Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Minggu, 13 April 2025

Kisah nabi Ibrahim as

 KISAH NABI IBRAHIM A.S

Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin

Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.Ia dilahirkan di sebuah tempat

bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh

seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan."


Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang,

sejahtera dalam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta

saranan-saranan yang menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.Akan tetapi

tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuha

Pencipta mrk yang telah mengurniakan mrk dengan segala kenikmatan dan

kebahagiaan duniawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yang mrk pahat sendi

dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.

Raja mereka Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan

besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala

perintahnya merupakan undang-undang yang tidak dpt dilanggar atau di tawar.

Kekuasaan yang besar yang berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yang

berlebuh-lebihanyang ia nikmati lama-kelamaan menjadikan ia tidak puas dengan

kedudukannya sebagai raja. Ia merasakan dirinya patut disembah oleh rakyatnya

sebagai tuhan. Ia berfikir jika rakyatnya mahu dan rela menyembah patung-patung

yang terbina dari batu yang tidal dpt memberi manfaat dan mendtgkan kebahagiaan

bagi mrk, mengapa bukan dialah yang disembah sebagai tuhan.Dia yang dpt berbicara

dapat mendengar, dpt berfikir, dpt memimpin mrk, membawa kemakmuran bagi mrk

dan melepaskan dari kesengsaraan dan kesusahan. Dia yang dpt mengubah orang

miskin menjadi kaya dan orang yang hina-dina diangkatnya menjadi orang mulia. di

samping itu semuanya, ia adalah raja yang berkuasa dan memiliki negara yang besar

dan luas.


Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi

Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia

sebagai calun Rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada

kaumnya,jauh-jauh telah diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa

apa yang telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yan

sesat yang menandakan ke****an dan kecetekan fikiran dan bahwa persembahan

kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus dibanteras

dan diperangi agar mrk kembali kepada persembahan yang benar ialah persembahan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.

Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan

patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh

Tuhan kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajakan brg-brg itu bahkan secara

mengejek ia menawarkan patung-patung ayahnya kepada calun pembeli dengan

kata-kata:" Siapakah yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? "

Nabi Ibrahim Ingin Melihat Bagaimana Makhluk Yang Sudah


Mati Dihidupkan Kembali Oleh Allah

Nabi Ibrahim yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan

persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu

mempertebalkan iman dan keyakinannya, menenteramkan

hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin esekali mangganggu

fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana

Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.Berserulah ia kepada

Allah: " Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan

makhluk-makhluk yang sudah mati."Allah menjawab seruannya dengan

berfirman:Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku? "Nabi

Ibrahim menjawab:" Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu

dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku

sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin

menjadi tebal dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu."

Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap

empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh

burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian

tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas

puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.

Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi

Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah

jauh tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain.


Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup

Keputusan mahkamah telah dijatuhakan.Nabi Ibrahim harus dihukum dengan membakar

hidup-hidup dalam api yang besar sebesar dosa yang telah dilakukan. Persiapan bagi

upacara pembakaran yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat sedang diaturkan. Tanah

lapang bagi tempat pembakaran disediakan dan diadakan pengumpulan kayu bakar

dengan banyaknya dimana tiap penduduk secara gotong-royong harus mengambil

bahagian membawa kayu bakar sebanyak yang ia dapat sebagai tanda bakti kepada

tuhan-tuhan persembahan mrk yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.


Berduyun-duyunlah para penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai

sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan mrk. Di antara terdapat para wanita yang hamil

dan orang yang sakit yang membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan

memperolehi barakah dari tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka

atau melindungi yang hamil di kala ia bersalin.

Setelah terkumpul kayu bakar di lanpangan yang disediakan untuk upacara pembakaran

dan tertumpuk serta tersusun laksan sebuah bukit, berduyun-duyunlah orang datang untuk

menyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan

terbentuklah gunung berapi yang dahsyat yang sedang berterbangan di atasnya berjatuhan

terbakar oleh panasnya wap yang ditimbulkan oleh api yang menggunung itu. Kemudian

dalam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim didtgkan dan dari atas sebuah gedung yang

tinggi dilemparkanlah ia kedalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan

firman Allah:" Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim."


Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan ke dalam bukit api yang

menyala-nyala itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman

dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi

makanan api dan kurban keganasan orang-orang kafir musuh Allah. Dan memang

demikianlah apa yang terjadi tatkala ia berada dalam perut bukit api yang dahsyat itu ia

merasa dingin sesuai dengan seruan Allah Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai

yang mengikat tangan dan kakinya yang terbakar hangus, sedang tubuh dan pakaian yang

terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, hal mana


merupakan suatu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, Nabi

Ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampaian risalah yang ditugaskan kepadanya kepada

hamba-hamba Allah yang tersesat itu.


Para penonton upacara pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim

keluar dari bukit api yang sudah padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh

dengan pakaiannya yang tetap berda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api

sedikit jua pun. Mereka bersurai meninggalkan lapangan dalam keadaan hairan seraya

bertanya-tanya pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu

berlaku, padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai

tuhan-tuhan yang mereka puja dan sembah.Ada sebahagian drp mrk yang dalam hati

kecilnya mulai meragui kebenaran agama mrk namun tidak berani melahirkan rasa

ragu-ragunya itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para pemimpin mrk merasa

kecewa dan malu, karena hukuman yang mrk jatuhkan ke atas diri Nabi Ibrahim dan

kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir

dengan kegagalan, sehingga mrk merasa malu kepada Nabi Ibrahim dan para pengikutnya.


Mukjizat yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan

kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebahagian

penduduk terhadap persembahan dan patung-patung mrk dan membuka mata hati banyak

drp mrk untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak

kurang drp mrk yang ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun khuatir akan

mendapat kesukaran dalam penghidupannya akibat kemarahan dan balas dendam para

pemuka dan para pembesarnya yang mungkin akan menjadi hilang akal bila merasakan

bahwa pengaruhnya telah bealih ke pihak Nabi Ibrahim.

0 comments:

Posting Komentar