Pengantar Ilmu Tasawuf
Menurut salah satu riwayat
“Sesungguhnya,
ilmu Allah itu cahaya dan tidak akan masuk ke dalam orang yang bermaksiat.”
barang siapa yang mengamalkan ilmu fiqih tetapi
tidak mengamalkan ilmu tasawuf, maka dia orang fasik. Barang siapa yang
mengamalkan ilmu tasawuf tetapi tidak mengamalkan ilmu fiqih, maka dia orang
zindiq. Dan barang siapa yang mengamalkan kedua ilmu itu, maka dia akan
mendapatkan pertolongan dari Allah Swt.
Tasawuf yang juga dikenal sebagai ajaran sufisme
atau ilmu makrifat adalah suatu ajaran tentang cara mensucikan jiwa memperindah
akhlak serta membangun dhahir dan bathin
melalui pendekatan spiritual untuk memperoleh kebahagian abadi
Dasar Ilmu Tasawuf
Sama seperti ajaran dalam agama Islam lainnya, ilmu tasawuf kemudian dilarang menyimpang
dari Alquran. Berikut di bawah ini
adalah dasar-dasar ilmu tasawuf, yakni:
dari surat Al-Baqarah : 115
وَلِلّٰهِ الۡمَشۡرِقُ وَالۡمَغۡرِبُفَاَيۡنَمَا
تُوَلُّوۡا فَثَمَّ وَجۡهُ اللّٰهِؕ
اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ ١١٥
Dan milik Allah timur dan barat
kemanapun kamu menghadap disanalah wajah Allah Sungguh Allah Mahaluas,Maha
Mengetahui
surat Al-Baqarah : 186
وَاِذَا
سَاَلَـكَ عِبَادِىۡ عَنِّىۡ فَاِنِّىۡ قَرِيۡبٌؕ اُجِيۡبُ دَعۡوَةَ الدَّاعِ اِذَا
دَعَانِ فَلۡيَسۡتَجِيۡبُوۡا لِىۡ وَلۡيُؤۡمِنُوۡا بِىۡ لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُوۡنَ
١٨٦
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu
memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
surat Qaf : 16
وَلَقَدۡ
خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ
اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ ١٦
Dan sungguh, Kami telah menciptakan
manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya.
surat Al Kahf : 65
فَوَجَدَا
عَبۡدًا مِّنۡ عِبَادِنَاۤ اٰتَيۡنٰهُ رَحۡمَةً مِّنۡ عِنۡدِنَا وَعَلَّمۡنٰهُ مِنۡ
لَّدُنَّا عِلۡمًا ٦٥
lalu mereka berdua bertemu dengan
seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat
kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi
Kami.
Seorang hamba yang telah diberikan belas kasih
(Rahmat) sang pencipta ini lebih dikenal dengan Nabi khidir as
Ilmu tassawuf menurut beberapa Ahli tasawuf memiliki
makna
1. Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Tasawuf merupakan mensucikan hati dan melepaskan
nafsu dari pangkalnya dengan cara khalwat, riya-dloh, taubah, dan ikhlas.
2. Syaikh Ibnu Ajibah
Ilmu tasawuf
menurut syaikh adalah ilmu yang akan
membawa seseorang agar dapat dekat bersama dengan Tuhan Yang Maha Esa melalui
penyucian rohani serta mempermanisnya dengan amal-amal saleh. Jalan tasawuf
yang pertama dengan ilmu, yang kedua
amal serta yang terakhir adalah karunia Illahi.
3.Imam Al Ghazali
Ketulusan kepada Allah dan pergaulan yang baik sesama
manusia
4.Ibnu Sina
Tidak dimulai dengan zuhud(tingkatan di mana
sesorang membenci dunia meninggalkan kehidupan atau kesenangan dunia dan lebih
memilih akhirat),beribah dan meninggalkan keduniaan sebagaimana yang dilakukan
orang-orang sufi sebelumnya beliau memulsi ilmu tasawufnya dengan akal yang
dibantu oleh hati
5.Abu Yazid Al Busthami
Abu Yazid Al Busthami termasuk salah satu tokoh awal
sufi beliau memaknainya karena Allah Maha Suci untuk bisa bertajjali maka
diperlukan proses penyucian jiwa
6. Al-Junaid
Tasawuf memiliki makna kegiatan membersihkan hati
dari yang mengganggu perasaan manusia, serta memadamkan kelemahan, menjauhi
keinginan serta hawa nafsu, mendekati hal-hal yang di ridai Allah, serta
bergantung pada ilmu-ilmu hakikat.
7. H. M. Amin Syukur
Tasawuf sebagai suatu latihan dengan kesungguhan
(riya-dloh, mujahadah) untuk kemudian dapat membersihkan hati, mempertinggi
iman serta memperdalam aspek kerohanian seseorang.
Hal Ini sendiri dilakukan dalam rangka mendekatkan
diri manusia kepada Allah sehingga perhatian yang ia miliki kemudian tertuju
kepada Allah.
ilmu tasawuf adalah ilmu yang menerangkan cara-cara
mencuci bersih jiwa, memperbaiki akhlak menurut syaikh Zakaria Al-Anshari
dari banyaknya pengertian dan makna dari beberapa
tokoh tassawuf inti dari Ilmu tassawuf menurut penulis adalah cara bagaimana
seorang hamba melakukan proses penyucian diri untuk meninggalkan kesenangan
dunia bertujuan mengharapkan keridhoan dari Allah hal ini tentunya sangat sulit karena kita
hidup didalam gemerlap dunia yang fana ini untuk memperdalam ilmu ini
diperlukan riyadhoh yang sungguh-sungguh
menurut bahasa sendiri Ilmu tasawuf
dapat dimaknai dengan
Kata shuffah yang berarti emperan masjid Nabawi dan
didiami oleh sebagian sahabat Anshar. Hal ini sendiri dikarenakan amalan ahli
tasawuf hampir sama dengan apa yang diamalkan oleh para sahabat tersebut, yaitu
dengan mendekatkan diri kepada Allah dan hidup dalam kesederhanaan.
Kata Shaf juga dapat berarti barisan. Istilah ini
kemudian dianggap oleh sebagian ahli sebagai akar kata tasawuf karena ahli
tasawuf merupakan seorang atau sekelompok orang yang membersihkan hati, mereka
kemudian diharapkan berada pada barisan (shaf) pertama di sisi Allah SWT.
Kata shafa juga dapat berarti bersih, karena ahli
tasawuf kemudian berusaha untuk membersihkan jiwa mereka untuk dapat
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kata shufanah, sebagai sebuah kayu yang bertahan
tumbuh di padang pasir. Hal ini karena ajaran tasawuf dapat bertahan dalam
situasi yang penuh pergolakan, ketika umat muslim terbuai oleh materialisme
serta kekuasaan, sebagaimana kayu shufanah yang tahan hidup di tengah-tengah
padang pasir yang tandus.
Kata Teosofi, kemudian berasal dari bahasa Yunani
yang berarti ilmu ketuhanan, karena
tasawuf banyak membahas tentang ketuhanan.
Kata shuf dapat juga bermakna bulu domba, karena
para ahli tasawuf pada masa awalnya menggunakan pakaian sederhana yang terbuat
dari kulit atau bulu domba (wol).
Meski memiliki definisi beragam, tasawuf kemudian
memiliki arti yang satu
yaitu upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan serta
menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi.
tasawuf dapat diartikan
sebagai upaya manusia untuk memperindah diri dengan akhlak yang bersumber pada
agama, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.
Ada beberapa hal yang bisa di lakukan para pelaku
ajaran tasawuf dalam mencapai tingkatan tertentu Menurut ahli sufi, Profesor Angha dalam karyanya
The Hidden Angels of Life
Secara garis besar proses ini dibagi menjadi 3 yaitu
- Takhalli, artinya membuang sifat-sifat
buruk seperti sirik, dengki, hasad, dan marah;
- Tahalli, artinya menghiasi diri dengan
sifat terpuji seperti sedekah, tawadhu, dan senyum kepada orang lain;
- Tajalli, artinya orang yang dekat dengan
Allah seperti para sufi.
Dalam meraih proses tersebut maka beberapa hal bisa
dilakukan oleh para pelaku spiritual
1. Zikir
Zikir sebagai suatu proses pemurnian hati,
pembersihan serta pelepasan. Orang-orang yang melakukan zikir kemudian
bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa serta melantunkan lafaz
zikir.
2. Fikr (Meditasi)
Saat pikiran merasa bingung atau bertanya-tanya,
pusatkanlah perhatianmu yang kamu miliki ke dalam diri dengan berkonsentrasi
pada satu titik. Meditasi sebagai suatu perjalanan kegiatan mental dari dunia
eksternal menuju suatu esensi diri.
3. Sahr (Bangkit)
Dengan Membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses
mengembangkankesadaran mata dan telinga. Selain itu juga sebagai suatu proses
mendengarkan hati, serta proses meraih akses menuju potensi diri yang
tersembunyi.
4. Ju’i (Merasa Lapar)
Merasakan lapar pada hati dan pikiran untuk kemudian
bertahan mencari serta mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini kemudian
melibatkan hasrat dan keinginan yang mendalam untuk tetap tabah serta sabar
dalam mencari jati diri.
5. Shumt (Menikmati Keheningan)
Berhenti berpikir serta mengatakan berbagai hal yang
tidak perlu. Kedua hal ini merupakan proses menenangkan lidah serta otak serta
mengalihkan dari godaan eksternal menuju Tuhan.
6. Shawm (Puasa)
Tidak hanya pada tubuh yang berpuasa melainkan
pikiran juga. Proses ini kemudian termasuk puasa fisik, bermanfaat untuk dapat
melepaskan diri dari hasrat dan keinginan otak serta pandangan atau persepsi
indera eksternal.
7. Khalwat (Bersunyi Sendiri)
Berdoa dalam kondisi sunyi atau kesunyian, baik
secara eksternal maupun internal akan membantu melepaskan diri. Bersunyi
sendiri tetap akan mendekatkanmu dengan orang lain atau di tengah orang banyak.
8. Khidmat (Melayani)
Menyatu dengan kebenaran Tuhan. Seseorang yang
menemukan jalan jiwa untuk pelayanan dan pertumbuhan diri.
Menurut salah satu riwayat
Rasulullah Saw pernah ditanya tentang Ubudiyah, dan
beliau menjawab bahwa ada tiga hal yang terkait dengan beribadah, yaitu
menjalankan perintah syariat, menerima ketentuan Allah Swt, dan meninggalkan
kenikmatan dunia demi mencari ridha-Nya.
Tasawuf Akhlaki (Sunni)
Tasawuf akhlaki merupakan suatu tasawuf yang
berkonsentrasi kepada teori-teori perilaku akhlak serta teori budi pekerti.
Dengan berbagai metode tertentu yang telah
dirumuskan sebelumnya tasawuf seperti ini kemudian berupaya untuk menghindari
akhlak mazmumah atau perilaku buruk dan mewujudkan akhlak mahmudah atau
perilaku baik.
Dalam pandangan para sufi yang berpendapat bahwa
untuk merehabilitasi sikap mental yang tak baik diperlukan terapi yang tidak
hanya dari aspek lahiriyah saja, karenanya dalam tasawuf akhlaki memiliki
sistem pembinaan akhlak yang disusun sebagai berikut:
Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi merupakan suatu tasawuf yang
didasarkan kepada gabungan teori-teori tasawuf serta berbagai filsafat atau
yang bermakna metafisis atau mistik. Tasawuf ini juga kemudian dikembangkan
oleh ahli-ahli sufi sekaligus filsuf.
Tasawuf Syi’i
Tasawuf syi’i kemudian beranggapan bahwa manusia
dapat meninggal dengan Tuhannya karena ia memiliki kesamaan esensi dengan
Tuhannya.
Agar kita tidak salah
dengan pengertian
Sihir dikatakan karomah
Orang bermasalah
dikatakan ma'unah
Orang
melihat jin di katakana mukasyafah
Menerawang
masa depan dikatakan musyahadah
Yang akan di bahas pada artikel selanjutnya
Download tajjali tahalli dan takhalli
tajjali tahalli dan takhalli |
0 comments:
Posting Komentar