Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Rabu, 04 Juni 2025

sejarah Nabi Yaqub A.S

 Nabi Yaqub A.S

Nabi Ya'qub adalah putera dari Nabi Ishaq bin Ibrahim sedang ibunya adalah anak saudara dari Nabi   Ibrahim,   bernama   Rifqah   binti   A'zar.   Ia   adalah   saudara   kembar   dari   putera   Ishaq   yang kedua bernama Ishu. Antara     kedua   saudara    kembar    ini  tidak   terdapat   suasana    rukun   dan   damai    serta  tidak   ada menaruh   kasih-sayang   satu   terhadap   yang   lain   bahkan   Ishu   mendendam   dengki   dan   iri   hati terhadap Ya'qub saudara kembarnya yang memang dimanjakan dan lebih disayangi serta dicintai oleh   ibunya.   Hubungan   mereka   yang   renggang   dan   tidak   akrab   itu   makin   buruk   dan   tegang setelah diketahui oleh   Ishu bahwa Ya'qublah   yang diajukan oleh ibunya ketika   ayahnya minta kedatangan   anak-anaknya   untuk   diberkahi   dan   didoakan,   sedangkan   dia   tidak   diberitahu   dan karenanya   tidak   mendapat   kesempatan   seperti   Ya'qub   memperoleh   berkah   dan   doa   ayahnya, Nabi Ishaq. 

kisah nabi yaqub

Melihat sikap saudaranya yang bersikap kaku dan dingin dan mendengar kata-kata sindirannya yang   timbul   dari   rasa   dengki   dan   irihati,   bahkan   ia   selalu   diancam   maka   datanglah   Ya'qub kepada   ayahnya   mengadukan   sikap   permusuhan   itu.   Ia   berkata   mengeluh   :   "   Wahai   ayahku! Tolonglah   berikan   fikiran   kepadaku,   bagaimana   harus   aku   menghadapi   saudaraku   Ishu   yang membenciku        mendendam       dengki    kepadaku     dan   selalu   menyindirku     dengan     kata-kata   yang menyakitkan   hatiku,   sehinggakan   menjadihubungan   persaudaraan   kami   ber dua   renggang   dan tegang   tidak    ada   saling   cinta   mencintai   saling  sayang-menyayangi.        Dia   marah    karena   ayah memberkahi dan mendoakan aku agar aku memperolehi keturunan soleh, rezeki yang mudah dan kehidupan   yang   makmur   serta   kemewahan  .

 Dia   menyombongkan   diri   dengan   kedua   orang isterinya   dari   suku   Kan'aan   dan  mengancam   bahwa   anak-anaknya   dari   kedua   isteri   itu   akan menjadi saingan berat bagi anak-anakku kelak didalam pencarian dan penghidupan dan macam- macam   ancaman   lain   yang   mencemas   dan   menyesakkan   hatiku.   Tolonglah   ayah   berikan   aku fikiran    bagaimana       aku   dapat    mengatasi      masalah     ini  serta   mengatasinya       dengan     cara kekeluargaan. Berkata   si   ayah,   Nabi   Ishaq   yang   memang   sudah   merasa   kesal   hati   melihat   hubungan   kedua puteranya yang makin hari makin meruncing:" Wahai anakku, karena usiaku yang sudah lanjut aku   tidak   dapat   menengahi   kamu   berdua   ubanku   sudah   menutupi   seluruh   kepalaku,   badanku sudah   membongkok   raut   mukaku   sudah   kisut   berkerut   dan   aku   sudak   berada   di   ambang   pintu perpisahan     dari   kamu    dan   meninggalkan      dunia   yang   fana   ini.  Aku   khuatir   bila  aku   sudah menutup usia, gangguan saudaramu Ishu kepadamu akan makin meningkat dan ia secara terbuka akan   memusuhimu,   berusaha   mencari   kecelakaan   mu   dan   kebinasaanmu.   Ia   dalam   usahanya memusuhimu         akan   mendapat     sokongan     dan   pertolongan     dan   saudara-saudara      iparnya   yang berpengaruh dan berwibawa di negeri ini. Maka jalan yang terbaik bagimu, menurut fikiranku, engkau   harus   pergi   meninggalkan   negeri   ini   dan   berhijrah   engkau   ke   Fadan   A'raam   di   daerah Irak,   di  mana    bermukin     bapa   saudaramu      saudara    ibumu    Laban    bin  Batu;il.   Engkau    dapat mengharap dikahwinkan kepada salah seorang puterinya dan dengan demikian menjadi kuatlah kedudukan   sosialmu   disegani   dan   dihormati   orang   karena   karena   kedudukan   mertuamu   yang menonjol di mata masyarkat. Pergilah engkau ke sana dengan iringan doa drpku semoga Allah memberkahi perjalananmu, memberi rezeki murah dan mudah serta kehidupan yang tenang dan tenteram. Nasihat dan anjuran si ayah mendapat tempat dalam hati si anak. Ya'qub melihat dalam anjuran ayahnya   jalan   keluar   yang   dikehendaki   dari   krisis   hubungan   persaudaraan   antaranya   dan   Ishu, apalagi    dengan    mengikuti     saranan    itu  ia  akan  dapat   bertemu    dengan    bapa    saudaranya     dan anggota-anggota        keluarganya     dari   pihak   ibunya    .Ia  segera    berkemas-kemas        membungkus barang-barang   yang   diperlukan   dalam   perjalanan   dan   dengan   hati   yang   terharu   serta   air   mata yang tergenang di matanya ia meminta kepada ayahnya dan ibunya ketika akan meninggalkan rumah.

 Nabi Ya'qub Tiba di Irak Dengan melalui jalan pasir dan Sahara yang luas dengan panas mataharinya yang terik dan angi samumnya {panas}   yang membakar kulit, Ya'qub meneruskan perjalanan seorang diri, menuju ke   Fadan   A'ram   dimana   bapa   saudaranya   Laban   tinggal.   Dalam   perjalanan   yang   jauh  itu   ,   ia sesekali     berhenti    beristirehat   bila   merasa    letih  dan    lesu   .Dan   dalam     salah   satu   tempat perhentiannya ia berhenti karena sudah sgt letihnya tertidur dibawah teduhan sebuah batu karang yang besar .Dalam tidurnya yang nyenyak, ia mendapat mimpi bahwa ia dikurniakan rezeki luas, penghidupan   yang   aman   damai,   keluarga   dan   anak   cucuc   yang   soleh   dan   bakti   serta   kerajaan yang besar dan makmur.

Terbangunlah Ya'qub dari tidurnya, mengusapkan matanya menoleh ke kanan dan ke kiri dan sedarlah ia bahawa apa yang dilihatnya hanyalah sebuah mimpi namun ia percaya     bahwa   mimpinya       itu   akan   menjadi   kenyataan   di   kemudian hari   sesuia   dengan   doa ayahnya   yang   masih   tetap   mendengung   di   telinganya.   Dengan   diperoleh   mimpi   itu   ,ia   merasa segala   letih   yang   ditimbulkan   oleh   perjalanannya   menjadi   hilang   seolah-olah   ia   memperolehi tanaga baru dan bertambahlah semangatnya untuk secepat mungkin tiba di tempat yang di tuju dan menemui sanak-saudaranya dari pihak ibunya. Tiba pada akhirnya Ya'qub di depan pintu gerbang kota Fadan A'ram setelah berhari-hari siang dan malam menempuh perjalanan yang membosankan tiada yang dilihat selain dari langit di atas dan pasir di bawah. Alangkah lega hatinya ketika ia mulai melihat binatang-binatang peliharaan berkeliaran di atas ladang-ladang rumput ,burung-burung berterbangan di udara yang cerah dan para penduduk kota berhilir mundir mencari nafkah dan keperluan hidup masing-masing. Sesampainya        disalah   satu   persimpangan      jalan   ia  berhenti   sebentar    bertanya    salah   seorang penduduk di mana letaknya rumah saudara ibunya Laban barada.

Laban seorang kaya-raya yang kenamaan pemilik dari suatu perusahaan perternakan yang terbesar di kota itu tidak sukar bagi seseorang untuk menemukan alamatnya. Penduduk yang ditanyanya itu segera menunjuk ke arah seorang      gadis     cantik    yang     sedang     menggembala         kambing       seraya     berkata    kepada Ya'qub:"Kebetulan sekali, itulah dia puterinya   Laban   yang akan dapat membawamu ke   rumah ayahnya, ia bernama Rahil. Dengan   ahti   yang   berdebar,   pergilah   Ya'qub   menghampiri   yang   ayu   itu   dan   cantik   itu,   lalu dengan      suara   yang    terputus-putus     seakan-akan      ada    sesuatu    yang   mengikat      lidahnya    ,ia mengenalkan   diri,   bahwa   ia   adalah   saudara   sepupunya   sendiri.   Ibunya   yang   bernama   Rifqah adalah   saudara   kandung   dair   ayah   si   gadis   itu.   Selanjutnya   ia   menerangkan   kepada   gadis   itu bahwa ia datang ke Fadam A'raam dari Kan'aan dengan tujuan hendak menemui Laban ,ayahnya untuk   menyampaikan   pesanan   Ishaq,   ayah   Ya'qub   kepada   gadis   itu.   Maka   dengan   senang   hati sikap   yang   ramah   muka   yang   manis   disilakan        ya'qub   mengikutinya   berjalan   menuju   rumah Laban bapa saudaranya. berpeluk-pelukanlah        dengan     mesranya     si  bapa   saudara    dengan     anak   saudara,    menandakan kegembiraan masing-masing dengan pertemuan yang tidak disangka-sangka itu dan mengalirlah pada    pipi   masing-masing       air  mata   yang    dicucurkan     oleh   rasa   terharu   dan   sukcita.   Maka disapkanlah oleh   Laban   bin Batu'il tempat dan bilik khas untuk anak saudaranya Ya'qub   yang tidak berbeda dengan tempat-tempat anak kandungnya sendiri di mana ia dapat tinggal sesuka hatinya seperti di rumahnya sendiri.

Setelah    selang   beberapa    waktu    tinggal  di  rumah    Laban    ,bapa   saudaranya    sebagai   anggota

keluarga   disampaikan   oleh   Ya'qub   kdp   bapa   saudranya   pesanan   Ishaq   ayahnya,   agar   mereka berdua berbesan dengan mengahwinkannya kepada salah seorang dari puteri-puterinya. Pesanan tersebut   di   terima   oleh   Laban   dan   setuju   akan  mengahwinkan   Laban   dengan   salah   seorang puterinya,   dengan   syarat   sebagai   maskahwin,   ia   harus   memberikan   tenaga   kerjanya   di   dalam perusahaan   penternakan   bakal   mentuanya   selama   tujuh   tahun.   Ya'qub   menyetujuinya   syarat- syarat   yang   dikemukakan   oleh   bapa   saudaranya   dan   bekerjalah   ia   sebagai   seorang   pengurus perusahaan penternakan terbesar di kota Fadan A'raam itu. Setelah mas tujuh tahun dilampaui oleh Ya'qub sebagai pekerja dalam perusahaan penternakan Laban   ,ia   menagih   janji bapa   saudaranya   yang   akan   mengambilnya   sebagai   anak   menantunya. Laban menawarkan kepada ya'qub agar menyunting puterinya yang bernama Laiya sebagai isteri, namun anak saudaranya menghendaki Rahil adik dari Laiya, kerana lebih cantik dan lebih ayu dari   Laiya   yang   ditawarkannya      itu.Keinginan    mana    diutarakannya     secara  terus   terang  oleh Ya'qub kepada bapa saudaranya, yang juga dari pihak bapa saudaranya memahami dan mengerti isi  hati  anak   saudaranya     itu.  Akan   tetapi  adat  istiadat  yang   berlaku   pada   waktu    itu  tidak mengizinkan   seorang   adik   melangkahi   kakaknya   kahwin   lebih   dahulu.   karenanya   sebagi   jalan tengah   agak   tidak   mengecewakan   Ya'qub   dan   tidak   pula   melanggar   peraturan   yang   berlaku, Laban   menyarankan   agar   anak   saudaranya   Ya'qub   menerima   Laiya   sebagai   isteri   pertama   dan Rahil sebagai isteri kedua yang akan di sunting kelak setelah ia menjalani mas kerja tujuh tahun di dalam perusahaan penternakannya. Ya'qub yang sangat hormat kepada bapa saudaranya dan merasa berhutang budi kepadanya yang telah   menerimanya       di  rumah   sebagai    keluarga,   melayannya     dengan    baik   dan   tidakdibeda- bedakan   seolah-olah anak   kandungnya   sendiri,   tidak   dapat   berbuat   apa-apa   selain   menerima cadangan bapa saudaranya itu . Perkahwinan dilaksanakan dan kontrak untuk masa tujuh tahun kedua ditanda-tangani.

Begitu masa tujuh tahun kedua berakhir dikahwinkanlah Ya'qub dengan Rahil gadis yang sangat dicintainya dan selalu dikenang sejak pertemuan pertamanya tatkala ia masuk kota Fadan A'raam. Dengan   demikian   Nabi   Ya'qub   beristerikan   dua   wanita   bersaudara,   kakak   dan   adik,   hal   mana menurut syariat dan peraturan yang berlaku pada waktu tidak terlarang akan tetapi oleh syariat Muhammad s.a.w. hal semacam itu diharamkan. Laban memberi hadiah kepada kedua puterinya iaitu kedua isteri ya'qub seorang hamba sahaya untuk   menjadi   pembantu   rumahtangga   mereka.   Dan   dari   kedua   isterinya   serta   kedua   hamba sahayanya itu Ya'qub dikurniai dua belas anak, di antaraya Yusuf dan Binyamin dari ibu Rahil sedang yang lain dari Laiya. Kisah Nabi Ya'qub Di Dalam Al-Quran Kisah Nabi Ya'qub tidak terdapat dalam Al-Quran secara tersendiri, namun disebut-sebut nama Ya'qub   dalam   hubungannya   dengan   Ibrahim,   Yusuf   dan   lain-lain   nabi.   Bahn   kisah   ini   adalah bersumberkan dari kitab-kitab tafsir dan buku-buku sejarah.

0 comments:

Posting Komentar