam buku reis
over java Madura end bali in het midden yang ditulis pada tahun 1847 M hal
ini perlu dilakukan penelitian dan kajian mengingat sultan Abdur Rahman dikenal
sebagai cendikiawan yang mampu dan menguasai serta mnguraikan tulisan-tulisan
prasasti jaman kuno bahkan sultan Abdur Rahman di kenal sebagai informan yang
banyak membantu jenderal inggris Thomas Stamford raffles pada penulisan buku the HItory of Java
babad songenep karangan R Werdisastra isinya kurang akurat isinya
tidak bisa dijadikan acuan dalam menelusuri sejarah sumenep tidak mencantumkan
tahun pemerintahan dan referensi pendukung yang melatar belakangi penulisan
buku tersebut
satu-satunya data otentik hanya terdapat dalam kitab
pararaton yang menyatakan tentang penguasaan Aria wiraraja sebagai penguasa
Madura pertama yang berpusat di sumenep pengangkatan tersebut dilakukan oleh
Prabu Kertanegara raja Singosari pada tahun 1269 M
Kitab tertua pararaton menerangkan bahwa raja madura
berpusat di sumenep adalah Aria Wiraraja memang di jelaskan pula dalam kitab
pararaton tersebut bahwa Aria Wiraraja adalah keturunan dari nangka sedangkan
desa nangka yang di maksudkan dalam pararaton dan ditafsirkan oleh para ahli
sejarah adalah desa karangnangka kecamatan rubaru kabupaten sumenep
dalam cerita tutur,daerah rubaru memang pernah di sebut
dalam sejarah sebagai salah satu tempat pusat pemerintahan di sumenep terbukti
di desa rubaru pernah ditemukan potongan patung yang berasal dari awal
pemerintahan Majapahit
penyebutan Aria Wiraraja di dalam kitab pararaton tentang
penugasannya menjadi penguasa Madura pertama yang berpusat di Sumenep yaitu
pada bab V halaman 27 adalah :
Hanata wongira babatangira buyuting nangka aran
banyak wide,sinungan pasangguhan Aria wiraraja
artinya :
adalah seorang hamba keturunan orang tertua di nangka
bernama widediberi sebutan Aria Wiraraja
hanata wongira babatangira buyuting nangka aran
banyak wide sinungan pasangguhan aria wiraraja arupa tan kandel denira
dinokahen kinon adhipati ning songenep anye ing madura wetan
Artinya:
adalah seorang hamba keturunan orang tertua di nangka
bernama banyak widediberi sebutan Aria Wiraraja rupanya tak dipercaya dijauhkan
disuruh menjadi adipati di sumenep bertempat tinggal di madura timur
dalam kitab pararaton tidak dicantumkan tanggal peristiwa
penugasan aria wiraraja menjadi penguasa madura yang berpusat di sumenep yang
diceritakan oleh Pararaton setelah whisnu wardana meninggal dunia
kertanegaralah yang menggantikan menjadi raja singosari dan setelah beberapa
tahun menikah di Singosari kemudian pada tahun 1269 M Kertanegara memindahkan
Aria Wiraraja ke Madura yang berpusat di Sumenep untuk kemudian oleh beberapa
ahli sejarah pada tanggal 31 oktober 1269 disepakati sebagai hari jadi kota
sumenep
atas pengangkatan menjadi penguasa Madura yang berpusat di
sumenep,Aria Wiraraja tidak puas terhadap kebijakan kertanegara sebagai orang
yang banyak makan garam dunia politik,Aria Wiraraja benyak mengetahui kelemahan
Kertanegara pada saat itu raja Gelang-gelang Prabu Jayakatwang menaruh dendam
kepada kertanegara karena dahulu raja kertajaya yaitu leluhur
jayakatwang dikalahkan oleh
Ken Arok yaitu leluhur dari kertanegara.akibatnya Daha
(kediri) harus tunduk pada singosari demikian pula raja mongol juga menaruh
dendam terhadap Jayakatwang.hal ini karena Kertanegara pernah melukai utusan
raja Mongol dari daratan cina tersebut
akhirnya hal tersebut dijadikan kesempatan oleh Aria
Wiraraja,dengan melakukan persekutuan dengan Raden Wijaya yaitu menantu
Kertanegara sendiri untuk meruntuhkan Singosari,sehingga karena kecerdikan
politik Aria Wiraraja pasukan Jayakatwang pada tahun 1292 M mulai menyerang
singosari menurut catatan tarich Gajah Mada Kertanegara dan para menterinya
terbakar dalam keraton Singosari dan akhirnya Singosari runtuh
sementara itu pasukan cina yang dikirim oleh kaisar Khibilai
Khan untuk menghukum Kertanegara yang dulu menghina utusan Khubilai Khan telah
dikalahkan oleh Jayakatwang maka kemudian bergabunglah antara pasukan Aria
Wiraraja dan Raden Wijaya dengan pasukan Tartar dari cina untuk menggempur
Jayakatwang di kediri dari berbagai jurusan
Pasukan Aria Wiraraja dan Raden Wijaya dipimpin oleh
lembusora,Nambi,Mahisa Pagawal dan Ranggalawe
sedangkan pasukan tartar dari cina dipimpin Ike-mishe,Che-pi dan
Khau-sing serangan pasukan gabungan tersebut sangat dasyat dan tidak dapat
ditahan oleh pasikan Jayakatwang walaupun patih Kebo Mundarang yang memimpin
pasukan Daha kediri terus menghimpun kekuatan untuk melakukan serangan akan
tetapi Daha Kediri tetap jatuh menurut Pararaton Jayakatwang jatuh ke tangan
Raden Wijaya du negeri Ujung Galuh dan setelah mengarang kitab bernama Kidung
Wukir Paloman,lalu meninggal dunia
Setelah pasukan gabungan Aria Wiraraja dan Raden Wijaya
dengan pasukan tartar dapat mengalahkan pasukan Jayakatwang akhirnya kini
giliran pasukan Aria Wiraraja dan Raden Wijaya baleik menyerbu pasukan Jayakatwang
akhirnya kini giliran pasukan Aria Wiraraja dan Raden Wijaya balik menyerbu
pasukan Tartar dan raden Wijaya melalui persekutuannya dengan Aria wiraraja
menyebabkan pasukan Tartar dapat dikalahkan
atas usaha politik yang dilakukan oleh Aria Wiraraja melalui
persekutuannya dengan Raden Wijaya maka pada Tahun 1293 M berdirilah kerajaan
Majapahit
Amat begitu besar peran Aria Wiraraja dalam berdirinya
kerajaan Majapahit sehingga Raden Wijaya memberi kekuasaan yang lebih luas pada
Aria Wiraraja yang berpusat di lumajang Aria wiraraja memerintah di Sumenep
antara tahun1269-1292 M setelah berpindah ke lumajang kemudian tahta
pemerintahannya digantikan kepada adiknya Aria Bangah dengan gelar Aria
Wiraraja II dengan keraton di banasare perlu di ketahui bahwa pada masa Aria
Wiraraja I (Banyak Wide) keraton Sumenep ada di batu putih
0 comments:
Posting Komentar