Mushola Al-Islah Jl leces no.7 Sonosari Kab.Malang kumpulan doa rezeki

Jumat, 14 Juni 2024

Doa untuk mendapatkan harta karun

 

Ayat supaya mendapat harta karun

Apabila diantara kita mengiginkan harta karun yang terpendam dalam bumi,hendaklah kita berpuasa selama 7 hari berturut-turut disamping itu kita harus bersuci dari hadats  yakni selalu berwudlu dan tidak boleh batal selama 7 hari tersebut dan pada setiap malam diusahakan untuk bisa bangun tengah malam dan mengerjakan shalat hajat li qadhail hajati sebanyak 4 rakaat , dengan setiap rakaatnya membaca surat Al-fatihah  sebanyak 7kali dan sesudah membaca surat Al-fatihah hendaknya membaca surat Al-mulk ayat 1 sampai dengan 4 dan pada lafal “wahuwal azizul ghafur” di ulangi sebanyak 14 kali selanjutnya mintalah kepada Allah apa yang anda butuhkan dengan demikian insya Allah apa yang kita butuhkan untuk mendapatkan harta karun segera terkabul

1.      Melakukan puasa selama 7 hari berturut-turut selama berpuasa tidak boleh batal wudlu Melaksanakan shalat hajat pada waktu tengah malam setiap rakaat membaca Al-fatihah 7 kali dan surat Al-mulk ayat 1-4 pada bacaan “wahuwal azizul ghafur “ di ulangi sebanyak 14 kali

2. 

doa untuk mendapatkan harta karun

3.      

Tata cara Melaksanakan shalat hajat pada setiap rakaatnya

·         Membaca surat Al-fatihah sebanyak 7 kali

بِسۡمِ اللهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ ١

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ رَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَۙ‏ ٢

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِۙ‏ ٣

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

 

مٰلِكِ يَوۡمِ الدِّيۡنِؕ‏ ٤

Pemilik hari pembalasan.

اِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَاِيَّاكَ نَسۡتَعِيۡنُؕ‏ ٥

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اِهۡدِنَا الصِّرَاطَ الۡمُسۡتَقِيۡمَۙ‏ ٦

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ‏ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ ٧

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

·         Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Mulk ayat 1-4

بِسۡمِ اللهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ

تَبٰرَكَ الَّذِىۡ بِيَدِهِ الۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرُۙ‏  ١

1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

·         Pada ayat ke-2 ketika membaca akhir ayat  “wahuwal azizul ghafur”  14 kali



اۨلَّذِىۡ خَلَقَ الۡمَوۡتَ وَالۡحَيٰوةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ اَيُّكُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡغَفُوۡرُۙ‏ ٢

2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.


الَّذِىۡ خَلَقَ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًا ؕ مَا تَرٰى فِىۡ خَلۡقِ الرَّحۡمٰنِ مِنۡ تَفٰوُتٍ ؕ فَارۡجِعِ الۡبَصَرَۙ هَلۡ تَرٰى مِنۡ فُطُوۡرٍ‏ ٣

3. Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

ثُمَّ ارۡجِعِ الۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ يَنۡقَلِبۡ اِلَيۡكَ الۡبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيۡرٌ‏ ٤

4. Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.


Setelah melakakukan shalat hajat kemudian berdoalah kepada Allah sesuai dengan apa yang kita inginkan yaitu harta karun

Artikel ini bersumber dari kitab syamsul maarif waa lathaiful ‘Awarif sebagian ustadz ada yang menetang  isi pada kitab ini atau tidak sependapat karena cenderung kepada bid'ah bahkan musyrik pendapat penulis sendiri jika doa kita hanya mengharapkan kepada Allah hal itu tidak mengapa karena bentuk kepasrahan hamba kepada penciptanya karena pada sebagian kitab yang ditulis Syech imam achmad Al-buni tersebut ada doa-doa atau wifiq yang sebagian ustadz berpendapat jika itu meminta bantuan terhadap makhluk lain (JIN) saran penulis teliti sebelum mengamalkan jika kita bergantung kepada Allah maka hal itu masih diperbolehkan tapi ada beberapa ilmu yang ditulis didalam syamsul maarif memang menurut penulis cenderung kepada kemusyrikan tetapi perlu di garis bawahi tidak semuanya

Pendapat Penulis

pada dasarnya manusia adalah makhluk yang terlahir tanpa adanya dosa dan sang Maha pencipta telah menjanjikan kepada seluruh makhluk-Nya untuk selalu memanjatkan doa kepada-Nya Sesuai dengan Firman Allah dalam( Qs ghafir ayat 60)

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ ٦٠

Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."

  • sedang menjaga air wudhu kita senantiasa menjaga kesucian dalam tubuh kita sehingga setan tidak mudah membisikan sesuatu yang membuat kita lalai sehingga menjadikan kita berbuat dosa 
  • sedang shalat hajat sendiri banyak hadits dari Rasullah yang menyarankan jika kita memiliki hajat kita hendaknya melaksanakan shalat hajat

Ulama yang menganjurkan adanya shalat hajat berdalil dengan hadits dari ‘Utsman bin Hunaif sebagai berikut.

أَنَّ رَجُلاً ضَرِيرَ الْبَصَرِ أَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ: ادْعُ اللهَ لِي أَنْ يُعَافِيَنِي. فَقَالَ: إِنْ شِئْتَ أَخَّرْتُ لَكَ وَهُوَ خَيْرٌ وَإِنْ شِئْتَ دَعَوْتُ. فَقَالَ: ادْعُهْ. فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيُحْسِنَ وُضُوءَهُ وَيُصَلِّىَ رَكْعَتَيْنِ وَيَدْعُوَ بِهَذَا الدُّعَاءِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ. يَا مُحَمَّدُ، إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى. اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ

Seorang buta datang kepada Nabi lalu mengatakan, “Berdoalah engkau kepada Allah untukku agar menyembuhkanku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apabila engkau mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendo’akanmu.” Orang itu pun mengatakan, “Do’akanlah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa’atnya untukku.” (HR. Ibnu Majah no. 1385 dan Tirmidzi no. 3578. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

  • jika kita tela'ah lebih jauh tentang hadits tersebut maka kita disarankan untuk memperbanyak shalawat dalam melaksanakan shalat hajat
  • waktu sepertiga malam yang akhir

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِيْ فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ [رواه البخاري، واللفظ له، ومسلم].

Dari Abu Hurairah (diriwayatkan), bahwa Rasulullah saw bersabda: Tuhan kami (Allah) tabaraka wa ta‘ala turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni [H.R. al-Bukhari dan Muslim, dengan lafaz al-Bukhari].

  • salah satu doa yang mustajab adalah do'a orang yang melaksanakan puasa

Nabi Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda :

ﺛﻼﺙ ﻻ ﺗﺮﺩ ﺩﻋﻮﺗﻬﻢ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﻔﻄﺮ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺎﺩﻝ ﻭ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻡ

”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi.”


  • terlebih lagi amalan tersebut dilakukan dengan puasa selama 7 hari

Terkadang menjadi pertanyaan adalah apakah waktu mustajab berbuka puasa itu sebelum berbuka puasa (menjelang berbuka) atau setelah berbuka puasa. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa asalnya waktu mustajab adalah sebelum berbuka puasa (menjelang berbuka) karena inilah keadaan seorang hamba masih berpuasa, badan mungkin ada sedikit lemah dan butuh makanan serta butuh dengan Rabb-nya. Akan tetapi, ada hadits membaca doa buka puasa setelah berbuka, sehingga bisa saja doa tersebut adalah setelah berbuka. Beliau berkata,


ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺒﻞ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﺮﻭﺏ ؛ ﻷﻧﻪ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﺍﻧﻜﺴﺎﺭ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﺍﻟﺬﻝ ﻭﺃﻧﻪ ﺻﺎﺋﻢ ، ﻭﻛﻞ ﻫﺬﻩ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﻟﻺﺟﺎﺑﺔ ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺮﺍﺣﺖ ﻭﻓﺮﺣﺖ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺣﺼﻠﺖ ﻏﻔﻠﺔ ، ﻟﻜﻦ ﻭﺭﺩ ﺩﻋﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻮ ﺻﺢ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻭﻫﻮ : ” ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ” } ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺣﺴﻨﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺳﻨﻦ ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ ‏( 2066 ‏) { ﻓﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻻ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ

“Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang berbuka yaitu ketika akan terbenam matahari. Karena saat itu terkumpul (sebab-sebab mustajabnya doa) berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di hadapan Rabb) karena ia berpuasa. Semua sebab ini adalah penyebab doa dikabulkan. Adapun setelah berbuka puasa, badan sudah segar lagi dan nyaman. Bisa jadi ia lalai (akan sebab-sebab mustajab). Akan tetapi terdapat hadits yang seandainya shahih maka doa mustajab itu setelah buka puasa yaitu doa: Dzahabaz dzama’ wabtallail ‘uruq wa tsabatal ajru insyaallah. Maka doa mustajab itu setelah berbuka.”

  • membaca surat al-Mulk sendiri bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa sesungguhnya hanya milik sang penciptalah apa yang ada di langit dan bumi semua tunduk kepada ketetapan-Nya
  • bacaan wahuwa 'azizun ghafur di baca sebanyak 14x  mengingatkan kepada kita sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun memerintahkan kita untuk selalu memohon ampun atas dosa-dosa yang telah kita perbuat 

  • sedang meminta harta karun sendiri adalah cara kita meminta rezeki yang arahnya tidak terduga-duga 
Jadi pendapat penulis dalam melaksanakan amalan tersebut sangatlah baik tidak ada sesuatu yang melanggar syariat


Download amalan untuk mendapatkan harta karun (untuk memudahkan jika ingin di cetak )




0 comments:

Posting Komentar