Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Kamis, 26 Juni 2025

Kisah Nabi Musa A.S dan sapi betina

 Kisah Nabi Musa A.S dan sapi betina

ketika  Allah    mewahyukan       perintah-Nya     kepada    Nabi   Musa     untuk   memimpin kaumnya pergi ke Palestin, tempat suci   yang telah dijanjikan oleh Allah   kepada Nabi   Ibrahim untuk menjadi tempat tinggal anak cucunya, mereka membangkang dan enggan melaksanankan perintah itu. Alasan penolakan mereka ialah karena mereka harus menghadapi suku "Kana'aan" yang   menurut   anggapan   mereka   adalah   orang-orang   yang   kuat   dan   perkasa   yang   tidak   dapat dikalahkan   dan   diusir   dengan   aduan   kekuatan.   Mereka   tidak   mempercayai   janji   Allah   melalui Musa,   bahwa   dengan   pertolongan-Nya   mereka   akan   dapat   mengusir   suku   Kan'aan   dari   kota Ariha untuk dijadikan tempat pemukiman mereka selama-lamanya. Berkata mereka tanpa malu, menunjuk sifat pengejutnya kepada Musa: "Hai Musa, kami tidak akan    memasuki      Ariha   sebelum     orang-orang     suku   Kan'aan    itu  keluar.   KAmi     tidak  berdaya menghadapi mereka dengan kekuatan fizikal kerana mereka telah terkenal sebagai orang-orang yang kuat dan perkasa.

sapi betina dalam kisah nabi musa

 Pergilah engkau berserta Tuhanmu memerangi dan mengusir orang-orang suku Kan'aan itu dan tinggalkanlah kami di sini sambil menanti hasil perjuanganmu." Naik pitamlah Nabi Musa melihat sikap kaumnya   yang pengecut itu   yang tidak mau berjuang dan   memeras   keringat   untuk   mendapat   tempat   pemukiman   tetapi   ingin   memperolehnya   secara hadiah   atau   melalui   mukjizat sebagaimana   mereka   telah   mengalaminya   dan   banyak   peristiwa. Dan   yang   menyedihkan   hati   Musa   ialah   kata-kata   mengejek   mereka   yang   menandakan   bahwa dada mereka masih belum bersih dari benih kufur dan syirik kepada Allah. Dalam     keadaan     marah    setelah  mengetahui      bahawa    tiada  seorang    drp   kaumnya     yang   akan mendampinginya         melaksanakan      perintah   Allah   itu,  berdoalah   Nai   Musa    kepada   Allah:   "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai selain diriku dan diri saudaraku Harun, maka pisahkanlah kami dari orang-orang yang fasiq yang mengingkari nikmat dan kurnia-Mu." Sebagaimana hukuman bagi Bani Isra'il yang telah menolak perintah Allah memasuki Palestin, Allah mengharamkan negeri itu atas mereka selama empat puluh tahun dan selama itu mereka akan mengembara berkeliaran di atas bumi Allah tanpa mempunyai tempat mukim yang tetap. Mereka   hidup   dalam   kebingungan   sampai   musnahlah   mereka   semuanya   dan   datang   menyusul generasi   baru   yang   akan   mewarisi   negeri   yang   suci   itu   sebagaimana   yang telah   disanggupkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim a.s. Pokok     cerita  tersebut   di  atas  dikisahkan     oleh  Al-Quran     dalam    surah   "Al-Maidah     ayat   20 sehingga ayat 26 sebagaimana berikut : "20~ Dan {ingatlah} ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu     ketika   Dia  mengangkat      nabi-nabi    di  antaramu,   dan   dijadikannya     kamu    orang-orang merdeka dan diberi-Nya kepada mu apa yang belum pernah diberi-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat   yang lain." 21~   HAi kaumku,   masuklah ke tanah suci   {Palestin}   yang telah ditentukan oleh Allah bagimu dan janganlah kamu lari kebelakang {karena takut kepada musuh} maka kamu akan menjadi orang-orang yang rugi. 22~ Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam   negeri   itu   ada   orang-orang   yang   gagah   perkasa   sesungguhnya   kami   tidak   sesekali   akan memasukinya        sebelum    mereka    keluar   drpnya. 

 Jika   mereka    keluar   drpnya,   pasti  kami   akan memasukinya" 23~ Berkatalah dua orang di antara orrg-orang yang takut {kepada Allah} yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: " Serbulah mereka melalui pintu gerbang {kota} itu, maka bila kamu memasukinya nescaya kamu akan menang.Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu orang-orang yang beriman."

24~ Mereka berkata: "Hai Musa, kami sesekali tidak akan memasuki selama-lamanya selagi mereka ada di dalamnya karena itu pergilah kamu     bersama    Tuhanmu      dan   berperanglah    kamu    berdua,    sesungguhnya      kami   hanya   duduk menanti   disini   saja."   25~   Berkata   Musa:   "Ya   Tuhanku,   aku   tidak   menguasai   kecuali   diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang   yang fasiq itu." 26~ Allah berfirman : {Jika demikian} maka

sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun {selama itu} mereka akan berpusing-pusing kebingungan di bumi itu.

Maka   janganlah   kamu   bersedih   hati   {memikirkan   nasib}   orang-orang   yang   fasiq   itu."   {   Al- Maidah : 20 ~ 26 } Kisah sapi Bani Isra'il Salah   satu   dari   beberapa   mukjizat   yang   telah   dinerikan   oleh   Allah   kepada   Nabi   Musa   ialah penyembelihan sapi yang terkenal dengan sebutan sapi Bani ISra'il. Dikisahkan       bahwa     ada   seorang     anak    laki-laki   putera    tunggal    dari   seorang    kaya-raya memperolehi       warisan    harta   peninggalan     yang    besar  dari   ayahnya    yang    telah  wafat   tanpa meninggalkan seorang pewaris selain putera tunggalnya itu. Saudara-saudara sepupu dari putera tunggal itu iri hati dan ingin menguasai harta peninggalan yang besar itu atau setidak-tidaknya sebahagian daripadanya. Dan kerana menurut hukum yang berlaku   pada   waktu   itu   yang   tidak  

memberikan   hak   kepada   mereka   untuk   memperoleh   walau sebahagian   dari   peninggalan   bapa   saudara   mereka   ,  mereka   bersekongkol   untuk   membunuh saudara sepupu pewaris   itu, sehingga bila ia sudah mati hak   atau   warisan   yang besar itu   akan jatuh kepada mereka. Pembunuh   atas   pewaris   sah   itu   dilaksanakan   menurut   rencana   yang   tersusun   rapi   kemudian datanglah   mereka   kepada   Nabi   Musa   melaporkan,   bahwa   mereka   telah   menemukan   saudara sepupunya mati terbunuh oleh seorang yang tidak dikenal identitinya mahupun tempat di mana iamenyembunyikan diri. 

Mereka     mengharapkan       Nabi   Musa     dapat   menyingkap      tabir  yang menutupi peristiwa pembunuhan itu serta siapakah gerangan pembunuhnya. Utk keperluan itu, Nabi Musa memohon pertolongan Allah yang segera menwahyukan perintah kepadanya agar  ia  menyembelih  seekor    sapi  dan   dengan    lidah   sapi   yang   disembelih     itu dipukullah   mayat   sang   korban   yang   dengan   izin   Allah   akan   bangun   kembali   memberitahukan siapakah sebenarnya yang telah melakukan pembunuhan atas dirinya. Tatkala   Nabi   Musa   menyampaikan   cara   yang   diwahyukan  

oleh   Allah   itu   kepada   kaumnya   ia ditertawakan dan diejek karena akal mereka tidak dapat menerima bahwa hal yang sedemikian itu   boleh   terjadi.  Mereka    lupa   bahwa    Allah   telah  berkali-kali   menunjukkan       kekuasaan-Nya melalui mukjizat yang diberikan kepada Musa   yang kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih sukar    untuk    diterima   oleh akal   manusia    berbanding     mukjizat    yang    mereka    hadapi    dalam peristiwa pembunuhan pewaris itu. Berkata mereka kepada Musa secara mengejek: "Apakah dengan cara yang engkau usulkan itu, engkau   bermaksud   hendak   menjadikan   kami   bahan   ejekan   dan   tertawaan   orang?   Akan   tetapi kalau    memang      cara   yang   engkau    usulkan    itu  adalah   wahyu,     maka    cobalah   tanya   kepada Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yang harus kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih sapi yang harus kami sembelih?" Musa menjawab: "Menurut petunjuk Allah, yang harus disembelih itu ialah sapi betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai untuk membajak

tanah atau mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya." Kemudian       dikirimkanlah     orang   ke   pelosok   desa   dan   kampung-kampung          mencari    sapi  yang dimaksudkan itu yang akhirnya diketemukannya pd seorang anak yatim piatu yang memiliki sapi itu   sebagai   satu-satunya   harta   peninggalan   ayahnya   serta   menjadi   satu-satunya  sumber   nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah seorang fakir miskin yang soleh, ahli ibadah yang tekun yang pada saat mendekati waktu wafatnya, berdoalah kepada Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya yang tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya selain seekor sapi itu. Maka berkat doa ayah yang soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dengan harga yang berlipat ganda karena memenuhi syarat dan sifat-sifat yang diisyaratkan oleh Musa untuk disembelih. Setelah   disembelih   sapi   yang   dibeli   dari   anak   yatim   itu,   diambillah   lidahnya   oleh   Nabi   Musa, lalu   dipukulkannya   pada   tubuh   mayat,   yang   seketika   bangunlah   ia   hidup   kembali   dengan   izin Allah, menceritakan kepada Nabi Musa dan para

pengikutnya bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri. Demikianlah mukjizat Allah yang kesekian kalinya diperlihatkan kepada Bani Isra'il yang keras kepala    dan   keras   hati  itu  namun    belum    juga   dapat   menghilangkan       sifat-sifat  congkak    dan membangkang mereka atau mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yang masih melekat pada dada dan hati mereka. Ayat-ayat Al-Quran yang mengisahkan pokok cerita di atas, terdapat dalam surah "Al-Baqarah ayat 67 sehingga 73 sebagaimana tersebut di bawah ini :~ "67~   Dan   {ingatlah}   ketika   Musa   berkata   kepada   kaumnya:   "Sesungguhnya   Allah   menyuruh kamu menyembelih sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan." Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah drp menjadi salah seorang dari orang- orang   yang   jahil."   68~   mereka   menjawab:   "Mohonlah   kepada   Tuhanmu   untuk   kami,   agar   Dia menerangkan        kepada    kami   sapi  betina   apakah    itu?  Musa    menjawab:      "Sesungguhnya       Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda pertengahan antara   itu   maka   kerjakanlah   apa    yang   telah   diperintahkan   kepadamu."   69~   Mereka   berkata: "Mohonkanlah         kepada    Tuhanmu      untuk   kami    agar   Dia   menerangkan     kepada    kami    apakah warnanya. Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya." 70~ mereka   berkata:   "Mohonkanlah   kepada   Tuhanmu   untuk   kami   agar   Dia   menerangkan   kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi

itu {masih} samar bagi kami dan   sesungguhnya   kami   insya-Allah   akan   dat   petunjuk."   71~   Musa   berkata:   "Sesungguhnya Allah    berfirman     bahwa    sapi   betina   adalah   sapi   betina   yang   belum     pernah    dipakai   untuk membajak   tanah   dan   tidak   pula   untuk   mengairi   tanaman,   tidak   cacat,   tidak   ada   belangnya." Mereka berkata:   "Sekarang     barulah   kamu    menerangkan       hakikat   sapi   betina  yang    sebenar." Kemudian   mereka   menyembelihnya   dan   hampir   saja   mereka   tidak   melaksanakan   perintah   itu. 72~ Dan {ingatlah} ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang   itu.   Dan   Allah   hendak   menyingkapkan   apa   yang   selama   ini   kamu   sembunyikan.   73~ Lalu     Kami    berfirman:     "Pukullah    mayat    itu  dengan     sebahagian     anggota    sapi   betina   itu." Demikianlah   Allah   menghidupkan   kembali   orang-orang   yang   telah  

mati   dan   memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti." { Al-Baqarah : 67 ~ 73 }

0 comments:

Posting Komentar