Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki,kumpulan doa tasawuf,makrifat,bahasa arab,sejarah kerajaan islam,sejarah kerajaan indonesia,sejarah kebudayaan islam

Selasa, 26 Agustus 2025

Kepribadian dan Kesederhanaan Nabi Muhammad SAW

 Kepribadian dan Kesederhanaan Nabi Muhammad SAW

Beliau   adalah   cermin   terbesar   dari   tingkat   cinta   yang tertinggi.   Beliau   adalah   seorang   yang   paling   banyak   berbuat   demi   Islam   dan   paling   banyak sedikit mengharapkan balasan darinya. Meskipun beliau seorang pemimpin namun beliau hidup dalam   kesederhanaan.

Kepribadian dan Kesederhanaan Nabi Muhammad SAW


      adalah   seorang   tentara   yang   paling   sederhana.   Tempat   tidurnya bersih   tetapi   kasar,   dan   rumahnya   tidak Beliau  menampakkan   kesibukan   yang   di   dalamnya   memasak berbagai macam hidangan. Beliau justru menyiapkan hidangan yang sangat sederhana. Makanan utama beliau adalah roti kering   yang dicampur dengan minyak. Keinginan besar beliau adalah tersebarnya dakwah Islam. Kaum Muslim menyadari bahwa kesempurnaan Islam tidak akan terwujud kecuali ketika cinta Allah SWT dan Rasul- Nya lebih didahulukan daripada cinta diri sendiri, cinta kepada wanita, cinta kepada anak, kepentingan, kekuasaan, kehidupan, dan apa saja yang tidak ada hubungannya dengan   Allah   SWT   dan   Rasul-Nya.   Demikianlah   kaum   Muslim   sangat   mencintai   pemimpin mereka      lebih   dari   kehidupan     pribadi   mereka.     Di   samping     pekerjaan     dan   cinta   tersebut, didirikanlah   pemerintahan   Islam   yang   berdasarkan   kaidah-kaidah   kebebasan,   musyawarah   dan jihad. Kebebasan dalam Islam bukan sekadar perhiasan yang dilekatkan kepada tubuh Islam tetapi ia merupakan tenunan dari sel-sel   yang hidup itu. Allah SWT telah membebaskan kaum Muslim dari penyembahan selain dari-Nya. Dengan demikian, runtuhlah semua belenggu yang hinggap di   atas   akal,   hati,   dan   masyarakat.   Seorang   Muslim   memiliki—dalam   Islam—suatu   kebebasan yang diberikan kepadanya agar ia melihat sesuatu dengan akalnya dan mendebat segala sesuatu dengan   akalnya.   Dan   hendaklah   ia   merasa   puas   dengan   sesuatu   yang   dapat   menenteramkan hatinya. Kebebasan dalam Islam bukan kebebasan mutlak yang menjurus kepada anarkisme dan diskriminasi tetapi kebebasan dalam Islam adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Dalam   ruang   lingkup   nas-nas   yang   pasti   yang   terdapat   dalam   Al-Qur'an   atau   sunah tidak   ada kebebasan di hadapan orang Muslim selain kebebasan untuk berlomba-lomba untuk menerapkan apa yang mereka pahami. Selain itu, seorang bebas sampai tidak terbatas, dan pintu ijtihad tetap terbuka   sampai   tidak   ada   batasnya,   karena   pintu   ijtihad   adalah   akal   dan   menutup   pintu   ijtihad yakni   menutup   akal   dan   itu   berarti   akan   membawa   kematian   baginya.

0 comments:

Posting Komentar