Golongan yang terhindar dan golongan yang mendapat fitnah kubur
BEBERAPA AKIDAH AHLUSSUNNAH TERKAIT
ALAM KUBUR KEADAAN MANUSIA DI ALAM KUBUR Para hamba di alam kubur ada lima
golongan : Pertama, para Nabi dan Rasul
'alaihimussalam. Mereka dalam keadaan yang paling baik di alam kubur.
Dari Aus bin Abi Aus radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam
bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad pada Nabi . Kedua, para syuhada (orang
yang wafat ketika jihad fi sabilillah). Mereka mendapat
nikmat kubur, selamat
dari fitnah kubur
(pertanyaan kubur) dan adzab kubur.
Ada sahabat yang bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah benar bahwa setiap
Mukmin mengalami ujian di dalam kubur mereka kecuali para syuhada? Nabi
Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: 'Cukuplah sabetan pedang di kepala mereka
menjadi ujian bagi mereka' Ketiga, orang-orang
mendapat nikmat kubur setelah
melalui fitnah kubur. Mereka
mendapat berbagai kenikmatan
surga:ditemani oleh amalan shalih, diluaskan
kuburnya, diperlihatkan surga
kepada mereka. Mereka berbahagia sampai-sampai mereka
ingin Kiamat disegerakan
agar bisa berjumpa dengan
keluarganya. Sebagaimana dalam hadits dari Al Barra' bin 'Azib
radhiallahu'anhu: “... ketika mereka (penghuni kubur) diperlihatkan isi dari
surga, mereka mengatakan: Ya Rabb kami,
percepatlah datangnya kiamat sehingga kami bisa berkumpul kembali dengan
keluarga kami dan harta kami
Keempat, orang-orang mendapat
siksa kubur setelah
melalui fitnah kubur, namun tidak
selamanya.
Mereka adalah orang-orang yang melakukan
dosa-dosa namun masih memiliki iman dalam hati mereka. Dari Ibnu ‘Abbas
radhiallahu'anhu, ia berkata:“Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar
dari sebagian pekuburan di Madinah
atau Makkah. Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang diadzab
di kuburnya.
Beliau bersabda,
‘Keduanya sedang diadzab. Tidaklah
keduanya diadzab karena dosa besar (menurut mereka berdua)’, lalu Nabi
bersabda: ‘Padahal itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya
diadzab karena tidak membersihkan bekas kencingnya, dan yang lain karena selalu
melakukan namiimah (adu domba). Kelima,
orang-orang mendapat siksa
kubur terus-menerus hingga
hari kiamat, merekalah orang-orang
kafir dan orang-orang
munafik. Mereka disiksa dengan
siksaan yang mengerikan
dan terus-menerus hingga
hari kiamat. Sebagaimana dalam hadits dari Al Barra' bin 'Azib
radhiallahu'anhu: “... dijadikan baginya sesosok yang buta dan bisu. Di
tangannya ia memegang alat pemukul dari besi yang jika digunakan untuk memukul
gunung maka gunung tersebut akan menjadi debu. Maka alat tadi digunakan untuk memukul sang mayit dengan pukulan yang
keras, ketika dipukulkan terdengar
suaranya jeritannya antara timur dan barat kecuali oleh jin dan manusia lalu ia pun menjadi debu. Kemudian
setelah itu dikembalikan lagi ruh tersebut seperti bentuknya semula.
Sumber:
HR. Bukhari
no.6055, Muslim no.703 128 HR. Abu Daud no. 4753, dishahihkan Al Albani dalam
Shahih Abu Daud HR. An Nasa-i no. 2052,
dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa-i 126 HR. Abu Daud no. 4753,
dishahihkan Al Albani dalam Sunan Abu Daud Diringkas dari Al Hayah Al
Barzakhiyyah, karya Syaikh Abdurrahman As Suhaim rahimahullah 124 HR. Al Hakim
5/776, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami' no. 2212
0 comments:
Posting Komentar