Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Selasa, 10 Juni 2025

beberapa aksara yang pernah ada di dunia

Bahasa tertua di dunia yang diketahui dengan catatan tertulis adalah bahasa Sumeria, Akkadia, dan Mesir. Bahasa-bahasa ini sudah tidak digunakan lagi, namun jejaknya bisa dilihat dalam aksara paku (Sumeria) dan hieroglif (Mesir). Beberapa bahasa lain yang juga dianggap sangat tua dan masih digunakan hingga kini adalah bahasa Ibrani, Sanskerta, Tamil, Yunani, dan Euskera.

beberapa aksara yang pernah ada di dunia


Berikut beberapa poin penting terkait bahasa tertua di dunia:

Bahasa Tertulis:

Bahasa Sumeria, Akkadia, dan Mesir memiliki catatan tertulis tertua yang diketahui, dengan temuan aksara paku dan hieroglif yang berasal dari ribuan tahun SM.

Bahasa yang Masih Digunakan:

Beberapa bahasa yang masih digunakan hingga kini dan dianggap sangat tua adalah bahasa Ibrani, Sanskerta, Tamil, Yunani, dan Euskera.

Bahasa Sanskerta:

Bahasa Sanskerta adalah bahasa yang sangat penting dalam agama Hindu dan banyak bahasa India modern memiliki akar yang sama dengan Sanskerta.

Bahasa Tamil:

Bahasa Tamil adalah bahasa tertua di India yang masih digunakan hingga sekarang.

Bahasa Ibrani:

Bahasa Ibrani digunakan dalam teks-teks Alkitab Ibrani dan masih digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Israel.

Bahasa Yunani:

Bahasa Yunani memiliki sejarah yang panjang dan telah berevolusi menjadi bahasa modern.

Bahasa Euskera:

Bahasa Euskera (bahasa Basque) adalah bahasa yang unik dan tidak terkait dengan bahasa lain di Eropa.

 

Nabi Nuh diperkirakan menggunakan bahasa yang terkait dengan bahasa Ibrani, tetapi dengan perbedaan dalam aksara dan tata bahasa dibandingkan bahasa Ibrani modern. Beberapa orang berpendapat bahwa Nuh dan orang-orang sebelum banjir menggunakan bahasa Ibrani, meskipun mungkin berbeda dengan bahasa Ibrani modern. Dalam kitab "Ma\'ani Asma\' al-Ambiya\'", kata "Nuh" dalam bahasa Ibrani dan Arab dilafalkan dengan Nuh (نوح)

Bahasa Ibrani pertama kali digunakan sekitar abad ke-12 SM dan masih digunakan sampai sekarang. Bahasa Ibrani Klasik digunakan sebagai bahasa lisan di kerajaan Israel dan Yehuda pada Zaman Besi. Setelah periode ini, bahasa Ibrani Mishnaik dan Abad Pertengahan digunakan, sebelum akhirnya bahasa Ibrani modern berkembang pada abad ke-19 dan 20 sebagai bahasa lisan.

Elaborasi:

Bahasa Ibrani Klasik:

Bahasa Ibrani Klasik digunakan sebagai bahasa lisan di kerajaan Israel dan Yehuda pada Zaman Besi, sekitar tahun 1200 hingga 586 SM.

Bahasa Ibrani Mishnaik dan Abad Pertengahan:

Setelah itu, bahasa Ibrani Mishnaik dan Abad Pertengahan digunakan, dan pada periode ini bahasa Ibrani digantikan oleh bahasa Aram sebagai bahasa lisan.

Bahasa Ibrani Modern:

Bahasa Ibrani modern berkembang sebagai bahasa lisan selama kebangkitan nasional Yahudi pada abad ke-19 dan 20.

Penggunaan Saat Ini:

Bahasa Ibrani masih digunakan hingga saat ini, baik sebagai bahasa resmi Israel, bahasa liturgi orang Yahudi di seluruh dunia, dan bahasa pengantar di universitas-universitas.

Bahasa Aram

Bahasa Aram digunakan dari sekitar abad ke-11 SM hingga abad ke-7 M, dengan beberapa dialek dan ragam masih digunakan hingga saat ini. Bahasa Aram dikenal sebagai lingua franca di Timur Tengah selama beberapa abad, kemudian digantikan oleh bahasa Arab.

Perkembangan Bahasa Aram:

Aram Kuno (1100 SM - 200 M):

Bahasa ini digunakan oleh orang Aram di Aram Kuno (wilayah Suriah modern) dan menjadi lingua franca di Timur Tengah.

Aram Pertengahan (200 - 1200 M):

Bahasa ini termasuk ragam seperti Suryani, Aram Talmud, Targumim, dan Midrashim.

Aram Modern (1200 - sekarang):

Bahasa ini mencakup berbagai ragam Aram modern lainnya, seperti bahasa Aram Baru.

Peran Bahasa Aram:

Lingua Franca: Bahasa Aram berperan sebagai bahasa umum di berbagai wilayah di Timur Tengah, khususnya di Kekaisaran Akhemeniyah.

Bahasa Sastra dan Agama: Bahasa Aram tetap digunakan sebagai bahasa sastra dan agama di kalangan Yahudi, Mandaean, dan beberapa kelompok Kristen.

Bahasa Lisan Yesus: Bahasa Aram diduga sebagai bahasa lisan yang digunakan oleh Yesus Kristus.

Dialek dan Ragam:

Aram Alkitabiah: Digunakan dalam bagian-bagian Alkitab.

Aram Kekaisaran: Digunakan di Kekaisaran Akhemeniyah.

Suryani: Salah satu ragam Aram Pertengahan yang masih digunakan hingga saat ini.

Aram Baru: Ragam Aram yang dituturkan dari abad pertengahan hingga masa modern, terutama oleh orang Asyur.

Kesimpulan:

Bahasa Aram memiliki sejarah yang panjang dan signifikan dalam sejarah Timur Tengah. Meskipun digantikan sebagai lingua franca oleh bahasa Arab, bahasa ini masih digunakan sebagai bahasa sastra, agama, dan bahasa lisan di beberapa komunitas hingga saat ini.

Bahasa Suryani

Bahasa Suryani pertama kali digunakan sejak abad ke-1 Masehi, dan terdapat bukti tertulisnya pada tahun 73 M. Bahasa ini mencapai puncaknya di sekitar abad ke-7 Masehi, tepat sebelum penaklukan Arab, dan kemudian secara bertahap digantikan oleh bahasa Arab.

Elaborasi:

Asal-usul:

Bahasa Suryani merupakan dialek bahasa Aram, yang berasal dari wilayah Timur Dekat.

Periode Zaman Keemasan:

Bahasa Suryani mengalami periode keemasan dari abad ke-4 hingga abad ke-7, dengan banyak karya sastra dan terjemahan yang dihasilkan.

Penurunan dan Penggantian:

Setelah penaklukan Arab, bahasa Suryani mulai mengalami penurunan dan secara bertahap digantikan oleh bahasa Arab, terutama dalam penggunaan sehari-hari.

Penggunaan Sekarang:

Meskipun tidak lagi menjadi bahasa utama di banyak daerah, bahasa Suryani masih digunakan dalam beberapa komunitas Kristen, terutama dalam liturgi gereja.

Bukti Tertulis:

Bukti tertulis pertama bahasa Suryani ditemukan pada tahun 73 M, dan terdapat banyak manuskrip dari periode Zaman Keemasan.

Dialek dan Aksara:

Bahasa Suryani memiliki beberapa dialek dan aksara, termasuk Esṭrangelā (aksara klasik) dan Madnḥāyā (aksara modern).

 

Bahasa di Nusantara

Bahasa Sansekerta

diperkirakan mulai digunakan sekitar tahun 1750-500 SM, di mana bangsa Indo-Arya tinggal dan menetap di India bagian Utara. Bahasa ini berkembang sebagai bahasa lisan dan kemudian ditulis menggunakan aksara Brahmi dan turunannya. Bahasa Sansekerta juga digunakan dalam teks-teks Weda, kitab suci Hindu, yang ditulis sekitar 1500-1200 SM.

Penjelasan lebih rinci:

Asal-usul:

Bahasa Sansekerta berasal dari bahasa Indo-Arya, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini berkembang di India Utara dan kemudian menyebar ke wilayah lain.

Pencatatan:

Bahasa Sansekerta awalnya merupakan bahasa lisan, tetapi kemudian mulai dicatat dengan aksara Brahmi dan turunannya.

Teks Weda:

Bahasa Sansekerta sangat penting dalam agama Hindu, dan digunakan sebagai bahasa dalam Weda, kitab suci Hindu. Teks-teks Weda ditulis sekitar 1500-1200 SM.

Penggunaan modern:

Meskipun bahasa Sansekerta memiliki akar sejarah yang panjang, bahasa ini masih digunakan hingga saat ini, khususnya di India. Bahasa Sansekerta juga dianggap sebagai bahasa yang penting untuk memelihara warisan budaya India.

Di Indonesia:

Bahasa Sansekerta mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke-5 Masehi, bersamaan dengan masuknya agama Hindu. Hal ini ditunjukkan oleh adanya prasasti-prasasti dan peninggalan lain yang menggunakan bahasa Sansekerta.

Aksara Brahmi

diperkirakan muncul sekitar abad ke-3 SM, dengan contoh yang paling terkenal ditemukan pada dekrit batu Ashoka. Aksara Brahmi kemudian berkembang menjadi berbagai aksara regional sepanjang Abad Pertengahan.

Penjelasan Lebih Lanjut:

Asal-Usul:

Aksara Brahmi diperkirakan berasal dari atau terinspirasi dari aksara Aram, dan pertama kali muncul sebagai sistem yang lengkap pada abad ke-3 SM.

Bukti Sejarah:

Contoh tertua yang diketahui dari aksara Brahmi adalah pada dekrit batu Ashoka (memerintah sekitar 265–238 SM).

Penggunaan:

Aksara Brahmi digunakan untuk menulis bahasa Prakrit, bahasa yang digunakan masyarakat umum, dan kemudian juga digunakan untuk menulis bahasa Sansekerta.

Pengaruh:

Aksara Brahmi menjadi dasar bagi banyak aksara India, termasuk aksara Devanagari yang digunakan saat ini.

Perkembangan:

Aksara Brahmi berkembang menjadi berbagai variasi regional sejak bukti prasasti yang bertanggal sekitar abad ke-3 SM.

Penyebaran:

Aksara Brahmi juga menyebar ke Asia Tenggara, misalnya di Filipina, Indonesia, Kamboja, dan Burma.

Jadi, berdasarkan bukti sejarah dan penelitian, aksara Brahmi mulai digunakan secara luas dan lengkap pada abad ke-3 SM.

Aksara Tamil

Aksara Tamil atau yang lebih tepatnya aksara Tamil-Brahmi diperkirakan berasal dari antara abad ke-3 SM hingga abad ke-1 M. Aksara ini merupakan sistem penulisan tertua yang diketahui dan digunakan di berbagai wilayah di India Selatan, termasuk Tamil Nadu, Kerala, dan Karnataka.

Penjelasan Lebih Lanjut:

Aksara Tamil-Brahmi:

Aksara ini merupakan varian dari aksara Brahmi yang digunakan untuk menulis prasasti dalam bahasa Tamil Kuno.

Asal-Usul:

Paleografis dan stratigrafi menunjukkan bahwa aksara ini muncul sekitar abad ke-3 SM hingga abad ke-1 M.

Bukti Prasasti:

Prasasti dalam aksara Tamil-Brahmi telah ditemukan di berbagai tempat, seperti gua, bebatuan, pecahan tembikar, dan lainnya.

Perkembangan:

Aksara Tamil-Brahmi kemudian berevolusi menjadi aksara Tamil yang digunakan saat ini.

Bahasa Kawi

digunakan sejak abad VIII Masehi atau sebelum abad IX Masehi, dan terus digunakan hingga abad ke-16. Bahasa ini, yang juga dikenal sebagai Bahasa Jawa Kuno, memiliki aksara khusus yang disebut Aksara Kawi. Aksara Kawi ini merupakan adaptasi dari aksara Pallawa yang berasal dari India.

Lebih detailnya:

Masa Penggunaan:

Bahasa Kawi digunakan secara luas di Pulau Jawa dan sebagian wilayah Asia Tenggara antara abad ke-8 hingga ke-16 Masehi.

Aksara Kawi:

Bahasa ini ditulis dengan aksara Kawi, yang merupakan aksara turunan dari aksara Brahmi.

Penggunaan:

Bahasa Kawi digunakan dalam berbagai bentuk, termasuk dalam prasasti-prasasti bersejarah dan karya sastra.

Keterbatasan:

Setelah abad ke-15, bahasa Jawa Kuno mulai digantikan oleh bahasa Jawa Pertengahan, dan kemudian bahasa Jawa Baru.

Pengaruh Bahasa Jawa Kuno:

Bahasa Jawa Kuno memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan bahasa Jawa saat ini.

 

Bahasa Akaddia (aksara paku)

Aksara Babilonia

adalah bagian dari sistem tulisan yang lebih luas, yaitu aksara paku (cuneiform), yang dikembangkan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia sekitar 3500 SM. Aksara paku adalah bentuk tulisan tertua yang diketahui, dan digunakan untuk menulis bahasa Sumeria, kemudian juga bahasa Akkadia (yang merupakan bahasa Babilonia).

Elaborasi:

Aksara Paku (Cuneiform):

Aksara paku adalah sistem tulisan yang menggunakan tanda-tanda berbentuk baji (atau paku) yang diukir pada lempengan tanah liat. Tanda-tanda ini dibuat dengan menggunakan pena buluh berujung baji.

Aksara Babilonia:

Aksara Babilonia, yang merupakan bagian dari aksara paku, digunakan oleh bangsa Babilonia untuk menulis bahasa Akkadia. Bahasa Akkadia adalah bahasa resmi Kerajaan Babilonia.

Sistem Penulisan:

Aksara paku awalnya digunakan untuk merekam transaksi, kemudian berkembang untuk mencatat berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk hukum, literatur, dan agama.

Peninggalan Sejarah:

Banyak peninggalan Babilonia yang masih bisa ditemukan, seperti prasasti dan tablet tanah liat yang ditulis dengan aksara paku.

Pengaruh:

Aksara paku dan budaya Babilonia memiliki pengaruh besar terhadap peradaban lain di Timur Tengah, termasuk peradaban Asyur, dan beberapa bagian dari mitologi dan sastra Babilonia kemudian diadaptasi dan diserap oleh budaya lain.

Bahasa Akkadia

Bahasa Babilonia, yang merupakan dialek dari bahasa Akkadia, digunakan secara aktif dari sekitar tahun 1950 SM hingga 100 M. Bahasa ini mengalami beberapa evolusi selama periode tersebut, menjadi Bahasa Babilonia Kuno/Asyur Kuno (1950-1530 SM), Bahasa Babilonia Pertengahan/Asyur Pertengahan (1530-1000 SM), Bahasa Neo-Babilonia/Neo-Asyur (1000-600 SM), dan Bahasa Babilonia Akhir (600 SM-100 M).

Secara lebih rinci:

Bahasa Akkadia Kuno:

(sekitar 2500 - 1950 SM) adalah masa awal dari bahasa Akkadia yang kemudian berkembang menjadi Babilonia.

Bahasa Babilonia Kuno/Asyur Kuno:

(1950 - 1530 SM) adalah periode ketika bahasa Akkadia digunakan secara luas di Babilonia dan Asyur, menjadi bahasa resmi dan bahasa tulis.

Bahasa Babilonia Pertengahan/Asyur Pertengahan:

(1530 - 1000 SM) mengalami perubahan dan variasi dialek yang lebih luas.

Bahasa Neo-Babilonia/Neo-Asyur:

(1000 - 600 SM) ditandai dengan kemajuan dalam bahasa, termasuk penggunaan aksara paku yang semakin umum.

Bahasa Babilonia Akhir:

(600 SM - 100 M) menunjukkan penggunaan bahasa yang mulai berkurang dan digantikan oleh bahasa Aram dalam kehidupan sehari-hari, tetapi masih digunakan untuk tulisan ilmiah.

Meskipun bahasa Babilonia mulai punah pada abad ke-1 M, pengaruhnya terhadap bahasa-bahasa di sekitar Mesopotamia dan Timur Dekat Kuno masih terasa sampai saat ini. 


0 comments:

Posting Komentar