Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki

Jumat, 16 Agustus 2024

alasan batalnya nasab keluarga alawy menjadi cucu nabi menurut pendapat KH.Imaduddin Utsman al-Bantany

 Alasan KH Imaduddin Al-Bantany yang membatalkan nasab Ba'Alwi berdasarkan hasil dari penelitian ilmiahnya

Artikel ini tidak untuk memperkeruh polemic nasab yang terjadi tetapi mengharapkan polemic nasab ini segera berakhir dan menemukan jawaban untuk menjadi sebuah kesimpulan alasan penulis membuat artikel ini hanya mengarahkan kepada antitesa agar menjawab hal-hal penting yang menjadi permasalahan pembuat tesis terkait pembatalan nasab bani Alawy yang tersambung kepada nabi Muhammad SAW secara ilmiah agar polemic ini tidak menjadi berkepanjangan

Berikut ini silsilah keluarga keluarga Alawyin yang menjadi pokok penelitian dari KH.Imaduddin yang penulis peroleh dari salah satu situs yang membagikan silsilah keluarga versi Naqobatul Asryaf al Kubro pohon keluarga di bawah ini adalah pohon keluarga yang di batalkan oleh KH.Imaduddin Utsman al-Bantani

silsilah keluarga walisongo
Silsilah walisongo menurut naqabatul asyrof al kubro

sumber gambar bisa didownload pada akhir artikel ini

dikutip dari channel gus fuad plered KH.Imaddudin memberi beberapa poin terkait hasil penelitian ilmiah beliau

 

1. Ubaidilah tidak terbukti anak Ahmad bin Isa berdasarkan kitab sejaman Ahmad bin Isa wafat tahun 345 hijriah kitab-kitab nasab yg banyak  ditulis di masa itu tidak mencatat Ubaidilah anak ahmad bin Isa termasuk juga kitab-kitab di abad setelahnya yaitu mulai dari abad 3 sampai abad ke 9 

2. Ahmad bin Isa tidak terbukti hijrah ke yaman berdasarkan kitab abad ke 5 sampai ke 9 di dalam kitab nasab maupun kitab sejarah

3. Makam Ahmad bin Isa menurut penelitian beliau tidak pernah ada pada abad ke 3 hingga abad ke 8 Makam Ahmad bin Isa yang berada di Hadramaut baru ditemukan di abad ke-9 berdasarkan kitab Tarikh "Kitab yang mempelajari tentang  asal- usul,perkembangan,kebudayaan atau peradaban di masa lampau" Ahmad bin Isa wafat pada tahun 345 hijriah dan makam Ahmad bin Isa baru di temukan pada abad ke 9 berarti makam itu tidak pernah ada selama 550 tahun

4. Batu nisan Muhammad Shahib Mirbath yang ada di Mirbath di buat pada abad 9 atau ke 10 hijriah bukan hanya Muhammad Shahib Mirbath yang tidak pernah ada atau tokoh fiktif bahkan Ubaidilah->Alwi->Muhammad->Alwi->Ali->Muhammad Shahib Mirbat semua nama yang telah di sebutkan tidak pernah ada karena tidak pernah tercatat oleh sejarah apapun baik di dalam kitab sejarah maupun nasab seperti yang ditulis KH.Imaduddin

menurut hasil penelitan beliau berdasarkan  kitab tarikh yang ada di Hadramaut Semua pentahqiq "Tahqiq upaya untuk mengidentifikasi suatu masalah" semua dari klan Ba'Alwi dan mengiterpolasi atau melakukan penyisipan tokoh yang tidak ada dalam manuskrip aslinya

5.Muhammad bin Ali baru diber gelar Muhammad Shahib Mirbath pada abad ke 9 agar tidak rancu Shahib Mirbath sebutan gelar untuk orang yang bermukim di di kota Mirbath, wilayah Dhafar, Oman selatan, setelah pindah dari kota Tarim, wilayah Hadramaut, Yaman Kata shahib bersinonim (makna sama atau mirip) dengan kata maula, yang berarti seseorang yang bermukim atau berkuasa di suatu tempat KH.Imaduddin telah menemukan sebuah kitab yang dengan tegas mengatakan siapa yang bergelar Sohib Mirbat. ia bukan Muhammad bin Ali Ba Alawi, bukan pula Muhammad bin Ali al-Qola’i.Sohib Mirbat, adalah gelar yang diberikan kepada Penguasa di Kota Mirbat yang bernama Muhammad bin Ahmad al-Ak-hal al-Manjawi yang di beri gelar oleh Ibnu Khaldun dan Ibnul Atsir,pakar sejarah abad ke-7 dalam kitabnya al-Kamil fi al-Tarikh menyebutkan bahwa di tahun 601 Hijriah, Muhammad al-Akhal Sohib Mirbat, digantikan oleh mantan menterinya yang bernama Mahmud bin Muhammad al-Himyari. (al-Kamil fi al-Tarikh: 10/ 203).

6. Abdullah bin Shahib Mirbath yang tercatat dalam kitab pada abad ke 10 sebagai anak Muhammad Shahib Mirbath yang mendapat ijazah dari Muhammad bin Ali al-Qola’i adalah fiktif menurut hasil penelitian KH.Imaduddin berdasarkan tidak ada kitab dari bidang apapun yang mencatat atau menceritakan Muhammad Al Qolai ulama besar di mirbad yang hidup sejaman dengan beliau

menurut penelitian KH.Imaduddin cerita sebenarnya Muhammad bin Ali al-Qola’i seorang ulama besar di mirbad yang hidup sejaman dengan Muhammad Shahib Mirbath memberikan ijazah kepada Abdullah (syarif Abdullah) kemudian syarif Abdullah ini di sebutkan sebagai anak Muhammad Shahib Mirbath

padahal yang sebenarnya Abdullah (syarif Abdullah) ini bukanlah Abdullah bin Shahib Mirbath

7. jadid yang terdapat di dalam kitab karya Al-Janadi (w. 730 H) tidak terbukti sebagai saudara alwi menurut KH. Imaduddin Pengarang kitab Syamsudzahirah (w. 1320 H), tidak membiarkan ke-tidakmasukakal-an ini lama terjadi, ia lalu mengulang nama Bashri dan Abdullah. Perhatikan silsilah Salim Bin Bashri sampai kepada Ahmad bin Isa dalam kitab Syamsudzahirah sebagai berikut: Salim bin Bashri bin Abdullah bin Bashri bin Abdullah/Ubaidillah bin Ahmad bin Isa. (Syamsudzahirah h. 69). Dengan mengulang nama Bashri dan Abdullah, silsilah ini Nampak lebih masuk akal, walau masih berantakan.Pola pengulangan nama ini terjadi, selain kepada keluarga Bashri, juga kepada keluarga Jadid dan Alwi. Tujuan pengulangan nama-nama ini, adalah sebagai syarat penyesuaian tahun yang telah tercatat dengan data nama yang diketahui berikutnya agar nampak selaras dan masuk akal.

Perhatikan silsilah nasab Bani Jadid! Silsilah keluarga ini adalah “silsilah mudhtaribah” (silsilah yang berubah-ubah). Dalam satu riwayat Jadid berayah Abdullah, namun dalam riwayat lain ia berayah Ahmad. Sebagaimana yang telah penulis tulis dalam tulisan berjudul “EMPAT NAMA NASAB BA ALAWI TERINDIKASI KUAT FIKTIF”.terlebih lagi nasab yang Ba'Alwy cangkok selalu diinkiratkan (tidak mempunyai keturunan) jadid inkirad di akhir abad ke 6 demikian juga dengan salim bin basri

8. ada sebuah kitab pada abad ke 10 (kitab tarikh zanbal) pada kitab ini mencatat nama Faqih Muqaddam menurut peneliti sejarah Hadraumaut Prof. Husein saleh bin Isa bin Umar bin Salman kitab itu menurut Prof.Hussein adalah kitab jiplakan dari kitab Ibnu Hisan kitab yang ada pada abad sebelumnya di jiplak kemudian tidak diatas namakan Ibnu Hisan tetapi diatas namakan Syech Sambal Ba'Alwy dan kemudian isinya ditambah dan menyisipkan nama-nama dari tokoh Ba'Alwy

9. Kitab al Baha'fi tarikh Hadramaut karya AbdurRahman bin Ali bin Hisan yang wafat pada tahun 818 hijriah 

(kitab yang di jiplak) oleh keluar Ba'Alwy menurut KH.Imaduddin, Kitab al Baha'fi tarikh Hadramaut karya AbdurRahman bin Ali ditahqiq oleh orang yang sama yaitu Muhammad Abdullah al Habsy dan didalamnya disipkan nama-nama dari keluarga Ba'Alwy yang sebenarnya dari manuskrip asli tidak ada nama dari keluarga Ba'Alwy

-sebagai tambahan referensi Kitab al-Majdi(ul qudul almajdi) menurut KH.Imaduddin adanya pergantian minal menjadi bin

10. Kitab al Imam Al Muhajir yang di tulis oleh Muahammad buaya sihab dan Abdullah bin Nuh yang ada di indonesia kitab ini ditulis tanpa referensi sejarah kitab ini berisi tentang biografi dan kisah hidup Imam al Muhajir kitab ini hanya memiliki referensi dari kitab keluarga Ba'Alwy sendiri yaitu Al-Burqoatul Musyiqoh dan Al-Jauhar Al-Syafaf

Menurut pendapat Prof.DR Menachem Ali

untuk mencari kebenaran tidak bisa dilakukan oleh klaim sepihak atau dokumen internal tetapi harus di dukung oleh dokemen eksternal terlebih lagi dalam konteks sejaman beliau mencontohkan beberapa salam dari berbagai kepercayaan

Salam (muslim), Salom (yahudi dan nasrani), santi Om (hindu),Sancai (konghucu) yang artinya damai sejahtera berarti membuktikan semua ajaran agama itu merujuk kepada Dzat yang mutlak yang satu itu

menurut Prof.Dr Menachem Ali barang siapa yang berhujah berdasarkan dokumen internal maka hujah itu hanya berlaku dikalangan atau kelompoknya sendiri tidak perlu memaksa kelompok lain jika ingi  diakui sebagai hujah yang luas maka hadirkan juga dokumen eksternal 

Sebagai pesan bagi warga nusantara agar tidak menjadi bangsa inferior KH.Imaduddin mengingatkan agar mempelajari bani jawi yang sejarahnya ditemukan 4000sm di yordania dan ditemukan kapur barus dari jawa pada masa 6000sm di jepang ditemukannya keris jawa pada jaman purba agar kita bangga dengan asal-usul kita dan tidak mudah merasa inferior maka telitah leluhur bani jawi tersebut

Tulisan diatas di buat hanya sebagai bahan tambahan dari fokus tesis yang di permasalahkan KH.Imaduddin untuk memperkuat bukti tesisnya bagi pendukung tesis dan mencari jawabannya dan bukti kesalahanya dari pihak antitesa agar pemasalahan ini tidak bertambah besar dan menjadi saling menjelekan dan menjatuhkan satu sama lain apalagi sesama saudara Muslim dan pihak yang salah semoga bisa menerima hasil dari kesalahanya tentunya berdasarkan bukti ilmiah juga

Permasalahan terkait polemik nasab dan akibatnya

sebenarnya adanya polemik nasab ini menjadikan umat islam lebih produktif asalkan penyelesaian atau jawaban juga bedasarkan penelitian dan data yang akan memunculkan kesimpulan baru dan menjadi ilmu baru untuk masyarakat bukan di jawab dengan ujaran kebencian dan saling mengejek dan saling mencari kesalahan masing-masing yang dapat menimbulkan fitnah yang hanya menambah keruhnya polemik ini dan terkesan adu domba terhadap sebuah karya ilmiah mengingat kembali pada masa keemasan islam saat Imam al-Ghazali tidak menyukai pola pikir para filosof Beliau mengarang kitab Tahafut al-Falasifa dan ibnu rusyd membantahnya dengan menulis kitab Tahafut at-Tahafud sebenarnya tidak ada masalah justru berdampak positif menambah pengetahuan masyarakat asal jawaban yang di berikan tidak hanya berdasar emosional dan opini individu yang tidak berdasar yang menjadikan polemik ini menjadi negatif

Jika kita bisa berpikir lebih dewasa dan bisa menyanggah tesis berdasarkan penelitian dan data maka pendapat Prof.DR Menachem Ali adalah masukan yang sangat baik ketika melakuan penelitian tersebut

harus ada 2 data yang disajikan yakni dokumen internal dan eksternal agar dapat dijadikan hujah secara umum

Download sumber gambar nasab

Sumber gambar silsilah wali songo menurut naqabatul asyrof al kubra

Download dokumen

dokumen poin batalnya nasab alawiyn


0 comments:

Posting Komentar