Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Jumat, 20 Juni 2025

Kisah Nabi Musa A.S dan samiri

 Kisah Nabi Musa A.S dan samiri

Peristiwa itu terjadi ketika Musa sedang berjalan-jalan di sebuah lorong di waktu tengahari di mana keadaan kota sunyi sepi ketika penduduknya sedang tidur siang, Ia melihat kedua berkelahi seorang dari golongan Bani Isra'il bernama Samiri dan seorang lagi dari kaum Fir'aun bernama Fa'tun.   Musa   yang   mendengar   teriakan   Samiri   mengharapkan   akan   pertolongannya   terhadap musuhnya   yang   lebih   kuat   dan   lenih   besar   itu,   segera   melontarkan   pukulan   dan   tumbukannya kepada Fatun yang seketika itu jatuh rebah an menghembuskan nafasnya yang terakhir. Musa terkejut melihat Fatun, orang Fir'aun itu mati karena tumbukannya yang tidak disengajakan dn   tidak   akan   mengharapkan   membunuhnya.   Ia   merasa   berdoa   dan   beristighfar   kepada   Allah memohon ampun diatas perbuatannya yang tidak sengaja, telah melayang nyawa salah seorang drp hamba-hamba-Nya. Peristiwa   matinya   Fatun   menjadi   perbualan   ramai   dan   menarik   para   penguasa   kerajaan   yang menduga bahwa pasti orang-orang Isra'illah yang melakukan perbunuhan itu. 

kisah samiri


Mereka menuntut agar pelakunya diberi hukuman yang berat , bila ia tertangkap. Anggota   dan   pasukan   keamanan   negara   di   hantarkan   ke   seluruh   pelusuk   kota   mencari   jejak orang yang telah membunuh Fatun, yang sebenarnya hanya diketahui oleh Samiri dan Musa shj. akan tetapi, walaupun tidak orang ketiga   yang menyaksikan peristiwa itu, Musa merasa cemas dan takut dan berada dalam keadaan bersedia menghadapi akibat perbuatannya itu bila sampai tercium oleh pihak penguasa. Alangkah      malangnya     nasib   Musa    yang   sudah   cukup   berhati-hati   menghindari     kemungkinan terbongkarnya   rahasia   pembunuhan   yang   ia   lakukan   tatkala   ia   terjebat   lagi   tanpa  disengajakan dalam suatu perbuatan yang menyebabkan namanya disebut-sebut sebagai pembunuh yang dicari. Musa bertemu lagi dengan Samiri yang telah ditolongnya melawan Fatun, juga dalam keadaan berkelahi     untuk   kali   keduanya     dengan    salah   seorang    dari   kaum    Fir'aun.   Melihat    Musa berteriaklah Samiri meminta pertolongannya. Musa menghampiri mereka yang sedang berkelahi seraya berkata menegur Samiri: " Sesungguhnya engkau adalah seorang yang telah sesat." Samiri menyangkal bahwa Musa akan membunuhnya ketika ia mendekatinya, lalu berteriaklah Samiri   berkata:   "Apakah   engkau   hendak   membunuhku   sebagaimana   engkau   telah   membunuh seorang kelmarin? Rupanya engkau hendak menjadi seorang   yang sewenang-wenang di negeri ini dan bukan orang yang mengadilkan kedamaian". Kata-kata      Samiri     itu    segera    tertangkap     orang-orang       Fir'aun,    yang     dengan     cepat memberitahukannya         kepada    para   penguasa     yang   memang      sedang   mencari    jejaknya.    Maka berundinglah para pembesar dan penguasa Mesir, yang akhirnya memutuskan untuk menangkap Musa dan membunuhnya sebagai balasan terhadap matinya seorang dari kalangan kaum Fir'aun. Selagi   orang-orang   Fir'aun   mengatur   rancangan   penangkapan   Musa,   seorang   lelaki   slah   satu daripada sahabatnya datang dari hujung kota memberitahukan kepadanya dan menasihatkan agar segera     meninggalkan       Mesir,     karena    para    penguasa     Mesir     telah   memutuskan untuk membunuhnya apabila   ia   ditangkap.lalu   keluarlah   Musa   terburu-buru     meninggalkan   Mesir, ssebelum anggota polis sempat menutup serta menyekat pintu-pintu gerbangnya. Tentang isi cerita ini, terdapat dalam al-Quran yang dapat di baca di dalam surah "Al-Qashshas" ayat 14 - 21 sebagaimana berikut :~ "14.~   Dan   setelah   Musa   cukup   umur   dan   sempurna   akalnya,   Kami   berikannya   hikmah   dan pengetahuan.   Dan   demikianlah      Kami    memberi      balasan    kepada    orang-orang     yang    berbuat baik.

15.~     Dan    Musa    masuk    ke   kota   {Memphis}       ketika   penduduknya      sedang    tidur,  maka didapatinya      di  dalam    kota   itu  dua   orang    lelaki  sedang     bergaduh,    yang    seorangnya     dari golongannya {Bani   Isra'il} dan seorang lagi dari musuhnya {Kaum Fir'aun}. Maka orang dari golongannya   meminta   pertolongan   kepadanya   untuk   mengalahkan   orang   dari   musuhnya,   lalu Musa   menumbuknya   dan   matilah   musuhnya   itu.   Musa   berkta;   "Ini   adalah   perbuatan   syaitan, sesungguhnya   syaitan   itu   adalah   musuh   yang   menyesatkan   lagi   nyata   {permusuhannya}.16.~ Musa   berdoa:     "Ya   Tuhanku,   sesungguhnya   aku   telah   menganiaya   diriku   sendiri,   karena   itu ampunilah       aku".   Maka     Allah    mengampuninya,        sesungguhnya       Allah    Dialah    Yang    Maha Pengampun        dan  Maha     Penyayang.17.~      Musa    berkata    :  "Ya  Tuhanku     demi    nikmat    Engkau anugerahkan       kepadaku,     aku   sesekali   tiada   akan   menjadi    penolong     bagi   orang-orang     yang berdosa".18.~ Karena itu jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu dengan khuatir {akibat perbuatannya} maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongannya kelmarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang yang sesat, yang nyata {kesesatannya}.19.~ Maka tatkala Musa hendak memegang dengan kuat orang yang    menjadi    musuh     keduanya,     berkata   {seorang    drp   mereka}:    "Hai   Musa    apakah    engkau bermaksud       hendak     membunuhku,        sebagaimana      kamu     kelmarin    telah   membunuh        seorang manusia?   Kamu   tidak   bermaksud   melainkan   hendak   menjadi   orang   yang   berbuat   sewenang- wenang   di   negeri   {ini},   dan   tiadalah   kamu   bermaksud   menjadi   salah   seorang   dari   orang   yang mengadakan perdamaian".20.~ Dan datanglah seorang laki-laki dari hujung kota bergegas-gegas, seraya berkata: "Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentangmu, untuk membunuhmu oleh itu keluarlah {dari kota ini}. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.21.~ Mak keluarlah Musa dari kota ini dengan rasa takut menunggu- nunggu   dengan   khuatir.   Dia   berdoa:   "Ya   Tuhanku   selamatkanlah   dari   orang-orang   yang   zalim itu." { Al-Qashash : 14 ~ 21 } Musa bertemu Jodoh di kota Madyan Dengan berdoa kepada Allah: "Ya Tuhanku selamatkanlah aku dari segala tipu daya orang-orang yang zalim"

0 comments:

Posting Komentar