Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Selasa, 10 Juni 2025

Kisah Nabi Yusuf A.S menafsirkan mimpi

 Kisah Nabi Yusuf A.S menafsirkan mimpi

Di   dalam   penjara   Yusuf  dpt  membulatkan fikirannya dan jiwanya beribadah dan menyembah kepada Allah. Disamping   itu   ia   dpt   melakukan   dakwah   di   dalam   penjara,   memberi   bimbingan   dan   nasihat kepada   pesalah,   agar   mereka   yang   telah   berdosa   melakukan   kejahatan,   bertaubat   dan   kembali menjadi orang-orang yang baik, sedang kepada tahanan yang tidak berdosa yang menjadi korban perbuatan   penguasa   yang   sewenang-wenang   dihiburkna   agar   mereka   bersabar   dan   bertakwa, bertawakkal   serta   beriman   memohon   kepada   Allah   mengakhiri   penderitaan   dan   kesengsaraan mereka.

tafsir mimpi nabi yusuf


Bersama dengan Yusuf, dipenjarakan pula dua orang pegawai istana Raja dengan tujuan hendak meracunkan Raja atas perintah dan dengan kerjasama dengan pihak musuh istana. Dua pemuda pegawai yang dipenjara itu, seorang penjaga gudang mknan dan seorang sebagai pelayan meja istana. Pada suatu hari pagi datanglah kedua pemuda tahanan itu ke tempat Nabi Yusuf mengisahkan bahwa mereka telah mendpt mimpin. Si pelayan melihat ia seakan-akan berada di tengah sebuah kebun     anggur    memegang      gelas,   seperti  gelas   yang   sering   diguna    minumkan      oleh   Raja, majikannya lalu diisinya gelas itu dengan perahan buah anggur. Sedang pemuda penjaga gudang melihat   dalam   mimpinnya   seolah-olah   mendukung   di   atas   kepalanya   sebuah   keranjang   yang berisi roti, roti mana disambar oleh sekelompok burung dan di bawanya terbang. Kedua pemuda tahanan itu mengharapkan dari Nabi Yusuf agar memberi tafsiran bagi mimpi mereka itu. Nabi Yusuf yang telah dikurniai kenabian dan ditugaskan oleh Allah menyampaikan risalah-Nya kepada hamba-hamba-Nya memulai dakwahnya kepada kedua pemuda yang datang menanyakan tafsiran mimpinnya, mengajak mereka beriman   kepada Allah Yangg Maha Esa, meninggalkan persembahan   kepada   berhala-berhala   yang   mereka   ada-adakan   sendiri   dengan   memberi   nama- nama kepada berhala-berhala itu sesuka hati mereka. untuk membuktikan kepada kedua pemuda itu bahwa ia adalah seorang Nabi dan pesuruh Allah, berkata Nabi Yusuf:" Aku tahu dan dapat menerangkan   kepada   kamu,   makanan   apa   yang   akan   kamu   terima,   apa   jenisnya   dan  berapa banyaknya demikian pula jenisnya dan macam mana minuman yang akan kamu terima. Demikian pula dapat aku memberi tafsiran bagi mimpi seorang termasuk kedua mimpimu.   Itu semua   adalah   ilmu    yang   dikurniakan   oleh   Allah   kepadaku.   Aku   telah   meninggalkan   agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan mengingkari adanya hari kiamat kelak.

Aku telah   mengikuti     agama    bapa-bapaku,     Ibrahim,   Ishaq   dan   Ya'qub.   Tidaklah    sepatutnya    kami menyekutukan sesuatu bagi Allah   yang telah mengurniakan rahmat dan   nikmat-Nya atas kami dan atas manusia seluruhnya tetapi kebanyakkan manusia tidak menghargai nikmat Allah itu dan tidak mensyukuri-Nya. Cubalah fikirkan wahai teman-temanku dalam penjara mana yang lebih baik    dan   lebih  masuk    akal,  penyembahan       kepada    beberapa    tuhan   yang    berbeda-beda     atau penyembahan   kepada   Tuhan   Yang   Maha   Esa   dan   Maha  Perkasa?   Tuhan   telah   memerintahkan janganlah kamu menyembahkan selain drp Dia. Itulah agama yang benar dan lurus, tetapi banyak orang tidak mengetahui dan tidak mahu mengerti." "   Adapun   mengenai   mimpimu",   Nabi   Yusuf   melanjutkan   ceritanya,"   Maka   takbirnya   bahwa engkau,   wahai   pemuda   pelayan,   segera   akan   dikeluarkan   dari   penjara   dan   akan   dipekerjakan kembali seperit sedia kala, sedangkan engkau wahai pemuda penjaga gudang akan dihukum mati dengan      disalib   dan   kepalamu      akan    menjadi    makan      burung-burung      yang    mematuknya.

Demikianlah takbir mimpimu yang telah menjadi hukum Allah bagi kamu berdua." Berkata   Nabi   Yusuf   selanjutnya   kepada   pemuda   yang   diramalkan   akan   keluar   dari   penjara:" Wahai   temanku,   pesanku   kepadamu,   bila   engkau   telah   keluar   dan   kembali   bekerja   di   istana sebutlah     namaku    dihadapan     Raja,   majikanmu.     Katalah    kepadanya     bahwa    aku   dipenjarakan sewenang-wenangnya, tidak berdosa dan tidak bersalah. Aku hanya dipenjara untuk kepentingan menyelamatkan nama keluarga Ketua Polis Negara dan atas anjuran isterinya belaka. Jangalah engkau lupakan pesananku ini, wahai temanku yang baik." Kemudian,       maka     sesuai   dengan    takbir   Nabi    Yusuf,    selang    tidak  lama    keluarlah    surat pengampunan        Raja   bagi  pemuda     pelayan    dan  hukuman      salib  bagi  pemuda     penjaga   gudang dilaksanakan.      Akan    tetapi  pesanan   Nabi    Yusuf   kepada    pemuda     pelayan,   tidak  disampaikan kepada   Raja   setelah   ia   diterima   kembali   bekerja   di   istana.   Syaitan   telah   menjadikannya   lupa setelah ia menikmati kebebasan dari penjara dan dengan demikian tetaplah Nabi Yusuf berada di penjara beberapa tahun lamanya, penghibur para tahanan yang tidak berdosa dan mendidik serta berdakwah kepada tahanan yang telah bersalah melakukan kejahatan dan perbuatan   -perbuatan yang buruk, agar mereka menjadi orang-orang yang baik dan bermanfaat bagi sesama manusia dan menjadi hamba-hamba Allah yang beriman dan bertauhid. Isi cerita ini ada tersebut di dalam Al-Quran pada surah "Yusuf" ayat 36 sehingga ayat 42 :~ "36.~ Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya:" Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memerah anggur." Dan yang lain berkata:" Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku membawa roti di atas kepalaku dan sebahagiannya        dimakan     burung."    Beritakan    kepada     kami    takbirnya,    sesungguhnya      kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai {menakbir mimpi}. 37.~ Yusuf berkata:" Sebelum sampai kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah    dpt  menerangkan      jenis   makanan     itu  sebelum    makanan  itu  sampai    kepadamu.      Yang demikian itu adalah sebahagian dari apa yang diajarkan oleh Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya aku   telah   meninggalkan   agama   orang-orang   yang   tidak   beriman   kepada   Allah,   sedang   mereka ingkar kepada

hari kemudian. 38.~ Dan aku mengikuti agama bapa-bapaku, iaitu Ibrahim, Ishaq dan   Ya'qub.   Tiadalah   patut   bagi   kami   {para   nabi}   mempersekutukan   sesuatu   apa   pun   dengan Allah.    Yang    demikian     itu  adalah    dari  kurniaan  Allah   kepada     kami   dan   kepada    manusia seluruhnya,   tetapi    kebanyakkan   manusia   itu   tidak   mensyukurinya.   39.~   Hai         kedua   temanku dalam penjara, manakah yang baik, tuhan-tuha   yang bermacam-macam itu ataukah allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? 40.~ Kamu tidak menyembah yang selain Allah melainkan hanya {menyembah   nama-nama   yang   kamu   dan   nenek   moyang   kamu   membuat-buatnya,   Allah   tidak menurunkan   suatu   keterangan   pun   tentang   nama-nama   itu.   Keputusan   itu   hanyalah   kepunyaan Allah.   Dia   telah   memerintahkan   agar   kamu   tidak   menyembah   selain   Dia.   Itulah   agama   yang lurus   tetapi   kebanyakkan   manusia   tidak   mengetahui.   41.~   Hai   kedua   temanku   dalam   penjara adapun salah seorang diantara kamu berdua akan memberi minum tuannya dengan arak adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib lalu burung memakan sebahagian dari kepalanya. Telah diputuskan   perkarayang   kamu   berdua   menanyakannya   {kepadaku}".   42.~   Dan   Yusuf   berkata kepada     orang    yang    diketahuinya     akan    selamat    di  antara   mereka     berdua:"    Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu". Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan {keadaan Yusuf} kepada     tuannya.    Karena    itu  tetaplah  dia  {Yusuf}     dalam    penjara   beberapa    tahun   lamanya." {Yusuf : 36 ~ 42} Yusuf dibebaskan dari penjara Pada   suatu   hari   berkumpullah   di     istana   raja   Mesir,   para   pembesar,   penasihat   dan   para   arif bijaksana yang sengaja diundang oelh untuk memberi takbir mimpi yang telah merunsingkan dan menakutkan hatinya.   Ia   bermimpi seakan-akan   melihat tujuh ekor sapi betina lain   yang kurus- kurus. Disamping itu ia melihat pula dalam mimpinya tujuh butir gandum hijau disamping tujuh butir yang lain kering. Tidak seorang drp. pembesar-pembesar yang didatangkan itu yang dapat memberi tafsiran takbir bagi mimpi Raja bahkan sebahagian drp mereka menganggapkannya sebagai mimpi kosong yang tiada bererti dan menganjurkan kepada Raja melupakan saja mimpi itu dan menghilangkannya dari fikirannya. Pelayan   Raja,   pemuda   teman   Yusuf   dalam   penjara,   pada   masa   pertemuan   Raja   dengan   para tetamunya, lalu teringat olehnya pesan Nabi Yusuf kepadanya sewaktu ia akan dikeluarkan dari penjara   dan   bahwa   takbir   yang   diberikan   oleh   Nabi   Yusuf   bagi   mimpinya   adalah   tepat,   telah terjadi   sebagaimana       telah  ditakdirkan.    Ia  lalu   memberanikan       diri  menghampiri       Raja   dan berkata:" Wahai Paduka Tuanku! Hamba mempunyai seorang teman kenalan di dalam penjara yang pandai menakbirkan mimpi. Ia adalah seorang yang cekap, ramah dan berbudi pekerti luhur. Ia tidak berdosa dan tidak melakukan kesalahan apa pun. Ia dipenjara hanya atas fitnahan dan tuduhan   palsu   belaka.   Ia   telah   memberi   takbir   bagi   mimpiku   sewaktu   hamba   berada   dalam tahanan bersamanya dan ternyata takbirnya tepat dan benar sesuai dengan apa yang hamba alami Jika Paduka Tuan berkenan, hamba   akan pergi   mengunjunginya di penjara untuk menanyakan dia tentang takbir mimpi Paduka Tuan." Dengan izin Raja, pergilah pelayan mengunjungi Nabi Yusuf dalam penjara. Ia menyampaikan kepada Nabi Yusuf kisah mimpinya Raja yang tidak seorang pun drp anggota kakitangannya dan para penasihatnya dpt memberikan takbir yang memuaskan dan melegakan hati majikannya. Ia mengatakan   kepada   Nabi   Yusuf   bahwa  jika   Raja   dpt   dipuaskan   dengan   pemberian   bagi   takbir mimpinya,      mungkin     sekali   ia  akan   dikeluarkan     dari  penjara    dan   dengan    demikian    akan berakhirlah penderitaan yang akan dialami bertahun-tahun dalam kurungan. Berucaplah   Nabi   Yusuf   menguraikan   takbirnya   bagi   mimpi   Raja:"   Negara   akan   menghadapi masa     makmur,     subur   selama   tujuh   tahun,   di  mana   tumbuh-tumbuhan        dan   semua    tanaman gandum, padi dan sayur mayur akan mengalami masa menuai   yang baik yang membawa hasil makanan   berlimpah-ruah,   kemudian   menyusuk   musim   kemarau   selama   tujuh   tahun   berikutnya dimana   sungai   Nil   tidak   memberi   air   yang   cukup   bagi   ladang-ladang   yang   kering,   tumbuh- tumbuhan   dan   tanaman   rusak   dimakan   hama   ssedang   persediaan   bahan   makanan,   hasil   tuaian tahun-tahun subur itu sudah habis dimakan.

Akan tetapi, Nabi Yusuf melanjutkan keterangannya, setelah mengalami kedua musim tujuh tahun itu akan tibalah tahun basah di mana hujan akan turun dengan lebatnya menyirami tanah-tanah yang kering dan kembali menghijau menghasilkan bahan makanan dan buah-buahan yang lazat yang dpt diperah untuk diminum." " Maka jika takbirku ini menjadi kenyataan ," Nabi Yusuf berkata lebih lanjut," seharusnya kamu menyimpan baik-baik apa yang telah dihasilkan dalam tahun-tahun subur, serta berjimat dalam pemakaiannya   untuk   persiapan   menghadapi   masa   kering,   agar   supaya   terhindarlah   rakyat   dari bencana kelaparan dan kesengsaraan." Raja    setelah   mendengar      dari  pelayannya     apa   yang   diceritakan    oleh   Nabi   Yusuf    tentang mimpinya   merasakan   bahwa   takbir   yang   didengarkan   itu   sgt   masuk   akal   dan   dpt   dipercayai bahwa   apa   yang   telah   diramalkan   oleh   Yusuf   akan   menjadi   kenyataan.   Ia   memperoleh   kesan bahwa Yusuf yang telah memberi takbir yang tepat itu adalah seorang yang pandai dan bijaksana dan akan sgt berguna bagi negara jikaia didudukkan di istana menjadi penasihat dan pembantu kerajaan. Maka disuruhnyalah kembali si pelayan ke penjara untuk membawa Yusuf menghadap kepadanya di istana. Nabi Yusuf yang sudah cukup derita hidup sebagai orang tahanan yang tidak berdosa, dan ingin segera keluar dari kurungan   yang mencekam hatinya itu, namun ia enggan keluar dari penjara sebelum   peristiwanya   dengan   isteri   Ketua   Polis   Negara   dijernihkan   lebih   dahulu   dan   sebelum tuduhan serta fitnahan yang ditimpakan ke atas dirinya diterangkan kepalsuannya. Nabi Yusuf ingin keluar dari penjara sebagai orang yang suci bersih dan bahwa dosa yang diletakkan kepada dirinya   adalah fitnahan   dan tipu-daya   yang bertujuan menutupi dosa isteri Ketua Polis Negara sendiri.

Raja   Mesir   yang   sudah   banyak   mendengar   tentang   Nabi   Yusuf   dan   terkesan   oleh   takbir   yang diberikan   bagi   mimpinya   secara   terperinci   dan   menyeluruh   makin   merasa   hormat   kepadanya, mendengar       tuntutannya   agar   diselesaikan     lebih   dahulu    soal  tuduhan     dan   fitnahan    yang dilemparkan   atas   dirinya   sebelum   ia   dikeluarkan   dari   penjara.   Hal   mana   menurut   fikiran   Raja menandakan        kejujurannya,    kesucian     hatinya   dan   kebesaran     jiwanya    bahwa    ia  tidak   ingin dibebaskan atas dasar pengampunan tetapi ingin dibebaskan karena ia bersih dan tidak bersalah serta tidak berdosa. Tuntutan Nabi Yusuf diterima oleh Raja Mesir dan segera dikeluarkan perintah mengumpulkan para   wanita    yang   telah  menghadiri   jamuan   makan   Zulaikha   dan   terhiris       hujung   jari   tangan masing-masing   ketika   melihat   wajahnya.   Di   hadapan   Raja   mereka   menceritakan   tentang   apa yang   mereka   lihat   dan   alami   dalam   jamuan   mkn   itu   serta   percakapan   dan   soal   jawab   yang mereka lakukan dengan Nabi Yusuf. mereka menyatakan pesan mereka tentang diri Nabi Yusuf bahwa   ia   seorang   yang   jujur,   soleh,   bersih   dan   bukan   dialah   yang   salah   dalam   peristiwanya dengan   Zulaikha.   Zulaikha   pun   dalam   pertemuan   itu,   mengakui   bahwa   memang   dialah   yang berdosa dalam peristiwanya dengan Yusuf dan dialah yang menganjurkan kepada suaminya agar memenjarakan Yusuf untuk memberikan gambaran palsu kepada masyarakat bahwa dialah yang salah dan bahwa dialah yang memperkosa kehormatannya. Hasil pertemuan Raja dengan para wanita itu di umumkan agar diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dan dengan demikian terungkaplah tabir yang meliputi peristiwa Yusuf dan Zulaikha. Maka   atas,   perintah   Raja,   dikeluarkanlah   Nabi   Yusuf   dari   penjara   secara   hormat,   bersih   dari segala tuduhan. Ia pergi langsung ke istana Raja memenuhi undangannya. Bacalah isi cerita ini dalam Al-Quran surah "Yusuf" ayat 43 sehingga ayat 53 :~ "43.~     Raja   berkata   {kepada     orang-orang     terkemuka      dari  kaumnya}:      "Sesungguhnya        aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh butir {gandum} yang hijau dan   tujuh   butir   lainnya   yang   kering.   Hai   orang-orang   yang   terkemuka,   terangkanlah   kepadaku tentang takbir mimpiku itu, jika kamu dapat menakbirkan mimpi." 44.~ mereka menjawab: "{Itu} adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sesekali tidak tahu menakbirkan mimpi". 45.~ Dan berkatalah   orang   yang   selamat   di   antara   mereka   berdua   dan   teringat   {kepada   Yusuf}   sesudah beberapa   waktu   lamanya;   "Aku   akan   memberitakan   kepadamu   tentang   {orang   yang   pandai} menakbirkan mimpi itu, maka utuslah aku {kepadanya} ". 46.~ {Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf ia berseru}: " Yusuf, hai orang yang sgt dpt dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang   tujuh   ekor   sapi   yang   gemuk-gemuk   yang   dimakan   oleh   tujuh   ekor   sapi   betina   yang kurus-kurus   dan   tujuh   butir   {gandum}   yang   hijau   dan   {tujuh}   lainnya   yang   kering   agar   aku kembali   kepada   orang-orang   itu,   agar   mereka   mengetahuinya".   47.~   Yusuf   berkata:   "Supaya kamu bertanam tujuh tahun {lamanya} sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di butirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. 48.~ Kemudian sesudah itu akan datang     tujuh   tahun   yang    amat   sulit,  yang    menghabiskan       apa   yang   kamu     simpan    untuk menghadapinya   {tahun   sulit}   kecuali   sedikit   dari   {benih   gandum}   yang   kamu   simpan.   49.~ Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan {dengan cukup} dan di masa mereka memeras anggur".

0 comments:

Posting Komentar