Bahasa tertua di dunia yang diketahui dengan catatan tertulis adalah bahasa Sumeria, Akkadia, dan Mesir. Bahasa-bahasa ini sudah tidak digunakan lagi, namun jejaknya bisa dilihat dalam aksara paku (Sumeria) dan hieroglif (Mesir). Beberapa bahasa lain yang juga dianggap sangat tua dan masih digunakan hingga kini adalah bahasa Ibrani, Sanskerta, Tamil, Yunani, dan Euskera.
Berikut
beberapa poin penting terkait bahasa tertua di dunia:
Bahasa
Tertulis:
Bahasa
Sumeria, Akkadia, dan Mesir memiliki catatan tertulis tertua yang diketahui, dengan temuan aksara
paku dan hieroglif yang berasal dari ribuan tahun SM.
Bahasa yang
Masih Digunakan:
Beberapa
bahasa yang masih digunakan hingga kini dan dianggap sangat tua adalah bahasa
Ibrani, Sanskerta, Tamil, Yunani, dan Euskera.
Bahasa
Sanskerta:
Bahasa
Sanskerta adalah bahasa yang sangat penting dalam agama Hindu dan banyak bahasa
India modern memiliki akar yang sama dengan Sanskerta.
Bahasa
Tamil:
Bahasa Tamil
adalah bahasa tertua di India yang masih digunakan hingga sekarang.
Bahasa
Ibrani:
Bahasa
Ibrani digunakan dalam teks-teks Alkitab Ibrani dan masih digunakan sebagai
bahasa sehari-hari di Israel.
Bahasa
Yunani:
Bahasa
Yunani memiliki sejarah yang panjang dan telah berevolusi menjadi bahasa
modern.
Bahasa
Euskera:
Bahasa
Euskera (bahasa Basque) adalah bahasa yang unik dan tidak terkait dengan bahasa
lain di Eropa.
Nabi Nuh
diperkirakan menggunakan bahasa yang terkait dengan bahasa Ibrani, tetapi
dengan perbedaan dalam aksara dan tata bahasa dibandingkan bahasa Ibrani
modern. Beberapa orang berpendapat bahwa Nuh dan orang-orang sebelum banjir
menggunakan bahasa Ibrani, meskipun mungkin berbeda dengan bahasa Ibrani
modern. Dalam kitab "Ma\'ani Asma\' al-Ambiya\'", kata
"Nuh" dalam bahasa Ibrani dan Arab dilafalkan dengan Nuh (نوح)
Bahasa
Ibrani pertama kali digunakan sekitar abad ke-12 SM dan masih digunakan sampai
sekarang. Bahasa Ibrani Klasik digunakan sebagai bahasa lisan di kerajaan
Israel dan Yehuda pada Zaman Besi. Setelah periode ini, bahasa Ibrani Mishnaik
dan Abad Pertengahan digunakan, sebelum akhirnya bahasa Ibrani modern
berkembang pada abad ke-19 dan 20 sebagai bahasa lisan.
Elaborasi:
Bahasa
Ibrani Klasik:
Bahasa
Ibrani Klasik digunakan sebagai bahasa lisan di kerajaan Israel dan Yehuda pada
Zaman Besi, sekitar tahun 1200 hingga 586 SM.
Bahasa
Ibrani Mishnaik dan Abad Pertengahan:
Setelah itu,
bahasa Ibrani Mishnaik dan Abad Pertengahan digunakan, dan pada periode ini
bahasa Ibrani digantikan oleh bahasa Aram sebagai bahasa lisan.
Bahasa
Ibrani Modern:
Bahasa
Ibrani modern berkembang sebagai bahasa lisan selama kebangkitan nasional
Yahudi pada abad ke-19 dan 20.
Penggunaan
Saat Ini:
Bahasa
Ibrani masih digunakan hingga saat ini, baik sebagai bahasa resmi Israel,
bahasa liturgi orang Yahudi di seluruh dunia, dan bahasa pengantar di
universitas-universitas.
Bahasa
Aram
Bahasa Aram
digunakan dari sekitar abad ke-11 SM hingga abad ke-7 M, dengan beberapa dialek
dan ragam masih digunakan hingga saat ini. Bahasa Aram dikenal sebagai lingua
franca di Timur Tengah selama beberapa abad, kemudian digantikan oleh bahasa
Arab.
Perkembangan
Bahasa Aram:
Aram Kuno
(1100 SM - 200 M):
Bahasa ini
digunakan oleh orang Aram di Aram Kuno (wilayah Suriah modern) dan menjadi
lingua franca di Timur Tengah.
Aram
Pertengahan (200 - 1200 M):
Bahasa ini
termasuk ragam seperti Suryani, Aram Talmud, Targumim, dan Midrashim.
Aram
Modern (1200 - sekarang):
Bahasa ini
mencakup berbagai ragam Aram modern lainnya, seperti bahasa Aram Baru.
Peran Bahasa
Aram:
Lingua
Franca: Bahasa Aram berperan sebagai bahasa umum di berbagai wilayah di Timur
Tengah, khususnya di Kekaisaran Akhemeniyah.
Bahasa
Sastra dan Agama: Bahasa Aram tetap digunakan sebagai bahasa sastra dan agama
di kalangan Yahudi, Mandaean, dan beberapa kelompok Kristen.
Bahasa Lisan
Yesus: Bahasa Aram diduga sebagai bahasa lisan yang digunakan oleh Yesus
Kristus.
Dialek dan
Ragam:
Aram
Alkitabiah: Digunakan dalam bagian-bagian Alkitab.
Aram
Kekaisaran: Digunakan di Kekaisaran Akhemeniyah.
Suryani:
Salah satu ragam Aram Pertengahan yang masih digunakan hingga saat ini.
Aram Baru:
Ragam Aram yang dituturkan dari abad pertengahan hingga masa modern, terutama
oleh orang Asyur.
Kesimpulan:
Bahasa Aram
memiliki sejarah yang panjang dan signifikan dalam sejarah Timur Tengah.
Meskipun digantikan sebagai lingua franca oleh bahasa Arab, bahasa ini masih
digunakan sebagai bahasa sastra, agama, dan bahasa lisan di beberapa komunitas
hingga saat ini.
Bahasa
Suryani
Bahasa
Suryani pertama kali digunakan sejak abad ke-1 Masehi, dan terdapat bukti
tertulisnya pada tahun 73 M. Bahasa ini mencapai puncaknya di sekitar abad ke-7
Masehi, tepat sebelum penaklukan Arab, dan kemudian secara bertahap digantikan
oleh bahasa Arab.
Elaborasi:
Asal-usul:
Bahasa
Suryani merupakan dialek bahasa Aram, yang berasal dari wilayah Timur Dekat.
Periode
Zaman Keemasan:
Bahasa
Suryani mengalami periode keemasan dari abad ke-4 hingga abad ke-7, dengan
banyak karya sastra dan terjemahan yang dihasilkan.
Penurunan
dan Penggantian:
Setelah
penaklukan Arab, bahasa Suryani mulai mengalami penurunan dan secara bertahap
digantikan oleh bahasa Arab, terutama dalam penggunaan sehari-hari.
Penggunaan
Sekarang:
Meskipun
tidak lagi menjadi bahasa utama di banyak daerah, bahasa Suryani masih
digunakan dalam beberapa komunitas Kristen, terutama dalam liturgi gereja.
Bukti
Tertulis:
Bukti
tertulis pertama bahasa Suryani ditemukan pada tahun 73 M, dan terdapat banyak
manuskrip dari periode Zaman Keemasan.
Dialek dan
Aksara:
Bahasa
Suryani memiliki beberapa dialek dan aksara, termasuk Esṭrangelā (aksara
klasik) dan Madnḥāyā (aksara modern).
Bahasa di
Nusantara
Bahasa
Sansekerta
diperkirakan
mulai digunakan sekitar tahun 1750-500 SM, di mana bangsa Indo-Arya tinggal dan
menetap di India bagian Utara. Bahasa ini berkembang sebagai bahasa lisan dan
kemudian ditulis menggunakan aksara Brahmi dan turunannya. Bahasa Sansekerta
juga digunakan dalam teks-teks Weda, kitab suci Hindu, yang ditulis sekitar
1500-1200 SM.
Penjelasan
lebih rinci:
Asal-usul:
Bahasa
Sansekerta berasal dari bahasa Indo-Arya, yang merupakan bagian dari rumpun
bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini berkembang di India Utara dan kemudian menyebar
ke wilayah lain.
Pencatatan:
Bahasa
Sansekerta awalnya merupakan bahasa lisan, tetapi kemudian mulai dicatat dengan
aksara Brahmi dan turunannya.
Teks Weda:
Bahasa
Sansekerta sangat penting dalam agama Hindu, dan digunakan sebagai bahasa dalam
Weda, kitab suci Hindu. Teks-teks Weda ditulis sekitar 1500-1200 SM.
Penggunaan
modern:
Meskipun
bahasa Sansekerta memiliki akar sejarah yang panjang, bahasa ini masih
digunakan hingga saat ini, khususnya di India. Bahasa Sansekerta juga dianggap
sebagai bahasa yang penting untuk memelihara warisan budaya India.
Di
Indonesia:
Bahasa
Sansekerta mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke-5 Masehi, bersamaan dengan
masuknya agama Hindu. Hal ini ditunjukkan oleh adanya prasasti-prasasti dan
peninggalan lain yang menggunakan bahasa Sansekerta.
Aksara
Brahmi
diperkirakan
muncul sekitar abad ke-3 SM, dengan contoh yang paling terkenal ditemukan pada
dekrit batu Ashoka. Aksara Brahmi kemudian berkembang menjadi berbagai aksara
regional sepanjang Abad Pertengahan.
Penjelasan
Lebih Lanjut:
Asal-Usul:
Aksara
Brahmi diperkirakan berasal dari atau terinspirasi dari aksara Aram, dan
pertama kali muncul sebagai sistem yang lengkap pada abad ke-3 SM.
Bukti
Sejarah:
Contoh
tertua yang diketahui dari aksara Brahmi adalah pada dekrit batu Ashoka
(memerintah sekitar 265–238 SM).
Penggunaan:
Aksara
Brahmi digunakan untuk menulis bahasa Prakrit, bahasa yang digunakan masyarakat
umum, dan kemudian juga digunakan untuk menulis bahasa Sansekerta.
Pengaruh:
Aksara
Brahmi menjadi dasar bagi banyak aksara India, termasuk aksara Devanagari yang
digunakan saat ini.
Perkembangan:
Aksara
Brahmi berkembang menjadi berbagai variasi regional sejak bukti prasasti yang bertanggal
sekitar abad ke-3 SM.
Penyebaran:
Aksara
Brahmi juga menyebar ke Asia Tenggara, misalnya di Filipina, Indonesia,
Kamboja, dan Burma.
Jadi,
berdasarkan bukti sejarah dan penelitian, aksara Brahmi mulai digunakan secara
luas dan lengkap pada abad ke-3 SM.
Aksara
Tamil
Aksara Tamil
atau yang lebih tepatnya aksara Tamil-Brahmi diperkirakan berasal dari antara
abad ke-3 SM hingga abad ke-1 M. Aksara ini merupakan sistem penulisan tertua
yang diketahui dan digunakan di berbagai wilayah di India Selatan, termasuk
Tamil Nadu, Kerala, dan Karnataka.
Penjelasan
Lebih Lanjut:
Aksara
Tamil-Brahmi:
Aksara ini
merupakan varian dari aksara Brahmi yang digunakan untuk menulis prasasti dalam
bahasa Tamil Kuno.
Asal-Usul:
Paleografis
dan stratigrafi menunjukkan bahwa aksara ini muncul sekitar abad ke-3 SM hingga
abad ke-1 M.
Bukti
Prasasti:
Prasasti
dalam aksara Tamil-Brahmi telah ditemukan di berbagai tempat, seperti gua,
bebatuan, pecahan tembikar, dan lainnya.
Perkembangan:
Aksara
Tamil-Brahmi kemudian berevolusi menjadi aksara Tamil yang digunakan saat ini.
Bahasa
Kawi
digunakan
sejak abad VIII Masehi atau sebelum abad IX Masehi, dan terus digunakan hingga
abad ke-16. Bahasa ini, yang juga dikenal sebagai Bahasa Jawa Kuno, memiliki
aksara khusus yang disebut Aksara Kawi. Aksara Kawi ini merupakan adaptasi dari
aksara Pallawa yang berasal dari India.
Lebih
detailnya:
Masa
Penggunaan:
Bahasa Kawi
digunakan secara luas di Pulau Jawa dan sebagian wilayah Asia Tenggara antara
abad ke-8 hingga ke-16 Masehi.
Aksara Kawi:
Bahasa ini
ditulis dengan aksara Kawi, yang merupakan aksara turunan dari aksara Brahmi.
Penggunaan:
Bahasa Kawi
digunakan dalam berbagai bentuk, termasuk dalam prasasti-prasasti bersejarah
dan karya sastra.
Keterbatasan:
Setelah abad
ke-15, bahasa Jawa Kuno mulai digantikan oleh bahasa Jawa Pertengahan, dan
kemudian bahasa Jawa Baru.
Pengaruh
Bahasa Jawa Kuno:
Bahasa Jawa
Kuno memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan bahasa Jawa saat
ini.
Bahasa
Akaddia (aksara paku)
Aksara
Babilonia
adalah
bagian dari sistem tulisan yang lebih luas, yaitu aksara paku (cuneiform), yang
dikembangkan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia sekitar 3500 SM. Aksara paku
adalah bentuk tulisan tertua yang diketahui, dan digunakan untuk menulis bahasa
Sumeria, kemudian juga bahasa Akkadia (yang merupakan bahasa Babilonia).
Elaborasi:
Aksara Paku
(Cuneiform):
Aksara paku
adalah sistem tulisan yang menggunakan tanda-tanda berbentuk baji (atau paku)
yang diukir pada lempengan tanah liat. Tanda-tanda ini dibuat dengan
menggunakan pena buluh berujung baji.
Aksara
Babilonia:
Aksara
Babilonia, yang merupakan bagian dari aksara paku, digunakan oleh bangsa
Babilonia untuk menulis bahasa Akkadia. Bahasa Akkadia adalah bahasa resmi
Kerajaan Babilonia.
Sistem
Penulisan:
Aksara paku
awalnya digunakan untuk merekam transaksi, kemudian berkembang untuk mencatat
berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk hukum, literatur, dan agama.
Peninggalan
Sejarah:
Banyak
peninggalan Babilonia yang masih bisa ditemukan, seperti prasasti dan tablet
tanah liat yang ditulis dengan aksara paku.
Pengaruh:
Aksara paku
dan budaya Babilonia memiliki pengaruh besar terhadap peradaban lain di Timur
Tengah, termasuk peradaban Asyur, dan beberapa bagian dari mitologi dan sastra
Babilonia kemudian diadaptasi dan diserap oleh budaya lain.
Bahasa
Akkadia
Bahasa
Babilonia, yang merupakan dialek dari bahasa Akkadia, digunakan secara aktif
dari sekitar tahun 1950 SM hingga 100 M. Bahasa ini mengalami beberapa evolusi
selama periode tersebut, menjadi Bahasa Babilonia Kuno/Asyur Kuno (1950-1530
SM), Bahasa Babilonia Pertengahan/Asyur Pertengahan (1530-1000 SM), Bahasa
Neo-Babilonia/Neo-Asyur (1000-600 SM), dan Bahasa Babilonia Akhir (600 SM-100
M).
Secara lebih
rinci:
Bahasa
Akkadia Kuno:
(sekitar
2500 - 1950 SM) adalah masa awal dari bahasa Akkadia yang kemudian berkembang
menjadi Babilonia.
Bahasa
Babilonia Kuno/Asyur Kuno:
(1950 - 1530
SM) adalah periode ketika bahasa Akkadia digunakan secara luas di Babilonia dan
Asyur, menjadi bahasa resmi dan bahasa tulis.
Bahasa
Babilonia Pertengahan/Asyur Pertengahan:
(1530 - 1000
SM) mengalami perubahan dan variasi dialek yang lebih luas.
Bahasa
Neo-Babilonia/Neo-Asyur:
(1000 - 600
SM) ditandai dengan kemajuan dalam bahasa, termasuk penggunaan aksara paku yang
semakin umum.
Bahasa
Babilonia Akhir:
(600 SM -
100 M) menunjukkan penggunaan bahasa yang mulai berkurang dan digantikan oleh
bahasa Aram dalam kehidupan sehari-hari, tetapi masih digunakan untuk tulisan
ilmiah.
Meskipun
bahasa Babilonia mulai punah pada abad ke-1 M, pengaruhnya terhadap
bahasa-bahasa di sekitar Mesopotamia dan Timur Dekat Kuno masih terasa sampai
saat ini.
0 comments:
Posting Komentar