Doa untuk melunasi hutang dalam waktu dekat
Jika kita
memiliki banyak hutang tetapi tidak menemukan jalan untuk melunasinya, bacalah
surat al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara shalat sunnah sebelum subuh dan shalat subuh sampai
40 hari berturut-turut, kemudian memohonlah kepada Allah Swt. Supaya hutang
kita segera di lunasi, insya Allah dengan izin-Nya, Allah akan memberi kita
jalan untuk dapat melunasinya
بِسْمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ١
ٱلْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ٢
ٱلرَّحْمَٰنِ
ٱلرَّحِيمِ٣
مَٰلِكِ
يَوْمِ ٱلدِّينِ٤
إِيَّاكَ
نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ٥
ٱهْدِنَا
ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ٦
صِرَٰطَ
ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ٧
Arab-Latin: bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm,ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.Yang menguasai di Hari Pembalasan.Hanya Engkaulah
yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.Tunjukilah kami jalan yang lurus,yaitu) Jalan orang-orang yang
telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Sumber kitab : syamsul maarif
Hadits tentang
keutamaan surat al-Fatihah
kitab Tafsir Ibnu Katsir
A. قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ بْنُ
مُحَمَّدِ بْنِ حَنْبَلٍ، رَحِمَهُ اللَّهُ، فِي مُسْنَدِهِ: حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ شُعْبَةَ، حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ، عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ المُعَلَّى،
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: كُنْتُ أُصَلِّي فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمْ أُجِبْهُ حَتَّى صلَّيت وَأَتَيْتُهُ،
فَقَالَ: ” مَا مَنَعَكَ أَنْ تَأْتِيَنِي؟ “. قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي. قَالَ: ” أَلَمْ يَقُلِ اللَّهُ: {يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا
يُحْيِيكُمْ} [الْأَنْفَالِ: 24] ثُمَّ قَالَ: ” لَأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ
سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ “. قَالَ:
فَأَخَذَ بِيَدِي، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ قُلْتُ: يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ قُلْتَ: ” لَأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي
الْقُرْآنِ “. قَالَ: ” نَعَمْ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ:
السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ “.
Imam Ahmad ibnu Muhammad ibnu Hanbal di dalam kitab Musnad-nya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa’id, dari Syu’bah yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Khubaib ibnu Abdur Rahman, dari Hafz ibnu Asim, dari Abu Sa’id ibnul Mua’la r.a. yang menceritakan: Aku sedang salat, kemudian Rasulullah Saw. memanggilku, tetapi aku tidak menjawabnya hingga aku selesai dari salatku, lalu aku datang kepadanya dan ia bertanya, “Mengapa engkau tidak segera datang kepadaku? Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang salat.”
Beliau Saw.
bersabda, “Bukankah Allah Swt. telah berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada
suatu yang memberi kehidupan kepada kalian’ (Al-Anfal: 24).”
Di dalam kitab
Muwatta’ Imam Malik terdapat sebuah hadis yang perlu diperhatikan. Hadis
tersebut diriwayatkan oleh Imam Malik:
B. عن العلاء بن عبد الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ
الحُرَقي: أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ مَوْلَى عَامِرِ بْنِ كَرِيزٍ أَخْبَرَهُمْ، أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَادَى أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ، وَهُوَ يُصَلِّي
فِي الْمَسْجِدِ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ لَحِقَهُ، قَالَ: فَوَضَعَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَى يَدِي، وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَخْرُجَ
مِنْ بَابِ الْمَسْجِدِ، ثُمَّ قَالَ: ” إِنِّي لَأَرْجُو أَلَّا تَخْرُجَ مِنْ بَابِ
الْمَسْجِدِ حَتَّى تَعْلَمَ سُورَةً مَا أُنْزِلَ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ
وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا “. قَالَ أُبَيٌّ: فَجَعَلْتُ أُبْطِئُ فِي الْمَشْيِ
رَجَاءَ ذَلِكَ، ثُمَّ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا السُّورَةُ الَّتِي وَعَدْتَنِي؟
قَالَ: ” كَيْفَ تَقْرَأُ إِذَا افْتَتَحْتَ الصَّلَاةَ؟ قَالَ: فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ:
{الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} حَتَّى أَتَيْتُ عَلَى آخِرِهَا، فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” هِيَ هَذِهِ السُّورَةُ، وَهِيَ
السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ
الَّذِي أُعْطِيتُ “
dari Al-Ala ibnu Abdur Rahman ibnu Ya’qub Al-Harqi, bahwa Abu Sa’id
maula Amir ibnu Kuraiz telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah pernah
memanggil Ubay ibnu Ka’ab yang sedang salat.
Setelah Ubay
menyelesaikan salatnya, lalu ia menjumpai Nabi Saw. Nabi Saw. memegang tangan
Ubay, saat itu beliau hendak keluar menuju pintu masjid. Kemudian beliau Saw.
bersabda, “Sesungguhnya aku benar-benar berharap sebelum kamu keluar dari
masjid ini kamu sudah mengetahui suatu surat yang belum pernah diturunkan di
dalam Taurat, Injil, dan tidak ada pula di dalam Al-Qur’an surat yang serupa
dengannya.”
Ubay melanjutkan kisahnya, “Maka aku mengurangi kecepatan langkahku karena
mengharapkan pelajaran tersebut, kemudian aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, surat
apakah yang engkau janjikan kepadaku itu?’ Beliau Saw. bersabda. ‘Apakah yang
engkau baca bila membuka salatmu?’ Aku membaca alhamdu
lillahi rabbil ‘alamin sampai akhir surat,’ lalu beliau
bersabda, ‘Itulah surat yang kumaksudkan. Surat ini adalah sab’ul masani dan Al-Qur’anul ‘azim yang
diberikan kepadaku’.”
sab’ul masani : tujuh ayat yang diulang-ulang. Pembacaan surat Al
Fatihah yang berulang kali ini tidak lain karena memiliki hikmah yang luar
biasa dalam setiap ayatnya. Selain itu angka tujuh dalam surat Al Fatihah
selaras dengan hal-hal yang sudah Allah tetapkan
Abu Sa’id yang
terdapat dalam sanad hadis ini bukanlah Abu Sa’id ibnul Mala seperti yang
diduga oleh Ibnul Asir di dalam kitab Jami’ul Usul-nya dan orang-orang yang
mengikuti pendapatnya.
Karena sesungguhnya Ibnul Mala
adalah seorang sahabat dari kalangan Ansar, sedangkan Abu Sa’id maula ibnu Amir
adalah seorang tabi’in, salah seorang maula Bani Khuza’ah (yaitu Abdullah Amir Ibnu
Kuraiz Al-Khuza’i). Hadis yang pertama muttasil dan berpredikat sahih,
sedangkan hadis kedua ini lahiriahnya munqati’ jika memang Abu Sa’id tidak
mendengarnya dari Ubay ibnu Ka’b. Jika Abu Sa’id benar-benar mendengarnya dari
Ubay, maka untuk kebersihannya disyaratkan disebutkan di dalam kitab Shahih Muslim.
Menurut Imam Ahmad, hadis ini
diriwayatkan pula melalui Ubay ibnu Ka’b, bukan hanya dari satu jalur.
C. حَدَّثَنَا عفَّان، حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ،
عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، وَهُوَ يُصَلِّي، فَقَالَ: ” يَا أُبَيُّ
“، فَالْتَفَتَ ثُمَّ لَمْ يُجِبْهُ، ثُمَّ قَالَ: أُبَيُّ، فَخَفِّفْ. ثُمَّ انصرف
إلى رسول الل هـ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكَ
أيْ رَسُولَ اللَّهِ. فَقَالَ: ” وَعَلَيْكَ السَّلَامُ ” [قَالَ] ” مَا مَنَعَكَ أيْ
أُبَيُّ إِذْ دَعَوْتُكَ أَنْ تُجِيبَنِي؟ “. قَالَ: أيْ رَسُولَ اللَّهِ، كُنْتُ فِي
الصَّلَاةِ، قَالَ: ” أَوَلَسْتَ تَجِدُ فِيمَا أَوْحَى اللَّهُ إِلَيَّ {اسْتَجِيبُوا
لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الْأَنْفَالِ: 24] “. قَالَ:
بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَا أَعُودُ، قَالَ: ” أَتُحِبُّ أَنْ أُعَلِّمَكَ سُورَةً
لَمْ تُنَزَّلْ لَا فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ
وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا؟ ” قُلْتُ: نَعَمْ، أَيْ رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لِأَرْجُو أَلَّا أَخْرُجَ
مِنْ هَذَا الْبَابِ حَتَّى تَعْلَمَهَا ” قَالَ: فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي يُحَدِّثُنِي، وَأَنَا أَتَبَطَّأُ ، مَخَافَةَ
أَنْ يَبْلُغَ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ الْحَدِيثَ، فَلِمَا دَنَوْنَا مِنَ الْبَابِ قُلْتُ:
أيْ رَسُولَ اللَّهِ، مَا السُّورَةُ الَّتِي وَعَدْتَنِي قَالَ: ” مَا تَقْرَأُ فِي
الصَّلَاةِ؟ “. قَالَ: فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ أُمَّ
الْقُرْآنِ، قَالَ: ” وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فِي
التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ، وَلَا فِي الْفُرْقَانِ
مِثْلَهَا؛ إِنَّهَا السَّبْعُ المثاني “.
Imam Ahmad
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada
kami Abdur Rahman ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Al-Ala ibnu
Abdur Rahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa
Rasulullah Saw. keluar menemui Ubay ibnu Ka’b yang saat itu sedang salat.
Beliau memanggil, “Hai Ubay!” Ubay menoleh, tetapi tidak menjawab, lalu ia
mempercepat salatnya. Setelah itu ia segera menemui Rasulullah Saw., lalu
bersalam kepadanya.”Assalamu’alaika, ya Rasulallah.”
Rasulullah Saw. menjawab, “Wa’alaikas salam, hai Ubay.Apakah yang mencegahmu
untuk tidak menjawabku ketika aku memanggilmu?” Ubay menjawab.”Wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku sedang dalam salatku.” Rasulullah Saw. bersabda,
“Tidakkah engkau menjumpai dalam apa yang telah diwahyukan oleh Allah kepadaku,
bahwa penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian
kepada suatu yang mem-beri kehidupan kepada kalian? (Al-Anfal: 24).” Ubay
menjawab.”Mereka benar, wahai Rasulullah, aku tidak akan mengulanginya lagi.”
Rasul Saw. bersabda,
“Sukakah kamu bila aku mengajarkan kepadamu suatu surat yang tidak pernah
diturunkan di dalam kitab Taurat. tidak dalam kitab Injil, tidak dalam kitab
Zabur, tidak pula di dalam Al-Qur’an ada surat yang serupa dengannya?”
Ubay menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Rasulullah Saw.
bersabda, “Sesungguhnya aku benar-benar berharap, mudah-mudahan sebelum aku keluar
dari pintu ini kamu sudah mengetahuinya.” Lalu Rasulullah Saw. memegang tangan
Ubay seraya berbicara dengannya, dan Ubay memperlambat langkahnya karena
khawatir beliau sampai di pintu masjid sebelum menyampaikan hadisnya. Ketika
mereka mendekati pintu tersebut, Ubay bertanya, “Wahai Rasulullah, surat apakah
yang engkau janjikan kepadaku itu?” Rasulullah Saw. bertanya.”Surat apakah yang
kamu baca dalam salat?” Lalu Ubay membacakan kepadanya surat Ummul Qur’an,
sesudah itu beliau Saw. bersabda, “Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam
genggaman kekuasaan-Nya, Allah tidak pernah menurunkan di dalam kitab Taurat,
tidak dalam kitab Injil ser-ta tidak dalam kitab Zabur, tidak pula dalam
Al-Qur’an suatu surat yang serupa dengan surat itu (Ummul Qur’an). Sesungguhnya
surat itu adalah As-Sab’ul masani.”
As Sab’ul Matsani
Arti dari As Sab’ul Matsani adalah tujuh (ayat) yang
diulang-ulang. Nama ini selain disebutkan dalam hadis yang telah
disebutkan di atas, juga disebutkan dalam ayat berikut (yang artinya):
“Dan sungguh Kami
telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang berulang-ulang dan Al Qur’an yang
agung” (QS. Al Hijr : 87.
Di antara penjelasan
kenapa disebut sebagai tujuh ayat yang diulang-ulang adalah karena surat Al
Fatihah dibaca diulang-ulang di setiap rakaat solat.
Download dokumen doa untuk melunasi hutang dalam waktu dekat (untuk memudahkan jika ingin di cetak )
download doa untuk melunasi hutang dalam waktu dekat |
0 comments:
Posting Komentar