Kapan Qunut Nazilah Dibaca?
Doa ini
dibaca ketika umat Islam menghadapi kesulitan, penindasan, atau musibah yang
menimpa banyak orang, seperti: Bencana alam, Perang, Bencana kemanusiaan,
Keadaan buruk lainnya yang menimpa kaum muslimin.
Bagaimana
Cara Melaksanakannya?
Waktu:
Qunut Nazilah dibaca pada rakaat terakhir shalat fardhu.
Posisi:
Dibaca setelah bangkit dari rukuk pada posisi i'tidal.
Bacaan:
Doa ini diucapkan dengan suara keras (jahar).
Jamaah:
Makmum disunnahkan untuk mengaminkan doa qunut yang dibaca imam.
Contoh
Bacaan dan Tujuannya
Tujuan utama doa Qunut Nazilah adalah untuk memohon pertolongan
dan keselamatan dari Allah SWT, baik bagi diri sendiri maupun saudara-saudara
sesama muslim yang sedang tertimpa musibah. Dalam doa ini, umat Islam juga
memohon perlindungan, kemenangan, dan keteguhan iman. Rasulullah SAW
melakukan Qunut Nazilah pada setiap shalat wajib sebagaimana disebutkan dalam
hadits:
قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا
بَعْدَ الرُّكُوعِ يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنَ الْعَرَبِ . متفق عليه
Artinya: “Rasulullah saw melakukan qunut (Nazilah) selama satu
bulan setelah ruku’ mendoakan untuk kebinasaan beberapa perkampungan dari
bangsa Arab” (Mutafaqun alaihi)
قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا
مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَصَلاَةِ
الصُّبْحِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
مِنَ الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَلَى
رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ . رواه أبو داود وأحمد
Artinya: ”
Rasulullah SAW melakukan qunut (Nazilah) satu bulan berturut-turut dalam shalat
Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh, tatkala berkata sami’allahu liman
hamidah pada rakaat terakhir. Mendoakan untuk kebinasaan perkampungan Bani
Sulaim, kabilah Ri’l, Dzikwan dan ‘Ushiyyah. Sahabat di belakangnya
mengamini” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Bacaan
Qunut Nazilah
Berikut bacaan doa qunut nazilah dalam tulisan
Arab, latin, beserta artinya.
اَللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى
فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِى فِيمَا
أَعْطَيْتَ، وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى
عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا
وَتَعَالَيْتَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ
وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ
وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا
خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ
قَدِيْرٌ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَAllahummahdini fi man hadait, wa afini fi man
'afait wa tawallani fi man tawallait, wa barikli fi ma a'thait, wa qini syarra
ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha alaik, wa innahu la yadzillu man
walait, wa la yaizzu man adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakalhamdu
'ala ma qadhait, astgahfiruka wa atubu ilaik.
Allahummadfa' annal ghala'a wal waba'a wal
fakhsya'a wal munkar was syuyufal mukhtalifata was syadaidal mihan, ma dzhara
minha wa ma bathana, min baladina hadza khassah, wa min buldanil muslimina
aammah, innaka ala kulli syai'in qadir, wa shallallahu ala sayyidina muhammadin
wal hamdulillahi rabbil 'alamin.
Artinya: Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti
orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti
orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang
yang telah Engkau pimpin.
Berilah berkah pada segala yang telah Engkau
pimpin. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan
peliharalah aku dari kejahatan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan
dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah
akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.
Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi.
Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang
telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi
rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh
keluarganya dan sahabatnya.
doa
qunut yang juga warid dari Sayyidina Umar RA dan disusun oleh beliau sendiri,
doa ini termaktub dalam kitab Fathul Mu`in;
اللهم إنا نستعينك ونستغفرك ونستهديك ونؤمن بك ونتوكل عليك ونثني
عليك الخير كله نشكرك ولا نكفرك ونخلع ونترك من يفجرك. اللهم إياك نعبد ولك نصلي
ونسجد وإليك نسعى ونحفد أي نسرع نرجو رحمتك ونخشى عذابك إن عذابك الجد بالكفار
ملحق.
“Allahumma inna nastainuka wa nastaghfiruka wa nastahdika wa
nu’minu bika wa natawakkalalaika wa nastni alaikal khaira kullahu
nasykuruka wa lanakfuruka wa nakhluu wa natruku man
yafjuruka.
Allahumma iyyaka nabudu wa laka nushalli wa nasjudu wa ilaika nasa wa
nahfadu ayy nasrau, narju rahmataka wa nakhsya adzabaka innaadzabakal
jadda bilkafiri mulhiqun.”
Artinya;
“Ya Allah sesungguhnya kami meminta pertolongan-Mu, ampunan-Mu, dan
petunjuk-Mu, dan kami beriman kepada-Mu bertawakkal kepada-Mu serta memuji-Mu
atas semua kebaikan yang kami bersyukur kepada-Mu, dan kami tidak
mengingkari-Mu serta berbebas diri dan meninggalkan orang yang berbuat keji
kepada-Mu.
Ya
Allah hanya kepada-Mu kami menyembah dan kepada-Mu kami shalat dan sujud,
kepada-Mu kami berusaha serta bergegas, serta kami berharap rahmat-Mu dan kami
takut atas azabmu. Sesungguhnya azab-Mu kepada orang kafir sangatlah pedih.”
Hukum
Doa Qunut dari Al-Qur’an
Menurut
ulama Malikiyah yang membolehkan membaca doa yang bersumber dari Al-Quran atau
lainnya dalam shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah, ketika sujud atau
lainnya. Ini sebagaimana disebutkan oleh Imam
Al-Baji dalam kitab al Muntaqa Syarah Al Muwatthab erikut;
لا بأس بالدعاء في
المكتوبة وغيرها من الصلوات؛ يدعو بما شاء من أمر دينه ودنياه؛ سواء كان ذلك من
القرآن أو غيره
Tidak masalah berdoa dalam shalat wajib dan lainnya dengan
bentuk doa sesuai yang dikehendaki, baik berupa doa ukhrawi atau pun duniawi,
baik yang sesuai dengan doa dari Al-Quran maupun dari lainnya.
Demikian
doa qunut yang warid dari Sayyidina Umar bin Khattab RA. Semoga
bermanfaat, Wallahu a`lam.
0 comments:
Posting Komentar