Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Senin, 09 Juni 2025

Kisah Nabi Yusuf A.S di Hukum dalam penjara karena fitnah

 Kisah Nabi Yusuf A.S di Hukum dalam penjara  karena fitnah

Maka kesempatan ketika si suami tidak ada di rumah, masuklah Zulaikha ke bilik tidurnya seraya berseru kepada Yusuf agar mengikutinya.        Yusuf    segera mengikutinya       dan    masuk     ke   bilik   di  belakang     Zulaikha, sebagaimana ia sering melakukannya bila di mintai pertolongannya melakukan sesuatu di dalam bilik.   Sekali-kali   tidak   terlintas   dalm   fikirannya   bahwa   perintah   Zulaikha   kali   itu   kepadanya untuk     masuk     ke  biliknya    bukanlah     perintah    biasa   untuk    melekukan      sesuatu    yang    biasa diperintahkan      kepadanya.  

hal yang membuat nabi yusuf dihukum

  

Ia  baru   sedar   ketika   ia  berad   di  dalam    bilik,  pintu  dikunci    oleh Zulaikha, tabir disisihkan seraya berbaring berkatalah ia kepada Yusuf: " Ayuh, hai Yusuf! Inilah aku    sudah    siap  bagimu,    aku   tidak   tahan   menyimpan       lebih  lama    lagi  rasa  rinduku    kepada sentuhan   tubuhmu.   Inilah   tubuhku   kuserahkan   kepadamu,   berbuatlah   sekehendak   hatimu   dan sepuas nafsumu." Seraya   memalingkan   wajahnya   ke   arah   lain,   berkatalah   Yusuf:"   Semoga   Allah   melindungiku dari   godaan   syaitan.   Tidak   mungkin   wahai   tuan   puteriku   aku   akan   melakukan   maksiat   dan memenuhi   kehendakmu.   Jika   aku   melakukan   apa   yang   tuan   puteri   kehendaki,   maka   aku   telah mengkhianati       tuanku,    suami    tuan   puteri,  yang    telah  melimpahkan       kebaikannya      dan   kasih sayangnya   kepadaku.   Kepercayaan   yang   telah   dilimpahkannya   kepadaku,   adalah   suatu   amanat yang tidak patut aku cederai. Sesekali tidak akanku balas budi baik tuanku dengan perkhianatan dan penodaan nama baiknya. Selain itu Allah pun akan murka kepadaku dan akan mengutukku bila bila aku lakukan apa yang tuan puteri mintakan daripadaku. Allah Maha Mengetahui segala apa yang diperbuat oleh hambanya. Segera   mata   Zulaikha   melotot   dan   wajahnya   menjadi   merah,   tanda   marah   yang   meluap-luap, akibat   penolakan   Yusuf   tehadap   ajaknya.   Ia   merasakan   dirinya   dihina   dan   diremehkan   oleh Yusuf     dengan    penolakannya,    yang   dianggapnya      suatu   perbuatan     kurang    ajar  dari  seorang pelayan terhadap majikannya yang sudah merendahkan diri, mengajaknya tidur bersama, tetapi ditolak    mentah-mentah.        Padhal      tidak    sedikit    pembesar       pemerintah      dan     orang-orang

berkedudukan telah lama merayunya dan ingin sekali menyentuh tubuhnya yang elok itu, tetapi tidak dihiraukan oleh Zulaikha.

Yusuf   melihat   mata   Zulaikha   yang   melotot   dan   wajahnya   yang   menjadi   merah,   menjadi   takut akan   terjadi   hal-hal   yang   tidak   diinginkan,   dan segera  lari   menuju   pintu   yang   tertutup,   namun Zulaikha cepat-cepat bangun dari ranjangnya mengejar Yusuf   yang sedang berusaha membuka pintu,   ditariknyalah   kuat-kuat   oleh   Zulaikha   bahagian   belakang   kemejanya   sehingga   terkoyak. Tepat   pada   masa   mereka   berada   di   belakang   pintu   sambil   tarik   menarik,   datanglah   Futhifar mendapati mereka dalam keadaan yang mencurigakan itu. Dengan   tiada memberi   kesempatan   Yusuf   membuka   mulut,   berkatalah   Zulaikha   cepat-cepat kepada suaminya   yang masih berdiri tercengang memandang kepada kedua orang kepercayaan itu:"   Inilah   dia   Yusuf   ,   hamba   yang   engkau   puja   dan   puji   itu   telah   berani   secara   kurang   ajar masuk      ke  bilikku    dan   memaksaku       memenuhi       nafsu   syahwatnya.  

Berilah    ia  ganjaran    yang setimpal   dengan   perbuatan   biadabnya.   Orang   yang   tidak   mengenal

budi   baik   kami   ini   harus dipenjarakan dan diberika seksaan yang pedih." Yusuf mendengar laporan dan tuduhan palsu Zulaikha kepada suaminya, tidak dpt berbuat apa- apa selain memberi keterangan apa   yang terjadi sebenarnya. Berkatalah ia kepada majikannya, Futhifar:"     Sesungguhnya        dialah    yang    menggodaku,        memanggilkan        aku   ke   biliknya,    lalu memaksaku memenuhi nafsu syahwatnya. Aku menolak tawarannya itu dan lari menyingkirinya, namun ia mengejarku dan menarik kemejaku dari belakang sehingga terkoyak." Futhifar   dalam   keadaan   bingung.   Sipakah   diantara   kedua   orang   yang   benar?   Yusufkah   yang memang selama hidup bersama dirumahnya belum pernah berkata dusta, atau Zulaikhakah yang dalam   fikirannya   tidak   mungkin   akan   mengkhianatinya?   Dalam   keadaan   demikian   itu   tibalah sekonyong-konyong           seorang    dari   keluarga    Zulaikha,    iaitu   saudaranya     sendiri   yang    dikenal bijaksana,     pandai    dan    selalu   memberi     pertimbangan       yang    tepat   bila  dimintai    fikiran   dan nasihatnya.   Atas   permintaan   Futhifar   untuk         memberinya   pertimbangan          dalam   masalah      yang membingungkan          itu,  berkatalah    saudaranya:"      Lihatlah,   bila  kemeja     Yusuf    terkoyak    bahgian belakangnya, maka ialah yang benar dan isterimu yang dusta. Sebaliknya bila koyak kemejanya di bahagian hadapan maka dialah yang berdusta dan isterimu yang berkata benar." Berkatalah   Futhifar   kepada   isterinya   setelah   persoalannya   menjadi  jelas   dan   tabir   rahasianya terungkap:"   Beristighfarlah   engkau   hai   Zulaikha   dan   mohonlah   ampun   atas   dosamu.   Engkau telah   berbuat   salah   dan   dusta   pula   untuk   menutupi   kesalahanmu.   Memang   yang   demikian   itu adalah sifat-sifat dan tipu daya kaum wanita yang sudah kami kenal." Kemudian berpalinglah dia mengadap   Yusuf   dan   berkata   kepadanya:"   Tutuplah   rapat-rapat              mulutmu   wahai       Yusuf,   dan ikatlah lidahmu, agar masalah ini akan tetap menjadi rahasia yang tersimpan sekeliling dinding rumah      ini  dan   jangan   sesekali    sampai    keluar   dan    menjadi    rahasia   umum      dan   buah    mulut masyarakat. Anggap saja persoalan ini sudah selesai sampai disini." Ada sebuah peribahasa yang berbunyi:" Tiap rahasia yang diketahui oleh dua orang pasti tersiar dan   diketahui    oleh   orang   ramai."   Demikianlah      juga   peristiwa   Zulaikha   dengan   Yusuf     yang dengan   ketat   ingin   ditutupi   oleh   keluarga   Futhifar   tidak   perlu   menunggu   lama   untuk   menjadi rahasia umum. pada mulanya orang berbisik-bisik dari mulut ke mulut, menceritakan kejadian itu, tetapi makin hari makin meluas dan makin menyebar ke tiap-tiap pertemuan dan menjadi bahan pembicaraan   di   kalangan   wanita-wanita   dari   golongan   atas   dan   menengah.   Kecaman-kecaman yang bersifat sindiran mahupun yang terang-terangan mulai dilontarkan orang terhadap Zulaikha, isteri Ketua Polis Negara, yang telah dikatakan bercumbu-cumbuan dengan pelayannya sendiri, seorang hamba belian dan yang sangat memalukan kata mereka bahwa pelayan bahkan menolak ajakan majikannya dan tatkala melarikan diri drpnya dikejarkannya sampai bahagian belakang kemejanya terkoyak. Kecaman-kecaman           sindiran-sindiran     dan    ejekan-ejekan     orang    terhadap     dirinya   akhirnya sampailah di telinga Zulaikha.

Ia menjadi masyangul dan sedih hati bahwa peristiwanya dengan Yusuf sudah menjadi buah mulut orang yang dengan sendirinya membawa nama baik keluarga dan nama baik suaminya sebagai Ketua Polis Negara yang sgt disegani dan dihormati. Zulaikha yang   sangat   marah   dan   jengkel   terhadap   wanita-wanita   sekelasnya,   isteri-isteri   pembesar   yang tidak    henti-hentinya     dalam    pertemuan     mereka    menyinggung       namanya     dengan     ejekan   dan kecaman sehubungan dengan peristiwanya dengan Yusuf. Utk   mengakhiri   desas-desus   dan   kasak-kusuk   kaum   wanita   para   isteri   pembesar   itu,   Zulaikha mengundang   mereka   ke   suatu   jamuan   makan   di   rumahnya,   dengan   maksud   membuat   kejutan memperlihatkan   kepada   mereka   Yusuf   yang   telah   menawankan   hatinya   sehingga   menjadikan lupa akan maruah dan kedudukan sebagai isteri Ketua Polis Negara. Dalam      pesta  itu  para  undangan     diberikan    tempat   duduk    yang    empuk    dan   masing-masing diberikan sebilah pisau yang tajam untuk memotong daging dan buah-buahan yang tersedia dan sudah dihidangkan. Setelah masing-masing tamu menduduki tempatnya dan disilakannya menikmati hidangan yang sudah   tersedia   di   depannya,   maka   tepat   pada   masa   mereka   sibuk   mengupas   buah   yang   ada ditangan masing-masing, dikeluarkannyalah Yusuf oleh Zulaikha berjalan sebagai peragawan di hadapan wanita-wanita yang sedang sibuk memotong buah-buahan itu. Tanpa disadari para tamu wanita     yang    sedang    memegang       pisau   dan    buah-buahan      di  tangannya     seraya    ternganga mengagumi   keindahan   wajah   dan   tubuh   Yusuf   mereka   melukai   jari-jari   tangannya   sendir   dan sambil   menggeleng-geleng   kepala   kehairanan,   maka   berkatalah   mereka:"   Maha   Sempurnalah Allah. Ini bukanlah manusia. Ini adalah seorang malaikat yang mulia." Zulaikha bertepuk tangan tanda genbira melihat usah kejutannya brhasil dan sambil menujuk ke jari-jari wanita   yang terhiris dan mencucurkan darah itu berkatalah ia:" Inilah dia Yusuf,   yang menyebabkan aku menjadi bual-bualan ejekanmu dan sasaran kecaman-kecaman orang Tidakkah kami setelah melihat Yusuf dengan mata kepala memberi uzur kepadaku, bila ia menawan hatiku

dan   membangkitkan   hawa   nafsu   syahwatku   sebagai   seorang   wanita   muda   yang   tidak   pernah melihat orang yang setampan parasnya, seindah tubuhnya dan seluhur akhlak Yusuf? Salahkah aku   jika   aku   tergila-gila   olehnya,   sampai   lupa   akan   kedududkanku   dan   kedudukan   suamiku? Kamu yang hanya melihat Yusuf sepintas lalu sudah kehilangan kesedaran sehingga bukan buah- buahan yang kamu kupas tetapi jari-jari tanganmu yang terhiris. Maka hairankah kalau aku yang berkumpul dengan Yusuf di bawah satu bumbung, melihat wajah dan tubuhnya serta mendengar suaranyapada setiap saat dan setiap detik sampai kehilangan akal sehingga tidak dapat mengawal nafsu syahwatku menghadapinya? Aku harus mengaku didepan kamu bahawa memang akulah yang   menggodanya   dan   merayunya   dan   dengan   segala   daya   upaya   ingin   memikat   hatinya  dan mengundangnya   untuk        menyambut      cintaku   dan  melayani    nafsu   syahwatku.   Akan    tetapi  dia bertahan diri, tidak menghiraukan ajakanku dan bersikap dingin terhadap rayuan dan godaanku. Ia   makin    menjauhkan     diri,  bila  aku  mencuba     mendekatinya     dan   memalingkan      pandangan matanya   dari   pandanganku   bila   mataku   menentang   matanya.   Aku   telah   merendahkan   diriku sebagai    isteri  Ketua   Polis  Negara    kepada    Yusuf   yang   hanya    seorang   hamba     sahaya   dan pembantu   rumah,   namaku   sudah   terlanjur   ternoda   dan   menjadi   ejekan   orang   karenanya,   maka bila tetap membangkang dan tidak mahu memperturutkan kehendakku, aku tidak akan ragu-ragu akan    memasukkannya       ke   dalam   penjara   sepanjang    waktu   sebagai   pengajaran    baginya    dan imbalan bagi kecemaran namaku karenanya." Mendengar kata-kata ancaman Zulaikha terhadap diri Yusuf menggugah hati para wanita yang menaruh simpati dan rasa kasihan kepada diri Yusuf.

mereka menyayangkan bahwa tubuh yang indah dan wajah yang tampan serta manusia yang berbudi pekerti dan berakhlak luhur itu tidak patut   dipenjarakan     dan  dimasukkan      ke  tempat    orang-orang    yang  melakukan     jenayah    dan penjahat. Berkata salah seorang yang menghampirinya:" Wahai Yusuf! Mengapa engkau berkeras kepala menghadapi Zulaikha yang menyayangimu dan mencintaimu? Mengapa engkau menolak ajakan dan    seruannya   terhadapmu?   

  Suatu  keuntungan     besar  bagimu,    bahwa    seorang   wanita   cantik seperti    Zulaikha     yang   bersuamikan      seorang    pembesar     negara    tertarik   kepadamu      dan menginginkan       pendekatanmu.     Ataukah     mungkin    engkau    adalah   seorang   lelaki  yang   lemah syahwat dan karena itu tidak tertarik oleh kecantikan serta keelokan seorang wanita muda seperti Zulaikha." Berkata seorang tamu wanita lain:" Jika sekiranya kamu tidak tertarik kepada Zulaikha karena kecantikannya, maka berbuatlah untuk kekayaannya dan kedudukan suaminya. sebab jika engkau dapat menyesuaikan dirimu kepada kehendak Zulaikha dan mengikuti segala perintahnya nescay engkau akan dianugerahi harta yang banyak dan mungkin pangkatmu pun akan dinaikkan." Berucap     seorang    tamu    lain  memberi     nasihat:"   Wahai    Yusuf!    fikirkanlah   baik-baik    dan camkanlah      nasihatku   ini:  Zulaikha   sudah   berketetapan    hati  harus   mencapai    tujuannya    dan memperoleh akan apa yang dikehendakinya drpmu. Ia sudah terlanjur diejek dan dikecam orang dan   sudah   terlanjur   namanya   menjadi   bualan   di   dalam   masyarakat   karena   engkau   maka   dia mengancam        bila   engkau    tetap   berkeras    kepala    dan   tidak   melunakkan      sikapmu     terhadap tuntutannya,      pasti  ia  akan    memasukkan       engkau     ke   dalam    penjara   sebagai    penjahat    dan penjenayah.     

Engkau     mengetahui      bahawa    suami    Zulaikha    adlah    Ketua   Polis   Negara     yang berkuasa  memenjarakan       seseorang     ke  dalam    tahanan    dan   engkau    mengetahui      pula  bahwa Zulaikha sgt berpengaruh kepada suaminya. Sayangilah wahai Yusuf dirimu yang masih muda remaja   dan   tampan   ini   dan   ikutilah   perintah   Zulaikha   agar   engkau   selamat   dan   terhindar   dari akibat yang kami tidak menginginkan ke atas dirimu." Kata-kata   nasihat   dan   bujukan   para   wanita   ,Tamu   Zulaikha   itu   didengar   oleh   Yusuf   dengan telinga kanan dan keluar ke telinga kirinya. Tidak suatu pun daripadanya   yang dapat turun ke lubuk   hatinya   atau   menjadi   bahan   penimbangannya.   Akan   tetapi   walaupun   ia   percaya   kepada dirinya, tidak akan terpengaruh oleh bujukan dan nasihat-nasihat itu, ia merasa khuatir, bahwa jika masih tinggal lama di tengah-tengah pergaulan itu akhirnya mungkin ia akan terjebak dan masuk ke dalam perangkap tipu daya dan tipu muslihat Zulaikha dan kawan-kawan wanitanya. Berdoalah   Nabi   Yusuf   memohon   kepada   Allah   agar   memberi   ketetapan   iman   dan   keteguhan tekad kepadanya spy tidak tersesat oleh godaan syaitan dan tipu muslihat kaum wanita yang akan menjerumuskannya   ke   dalam   lembah   kemaksiatan   dan   perbuatan   mungkar.   Berucaplah   ia   di dalam doanya:" Ya Tuhanku! sesungguhnya aku lebih suka dipenjarakan berbanding aku berada di luar tetapi harus memperturutkan hawa nafsu para wanita itu. Lindungilah aku wahai Tuhanku dari   pergaulan     orang-orang     yang   hendak    membawaku       ke   jalan  yang   sesat  dan   memaksaku melakukan       perbuatan    yang  Engkau    tidak   redhai.   Bila  aku   dipenjarakan     akan   ku   bulatkan fikiranku serta ibadahku kepadamu wahai Tuhanku.

 Jauhkanlah daripadaku rayuan dan tipu daya wanita-wanita itu, supaya aku tidak termasuk dari orang-orang yang bodoh dan sesat." Futhifar, Ketua Polis Negara, Suami Zulaikha mengetahui dengan pasti bahwa Yusuf bersih dari tuduhan yang dilemparkan kepadanya. Ianya pula sedar bahwa isterinyalah yang menjadi biang keladi dalam peristiwa yang sampai mencemarkan nama baik keluarganya. Akan tetapi ia tidak dapat   berbuat   selain   mengikuti   nasihat   isterinya   yang   menganjurkan   agar   Yusuf   dipenjarakan. Karena     dengan    memasukkan        Yusuf    ke  dalam    tahanan,   pendapat    umum      akan   berubah    dan berbalik    akan   menuduh      serta  menganggap      Yusuflah     yang   bersalah   dalam    peristiwa   itu  dan bukannya Zulaikha. Dengan demikian mereka berharap nama baiknya   akan pulih kembali dan desas-desus serta kasak-kasuk masyarakat tentang rumahtanggannya akan berakhir. Demikianlah, maka  perintah   dikeluarkan   oleh   Futhifar   dan   masuklah   Yusuf   ke   dalam   penjara   sesuai   dengan doanya. Isi cerita di atas dapat dibaca dalam Al-Quran surah Yusuf ayat 22 sehingga ayat 35 : "22.   Dan   tatkala   ia   cukup   dewasa,   Kami   berikan   kepadanya   hikmah   dan   ilmu.   Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 23. Dan wanita {Zulaikha} yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya {kepadanya} dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata: " Marilah kesini ". Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah,   sungguh   tuanku   telah   memperlakukan   aku   dengan   baik."   Sesungguh   orang-orang   yang zalim     tidak  akan    beruntung.    24.   Sesungguhnya       wanita    itu  telah   bermaksud      {melakukan perbuatan   itu}   dengan   Yusuf   dan   Yusuf   pun   bermaksud   {melakukan   pula}   dengan   wanita   itu andaikata     dia   tidak   melihat    tanda   {dari}   Tuhannya.      Demikian     agar   Kami     memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. 25. Dan kedua-duanya berlumba-lumba menuju pintu dan wanita itu menarik baju kemeja   Yusuf   dari   belakang   hingga   koyak   dan   kedua-duanya   mendapati   suami   wanita   itu   di muka pintu.

Wanita itu berkata:" Apakah pembalasan terhadap orang   yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau dihukum dengan azab yang pedih?" 26. Yusuf berkata:"   Dia   menggodaku   untuk   menundukkan   diriku   {kepadanya}."   Dan   seorang   saksi   dari keluarga   wanita   itu   memberi   kesaksiannya:"   Jika   bajunya   koyak   dihadapan,   maka   wanita   itu benar, dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. 27. Dan jika bajunya koyak dibelakang, mka wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar". 28. Maka tatkala suami wanita    itu  melihat   baju   kemeja    Yusuf    koyak   dari   belakang    berkatalah    dia:"  Sesungguhnya kejadian   itu   adalah   diantara   tipu   daya   kamu,   sesungguhnya   tipu   daya   kamu   besar".   29.   Hai Yusuf:" Berpalinglah dari ini dan kamu {hai isteriku} mohon ampunlah atas doamu itu karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah". 30. Dan wanita-wanita di kota itu   berkata:"   Isteri  Al-Aziz     menggoda      bujangnya     untuk   menundukkan        dirinya   kepadanya, sesungguhnya        cintanya    kepada    bujangan     itu  adalah    sgt   mendalam.      Sesungguhnya       kami memandangnya   dalam   kesesatan   nyata."   31.   Maka   tatkala   wanita   itu   {Zulaikha}   mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk dan    diberikannya      kepada    masing-masing    mereka     sebilah   pisau   {utk   memotong       jamuan} kemudian   dia   berkata   {kepada   Yusuf}:"   Keluarlah   {nampakkanlah   dirimu}   kepada   mereka". Maka tatakala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada {keindahan rupa} nya dan mereka   melukai   {jari}   tangannya   dan   berkata:"   Maha   sempurna   Allah,   ini   bukanlah   manusia.

Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia". 32. Wanita itu {Zulaikha} berkata:" Itulah dia orang   yang kamu cela aku karena {tertarik} kepadanya dan sesungguhnya aku telah menggoda       dia   untuk    menundukkan        dirinya   {kepadaku}       akan   tetapi   dia   menolak.     Dan sesungguhnya   jika   dia   tidak   mentaati   apa   yang   aku   perintahkan   kepadanya   nescaya   dia   akan dipenjarakan      dan   dia  akan    termasuk    orang-orang     yang    hina".  33.   Yusuf    berkata:"   Wahai Tuhanku penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau      hindarkan    drpku    tipu  daya    mereka    tentu   akan   aku   cenderung     untuk    {memenuhi keinginan   mereka}   dan   tentulah   aku   termasuk   orang-orang   yang   bodoh".   34.   Maka   Tuhannya memperkenankan    doa    Yusuf     dan   Dia    menghindarkan        Yusuf    dari   tipu   daya    mereka. Sesungguhnya        Dialah   Yang   Maha   Mendengar   lagi       Maha   Mengetahui.      35.   Kemudian   ambil fikiran   kepada   mereka   setelah   melihat   tanda-tanda   {kebenaran   Yusuf}   bahwa   mereka   harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu". { Yusuf : 25 ~ 35 } Yusuf dalam penjara Yusuf     di  masukkan    ke   dalam   penjara   bukannya     karena   ia  telah  melakukan    kesalahan    atau kejahatan, tetapi karena sewenang-wenangnya penguasa yang memenjarakannya untuk menutupi dosanya sendiri dengan menempelkan dosa itu kepada orang yang dipenjarakan. Akan tetapi bagi Nabi Yusuf, penjara adalah tempat yang aman untuk menghindari segala godaan dan tipu daya yang akan menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan perbuatan mungkar. Bagi Yusuf hidup di dalam sebuah penjara yang gelap dan sempit, dimana gerak bandanya dan pandangan matanya dibatasi, adalah lebih baik dan lebih disukai drp hidup di alam bebas di mana jiwanya tertekan dan    hatinya   tidak  merasa    aman    dan   tenteram.   Di   dalam   penjara   Yusuf  dpt  membulatkan fikirannya dan jiwanya beribadah dan menyembah kepada Allah. Disamping   itu   ia   dpt   melakukan   dakwah   di   dalam   penjara,   memberi   bimbingan   dan   nasihat kepada   pesalah,   agar   mereka   yang   telah   berdosa   melakukan   kejahatan,   bertaubat   dan   kembali menjadi orang-orang yang baik, sedang kepada tahanan yang tidak berdosa yang menjadi korban perbuatan   penguasa   yang   sewenang-wenang   dihiburkna   agar   mereka   bersabar   dan   bertakwa, bertawakkal   serta   beriman   memohon   kepada   Allah   mengakhiri   penderitaan   dan   kesengsaraan mereka.

0 comments:

Posting Komentar